Segmentasi Layanan Jemput Zakat LAZIS PP

BAB IV STRATEGI LAYANAN JEMPUT ZAKAT

LAZIS PP MUHAMMADIYAH

A. Strategi

1. Segmentasi Layanan Jemput Zakat LAZIS PP

Muhammadiyah Dilihat dari pengertian segmentasi dalam pemasaran itu sendiri, segmentasi adalah membagi kelompok pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. 1 Dan pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli yang berbeda-beda dalam satu atau lebih hal. Mereka dapat berbeda dalam keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian, dan praktek pembelian mereka. Setiap variable ini dapat digunakan untuk mensegmentasi suatu pasar. 2 Para pembeli umumnya berbeda antara satu dengan lainnya di pasar, baik dalam motif dan perilaku maupun dalam kebiasaan 1 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 44. 2 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Di Indonesiakan oleh Ancella Anitawati Hermawan SE, MBA Jakarta: Salemba Empat, 1995, h. 316. 103 pembeliannya, yang semuanya menunjukkan ciri atau sifat pembeli konsumen tersebut. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak homogen, tetapi heterogen pada kenyataannya. Dengan dasar ini, maka amatlah sulit bagi suatu perusahaan untuk melayani seluruh pasar yang ada, sehingga dapat memberikan kepuasan konsumen yang berbeda-beda ciri atau sifatnya. 3 Segmentasi pasar dimaksudkan sebagai kegiatan membagi suatu pasar kedalam kelompok-kelompok yang berbeda. Masing- masing kelompok tersebut terdiri dari konsumen yang mempunyai ciri atau sifat yang sama atau hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai suatu pasar sasaran target market yang akan dicapai dengan strategi marketing mix yang berbeda. Jadi segmentasi pasar merupakan suatu strategi pemasaran yang dilakukan dengan sadar dan sengaja untuk membagi pasar kedalam bagian-bagian sebagai pasar untuk membina bagian-bagian tertentu guna dijadikan pasar sasaran yang akan dilayani. 4 Layanan jemput zakat sendiri merupakan salah satu kelompok pasar atau bagian dalam strategi fundraising LAZIS Muhammadiyah. 5 Jadi penelitian ini lebih cenderung membicarakan satu segmen pemasaran dalam strategi operasional fundraising dalam 3 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 143. 4 Ibid, h. 144. 5 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 23 Februari 2010. mengembangkan database donatur dan memaksimalkan pelayanan donatur melalui fasilitas dan layanan kemudahan dalam berdonasi yaitu salah satunya yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah layanan jemput zakat di LAZIS Muhammadiyah. Terdapat tiga alternatif bagi perusahaan dalam segmentasi pasar, yaitu apakah perusahaan akan menggunakan pendekatan pemasaran yang terdiferensiasi dengan pembedaan, pendekatan pemasaran yang tidak terdiferensiasi tanpa pembedaan, atau menggunakan pendekatan pemasaran yang terkonsentrasi. 6 Dalam konteks ini, LAZIS Muhammadiyah menggunakan pendekatan pemasaran dengan pembedaan terdiferensiasi a differentiated marketing approach, yaitu termasuk sebuah pendekatan pemasaran yang dalam sebuah perusahaan mengidentifikasikan beberapa segmen dalam pasarnya dan menetapkan bauran pemasaran marketing mix yang berbeda bagi setiap segmen. 7 Penulis dapat mengungkapkan hal tersebut, karena berdasarkan data strategi operasional fundraising LAZIS Muhammadiyah yang dilihat dari termo reference program dan kegiatan divisi customer care, LAZIS Muhammadiyah menetapkan bauran pemasaran yang berbeda untuk setiap segmennya. Karena dalam penelitian ini penulis hanya terfokus pada layanan jemput zakat saja, jadi dapat dilihat 6 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 44. 7 Ibid, h. 45 pada data tersebut LAZIS Muhammadiyah mengidentifikasi beberapa segmen pelayanan, yaitu salah satunya layanan jemput zakat, yang menggunakan bauran pemasaran marketing mix atau tool yang berbeda dari segmen pelayanan yang lain, yaitu seperti: do’a untuk muzaki, seragam lengkap, transportasi, peta, kwitansi, brosure, buku, majalah, kemampuan menjawab tentang zakat, program LAZIS Muhammadiyah dan perkembangannya, dan dari semua itu memberikan pelayanan penjemputan zakat sesuai tepat waktu. 