44
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Pemberian ekstrak etanol 70 biji manggis Garcinia mangostana mempengaruhi konsentrasi testosteron serum pada tikus jantan
galur Sprague-Dawley secara in vivo meskipun dengan perbedaan tidak bermakna.
5.1.2 Ekstrak etanol 70 dari biji manggis Garcinia mangostana mempunyai aktivitas spermisidal terhadap sperma tikus jantan
galur Sprague-Dawley secara in vitro, dengan konsentrasi efektif minimum 100 mgmL.
5.1.3 Pemberian ekstrak etanol 70 biji manggis Garcinia mangostana dapat menurunkan konsentrasi spermatozoa dengan perbedaan
bermakna p≤0,05 pada tikus jantan galur Sprague-Dawley secara in vivo.
5.2 SARAN
Penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut mengenai potensi ekstrak etanol 70 biji manggis Garcinia mangostana L. sebagai agen
antifertilitas, dengan penambahan parameter yaitu motilitas dan morfologi sperma serta uji mating untuk melihat efektivitas kerja ekstrak etanol 70
biji manggis sebagai agen antifertilitas.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Ajayi, I. A. 2011. Preliminary Phytochemical Analysis of some Plant Seeds.Research Journal of Chemical Sciencis Vol. 13 June.
Akmal Muslim., Chanif Mahdi., Aulanni‟am. 2010. Peningkatan Konsentrasi Testosteron pada Tikus Akibat Paparan Ekstrak Air Biji Pinang. Malang: Jurnal
Veteriner. Hal: 244-250 Alemany, J.A., Nindl, B.C., Kellog, M.D., Tharion, W.J., Young, A.J.,
Montain, S.J., 2008. Effect of Dietary protein content on IGF-1, Testosterone and Body composition during 8 days of severe Energy Devisit an Arduous
Physical Activity. Journal Applied Phsysiology, 105, 58-64. Alvira, Wijaya. 2012. Uji Antifertilitas Ekstrak Etanol 70 Biji Delima Punica
granatum pada Tikus Jantan Strain Sprauge Dawkel Secara in vivo. Skripsi Program Studi Farmasi FKIK UIN
Asihara,Y dan Kasahara, Y. 2001. Immunoassay and immunochemistry. In John,B.H eds, Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods 21st
ed. Philadelphia : WB Saunders Company. Azhar, Faritz. 2012. Uji Antifertilitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis
Garcinia mangostana L. Terhadap Tikus Jantan Strain Sprauge Dawley Secara In Vivo. Skripsi Program Studi Farmasi FKIK UIN.
Azrifitria., Amelia Puteri., Susanti Ofa Betha. 2012. Pemanfaatan Limbah Biji dan Kulit Manggis Garcinia mangostana L. sebagai Kontrasepsi Pria dan
Suplemen Minuman yang Kaya Antioksidan. Laporan Akhir PERTAIS. Backer, C.A. and R.C.B. van den Brink Jr. 1963. Flora f Java Spermatophytes
Only. Vol. I. N. V. P. Noordhoff-Groningen, The Netherlands. Barnes, J.M., Paget, G.E. 1964. Toxicity test. Di dalam: Laurence DR,
Bacharach, Editor. Evaluation of Drug Activities: Pharmacometrics. London: Academic Pr. Halaman : 161-162
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Barrett, K.E., Barman S.M., Boitano S., Brooks H.L. 2010. Ganong’s Review of
Medical Physiology 23rd ed. USA: McGraw Hill. Page: 519-569. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standard Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Hal:10-12.
Fontana, L., Klein, S., Holloszy, j.O 2006. Long Term Protein, Low Calorie Diet and Endurance Exercise Modulate Factor Associated with Cancer Risk.
American Journal of Clinical Nutrition, 84, 1456-62. Guyton, A.C., Hall, J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology 11th edition.
Philadelphia: Elsevier Inc. Page: 996 – 1008.
