orang miskin, setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan baik jenis, jumlah maupun waktunya. Lembaga sedekah sangat
digalakkan oleh ajaran Islam untuk menanamkan jiwa sosial dan mengurangi penderitaan orang lain. Sedekah tidak terbatas pada
pemberian yang bersifat material saja, tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan senyum yang dilakukan
dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain, termasuk dalam kategori sedekah.
19
2. Prinsip-prinsip Zakat
Menurut M.A. Mannan, zakat mempunyai enam prinsip, yaitu: a.
prinsip keyakinan keagamaan faith b.
prinsip pemerataan equite dan keadilan c.
prinsip productivitas productivity dan kematangan d.
prinsip nalar reason e.
prinsip kebebasan freedom f.
prinsip etik ethic dan kewajaran.
20
Prinsip pertama keyakinan keagamaan menyatakan bahwa orang yang membayar zakat yakin bahwa pembayaran tersebut
merupakan salah satu manifestasi keyakinan agamanya, sehingga kalau orang yang bersangkutan belum menunaikan zakatnya, belum
19
Ibid, h. 23
20
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf Jakarta: Universitas Indonesia, 1988, h. 39
merasa sempurna ibadahnya. Prinsip kedua pemerataan dan keadilan cukup jelas menggambarkan tujuan zakat yaitu membagi
lebih adil kekayaan yang telah diberikan Tuhan kepada umat manusia. Prinsip ketiga produktivitas dan kematangan menekankan
bahwa zakat memang wajar harus dibayar karena milik tertentu telah menghasilkan produk terntentu. Dan hasil produksi tersebut hanya
dapat dipungut setelah lewat jangka waktu satu tahun yang merupakan ukuran normal memperoleh hasil tertentu. Prinsip
keempat nalar, dan kelima kebebasan menjelaskan bahwa zakat hanya dibayar oleh orang yang bebas dan sehat jasmani serta
rohaninya, yang merasa mempunyai tanggung jawab untuk membayar zakat untuk kepentingan bersama. Zakat tidak dipungut
dari orang yang sedang dihukum atau orang yang menderita sakit jiwa. Akhirnya, keenam prinsip etik dan kewajaran menyatakan
bahwa zakat tidak akan diminta secara semena-mena tanpa memperhatikan akibat yang ditimbulkannya. Zakat tidak mungkin
dipungut, kalau karena pemungutan itu orang yang membayarnya justru akan menderita.
3. Tujuan, Hikmah, Syarat, Macam, dan Dalil Zakat
a. Tujuannya
Yang dimaksud dengan tujuan zakat, dalam hubungan ini, sasaran praktisnya. Tujuan tersebut, selain yang telah disinggung di
atas, antara lain adalah sebagai berikut: 1
Mengangkat derajat fakir-miskin dan membantunya ke luar dari kesulitan hidup serta penderitaan
2 Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para
gharimin, ibnussabil dan mustahiq lainnya 3
Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya
4 Menghilangkan sifat kikir dan atau loba pemilik harta
5 Membersihkan sifat dengki dan iri kecemburuan sosial dari
hati orang-orang miskin 6
Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin dalam suatu masyarakat
7 Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri
seseorang, terutama pada mereka yang mempunyai harta 8
Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang lain yang ada padanya untuk
mencapai keadilan sosial.
21
b. Hikmahnya
21
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf Jakarta: Universitas Indonesia, 1988, h. 40
Zakat sebagai lembaga Islam mengandung hikmah makna yang dalam, manfaat yang bersifat rohaniyah dan filosofis. Hikmah
itu digambarkan di dalam berbagai ayat al-Qur’an dan al-Hadits. Di antara hikmah-hikmah itu adalah:
1 Mensyukuri karunia Ilahi, menumbuh suburkan harta dan
pahala serta membersihkan diri dari sifat-sifat kikir dan loba, dengki, iri, serta dosa
2 Melindungi masyarakat dari bahaya kemiskinan dan akibat
kemelaratan 3
Mewujudkan rasa solidaritas dan kasih sayang antara sesama manusia
4 manifestasi kegotongroyongan dan tolong-menolong dalam
kebaikan dan takwa 5
Mengurangi kefakirmiskinan yang merupakan masalah sosial 6
Membina dan mengembangkan stabilitas sosial 7
Salah satu jalan mewujudkan keadilan sosial.
