yang mengakar di 32 propinsi, menjadikan program-program pendayagunaan LAZIS Muhammadiyah mampu menjangkau seluruh
wilayah Indonesia dengan cepat, terfokus dan tepat sasaran.
2. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi LAZIS Muhammadiyah adalah menjadi lembaga filantropi
islam yang terpecaya.
27
b. Misi LAZIS Muhammadiyah adalah transparan dan akuntable,
amanah dan profesional, tepat sasaran dan tepat guna.
28
c. Tujuan LAZIS Muhammadiyah adalah merubah mustahik agar
menjadi mustahik lagi, membentuk SDM yang mandiri dan berdaya guna, mengentaskan manusia dari jurang kenistaan dan
mengangkatnya dalam derajat kemanusiaan. Semua itu didasari dari gerakan LAZIS Muhammadiyah yang berusaha mewujudkan
visi mulia zakat melalui program-program kreatif yang bertujuan membangun manusia kreatif, inovatif, dan produktif, dimana
dengan akal budinya mampu memberdayakan dan membangun dirinya sendiri secara mandiri.
29
27
Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 23 Februari 2010.
28
Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 23 Februari 2010.
29
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 2
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi LAZIS Muhammadiyah
30
Wali Amanah : Prof. Dr. H.M. Amin Rais, MA Prof. Dr. H.A. Syafi’i Ma’arif, MA
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA Prof. H.A. Malik Fadjar, M.Sc.
Dewan Syariah : Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc, MA Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, MA
Prof. Dr. H. Fathurrahman Jamil, M.A. Badan Pengawas : Drs. H.A. Dahlan Rais, M.Hum
Drs. H. Goodwil Zubir Prof. Dr. H. Fasichulisan, Apt.
Badan Pengurus : Ketua : Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari, MA Wakil Ketua : H. Syafruddin Anhar, S.E, MM.
Wakil Ketua : Drs. H. Irsyadul Halim Sekretaris : Ahmad Imam Mujadid Rais, S.Ip
Pelaksana Harian : Director : M. Khoirul Muttaqin Financial Manager : Upik Rahmawati
Program Manager : Hari Eko Purwanto Fundraising Manager : Nanang Q. el-Ghazal
Office Manager : Edy Surya
30
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 1
4. Program Kerja dan Kegiatan
Setiap manusia akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan atau mengkonsumsi produk
yang ada. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan dengan menarik manfaat atau kegunaan suatu produk. Manfaat atau
kegunaan suatu produk dilihat dari ekonomi adalah ditimbulkan dari kegunaan utilitas karena bentuk, kegunaan karena tempat,
kegunaan karena waktu, dan kegunaan karena pemilikan.
31
Oleh karena itu, dalam konteks ini keberhasilan dari pengelolaan zakat tentu bukan sekedar diukur dengan besaran dana
yang dapat terhimpun. Akan tetapi, lebih daripada itu, adalah bagaimana proses pengelolaan zakat mampu menjadi instrument
penting dalam pemberdayaan masyarakat, menolong mereka yang kesusahan, mengentaskan manusia dari jurang kenistaan dan
mengembalikan manusia pada harkat dan martabat kemanusiaannya. Inilah tujuan utama perintah berzakat.
Dalam konteks ini Lembaga Amil Zakat memiliki posisi strategis dalam mewujudkan peran peradaban zakat sesuai dengan
cita-cita agungnya. Untuk itu dibutuhkan kemampuan analisa dan kreatifitas kelembagaan yang dapat mendesain dan merencanakan
31
Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 16.
program-program pendayagunaan agar dapat menopang dan mendorong tujuan dan visi mulia zakat tersebut.
LAZIS Muhammadiyah menyusun program-program pendayagunaan berdasarkan analisa kebutuhan sasaran, berorientasi
pada skala prioritas, dan bertumpu pada spirit kreatifitas dan inovasi serta azas partisipatif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-
prinsip syari’ah.