Hariyanto, Soecipto. 2007. Keanekaragaman, Persebaran, dan Potensi Jenis- Jenis Garcinia di Indonesia.Herbarium Bogoriensis, Bidang Botani, Puslit
Biologi-LIPI. Berk.Penel.Hayati: 12 129-135, 2007 Hartini.2011.Pengaruh dekok Daun Jambu Biji merah Psidium guajava.L
Terhadap Jumlah Kecepatan dan Morfologi Spermatozoa Tikus Putih Jantan Rattus norvegicus
Hasanah, Nur. 2012. Khasiat Istimewa Manggis. Jakarta: Dunia Sehat http:pubchem.ncbi.nlm.nih.govsummarysummary.cgi?cid=5870
.
http:sirusa.bps.go.id , Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012,
desember, 2013 ICUC, 2003, Fruit to the Future Mangosteen, Factsheet, No 8, International
Centre for Underutilized Crops. Ilyas, S. 2007. Azoospermia dan Pemulihannya Melalui Regulasi Apoptosis Sel
Spermatogenik Tikus Rattus sp pada Penyuntikan kombinasi TU MPA. Disertasi. Program doctor Ilmu Biomedik FKUI.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Indyastuti, Rini.1990.Pengaruh Ekstrak Daun Manggis Garcinia mangostana Linn terhadap spermatogenesis dan kualitas spermatozoa mencit Mus
musculus.FB UGM:Yogyakarta Jansen PCM, 1991. Edible fruits and nuts. Dalam: Verheij, EWM RE Coronel
eds.. Plants Resources of South-East Asia.,Bogor, Indonesia, 175 –177.
Kricka, L.J dan Ph1l,D. 1999.Principle of immunochernical technique. In Carl, A.B dan Edward,R.A eds, The textbook ofClinical Chemistry. 3ed.Philadelphia
WB. Saunders Company. Krinke, J. G. 2000. The Laboratory Rat 1
st
Edition. United States: Academic Press
Krishna, Tanga Kumari. 2012.Antifertility Activity of Whole Plant Extract of Sarcostemma secamone L Bennet on Male Albino Rats. International Research
Journal of Pharmacy. Mahan VR et al. IRJP 2012, 3 11. Mc Lachlan, R. L. 2000. Male Hormonal Contraception, a Safe, Acceptable and
Reversible Choice. MJA: 172 : 254 – 255.
Mojab, F., Kamalinejad, M., Ghaderi, N., Vahidipour, H. R. 2003. Phytochemical Screening Of Some Species Of Iranian Plants. Iranian Journal of
Pharmaceutical Research. Pp. 77-82. National Centre for Biotechnology Information. 2004. PubChem Compound:
Estrone – Compound Summary. October 31, 2012.
Osman, M., dan Milan, A.R. 2006. Mangosteen – Garcinia mangostana L.
England : RPM Printed and Design Palupi, Jenie. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Manggis
Garcinia mangostana.L Per Oral Terhadap Folikulogenesis Ovarium Mencit Mus musculus. Jurnal Kesehatan: Volume VI, No. 2
Prakash, C.S.V, Prakash, I. 2011. Bioactive Chemical Constituents from Pomegranate Punica granatum Juice, Seed and Peel-A Review. Int. J. Res.
Chem. Environ. 1, 1-18.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prihatman, K. 2000. Manggis Garcinia mangostana L., Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi BPP Teknologi, Jakarta. Purwieningrum, E. 2008. Gender dalam KB KR. Jakarta: Pusat pelatihan
Gender dan Peningkatan Kualitas Perempuan, BKKBN. Hal: 9-10. Quisumbing, Eduardo. 1978. Medicinal Plants of The Philippinnes. Katha
Publishing Company, JMC Press, Quezon City, Philippines. SAGE
®
. 2013. Sprague Dawley. Sigma-Aldrich Co. Desember 15, 2013 http:www.sageresearchmodels.comresearch-modeloutbred-ratssparague-
dawley .
Sequani, Inveresk Research. 2000. Rat Sperm Morphologycal Assessment. Guideline Document Edition 1: Industrial Productive Toxicology Discussion
Group IRDG. Sharma, N., Jacob, D. 2001. Antifertility Investigation and Toxicological
Screening of The Petroleum Ether Extract of The Leaves of Mentha arvensis L. In The Male Albino Mice. J Ethnopharmac 751: 5-12.
Singth, AshishRanjan. 2012. Spermicidal activity and antifertility activity of Ethanolic Extract of Withania somnifera in Male Albino Rats.Research article Int.
