UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5.3 Sandwich Assay Format
Prinsip dasar dari sandwich assay adalah sampel yang mengandung antigen direaksikan dengan antibodi spesifik pertama yang terikat dengan
fase padat. Selanjutnya ditambahkan antibodi spesifik kedua yang berlabel
enzim dan ditambahkan substrat dari enzim tersebut Asihara, 2001.
Gambar 2.9 Sandwich Assay Format Technical Guide for ELISA, 2013
Keuntungan metode ELISA yaitu: 1. Cukup sensitif
2. Reagen relatif murah dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama 3. Dapat memeriksa beberapa parameter sekaligus
4. Peralatan mudah didapat 5. Tidak menggunakan zat radiasi Asihara, 2001
Kerugian metode ELISA: 1. Pemeriksaan menggunakan enzim sebagai label cukup kompleks karena
akvitas enzim dipengaruhi oleh berbagai faktor Asihara, 2001
2.5.4 Kit ELISA
Kit ELISA testosteron adalah fase padat enzyme-linked immunosorbent assay ELISA dengan prinsip competitive binding.
Sumuran mikrotiter dilapisi secara langsung dengan antibodi monoklonal tikus untuk sisi antigen unik pada molekul testosteron. Testosteron
endogen dari sampel hewan uji berkompetisi dengan semacam testosteron konjugat peroksidase untuk berikatan dengan lapisan antibodi. Setelah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
inkubasi konjugat yang tidak terikat dihilangkan. Jumlah dari ikatan konjugat peroksidase adalah berbanding terbalik terhadap konsentrasi
testosteron sampel. Setelah penambahan larutan substrat, intensitas warna berkembang berbanding terbalik dengan konsentrasi dari sampel hewan
uji.
22
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Mei 2014. Pembuatan ekstrak dilakukan di laboratorium Farmakognosi dan
Fitokimia, pemeliharaan dan perlakuan hewan uji di Animal House AH. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3.2. ALAT DAN BAHAN
3.2.1 Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah blender Philips, timbangan analitik AND GH-202 dan Wiggen Hauser, botol
maserasi, vacuum rotary evaporator EYELA, erlenmeyer, beaker glass, batang pengaduk, spatula, kertas saring, kapas, corong gelas, tabung
reaksi, pipet tetes, cawan penguap, botol timbang, kurs silikat, oven Memmert, tanur Thermo Scientific, freeze dryer, alumunium foil,
timbangan, kandang tikus beserta tempat makanan dan minum, sonde oral, syringe, wadah pembiusan, alat bedah minor, kaca objek dan cover glass,
mikropipet Eppendorf Research plus, Eppendorf tube, centrifuge, vortex, mikroskop cahaya Motic dan Epson, Hemositometer Improved
Neubauer NESCO, freezer, waterbath, desikator, Kit ELISA dan ELISA reader.
3.2.2. Bahan Penelitian
Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol 70 dari biji buah manggis Garcinia mangostana L. yang
diperoleh dari Perkebunan Manggis di Lubuk Alung, Padang. Sebelum dilakukan penelitian, buah manggis terlebih dahulu dideterminasi di
“Herbarium Bogoriense”, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi – LIPI Bogor untuk memastikan kebenaran bahan uji.