32
Dalam rencana strategisnya RENSTRA 2010, LAZIS Muhammadiyah menyusun program-program pendayagunaan dalam
tiga kebijakan strategis, yaitu:
33
a. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat PEM
b. Bidang Pendidikan
c. Bidang Pelayanan Sosial dan Dakwah atau yang lebih dikenal
dengan program Penolong Kesengsaraan Oemoem PKO. Kebijakan strategis ini selanjutnya dijabarkan kedalam berbagai
program pendayagunaan yang Insya Allah lebih membumi dalam konteks ke-Indonesia-an, melalui gerakan zakat kreatif demi
terwujudnya Indonesia kreatif. a.
Program-program di Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat 1
Micro Finance Development MFD
32
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 3.
33
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 3.
Program Micro Finance Development MFD adalah program pengembangan lembaga keuangan pedesaan yang
memiliki tugas dan fungsi utama melakukan pembiayaan permodalan kepada usaha mikro masyarakat.
34
Lembaga keuangan yang diberi nama Baitul Maal Muhammadiyah
BMM ini didesain secara khusus untuk melakukan permodalan masyarakat melalui skema dana bergulir revolving
fund sceme dengan sistem pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga qordhul hasan. Inilah yang membedakan BMM dengan
lembaga keuangan mikro lainnya, yakni tanpa agunan dan tanpa bunga.
Sebagai penunjang program operasional, BMM juga melakukan aktifitas pendampingan dan konsultasi usaha hingga
kegiatan bina keluarga sakinah dan dakwah melalui channeling pengajian Muhammadiyah. Dengan program ini ada tiga
manfaat sekaligus yang dapat dipetik: bina ekonomi, bina keluarga dan bina agama.
Pertama kali diluncurkan tahun 2003, program Micro Finance Development hingga saat ini telah berhasil mendirikan
98 BMM dan telah melayani lebih dari 24 ribu pelaku usaha mikro desa yang terbesar hampir diseluruh wilayah Indonesia.
34
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 4
2 Youth Entrepreneurship YES
Dengan motto “Yang Muda Yang Berdaya” program ini bertujuan membangun etos kewirausahaan generasi muda
dalam 3 ranah strategis, Ranah kognitif yaitu membangun mental dan spirit kewirausahaan, Ranah afektif berupa
pengembangan skill dan manajerial usaha, dan psikomotorik dalam bentuk kemampuan untuk mendirikan dan mengelola
usaha.
35
Kehadiran program ini adalah bentuk keprihatinan atas tingginya angka pengangguran usia produktif. Salah satu
penyebabnya adalah lemahnya etos kewirausahaan. Selain pengangguran, lemahnya etos kewirausahaan akan berujung
pada krisis kemandirian generasi muda. Youth Entrepreneurship YES didesain dalam
beberapa aktifitas program diantaranya; pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, beasiswa kewirausahaan,
pendampingan dan fasilitasi pendirian usaha serta pengguliran bantuan permodalan.
Salah satu kebijakan strategis dalam program ini adalah pada pengembangan kewirausahaan kreatif. Dimana, peserta
35
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 5
program akan dididik dan didorong untuk mampu mendirikan ragam usaha berbasis kreatifitas.
Pertama kali diluncurkan pada akhir tahun 2008, YES program telah melatih dan memberikan modal usaha bagi 9
kelompok dan 12 orang dengan brand produk “KEDAI KINGKONG” yang ada di 5 kota besar di pulau Jawa, serta
memberi permodalan untuk beberapa usaha komunitas dan perseorangan yang lain.
3 Kampoeng Creative
Antara kampung dan kreatif mungkin mengesankan dua kata yang kontradiktif. Kampung biasanya diidentikkan sebagai
kawasan yang kumuh dan tertinggal, sedangkan kreatif kerap disandangkan pada kelompok eksklusif, terdidik dan berwajah
kota. Mungkin banyak orang tidak membayangkan atau
bahkan enggan untuk menyatukannya. Namun, oleh LAZIS Muhammadiyah dua kata itu akan disatukan kedalam program
pemberdayaan masyarakat dengan nama Kampoeng Creative.
36
Kampoeng creative adalah program pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas. Bentuk program ini adalah
pengembangan klaster-klaster usaha di pedesaan dengan
36
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 5.
mengoptimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya lokal yang ada.