J. Pharm. Sci. Rev., 212, Jul-Aug 2013; n
o
41, 227-232. Souad, Kammoun., Ali, Saad., Mounir, Ajina., Mohamed Mounir, Trabelsi.
2007. Spermicidal Activity of Extract From Cestrum parque. Tunisia: Elsevier Inc. Page:152-156.
Speroff L, Glass RH, Kase NG. 1999. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. 6th Edition. Philadelphia, Wiliam and Wilkins L:1075-1076.
Sri Wahyuni, Rika. 2012. Pengaruh Isoflavon kedelai Terhadap Kadar Hormon Testosteron Berat Testis, Diameter Tubulus Seminiferus dan Spermatogenesis
Tikus Putih Jantan Rattus norvegicus.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Suckow, M.A, Weisbroth, S.H., Franklin, C.L. 2006. The Laboratory Rat Second Edition. USA: Elsevier Inc. Page: 113
Techical Guide for ELISA. 2013 https:www.kpl.com
. Februari 20, 2014 Wilkinson, J.M., Halley, S., Towers, P.A. 2000. Comparison of Male
Reproductive Parameters in Three Rat Strain Dark Agouti, Sprauge Dawley and Wistar. Laboratory Animals 34: 70-75.
Winarno.W. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama:Jakarta World Health Organization. 2000. General Guidelines for Methodologies on
Research and Evaluation of Traditional Medicine. Geneva: World Health Organization
Yunitasari, Liska.
2012. Gempur
41 Penyakit
dengan Buah
Manggis.Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Zhou, B., Qiu, Z., Liu, G., Liu, C., Zhang, J. 2012. Spermicidal and
Antigonococcal Effects from Pomegranate Rind. Journal of Medicinal Plants Research. 6, 1334
– 1339.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2. Dokumentasi Perkebunan Manggis Lubuk Alung, Padang
Gambar 5.1 Perkebunan manggis
Gambar 5.2 Buah manggis yang belum matang
Gambar 5.3 Pohon manggis tampak dekat
Gambar 5.4 Pembibitan tanaman manggis
Gambar 5.5 Pohon manggis tampak jauh
Gambar 5.6 Buah manggis siap dipanen
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 3. Surat Keterangan Kesehatan Hewan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 4. Alur Penelitian
Alur Kerja Pembuatan Ekstrak
100 Kg Buah manggis segar
Diambil bijinya, dikumpulkan
Biji dikeringkan
Serbuk simplisia biji manggis yang didapat 186,56 g
dimaserasi dengan etanol 70 berulang, total etanol 70 yang
digunakan 6L
Ekstrak cair
Ekstrak kental yang didapat 19,92 g
Pembuatan suspensi ekstrak dengan konsentrasi 1mgmL,
10mgmL, 20mgmL
dideterminasi
Dicuci bersih
Dihaluskan menggunakan blender
Penapisan fitokimia dan uji parameter spesifik dan non
spesifik Dipekatkan dengan rotary
evaporator kemudian dipekatkan kembali dengan freeze dry
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Alur Kerja Uji Antifertilitas
Dua puluh lima tikus jantan strain Sprague-Dawley
Aklimatisasi selama 1 minggu
Dikelompokkan secara acak dosis 5 ekor
Kelompok Kontrol NaCMC 0,5
Kelompok Dosis 5mgkgBB Kelompok Dosis 50mgkgBB
Kelompok Dosis100mgkgBB
Kelompok Uji aktivitas
spermisidal
Pemberian ekstrak pada tikus peroral selama 48 hari
Tikus dikorbankan
dan diambil organ reproduksinya yaitu
kauda epididimis
Pada hari ke-49 tikus dikorbankan
dan diambil
organ reproduksinya
Pada hari ke-0 dan 49 tikus diambil darahnya
1ml dari vena lateral ekor
kauda epididimis
sperma
Pengukuran konsentrasi
spermatozoa Serum, disimpan dalam
freezer -20