22
c. Syaratnya Menurut para ahli hukum Islam, ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi agar kewajiban zakat dapat dibebankan pada harta yang dipunyai oleh seorang muslim. Syarat-syarat itu adalah:
22
Ibid, h. 41
1 Pemilikan yang pasti. Artinya sepenuhnya berada dalam
kekuasaan yang punya, baik kekuasaan pemanfaatan maupun kekuasaan menikmati hasilnya
2 Berkembang. Artinya harta itu berkembang, baik secara alami
berdasarkan sunnatullah maupun bertambah karena ikhtiar atau usaha manusia
3 Melebihi kebutuhan pokok. Artinya harta yang dipunyai oleh
seseorang itu melebihi kebutuhan pokok yang diperlukan oleh diri sendiri dan keluarganya untuk hidup wajar sebagai manusia
4 Bersih dari hutang. Artinya harta yang dipunyai oleh seseorang
itu bersih dari hutang, baik hutang kepada Allah nazar, wasiat maupun hutang kepada sesama manusia
5 Mencapai nisab. Artinya mencapai jumlah minimal yang wajib
dikeluarkan zakatnya 6
Mencapai haul. Artinya harus mencapai waktu tertentu pengeluaran zakat, biasanya dua belas bulan atau setiap kali
menuai atau panen.
23
d. Macamnya Sebagaimana telah disebut juga di atas, zakat terdiri dari 1
Zakat maal atau zakat harta, dan 2 zakat fitrah. Yang dimaksud dengan 1 zakat harta adalah bagian dari harta kekayaan seseorang
23
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf Jakarta: Universitas Indonesia, 1988, h. 41
juga badan hukum yang wajib dikeluarkan untuk golongan orang- orang tertentu setelah dipunyai selama jangka waktu tertentu dalam
jumlah minimal tertentu; 2 zakat fitrah adalah pengeluaran wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari
keperluan keluarga yang wajar pada malam dan hari raya idulfitri.
24
e. Dalil-dalilnya Yang dimaksud dengan dalil-dalil dalam hubungan ini adalah
dasar-dasar hukum zakat, baik yang terdapat dalam al-Qur’an maupun yang terdapat dalam kitab-kitab hadits al-Hadits. Dalil-
dalil yang terdapat dalam kedua sumber hukum Islam itu disebut dalil-dalil naqli, sedangkan dalil-dalil yang lahir dari ijtihad manusia
dinamakan dalil aqli.
25
Berikut ini, sebagai contoh, disebutkan beberapa dalil naqli dan keutamaan zakat yang terdapat di dalam al-Qur’an, yaitu:
1 Perintah menunaikan. Q.s. Al Baqarah : 43, 83, 110, 177.
26
☺ ⌧
⌧
24
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf Jakarta: Universitas Indonesia, 1988, h. 42
25
Ibid, h. 42
26
Sukmadjaja Asyarie dan Rosy Yusuf, Indeks Al-Qur’an, Bandung: Pustaka, 2000, h. 249.
Artinya : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku. Q.s. Al Baqarah : 43
☺
☺
⌧
Artinya : Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil yaitu: janganlah kamu menyembah selain
Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin,
serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian
kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. Q.s.
Al Baqarah : 83
☺
☺ ☺
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu,
tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang
kamu kerjakan. Q.s. Al Baqarah : 110
☺ ☺
⌧ ☺
☺ ☺
☺
☺
☺
Artinya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir yang memerlukan pertolongan dan orang- orang yang meminta-minta; dan memerdekakan
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya
apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Q.s. Al
Baqarah : 177
2 Orang yang menunaikan – mendapat pahala dari Tuhan. Q.s.
Al Baqarah : 277; An Nisaa : 162; Al A’raaf : 156; At Taubah : 71.