Penamaan Kampoeng Creative sendiri disesuaikan dengan orientasi program ini yang berupaya mendorong
pengembangan industri kreatif di pedesaan sebagai bagian dari gerakan nasional Indonesia Kreatif.
Program yang mulai dirintis pada tahun 2009 ini melaksanakan aktifitas program berupa: pembentukan
komunitas, fasilitasi, pendampingan dan permodalan. 4
Peternakan Masyarakat Mandiri Program ini merupakan program kerja pada tahun 2010,
yang merupakan sebuah program peternakan masyarakat mandiri yang berbasis pedesaan.
5 Pemberdayaan Usaha Mikro PRO-M
Secara mekanisme untuk saat ini, program ini tidak dilaksanakan kembali oleh LAZIS Muhammadiyah pusat,
tetapi nanti yang akan melaksanakan program ini adalah jejaring.
Secara Umum, program ini memiliki kesamaan dengan program Micro Finance Development MFD, yaitu program
pembiayaan bagi usaha mikro. Namun demikian ada beberapa perbedaan diantara keduanya. Micro Finance Development
lebih menekankan pada penguatan kelembagaan berupa
pengembangan lembaga keuangan pedesaan, permodalan melalui skema pinjaman dan dengan prioritas sasaran
masyarakat desa. Sedangkan dalam program ini berupa pendampingan usaha secara langsung, dimana permodalan
hanya menjadi salah satu instrument pendukung. Sasaran utama program ini adalah masyarakat kota dan kawasan pinggiran.
Aktifitas dalam program ini diantaranya adalah layanan konsultasi, fasilitasi, pendampingan dan permodalan usaha
dengan skema revolving fund dan atau bantuan secara langsung yang ditentukan menurut analisa kelayakan
bantuan.
37
Program pendampingan usaha mikro ini dilaksanakan sejak tahun 2003, dan hingga saat ini telah mampu melayani
dan memberikan bantuan kepada kurang lebih 800 pelaku usaha mikro.
b. Program-program di Bidang Pendidikan
1 Beastudi SLTA BeTA
Pada tahun sebelumnya, program ini memang dijalankan oleh LAZIS Muhammadiyah pusat, tetapi Secara
mekanisme kerja, program ini tidak dilaksanakan kembali oleh
37
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 6.
LAZIS Muhammadiyah pusat, tetapi untuk tahun 2010 sampai tahun 2013 program ini akan dilaksanakan oleh jejaring.
Dari pengalaman di lapangan, LAZIS Muhammadiyah menemukan fakta banyak siswa-siswi yang sedang menempuh
pendidikan di SLTA terancam putus sekolah ditengah jalan. Salah satu faktornya adalah tiadanya lagi biaya untuk
melanjutkan sekolah hingga tuntas. Yang paling memprihatinkan, tidak sedikit dari mereka yang justru memiliki
prestasi akademik diatas rata-rata. Pengalaman tersebut oleh LAZIS Muhammadiyah
dimanifestasikan dalam program pengembangan beasiswa bagi siswa-siswi SLTA. Program ini dikonsentrasikan untuk siswa-
siswi SLTA yang berprestasi dengan prioritas utama berasal dari keluarga kurang mampu.
38
Program beasiswa SLTA terdiri atas dua jenis yaitu beastudi penuh selama tiga tahun dan beasiswa tahunan
1tahun yang dikhususkan bagi mereka yang sedang berada di kelas 3. Seluruh beasiswa ini diwujudkan dalam bentuk
pemberian biaya SPP dan biaya sarana pendidikan.
38
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 7.
Program ini berjalan sejak tahun 2003, program ini mampu memberi bantuan kepada 2.344 siswa-siswi dan telah
menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia. 2
1000 Sarjana Mampukah seseorang yang dikategorikan dhuafa dapat
menempuh pendidikan hingga bergelar sarjana? Tentu akan sulit. Bagaimana mungkin meraih pendidikan tinggi sedang
untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup dasar sehari-hari masih jauh dari kata cukup.