o
C Sentrifugasi
Hari ke 49 serum diukur konsentrasi testosteron
dengan kit ELISA sperma
Uji aktivitas spermisidal
Analisa Data Pemberian larutan
CMC pada tikus peroral selama 48
hari
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5. Perhitungan Dosis Ekstrak Biji Manggis
Perhitungan Dosis Ekstrak Biji Manggis
Perhitungan Volume Administrasi Oral VAO VAO mL =
Dosis tinggi 100 mgkgBB 1 ml
= Konsentrasi
= 20 mgmL Suspensi ekstrak dibuat secara berkala setiap 100 mL sekali, maka ekstrak
yang dibutuhkan sebanyak: Ekstrak mg = konsentrasi mgmL x volume mL
Ekstrak = 20 mgmL x 100 mL
Ekstrak = 2000 mg
Dosis sedang 50 mgkgBB 1ml
= Konsentrasi
= 10 mgmL Suspensi ekstrak dibuat secara berkala setiap 100 mL sekali, maka ekstrak
yang dibutuhkan sebanyak: Ekstrak mg = konsentrasi mgmL x volume mL
Ekstrak = 10 mgmL x 100 mL
Ekstrak = 1000 mg
Dosis rendah 5 mgkgBB 1ml
= Konsentrasi
= 1 mgmL Suspensi ekstrak dibuat secara berkala setiap 100 mL sekali, maka ekstrak
yang dibutuhkan sebanyak: Ekstrak mg = konsentrasi mgmL x volume mL
Ekstrak = 1 mgmL x 100 mL
Ekstrak = 100 mg
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 6. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol 70 Biji manggis
No. Identifikasi Golongan
Senyawa Perlakuan
Gambar Hasil
Uji Keterangan
1. Alkaloid
0,5 gr ekstrak + 2 mL etanol
70 + 5 mL HCl 2 N
dipanaskan, setelah dingin
di saring, filtrat
ditambahkan reagen meyer
- Tidak terbentuk
larutan keruh
dan tidak
terdapat endapan putih
2. Flavonoid
0,5 gr ekstrak + 2 mL etanol
70 + serbuk magnesium +
3 mL HCl pekat
+ Terdapat
perubahan warna menjadi
oranye 3.
Saponin 0,5 gr ekstrak
+ 2 mL etanol 70 +
aquabides, kemudian di
kocok dengan kuat
- Tidak terbentuk
busa
4. Terpenoid
0,5 gr ekstrak + 2 mL etanol
70 + 1 mL kloroform + 1
mL asetat anhidrat,
didinginkan + H2SO4 pekat
+ 1. Kontrol
2. Terbentuk warana
kemerahan
5. Steroid
0,5 gr ekstrak + 2 mL etanol
70 + 1 mL kloroform + 2
mL H2SO4 diteteskan
pelan-pelan +
Terbentuk cincin merah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dari sisi tabung reaksi
6. Tanin
0,5 gr ekstrak + 2 mL etanol
70 + FeCl
3
+ Terbentuk
endapan warna hitam kehijauan
1. Kontrol 2. Positif tanin
terkondensa si
3. Negatif tanin
terhidrolisis
1 2 3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7. Perhitungan Rendemen, Susut Pengeringan dan Kadar Abu Ekstrak
1. Perhitungan Rendemen Berat ekstrak
= 19,9249 g Berat Simplisia
= 186,5595 g x 100
rendemen ekstrak = 10,68
2. Perhitungan Susut Pengeringan W1
= berat ekstrak = 1,0187 g W2
= berat ekstrak setelah di oven= 0,9335 g
susut pengeringan = 8,36
3. Perhitungan Kadar Abu W0
= berat kurs silikat = 52,6349 g W1
= berat ekstrak yang ditimbang = 0,9989 g W2
= berat kurs silikat dan ekstrak setelah menjadi abu = 52,7723
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 8. Gambar Kegiatan Penelitian
Penyiapan Simplisia dan Pembuatan Ekstrak
Gambar 5.7 Buah manggis
Gambar 5.8 Bagian dalam buah
manggis Gambar 5.9
Biji manggis yang dikering-anginkan
Gambar 5.10 Serbuk
biji manggis
Gambar 5.11 Proses maserasi
biji manggis Gambar 5.12
Penyaringan maserat
Gambar 5.13 Pemekatan ekstrak
dengan vacuum rotary evaporator
Gambar 5.14 Pemekatan
Ekstrak dengan Freeze Dryer