8 Sebelum membagi-bagi pasar pada segmen-segmen tertentu, biasanya dilakukan riset pasar market research terlebih dahulu. Dengan demikian, diharapkan dapat diketahui segmen-segmen tertentu yang dapat dipenuhi kebutuhan dan keinginannya oleh produsen perusahaan. 9 Dalam konteks ini penulis melihat layanan jemput zakat merupakan satu pelayanan di LAZIS Muhammadiyah yang sangat menguntungkan bagi para donatur yang ingin berdonasi, karena aksesnya yang mudah dijangkau dan cepat, sehingga akan terasa sekali keefektifan dan keefisienannya. Dalam menerapkan segmentasi pasar, sebenarnya para pemasar memiliki tujuan yang berbeda-beda. Namun demikian, tetap saja ada satu tujuan utama dalam segmentasi pasar yaitu untuk melayani 8 LAZIS Muhammadiyah LAZISMU, Termo Reference TOR Program dan Kegiatan Divisi Cuctomer Care Jakarta: LAZISMU, 2010. 9 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 46. konsumen secara lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan terhadap pesaing. 10 Begitu pula dengan layanan jemput zakat yang bertujuan untuk melayani konsumen secara lebih baik dengan memfasilitasi dan memberikan pelayanan kemudahan dalam berdonasi, yaitu melalui layanan jemput zakat. 11 Tujuan utama layanan jemput zakat juga diiringi dengan tujuan-tujuan lain yang sangat berkaitan dengan karakteristik para donatur itu sendiri, tujuan tersebut yaitu: a. Memberi kemudahan bagi para donatur dan public dalam menyalurkan donasinya secara aman, nyaman, lifestyle, dan mudah. 12 b. Memberi layanan untuk membangun komunikasi intensif yang interpersonal tatap muka. 13 c. Mengembangkan kepuasan donatur, dalam konteks ini kepuasan itu terbagi dua, yaitu kepuasan dalam layanan jemput zakat dan kepuasan layanan dalam bentuk spiritual, dalam bentuk spiritual inilah yang sering muncul, dan biasanya rata- rata muzaki ketika ingin dijemput didasari oleh layanan 10 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 46. 11 LAZIS Muhammadiyah LAZISMU, Termo Reference TOR Program dan Kegiatan Divisi Cuctomer Care Jakarta: LAZISMU, 2010. 12 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. 13 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. spiritual tersebut, karena petugas penjemput zakat dibekali kemampuan untuk memberikan do’a kepada muzaki. 14 1 Kriteria dan Syarat Segmentasi Pasar Agar proses segmentasi tersebut dapat efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, maka segmen pasar harus memenuhi kriteria dan syarat berikut: 15 a Dapat diukur measurable, baik besarnya maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut. b Dapat dicapai atau dijangkau accessible, sehingga dapat dilayani secara efektif. c Cukup luas substantial, sehingga dapat menguntungkan jika dilayani. d Dapat dilaksanakan actionable, sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif. Faktor-faktor tersebut dapat membantu untuk menilai kelayakan pasar dari produk perusahaan untuk disegmentasikan atau tidak. Apabila telah dilakukan segmentasi atas pasar yang ada untuk dilayani, maka dari segmen-segmen pasar yang telah ditentukan tersebut dapat dipilih yang potensial di antaranya untuk 14 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. 15 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 145. dijadikan pasar sasaran target market. Hal ini merupakan dasar untuk menentukan strategi pemasaran yang bagaimana yang akan dijalankan agar tujuan pemasaran dapat dicapai. 16 Atas dasar kriteria dan syarat segmentasi diatas, penulis dapat melihat bahwa layanan jemput zakat merupakan satu segmen yang cukup layak untuk disegmentasikan, sehingga dapat dijadikan sebagai pasar sasaran target market, karena layanan jemput zakat memenuhi syarat dan kriteria tersebut. 