Namun demikian, kita tidak boleh menyerah. Selagi ada tekad, InsyaAllah ada seribu jalan ke Roma. Salah satunya
adalah melalui Program 1000 Sarjana LAZIS Muhammadiyah yang telah diluncurkan sejak tahun 2008 yang lalu, dan akan
terus dikembangkan hingga tahun 2010. Program 1000 Sarjana adalah program beasiswa penuh
dan subsidi pendidikan bagi keluarga miskin yang akan atau sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi baik di luar
maupun di dalam negeri. Tujuan utama program ini adalah untuk
mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki
kecakapan hidup dan intelektualitas mampu berkarakter dan berbudi pekerti yang tinggi.
39
Selain itu, program ini juga memiliki tujuan jangka panjang sebagai strategi besar memutus mata-rantai
kemiskinan. Mereka yang telah mengikuti program ini diharapkan mampu untuk mengangkat keluarganya dari jurang
kemiskinan. Hingga saat ini, program ini telah membantu biaya
pendidikan bagi 41 mahasiswa kurang mampu dan berprestasi yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi di dalam
negeri hingga beasiswa ke luar negeri. 3
Pengembangan Pendidikan Terintegrasi Program ini merupakan program kerja pada tahun 2010,
yang merupakan sebuah program untuk mengembangkan pendidikan yang terintegrasi.
4 Edutainment Mobile
Sebetulnya Edutaiment Mobile ini merupakan program pada tahun kemarin 2008-2009, yang menjalin kemitraan
dengan telkomsel. Walaupun program ini sudah tidak ada, program ini akan tetap menjadi spirit dalam program
39
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 8.
pendidikan yang bernama pengembangan pendidikan terintegrasi.
“Ceria belajar, belajar ceria” adalah motto program Edutainment Mobile LAZIS Muhammadiyah. Program ini
mengusung model pendidikan alternatif yang memadukan antara konsep pendidikan dan hiburan. Peserta didik dalam
program ini diajak belajar dalam situasi yang menghibur dan sekaligus diajak belajar dari suatu hiburan yang mendidik.
Program ini dikemas dalam bentuk mobile dengan menggunakan sarana kendaraan bermotor mobil yang
dilengkapi dengan berbagai fasilitas belajar berupa perpustakaan, peralatan audio visual, sarana permainan anak-
anak dan berbagai sarana hiburan lain yang mendidik. Bentuk-bentuk aktifitas program Edutainment Mobile
antara lain; outdoor learning bagi para Taman Kanak-kanak, Perpustakaan Keliling, Talk Show bagi pelajar SMP-SMU,
Nonton bareng, Pesantren Alam dan Sekolah Darurat Bencana.
40
Sasaran utama program ini adalah memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak yang berada di kawasan bencana
40
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 8.
alam serta daerah pinggiran dengan cakupan operasional diseluruh wilayah Indonesia.
5 Bakti Guru
Sama seperti program Edutaiment Mobile yang merupakan program kerja pada tahun kemarin 2008-2009,
dan seperti yang sudah dijelaskan pada program sebelumnya, walaupun program ini sudah tidak ada tetapi program ini akan
tetap menjadi spirit dalam program pendidikan yang bernama pengembangan pendidikan terintegrasi.
Menjadikan guru sebagai salah satu prioritas utama program peduli pendidikan akan dapat membantu dalam
mengurai benang-kusut problem pendidikan di negeri ini, sebab guru adalah garda terdepan yang menentukan hitam-putihnya
wajah pendidikan. Komitment kepedulian terhadap guru oleh LAZIS
Muhammadiyah salah satunya diwujudkan kedalam program Bakti Guru. Program ini merupakan turunan dari program
Peduli Guru yang diwujudkan dalam bentuk santunan hidup dan telah berjalan sejak tahun 2004 dan telah memberikan
bantuan kepada 1.450 guru di seluruh Indonesia.
41
Bakti Guru adalah program pengembangan dan peningkatan kompetensi pengajaran guru melalui beasiswa
41
Ibid, h. 9.
studi lanjut, pelatihan, workshop, program beasiswa penelitian dan fasilitasi kreatifitasi kegiatan guru.