Gambar 5.15 Ekstrak kering
Gambar 5.16 Ekstrak yang telah
disuspensikan ke dalam Natrium
CMC dari kiri ke kanan dosis tinggi,
sedang, rendah dan kontrol.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penyiapan Hewan Coba
Gambar 5.17 Hewan coba
Gambar 5.18 Penimbangan
Tikus Gambar 5.19
Penyondean Ekstrak tidak
dilakukan pada tikus untuk
pengukuran aktivitas
spermisidal Gambar 5.20
Hewan coba dikorbankan
Gambar 5.21 Pembedahan
hewan coba Gambar 5.22
Kauda epididimis
Pengambilan Darah
Gambar 5.23 pengambilan darah
dari vena lateral ekor
Gambar 5.24 Pemisahan serum
darah yang berwarna kuning
bening
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengukuran Konsentrasi Spermatozoa
Gambar 5.25 Pengeluaran
spermatozoa dari kauda epididimis
Gambar 5.26 Pengenceran
spermatozoa dengan larutan
George Gambar 5.27
Proses penghomogenan
spermatozoa
dengan vortex
Gambar 5.28 Pemasukan
spermatozoa yang telah diberi larutan
George ke dalam bilik hitung
Neubauer
Gambar 5.29 Proses
perhitungan spermatozoa
dengan mikroskop.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengukuran Konsentrasi Testosteron
Gambar 5.30 serum sampel H-0
dan H-49 Gambar 5.31
proses pemipetan larutan standar
testosteron ke dalam sumuran
Gambar 5.32 Proses pemipetan
sampel ke dalam sumuran
Gambar 5.33 Proses pemipetan
enzim konjugat ke dalam sumuran
Gambar 5.34 Proses inkubasi
setelah pencampuran
Gambar 5.35 Proses
Pembuangan isi sumuran
Gambar 5.36 Proses pemipetan
wash solution ke dalam sumuran
Gambar 5.37 Proses
pembuangan isi sumuran
Gambar 5.38 Proses pemipetan
larutan substrat ke dalam sumuran
Gambar 5.39 Proses Inkubasi
selama 15 menit Gambar 5.40
Proses pemipetan stop solution ke
dalam sumuran Gambar 5.41
Perubahan warna setelah
penembahan stop solution
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.42 Pengukuran
konsentrasi testosteron
menggunakan elisa reader
Gambar 5.43 Pembacaan hasil
pengukuran konsentrasi
testosteron
Pengukuran Aktivitas Spermisidal
Gambar 5.44 Pengeluaran
spermatozoa dari kauda epididimis
Gambar 5.45 seri konsentrasi
ekstrak Gambar 5.46
Proses pencampuran
ekstrak dengan suspensi sperma
Gambar 5.47 Pengukuran
motilitas sperma
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 9. Rerata Berat Badan Tikus
Data berat badan tikus disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Rata-rata berat badan tikus
Rata-Rata Berat Badan Tikus Tanggal
kontrol Rendah
Sedang tinggi
240314 270,4±39,5
247,4±36,3 238,6±42,9
246,6±41,4 280314
278,4±39,7 274,2±48,5
269,8±45,8 262,4±43,5
010414 280,4±36,9
276,0±42,6 262,5±44,6
270,0±40,0 050414
273,2±36,4 262,2±51,1
257,4±47,6 258,8±38,2
080414 280,4±38,3
279,0±56,6 266,4±52,5
263,2±40,2 120414
277,8±39,3 281,0±60,7
261,6±49,4 262,0±38,1
220414 287,2±39,0
296,75±66,8 274,8±55,4
270,6±37,1 260414
288,6±43,0 292,2±61,7
270,6±57,8 271,4±34,8
010514 290,6±43,7
297,5±64,4 274,2±55,1
273,0±35,8 060514
293,0±44.0 302,2±62,7
275,2±56,5 274,2±34,0
090514 298,8±48,7
301,0±64,7 275,4±55,7
283,0±38,5 Rerata ± SD
283,5 ± 8,8 282,7 ± 17,4
266,0 ± 10,9 266,8 ± 9,6
Gambar 4.1 Grafik Berat Badan Tikus Dari pengamatan di atas terlihat peningkatan berat badan tikus hampir
sama disetiap kelompok hewan coba seiring bertambahnya usia tikus.