2 Segmentasi Atas Jenis atau Tipe Pasar Dalam usaha untuk memberi arah dalam pengembangan pelayanan pemasaran dan perumusan strategi pemasaran secara tepat, diperlukan kerangka analisis pasar dengan mempertimbangkan ciri atau sifat para pembeli, sehingga dapat ditentukan segmentasi pasar yang tepat, yang akan digunakan sebagai dasar penetapan pasar sasaran. Jumlah pembeli yang terlalu besar dan tersebar luas serta mempunyai beraneka ragam kebutuhan dan keinginan, menyebabkan suatu perusahaan tidak akan dapat dilayani semua pembeli yang terdapat dipasar. Oleh karena itu, maka perusahaan perlu melakukan segmentasi pasar. 17 16 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 146. 17 Ibid, h. 146. Para pembeli yang terdapat di pasar dapat dikelompokkan, kelompok mana akan mencerminkan jenistipe pasarnya. Pada dasarnya pasar dapat dibedakan atau digolongkan ke dalam empat jenistipe pasar, yang pembedaannya didasarkan atas peranan serta motivasi para pembeli di dalamnya. Keempat jenis tipe pasar tersebut adalah: 18 a Pasar konsumen Consumer market b Pasar produsen Producer market c Pasar pedagang Reseller market d Pasar pemerintah Government market Dalam konteks ini, layanan jemput zakat termasuk kepada jenis tipe pasar konsumen, karena pasar konsumen merupakan pasar yang terdiri dari perorangan atau rumah tangga yang membeli atau memperoleh produk barang atau jasa untuk dikonsumsi atau dipakai sendiri dan tidak untuk diperdagangkan. 19 Begitu pula dengan layanan jemput zakat yang terdiri atau didalamnya terdapat para donatur yang mempunyai keluasan waktu untuk berdonasi, contohnya seperti ibu-ibu rumah tangga, para pensiunan, para donatur yang posisi area daerah domisili dan kerjanya dekat dengan kantor LAZIS Muhammadiyah dan para donatur lainnya yang mempunyai keluasan waktu atau tidak terlalu 18 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 147-149. 19 Ibid, h. 147. sibuk dalam kegiatan sehari-harinya yang memakai jasa layanan jemput zakat. 20 Para konsumen secara rasional akan membeli produk dengan pertimbangan kualitas, yaitu dapat dipakai dengan baik, dapat meningkatkan efisiensi atau harga yang paling murah. Unsur kualitas merupakan faktor yang penting dalam proses pembelian produk oleh si pembeli. 21 Karena layanan jemput zakat merupakan produk jasa, maka penulis berfikir bahwa unsur kualitas yang ada pada layanan jemput zakat berada pada unsur pelayanannya. Para donatur secara rasional akan memakai jasa layanan jemput zakat dengan mempertimbangkan kualitas pelayanannya, yaitu diharapkan dapat memberikan kepuasan bathin tersendiri. 22 Dengan petimbangan kualitas tersebut, langganan yang sudah biasa dengan suatu produk dengan merek tertentu tidak akan mudah berpindah pada produk dengan merek lain. 23 Hal itu yang diupayakan oleh layanan jemput zakat, memberikan pelayanan yang seoptimal mungkin, sehingga jemput zakat sesuai tepat pada waktunya, dan para donatur akan merasa puas dalam kepastian. Di samping itu, pembelian juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti adanya hubungan baik, rasa harga diri, kepercayaan pada 20 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. 21 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 147. 22 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. 23 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 148. penjual, ikut-ikutan, dan lain sebagainya. 24 Selain memberikan pelayanan yang optimal, layanan jemput zakat juga terus memperhatikan faktor-faktor lain, seperti yang sudah disebutkan di atas. Layanan jemput zakat terus memperhatikan hubungan baik dengan para donaturnya, dengan cara membangun komunikasi yang intensif kepada muzaki dengan tujuan untuk menjalin kembali hubungan interpersonal dan diharapkan agar muzaki menjadi donatur yang loyal. Berikut dibawah ini adalah bentuk faktor lain yang dilakukan oleh customer service LAZIS Muhammadiyah, sehingga para donatur tertarik dan setia menggunakan jasa layanan jemput zakat: a Mengirimi majalah MATAHATI Bulanan kepada donatur dan prospek donatur potensial. 25 b Mengirimi surat ucapan terimakasih kepada setiap donatur yang telah berdonasi, dan juga memberikan ucapan dalam bentuk kartu, seperti ucapan Idul Fitri, ucapan tahun baru muharom, ucapan ulang tahun, dan naik pangkat. 