Program ini ditujukan bagi guru-guru sains dan Bahasa Inggris tingkat SD hingga SMU dengan sasaran utama guru
yang mengajar di sekolah-sekolah pedesaan dan wilayah pedalaman.
6 Cinta Yatim
Pada tahun sebelumnya, program ini memang dijalankan oleh LAZIS Muhammadiyah pusat, tetapi Secara
mekanisme kerja, program ini tidak dilaksanakan kembali oleh LAZIS Muhammadiyah pusat, tetapi untuk tahun 2010 sampai
tahun 2013 program ini akan dilaksanakan oleh jejaring. Pesan al-Qur’an untuk peduli terhadap anak yatim
sangat jelas. Kita diwajibkan untuk peduli dan sangat dilarang untuk menelantarkan atau bahkan memanfaatkannya.
Kepedulian terhadap yatim piatu dapat kita wujudkan dengan berbagai cara, mulai dari menyantuni, memelihara,
membuatkan panti asuhan dan sebagainya. Intinya adalah bagaimana si Yatim dapat terjamin hak-hak hidupnya hingga
mereka mampu untuk hidup mandiri akil baligh. LAZIS Muhammadiyah memiliki kepedulian yang
sama. Melalui program Cinta Yatim, LAZIS Muhammadiyah
berupaya memberikan kepastian masa depan pendidikan bagi si Yatim.
Secara garis besar, program ini adalah program jaminan biaya pendidikan bagi anak-anak yatim dan Sekolah Dasar
SD hingga Lanjutan Atas SMU yang meliputi jaminan SPP, biaya sarana prasarana sekolah buku pelajaran dan seragam
serta dalam kondisi tertentu mencakup juga jaminan biaya hidup yatim selama menempuh pendidikan.
42
Selain itu, program ini juga didukung dengan beberapa aktifitas program diantaranya sekolah alam, pelatihan dan
beastudi kewirausahaan dan seleksi yatim kreatif. Dalam pelaksanaannya LAZIS Muhammadiyah akan menggandeng
panti-panti asuhan yang ada. c.
Program-program di Bidang Pelayanan Dakwah 1
Peduli Da’i Mandiri Khusus Pedalaman sinergi dengan MTDK
Menjadi da’i yang bertugas di pedalaman jelas membutuhkan mental baja. Kalau bukan benar-benar panggilan hati, rasa-
rasanya agak sulit bagi seorang dai’i untuk mampu bertahan lebih lama.
42
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 9.
Ragam tantangan dan ancaman adalah menu makanan sehari-hari. Mulai dari beratnya medan dakwah, terbatasnya
sarana dan prasarana dakwah, ancaman fisik dari kelompok- kelompok yang merasa terganggu dari aktifitas dakwah ini,
hingga yang paling memprihatinkan minimnya jaminan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
LAZIS Muhammadiyah, menganggap mereka ini adalah para mujahid sejati yang menuntut prioritas kepedulian dari kita
semua. Bentuk perhatian dan kepedulian kepada da’i tersebut oleh LAZIS Muhammadiyah diwujudkan dalam program Da’i
Mandiri.
43
Da’i Mandiri adalah program fasilitasi juru dakwah yang bertugas di kawasan pedalaman dan suku terasing dalam
bentuk bantuan sarana dakwah. Selain itu, program ini juga memprioritaskan pada upaya pembangunan kemandirian
ekonomi da’i melalui bantuan permodalan usaha dan fasilitasi usaha. Dengan program ini, diharapkan para da’i akan semakin
berkhidmad dalam gerakan pembinaan dan pelayanan umat. Hingga saat ini, program yang dijalankan sejak tahun
2004 ini telah dapat memberi bantuan dana dan fasilitasi sarana dakwah kepada 494 da’i.