50 100
150 200
250 300
350
B e
rat B
ad an
Ti ku
s gr
am
tanggal
Grafik Berat Badan Tikus
kontrol Rendah
Sedang tinggi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 10. Hasil Perhitungan Konsentrasi Spermatozoa
Kelompok Perlakuan
Jumlah Sperma Dalam Bilik Hitung
Rata-Rata Konsentrasi Sperma
JutamL Kanan
Kiri
Kontrol 1 34
29 31,50
39,37 Kontrol 2
30 35
32,50 40,62
Kontrol 3 32
39 35,50
44,37 Kontrol 4
48 66
57,00 71,25
Kontrol 5 26
29 22,50
28,12 Rata-Rata
35,80 44,75 ± 16,00
Rendah 1 20
24 22,00
27,50 Rendah 2
mati Rendah 3
18 32
25,00 31,25
Rendah 4 20
16 18,00
22,50 Rendah 5
24 21
22,50 28,12
Rata-Rata 21,87
27,34 ± 12,62 Sedang 1
17 30
23,50 29,37
Sedang 2 17
14 15,50
19,37 Sedang 3
25 19
22,00 27,50
Sedang 4 23
17 20,00
25,00 Sedang 5
25 21
23,00 28,75
Rata-Rata 20,80
26,00 ± 4,06 Tinggi 1
20 18
19,00 23,75
Tinggi 2 12
15 13,50
16,87 Tinggi 3
10 18
14,00 17,50
Tinggi 4 15
24 19,50
24,37 Tinggi 5
17 20
18,50 23,12
Rata-Rata 16,90
21,125 ± 3,63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 11. Analisis Statistik Data Konsentrasi Spermatozoa
1. Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas Data Konsentrasi Spermatozoa Tikus Galur Strain Sparague Dawley
Tujuan : Untuk melihat data konsentrasi spermatozoa terdistribusi normal
atau tidak. Hipotesis
: Ho
: Data konsentrasi spermatozoa terdistribusi normal. Ha
: Data konsentrasi spermatozoa tidak terdistribusi normal. Pengambilan keputusan :
Jika nilai signifikansi ≥ 0.05, maka Ho diterima. Jika nilai signifikansi ≤ 0.05, maka Ho ditolak.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
konsentrasisper matozoa
N 20
Normal Parameters
a
Mean 28.4350
Std. Deviation 13.81025
Most Extreme Differences Absolute
.223 Positive
.223 Negative
-.151 Kolmogorov-Smirnov Z
.997 Asymp. Sig. 2-tailed
.273 a. Test distribution is Normal.
Keputusan : Data konsentrasi spermatozoa tikus putih galur sparague dawley
terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Hasil Uji Homogenitas Data Konsentrasi Spermatozoa Tikus Galur Sparague Dawley
Tujuan : Untuk melihat data konsentrasi spermatozoa homogen atau tidak.
Hipotesis :
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ho : Data konsentrasi spermatozoa bervariasi homogen.
Ha : Data konsentrasi spermatozoa tidak bervariasi homogen.
Pengambilan keputusan : Jika nilai signifikansi ≥ 0.05, maka Ho diterima.
Jika nilai signifikansi ≤ 0.05, maka Ho ditolak. Hasil Uji Homogenitas Data Konsentrasi Spermatozoa Tikus Galur Sparague
Dawley
Test of Homogeneity of Variances
Konsentrasispermatozoa Levene Statistic
df1 df2
Sig. 1.397
3 15
.282
Keputusan : Data konsentrasi spermatozoa tikus galur sparague dawley
bervariasi homogen.
3. Uji ANOVA
Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data konsentrasi
spermatozoa. Hipotesis
: Ho
: Data konsentrasi spermatozoa tidak berbeda secara bermakna Ha
: Data konsentrasi spermatozoa berbeda secara bermakna Pengambilan Keputusan :
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan.
Jika nilai signifikasi ≥ 0,05 Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan.
Hasil Uji ANOVA Data Konsentrasi Spermatozoa Tikus Galur Sparague Dawley
ANOVA
Konsentrasispermatozoa Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 1817.826
3 605.942
5.117 .012
Within Groups 1776.173
15 118.412
Total 3593.998
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keputusan : Data konsentrasi spermatozoa tikus galur sparague dawley
berbeda secara bermakna
4. Uji LSD
Hasil Uji LSD Data Konsentrasi Spermatozoa Tikus Galur Sparague Dawley
Multiple Comparisons
Konsentrasispermatozoa LSD
I kelompok
J kelompok
Mean Difference I-J
Std. Error Sig.