26 24 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 148. 25 LAZIS Muhammadiyah LAZISMU, Job Discription Fundraising 2010 Jakarta: LAZISMU, 2010. 26 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. c Membangun komunikasi kembali kepada donatur yang telah lama tidak melakukan donasi lagi. 27 d Memberi informasi secara rutin kepada donatur dan prospek donatur tentang program dan kegiatan LAZIS Muhammadiyah melalui sms dan email minimal setiap 2 minggu sekali. 28 e Mengirimi sms terkait do’a-do’a dan kata-kata mutiara kepada donatur setiap minggu. 29 f Mengadakan TEMU MUZAKI. 30 g Menfasilitasi terbentuknya Forum Komunikasi Donatur LAZIS Muhammadiyah. 31 h Memberikan penghargaan, reward, dan cindera mata. 32 i Mengkoordinir layanan pengajian donatur. 33 3 Segmentasi Pasar Konsumen Segmentasi pasar konsumen dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa variabel sebagai berikut: 1 Segmentasi Berdasarkan Geografi 27 LAZIS Muhammadiyah LAZISMU, Job Discription Fundraising 2010 Jakarta: LAZISMU, 2010. 28 Ibid. 29 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. 30 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. 31 LAZIS Muhammadiyah LAZISMU, Job Discription Fundraising 2010 Jakarta: LAZISMU, 2010. 32 Ibid. 33 Ibid. Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi wilayah bagian pasar yang menurut skala wilayah atau letak geografis. 34 Secara geografis, layanan jemput zakat terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu: 35 a Tahun 2003 sampai dengan 2007, layanan jemput zakat melayani penjemputan zakat untuk wilayah DKI Jakarta. b Tahun 2008 sampai dengan 2009, layanan jemput zakat melayani penjemputan zakat untuk wilayah JABODETABEK. c Tahun 2010 sampai dengan seterusnya, layanan jemput zakat melayani penjemputan di seluruh Indonesia melalui konsep jejaring. Dilihat dari penjelasan di atas, wilayah yang sudah dilayani dalam layanan jemput zakat ini yaitu pada wilayah DKI Jakarta, Tanggerang, Bekasi, dan Depok. Di wilayah JABODETABEK yang berkantor pusat di Jakarta kantor perwakilan di Jakarta. Namun karena keterbatasan waktu dan jangkauan yang jauh, layanan ini belum bisa dinikmati di luar Jakarta, namun tenang saja secepatnya layanan ini akan bisa dinikmati di seluruh Indonesia melalui konsep jejaring. 36 2 Segmentasi Berdasarkan Demografi 34 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 155. 35 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. 36 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel demografis, yaitu: umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga, pendidikan, kelas sosial, keturunan atau suku bangsa, agama. 37 Secara demografis, LAZIS Muhammadiyah tidak memilih- milih, semua segmen demografis tingkat pendidikan, pekerjaan, dsb semua sasaran LAZIS Muhammadiyah itu adalah bagian dari segmentasi layanan jemput zakat itu sendiri. Dan itu merupakan pelayanan dalam berzakat, jadi siapa pun yang ingin berzakat khususnya dalam program layanan jemput zakat, pasti akan dilayani, tetapi pastinya nanti dilihat dari geografisnya terlebih dahulu. 38 3 Segmentasi Berdasarkan Psikografis Segmentasi psikografis mengacu kepada tingkah laku masyarakat dan gaya hidup yang dianut. 39 Segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau gaya hidup life style dan kepribadian personality. 40 37 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 156-158. 38 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. 39 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 47. 40 Prof. Dr. Sofjan Assauri, M.B.A., Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h. 158. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, didalam layanan jemput zakat terdapat para donatur yang mempunyai keluasan waktu untuk berdonasi, contohnya seperti ibu-ibu rumah tangga, para pensiunan, para donatur yang posisi area daerah domisili dan kerjanya dekat dengan kantor LAZIS Muhammadiyah dan para donatur lainnya yang mempunyai keluasan waktu atau tidak terlalu sibuk dalam kegiatan sehari-harinya yang memakai jasa layanan jemput zakat. 