43
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 11
2 Komunitas Hati Pengajian Perkantoran
Kehidupan kota besar, sebagaimana yang kita alami, telah menggiring setiap penghuni didalamnya ada
persimpangan jalan. Akselarasi dan dinamika dengan ragam
problematikanya telah memberikan dua pilihan pada manusia untuk menentukan pijakan eksistensi dirinya yaitu melarutkan
diri dalam dunia gelap-gemerlap dan perilaku penyimpangan kehidupan sosial atau pilihan hidup keranah kebajikan, dan
tentunya semua pilihan akan membawa konsekuensinya masing-masing.
LAZIS Muhammadiyah sebagai lembaga yang concern terhadap dakwah, berupaya berperan aktif dalam “penyajian
pilihan tersebut” melalui program Komunitas Hati, yaitu sebuah program yang aktif melakukan pembentukan jama’ah
pengajian perkantoran dengan nama Komunitas Hati.
44
Pengajian Komunitas Hati lebih diutamakan pada pemilihan tema-tema sederhana, aktual dan tema motivasional.
Tujuan program ini adalah penyemaian nilai-nilai islam untuk pengembangan pribadi unggul, berkarakter dan beretos kerja
tinggi.
44
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 11.
3 Tali Kasih
Sama seperti program yang sebelumnya, secara mekanisme kerja saat ini, program ini tidak dilaksanakan
kembali oleh LAZIS Muhammadiyah pusat tetapi nantinya akan lebih banyak dilaksanakan oleh jejaring.
Apa yang paling membahagiakan bagi seorang mu’alaf, disaat awal ia mengikrarkan diri masuk islam? Salah satunya
adalah sambutan hangat dari saudara sesama muslim, “marhaban ya saudaraku, kita adalah saudara, kita adalah
satu keluarga”. LAZIS Muhammadiyah mewujudkan “sambutan
hangat” itu dalam bentuk program Tali Kasih, sebuah program yang dikemas dalam bentuk pemberian “cindera mata” berupa
santunan karitas.
45
Namun, karena diantara mu’alaf yang setelah ber-islam banyak yang terputuskan dari keluarga “biologisnya” serta
terputus sumber mata ekonominya. Bantuan Tali Kasih yang diberikan oleh LAZIS Muhammadiyah lebih banyak
diorientasikan untuk permodalan pengembangan usaha mualaf. Selain diperuntukkan bagi mualaf, program tali kasih ini
juga diberikan kepada Ibnu Sabil dan fii Sabilillah dengan
45
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 12.
besar bantuan yang disesuaikan dengan analisa kelayakan bantuan.
d. Program-program di Bidang Pelayanan Sosial atau yang lebih
dikenal dengan program Penolong Kesengsaraan Oemoem PKO.
1 Aksi Cepat Kemanusiaan
Bermula dari bencana Tsunami di Aceh tahun 2004, LAZIS Muhammadiyah meluncurkan program baru atau lebih
tepatnya unit kerja baru bernama Aksi Cepat Kemanusiaan ACK, unit ini dibentuk terkait kebutuhan untuk menggalang
kepedulian dan membantu korban bencana secara cepat dan tepatdan program ini sudah berjalan sampai sekarang..
46
Melalui jaringan organisasi Muhammadiyah beserta angkatan mudanya, ACK mampu menjadi garda depan dalam
memberikan bantuan evakulasi, tangggap darurat hingga tahap rehabilitasi bencana Aceh.
Dalam perjalanannya seiring dengan banyaknya bencana di Indonesia, LAZIS Muhammadiyah dengan
melakukan beberapa penataan sistem, secara resmi meluncurkan unit kerja Aksi Cepat Kemanusiaan ACK yang
bertugas secara khusus untuk memberikan bantuan tanggap
46
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 12.
darurat dan rehabilitasi kepada korban bencana alam dan bencana kemanusiaan seperti perang, kekeringan dan
kelaparan. Hingga saat ini, ACK telah berperan aktif dalam
memberi kontribusi bantuan tanggap darurat kepada korban di hampir semua bencana alam di Indonesia. Selain itu, ACK juga
berperan aktif dalam bantuan kemanusiaan di palestina. 2
Layanan Kesehatan Masyarakat Agak sulit kiranya seseorang yang sakit, terlebih dalam
kondisi kurang mampu, harus berangkat sendiri ke Rumah Sakit atau Puskesmas untuk berobat. Belum lagi kendala biaya,
transportasi atau bahkan mungkin birokrasi yang menjadikan mereka terpaksa harus bertahan sakit di rumah.