27
☺
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, mendirikan sembahyang
dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala disisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak pula mereka bersedih hati. Q.s. Al Baqarah : 277
☺ ☺
27
Sukmadjaja Asyarie dan Rosy Yusuf, Indeks Al-Qur’an, Bandung: Pustaka, 2000, h. 249.
Artinya : Tetapi orang-orang yang mendalami ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu’min, mereka
beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu Al Qur’an, dan apa yang telah diturunkan
sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan kami berikan kepada mereka pahala yang besar. Q.s.
An Nisaa : 162
⌧ ⌧
☺ ⌧
Artinya : Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat, sesungguhnya kami kembali
bertaubat kepada Engkau. Allah berfirman: “Siksa- Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku
kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-
orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat Kami.“ Q.s.
Al A’raaf : 156
☺ ☺
☺ ☺
☺
⌧
⌧
Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma’ruf, mencegah dari
yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. Q.s. At Taubah : 71
3 Orang yang berhak menerima Q.s. At Taubah : 60.
28
☺ ☺
☺ ⌧
⌧ ☺
Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang- orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang
untuk dijalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang
28
Sukmadjaja Asyarie dan Rosy Yusuf, Indeks Al-Qur’an, Bandung: Pustaka, 2000, h. 249.
diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Q.s. At Taubah : 60
4 Keharusan ada pemungut Q.s. At Taubah : 103.
29
⌦ ☺
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Q.s. At Taubah : 103
5 Bani Israil diperintah Q.s. Al Maaidah : 12.
30
⌧
☺
29
Sukmadjaja Asyarie dan Rosy Yusuf, Indeks Al-Qur’an, Bandung: Pustaka, 2000, h. 249.
30
Sukmadjaja Asyarie dan Rosy Yusuf, Indeks Al-Qur’an, Bandung: Pustaka, 2000, h. 249.
☺
☺ ⌧
Artinya : Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan telah Kami angkat di antara
mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika
kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu
mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku menghapus dosa-
dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-
sungai. Maka barangsiapa kafir diantaramu sesuadah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang
lurus.” Q.s. Al Maaidah : 12
Di samping yang terdapat di dalam al-Qur’an itu, dapat juga dimajukan beberapa dalil naqli yang terdapat di dalam kitab-kitab
hadits, yakni antara lain:
31
1 Orang kaya yang bersyukur, lebih baik dari orang miskin yang
kufur; 2
Kemiskinan membawa orang kepada kekufuran yaitu sikap mengingkari dan lupa pada kebenaran;
3 Menolong janda miskin sama nilainya dengan melakukan
jihad di jalan Allah; ... 4
Senyum yang kau berikan pada saudaramu, menganjurkan berbuat baik dan mencegah melakukan kejahatan, menujukkan
jalan bagi orang yang sesat, menghilangkan gangguan duri dari jalan, menuangkan air yang ada dalam embermu ke ember
saudaramu, menuntun orang yang lemah, adalah sedekah; 5
Sewaktu mengutus Mu’az bin Jabal ke Yaman, antara lain Nabi Muhammad bersabda: “Allah mewajibkan mereka orang
Yaman itu menzakati harta kekayaan mereka. Zakat itu diambil dari orang-orang kaya dan dibagi-bagikan kepada
fakir-miskin; 6
Ketika seorang menanyakan pendapat Muhammad mengenai cara membelanjakan hartanya, Nabi menjawab: keluarkan zakat
31
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf Jakarta: Universitas Indonesia, 1988, h. 43.
dari hartamu itu, sebab zakat adalah suci dan akan menyucikan kamu. Dengan zakat kamu akan dapat menyambung tali
silahturahmi dengan kerabat, tetangga, peminta-minta, dan menghormati hak orang-orang miskin;
7 Barangsiapa yang diberi Allah kekayaan, tetapi tidak
menunaikan zakatnya, pada hari kiamat kekayaannya itu akan menjadi ular berbisa yang akan melilit tubuhnya, sambil
berkata: Akulah kekayaanmu dan akulah harta bendamu.
C. Penggalangan Dana Zakat 1. Strategi Penggalangan Dana Zakat