perusahaan atau organisasi akan tercapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi yang menerapkannya.
9
Dari beberapa pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan: ada beberapa rumusan-rumusan yang ada dalam
strategi, namun demikian tidak merubah ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula diantaranya, yaitu:
1 Strategi merupakan satu kesatuan rencana yang terpadu untuk
mencapai tujuan organisasi. 2
Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan organisasi sehingga dapat di susun kekuatan
organisasi.
2. Proses Strategi
Joel Ross dan Michael mengungkapkan, bahwa sebuah organisasi tanpa adanya strategi seperti kapal tanpa ada kemudinya,
bergerak berputus pada lingkaran. Organisasi yang dimiliki seperti pengembara tanpa adanya tujuan tertentu.
10
Adapun proses strategi terdiri dari tiga tahapan:
a. Perumusan Strategi
9
Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000, Cet ke-1, h. 4
10
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo, 2002, h. 3
Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal,
menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif memilih strategi untuk dilaksanakan.
11
Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan.
Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi kerangka kerja, diantaranya:
1 Tahap Input masukan
2 Dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah meringkas
informasi sebagai masukan awal, dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.
3 Tahap Pencocokan
4 Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada
menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal.
12
5 Tahap Keputusan
6 Menggunakan semacam teknik, di peroleh dari input sasaran
dalam mengevaluasi strategi alternatif yang telah diidentifikasikan dalam tahap kedua.
13
11
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 15.
12
Ibid, h. 183.
Perumusan strategi haruslah selalu melihat ke depan dengan tujuan, artinya peran perencanaan amatlah penting dan memiliki
andil yang besar. b. Implementasi Strategi
Implementasi Strategi termasuk pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif,
mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang masuk.
14
Implementasi strategi sering pula disebut sebagai tindakan dalan strategi, karena
implementasi berarti juga memobilisasi untuk mengubah strategi yang telah dirumuskan menjadi tindakan.
Menetapkan tujuan, melengkapi kebijakan, mengalokasikan sumber daya dan mengembangkan budaya yang mendukung strategi
merupakan usaha yang dilakukan dalam mengimplementasikan strategi. Implementasi yang sukses membutuhkan dukungan disiplin,
motivasi dan kerja keras. c. Evaluasi Strategi
Tahapan terakhir dalam sebuah strategi adalah evaluasi strategi. Tiga macam aktivitas mendasar untuk melakukan evaluasi strategi
yaitu:
13
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, h. 198
14
Ibid, h. 5
1. Meninjau faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman dan faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan yang
menjadi dasar asumsi pembuatan strategi. Adapun perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang harus dilakukan.
Perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam mencapai tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang
diantaranya strategi yang tidak efektif atau aktifitas implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula pada hasil yang akan
dicapai. 2. Mengukur Prestasi membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan yang didapat. Menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individu dan menyimak kemajuan
yang dibuat ke arah penyampaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat di ukur dan
dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil yang lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan dengan apa yang telah
terjadi. 3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai dengan rencana. Dalam mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang sudah ada akan ditinggalkan
atau bahkan starategi baru dirumuskan. “... Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang
dibayangkan semula untuk pencapaian yang direncanakan maka disitulah tindakan korektif diperlukan.“
15
Tindakan korektif harus menempatkan posisi yang lebih baik untuk lebih mampu memanfaatkan kekuatan internal, menghindari,
mengurangi, dan meringankan ancaman eksternal serta mampu memperbaiki kelemahan internal. Segala kegiatan korektif harus
konsisten secara internal dan bertanggung jawab secara sosial. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan di masa depan.
Evaluasi strategi mungkin berupa tindakan yang kompleks dan peka, karena terlalu banyak penekanan pada evaluasi strategi akan
merugikan suatu hasil yang dicapai. Evaluasi strategi sangat penting untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah tercapai. Evaluasi
strategi sangat diperlukan untuk organisasi dari semua kegiatan dengan mempertanyakan dan asumsi manajerial, harus memicu
tinjauan dan nilai-nilai yang merangsang kreatifitas.
3. Faktor-faktor Strategi