Karena kesehatan adalah hak bagi semua orang. Perlu kiranya ada terobosan baru layanan kesehatan yang mampu
menyapa, menjangkau dan hadir ditengah-tengah masyarakat khususnya masyarakat mustad’afin.
Dalam konteks inilah LAZIS Muhammadiyah meluncurkan program baru berupa program Layanan Kesehatan
Masyarakat.
47
47
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 10
Program ini memprioritaskan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis bagi masyarakat
miskin dengan sasaran utama di kawasan kumuh perkotaan, kampung pelosok dan daerah bencana alam.
Dengan menggunakan fasilitas Layanan Kesehatan Masyarakat, program ini dikemas menjadi “Puskesmas
Keliling” yang menjangkau kawasan sasaran secara terjadwal. Adapun bentuk aktifitas program layanan kesehatan
masyarakat antara lain; pengobatan gratis keliling kampung, layanan ambulan gratis, khitanan massal dan posko kesehatan
bencana. e.
Program-program Lainnya Qurban Hebat
Qurban Hebat adalah program penggalangan dan pendistribusian hewan qurban yang dilaksanakan pada setiap
hari raya Idul Adha dengan tujuan untuk memfasilitasi Ibadah Qurban kaum muslimin secara efektif, efisien, nyaman dan
aman.
48
Dengan dukungan jaringan Muhammadiyah yang mengakar di 32 propinsi, menjadikan program qurban ini
senantiasa terdistribusi secara tepat dan merata se-nusantara.
48
LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, Jakarta: LAZIS Muhammadiyah:2008, h. 13.
Titik tekan distribusi Qurban Hebat diprioritaskan untuk kawasan pedalaman, kantong-kantong kemiskinan, daerah
rawan pangan dan kawasan rawan pemurtadan. Hal ini dilakukan agar ibadah qurban memiliki nilai tambah bagi
pemberdayaan masyarakat. Program Qurban Hebat ini mulanya dikembangkan dalam bentuk Tabung Qurban dan Ternak
Qurban.
BAB IV
STRATEGI LAYANAN JEMPUT ZAKAT LAZIS PP MUHAMMADIYAH
TENTANG: Strategi; Segmentasi Layanan Jemput Zakat LAZISMU, Target
Layanan Jemput Zakat LAZISMU, Positioning Layanan Jemput Zakat LAZISMU.
Hasil; Hasil, Segmentasi Layanan Jemput Zakat LAZISMU, Hasil Target Layanan Jemput Zakat LAZISMU, Hasil Positioning
Layanan Jemput Zakat LAZISMU. Analisis; Strategi, Hasil.
JURUSAN MANAJEMEN
DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
JL. Ir. Juanda. No. 95. Ciputat 15412 TelpFax: 021 7432728 74703580
Website:www.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail: dakwahfdk.uinjakarta.ac.id
BAB IV STRATEGI LAYANAN JEMPUT ZAKAT
LAZIS PP MUHAMMADIYAH
A. Strategi
1. Segmentasi Layanan Jemput Zakat LAZIS PP
Muhammadiyah
Dilihat dari pengertian segmentasi dalam pemasaran itu sendiri, segmentasi adalah membagi kelompok pasar menjadi kelompok
pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
1
Dan pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli yang berbeda-beda dalam satu atau lebih hal. Mereka dapat berbeda dalam keinginan,
daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian, dan praktek pembelian mereka. Setiap variable ini dapat digunakan untuk
mensegmentasi suatu pasar.
2
Para pembeli umumnya berbeda antara satu dengan lainnya di pasar, baik dalam motif dan perilaku maupun dalam kebiasaan
1
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 44.
2
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Di Indonesiakan oleh Ancella Anitawati
Hermawan SE, MBA Jakarta: Salemba Empat, 1995, h. 316.
103