41 Melihat dari tingkat waktu yang pendek, mobilisasi, dan kecukupan masyarakat yang semakin tinggi, membuat masyarakat berfikir dan lebih menggunakan bentuk layanan yang memberikan kemudahan dan lebih praktis diluar layanan jemput zakat, seperti: transfer melalui rekening, auto debet, sms, M-ATM, dan sebagainya. Sehingga layanan jemput zakat ini merupakan sebuah segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup produktif, yang lebih sering digunakan oleh karakter donatur yang ada pada kota-kota kecil di Indonesia. 4 Segmentasi Berdasarkan Manfaat Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka 41 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. cari dari suatu produk. 42 Dari para donatur itu ada sebagian yang yang mempunyai keluasan waktu atau tidak terlalu sibuk dalam kegiatan sehari-harinya, yang mencari kepuasan bathin tersendiri dalam berdonasi, LAZIS Muhammadiyah memusatkan perhatiannya dalam sebuah pelayanan yang cocok dengan para donatur tersebut, yaitu layanan jemput zakat. 5 Segmentasi Berdasarkan Penggunaan Segmentasi penggunaan membagi konsumen dalam pengguna berat, pengguna menengah, dan pengguna ringan. 43 Berikut dibawah ini merupakan perhitungan persentase donatur melalui kas layanan jemput zakat, dengan cara membagi jumlah melalui kas layanan jemput zakat dengan jumlah keseluruhan dari layanan-layanan yang lain. 44 Persentase donatur melalui kas = {jumlah melalui kas : total}100 1 Tahun 2007 l 122 : 1751 100 = 6.96 2 Tahun 2008 l 280 : 2374 100 = 11.79 3 Tahun 2009 l 261 : 2939 100 = 8.88 Dapat dilihat jumlah persentase donatur yang menggunakan jasa layanan jemput zakat kecil dibandingkan dengan layanan- 42 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Di Indonesiakan oleh Ancella Anitawati Hermawan SE, MBA Jakarta: Salemba Empat, 1995, h. 328. 43 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 51. 44 Wawancara Pribadi dengan Upik Rahmawati. Jakarta, 17 Maret 2010. layanan yang lain. Karena masyarakat berfikir untuk lebih menggunakan bentuk layanan yang memberikan kemudahan dan lebih praktis diluar layanan jemput zakat, seperti: transfer melalui rekening, auto debet, sms, M-ATM, dan sebagainya. Jadi dalam konteks ini layanan jemput zakat termasuk tingkat pengguna ringan. 6 Segmentasi Berdasarkan Promosional Untuk menguji rasa ketertarikan para donatur, setiap segmen pasti perlu menciptakan bentangan riwayat, dalam hal ini LAZIS Muhammadiyah menggunakan semua media promo, seperti: membuat iklan melalui media-media massa, media cetak, media kampanye, brosur, direct mail, spanduk banner, dengan mencantumkan nomer telepon LAZIS Muhammadiyah yaitu layanan call center: 021 – 31 50 400 dan menginformasikan bahwa LAZIS Muhammadiyah mempunyai layanan yang disebut layanan jemput zakat. 45 7 Segmentasi Berdasarkan Loyalitas Pasar dapat disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Beberapa konsumen benar-benar loyal terhadap satu macam produk hard-core loyals. Kelompok lainnya agak loyal, mereka loyal terhadap dua produk atau menyukai suatu produk tetapi kadang-kadang menggunakan produk lain soft-core loyals. 45 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. Kelompok lainnya suka berpindah dari memfavoritkan satu produk ke produk lain shifting loyals. Kelompok terakhir tidak menunjukkan loyalitas terhadap merek apapun, mereka menyukai sesuatu yang baru muncul switchers. 46 Dalam konteks ini loyalitas terhadap produk jasa dalam pelayanan LAZIS Muhammadiyah masuk pada kelompok terakhir yaitu kelompok dimana mereka menyukai sesuatu yang baru muncul switchers, seperti contohnya yang sedang marak saat ini adalah pelayanan transfer melalui rekening, auto debet, sms, M-ATM, dan sebagainya. Sehingga pada saat ini jumlah presentase donatur pada layanan jemput zakat mengalami penurunan, tetapi walaupun jumlah donatur atau muzaki dalam layanan jemput zakat menurun diharapkan jumlah donatur dari layanan yang lain akan meningkat. Dan ini merupakan tingkat keberhasilan di LAZIS Muhammadiyah. 47

2. Target Layanan Jemput Zakat LAZIS Muhammadiyah