95 Confidence Interval Lower Bound
Upper Bound kontrol
rendah 22.87200
6.88219 .005
8.2029 37.5411
sedang 18.74800
6.88219 .016
4.0789 33.4171
tinggi 24.12350
7.29967 .005
8.5646 39.6824
rendah kontrol
-22.87200 6.88219
.005 -37.5411
-8.2029 sedang
-4.12400 6.88219
.558 -18.7931
10.5451 tinggi
1.25150 7.29967
.866 -14.3074
16.8104 sedang
kontrol -18.74800
6.88219 .016
-33.4171 -4.0789
rendah 4.12400
6.88219 .558
-10.5451 18.7931
tinggi 5.37550
7.29967 .473
-10.1834 20.9344
tinggi kontrol
-24.12350 7.29967
.005 -39.6824
-8.5646 rendah
-1.25150 7.29967
.866 -16.8104
14.3074 sedang
-5.37550 7.29967
.473 -20.9344
10.1834 . The mean difference is significant at the 0.05 level.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 12. Pengukuran Konsentrasi Testosteron
Dari hasil pengukuran standar testosteron didapatkan data sebagai berikut: Konsentrasi
ngmL Absorbansi
Rerata Abs 1rerata
Absorbansi I
II 1,535
1,446 1,490
0,671 0,2
1,263 1,336
1,299 0,769
0,5 1,131
1,132 1,131
0,884 1
0,901 0,991
0,946 1,057
2 0,705
0,742 0,723
1,382 6
0,422 0,395
0,408 2,448
16 0,209
0,232 0,220
4,535 Dari data di atas didapatkan kurva kalibrasi sebagai berikut :
Persamaan regresi telah didapatkan, untuk menghitung konsentrasi testosteron dalam sampel nilai 1Absorbansi dimasukan sebagai nilai x.
y = 0,3706x
2
+ 2,2324x - 1,7377 R² = 0,9999
-2 2
4 6
8 10
12 14
16 18
1 2
3 4
5
k o
n se
n tr
as i
n g
m L
1Absorbansi
konsentrasi testosteron ngmL
konsentrasi ngmL Poly. konsentrasi
ngmL
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari persamaan tersebut didapatkan konsentrasi sampel sebagai berikut :
kelompok Absorbansi
Konsentrasi Testosteron
Rerata konsentrasi ± SD H-0
H-49 H-0
H-49 H-0
H-49 Abs
1Abs Abs
1Abs
kontrol 0,666
1,501 1,058
0,945 2,45
0,70 1,87 ± 0,67 0,83 ± 0,47
0,726 1,377
1,171 0,854
2,04 0,44
0,915 1,092
0,861 1,161
1,14 1,35
0,758 1,319
1,448 0,691
1,85 -0,02
0,303 3,300
0,985 1,015
9,67 0,91
rendah 0,578
1,730 0,881
1,135 3,23
1,27 3,09 ± 1,17 2,54 ± 2,89
Mati 0,703
1,422 1,22
0,820 2,19
0,34 0,693
1,443 0,779
1,284 2,25
1,74 0,469
2,132 0,377
2,652 4,71
6,79
sedang 0,974
1,026 0,873
1,145 0,94
1,30 3,55 ± 2,16 5,60 ± 6,24
0,377 2,652
1,11 0,900
6,79 0,57
0,604 1,656
0,74 1,351
2,97 1,95
0,626 1,597
0,308 3,247
2,77 9,42
0,495 2,020
0,232 4,310
4,28 14,77
tinggi 0,789
1,267 1,045
0,957 1,69
0,74 4,87 ± 4,34 4,97 ± 3,76
1,554 0,643
1,01 0,990
-0,15 0,83
0,590 1,695
0,342 2,924
3,11 7,96
0,300 3,333
0,398 2,512
9,82 6,21
0,549 1,821
0,169 5,917
3,56 24,45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 13. Analisis Statistik Konsentrasi Testosteron
1. Kelompok Kontrol
1.1 Uji Normalitas