Budidaya Nilai Gizi dan Kandungan Kimia Biji Manggis Garcinia mangostana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta studi pustaka ternyata 64 jenis Garcinia Garcinia spp. terdapat di Indonesia dan Kalimantan mempunyai keanekaragaman jenis Garcinia yang tertinggi 25 jenis jika dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia. Oleh karena itu, Kalimantan merupakan pusat keanekaragaman jenis Garcinia di Indonesia Soecipto Hariyanto, 2007. Hanya 5 jenis saja yang dilaporkan telah di budidayakan di kebun- kebun penduduk di seluruh Indonesia. Kelima jenis Garcinia yang telah di budidayakan adalah gelugur G.atroviridis, mundu G. dulcis, manggis G. mangostana, kandis G. nigrolineata, dan ceri G. parviflora Jansen,1991. Namun Siregar 2006 melaporkan bahwa G. beccari yang tumbuh di Kalimantan juga telah di budidayakan dan di tanam di kawasan agroforestri di sekitar pemukiman penduduk Soecipto Hariyanto, 2007.

2.1.5. Ekologi dan Penyebaran

Manggis termasuk salah satu jenis tumbuhan tahunan yang hidup di hutan tropis teduh di kawasan Asia Tenggara dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand Hasanah, 2012. Dari Asia Tenggara tanaman manggis menyebar sampai ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Filipina, Papua New Guinea, Kamboja, Madagaskar, Honduras, Brazil dan Australia Utara Prihatman, 2000; ICUC, 2003. Pertumbuhan buahnya di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam terjadi pada bulan Mei hingga Januari, sedangkan di Australia pada bulan November hingga April Osman dan Milan, 2006.

2.1.6. Budidaya

Pohon manggis dapat diperbanyak dengan bijibibit hasil penyambungan pucuk. Pohon yang ditanam dari biji baru berbunga pada umur 10-15 tahun sedangkan yang ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada umur 5-7 tahun Prihatman, 2000. Biji yang akan dijadikan benih diambil dari buah tua yang berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yang berbiji, tidak rusak, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beratnya minimal satu gram dan daya kecambah sedikitnya 75. Buah diambil dari pohon yang berumur sedikitnya 10 tahun. Untuk pembuatan bibit dengan cara sambungan diperlukan batang bawah dan pucuk entres yang sehat. Batang bawah adalah bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan diameter batang 0.5 cm dan kulitnya berwarna hijau kecoklatan Prihatman, 2000. Penyiapan benih dilakukan dengan menghilangkan daging buah, rendam buah dalam air bersih selama 1 minggu dua hari sekali air diganti sehingga lendir dan jamur terbuang. Biji akan mengelupas dengan sendirinya dan biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji ke dalam fungisida Benlate dengan konsentrasi 3 gL selama 2-5 menit. Kering anginkan biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai kadar airnya 12-14 Prihatman, 2000. Pucuk untuk sambungan berupa pucuk satu buku yang masih berdaun muda berasal dari pohon induk yang unggul dan sehat. Dua minggu sebelum penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah dan pucuk diolesi zat pengatur tumbuh AdeninKinetin dengan konsentrasi 500 ppm untuk lebih memacu pertumbuhan Prihatman, 2000.

2.1.7. Nilai Gizi dan Kandungan Kimia Biji Manggis Garcinia mangostana

Buah manggis banyak mengandung serat dan karbohidrat, serta mengandung banyak sekali vitamin A, B2, B6 dan vitamin C dan mengandung berbagai mineral seperti zat besi, kalsium dan kalium. Kandungan kimia yang terdapat pada buah manggis antara lain gula sakarosa, dekstrosa dan levulosa Yunitasari, 2011. Kulit buah manggis mengandung air 62,05; lemak 0,63; protein 0,71; total gula 1,17; dan karbohidrat 35,61. Berbagai penelitian menunjukkan kulit buah manggis kaya akan antioksidan, terutama antosianin, xanthone, tanin dan asam fenolat Yunitasari, 2011. Berdasarkan hasil penelitian, kulit manggis mengandung flavonoid, tanin, saponin, kuinon dan steroid Norasmah, 1996. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Biji manggis mengandung vitamin C Quisumbing, 1978. Selain itu, biji manggis juga mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, saponin, terpenoid dan alkaloid Ajayi I. A, 2011.

2.1.8. Khasiat dan Kegunaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Uji Aktivitas Spermisidal Dan Evaluasi Pengaruh Ekstrak Etanol 70% Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Terhadap Konsentrasi Hormon Testosteron Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

2 26 110

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116