Positioning Layanan Jemput Zakat LAZIS PP

dari pelayanan yang lain, yaitu dari sistem penjemputannya. Dan hal ini dapat membantu untuk memberikan laba apabila dilayani. d. Dapat dilaksanakan: program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen tersebut. 56 Dalam hal ini, pada bulan Maret tahun 2010 layanan jemput zakat akan membentuk dan memaksimalkan pelayanan jemput zakat melalui program kerja jejaring diberbagai kota-kota kecil di Indonesia, karena dengan program kerja seperti itu diharapkan dapat memaksimalkan pelayanan penjemputan di kota-kota kecil yang berada di Indonesia, yang pada tahun-tahun sebelumnya belum dapat dilayani. 57

3. Positioning Layanan Jemput Zakat LAZIS PP

Muhammadiyah Setelah memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, perusahaan harus memutuskan positioning pemosisian apa yang hendak ditempatkan dalam segmen tersebut. Positioning mencakup perancangan dan penawaran citra perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan di mata pesaing. 58 Positioning tidak hanya menyangkut apa yang dilakukan 56 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 54. 57 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 9 Maret 2010. 58 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 58. terhadap produk barang atau jasa tetapi apa yang pemasar lakukan terhadap pikiran atau benak konsumen. 59 Tujuan dilakukannya positioning ini adalah untuk membedakan persepsi perusahaan berikut produk dan jasanya dari pesaing. Positioning dalam produk jasa, atribut yang dikomunikasikan seputar karakteristik dari jasa. Positioning merupakan konsep psikologis yang terkait dengan bagaimana konsumen yang ada ataupun calon konsumen dapat menerima perusahaan tersebut dan produknya dibandingkan dengan perusahaan lain. 60 Latar belakang pemikiran positioning adalah untuk menciptakan citra diri image yang diharapkan, maksudnya adalah langsung terkait dengan bagaimana konsumen yang berada di segmen pasar tertentu atau spesifik itu mempersepsikan jasa perusahaan. 61 Jadi intinya penetapan posisi berarti memilih, mengembangkan, dan mengkomunikasikan konsep penetapan posisi yang dipilih. Dalam hal ini LAZIS Muhammadiyah menempatkan layanan jemput zakat pada tingkatan pelayanan, yaitu aktivitas program mulai dari program layanan donatur yaitu customer care yang merupakan salah satu bagian dari layanan jemput zakat, jadi layanan jemput 59 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 58. 60 Ibid, h. 58. 61 Ibid, h. 58. zakat merupakan salah satu bagian dari customer care, yang sudah membentuk sistem layanan terpadu. 62 Berikut ini merupakan jenis dan bentuk layanan donasi customer care di LAZIS Muhammadiyah; NO JENIS LAYANAN BENTUK KETERANGAN 1 Bank Rekening Internet Banking sms Banking Auto Debet All rekening BCA Mandiri BNI Mandiri BCA BCA, MANDIRI, NIAGA 2 Donasi Online Donationshop Paypall all produk LAZISMU Sistemnya masih dalam pengkajian 3 Tunai Jemput Zakat Kantor Layanan DKI Jakarta Pusat, Bekasi, Tangerang, Depok, Kantor perwakilan Diluar itu Jejaring Kantor pusat Kantor perwakilan UPZ, jejaring 62 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 17 Maret 2010. Kotak Infaq Sistem tradisional 4 sms sms Donasi Bekerja sama dengan layanan donasi DepSos Sumber: LAZIS Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2010 63 Menurut Kotler, setidaknya ada tiga langkah dalam melakukan positioning, yaitu: 1 Mengenali keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan dalam hubungan dengan pesaing. 64 Bidang-bidang keunggulan yang dimiliki oleh layanan jemput zakat adalah: 1 Layanan jemput zakat memiliki kemampuan penting yang dibutuhkan oleh sekelompok kosumen, yaitu kepuasan bathin yang lahir dari sistem penjemputannya. 2 Dari kepuasan itu, yang membuat layanan jemput zakat berbeda dengan pelayanan yang lain, seperti melalui rekening, auto debet, dan sebagainya 3 Terciptanya hubungan komunikasi interpersonal dan silahturahmi yang kuat antara donatur dengan LAZIS Muhammadiyah. 2 Memilih keunggulan-keunggulan yang paling kuat atau menonjol. 65 63 LAZIS PP Muhammadiyah. Jenis dan Bentuk Layanan Donasi. 2010. 64 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 59. 65 Ibid, h. 59. Layanan jemput zakat merupakan pelayanan prima bagi para donaturnya, kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh layanan jemput zakat dalam berdonasi, membuat para donatur merasakan kepuasan batin tersendiri. 66 Sistem kerja yang berbeda yaitu dalam hal penjemputan membuat para donatur tertarik untuk dilayani. Ditambah LAZIS Muhammadiyah tidak pernah membatasi berapa jumlah donasi yang harus dikeluarkan jika menggunakan layanan jemput zakat, hal ini membuat para donatur semakin bebas dan mudah dalam berdonasi dengan menggunakan layanan jemput zakat ini. 67 Sistem kerja yang berbeda membuat layanan jemput zakat ini selangkah lebih maju dari pelayanan-pelayanan yang lain, terbangunnya komunikasi dan silahturahmi yang kental membuat keakraban di antara donatur dan LAZIS Muhammadiyah. 3 Menyampaikan keunggulan secara efektif kepada target pasar. 68 Perbedaan sistem kerja yang menciptakan rasa kepuasan dan kemudahan dalam berdonasi inilah yang kemudian digali dan dikomunikasikan kepada para donatur calon donatur. Melalui berbagai media promosinya layanan jemput zakat sebagai “pelayanan prima” terus diposisikan ditanamkan di benak 66 LAZIS Muhammadiyah, Profil LAZIS Muhammadiyah, h. 16. 67 Wawancara Pribadi dengan Nanang Q. el-Ghazal. Jakarta, 23 Februari 2010. 68 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi ke-2 Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 59. donatur. Sehingga para donatur dapat membedakan secara jelas perbedaan layanan jemput zakat dengan pelayanan lainnya.

B. Hasil