Sumber Dana Zakat Penggalangan Dana Zakat 1. Strategi Penggalangan Dana Zakat

rekening sendiri di Bank Negeri maupun Swasta, tujuannya agar muzakki mudah dalam menyalurkan zakatnya. h. Mobile Zakat SMS Beberapa LAZ saat ini sudah mempunyai fasilitas pembayaran zakat melalui Short Massage Service SMS, fasilitas ini memberikan kemudahan bagi para pengguna penikmat telpon selular untuk berinfaq dan berzakat, secara otomatis para penikmat telepon selular yang menggunakan fasilitas ini akan berkurang saldo pulsanya.

3. Sumber Dana Zakat

Mengenai sumber dana zakat disebutkan bahwa dewasa ini maksudnya di DKI Jaya, sumber zakat itu adalah: a. Hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis, seperti misalnya anggrek, rambutan, durian, papaya, dan sebagainya. b. Hasil peternakan dan perikanan seperti ayam, hasil empang, hasil laut dan sebagainya. c. Harta kekayaan dalam semua bentuk badan usaha, baik yang dimiliki oleh perorangan maupun bersama-sama dengan orang lain. d. Hasil penyewaan atau pengontrakan rumah, bangunan, tanah, kendaraan dan sebagainya. e. Pendapatan yang diperoleh dari sumber lain. 1 Zakat Perorangan a Emas, perak dan uang Pembahasan zakat terhadap emas dan perak adalah zakat perhiasan. Para ulama telah sepakat wajibnya zakat atas perhiasan yang haram dipakai seperti perhiasan yang dipakai laki-laki, atau bejana emas dan perak yang dijadikan tempa makan dan minum. Sedangkan terhadap perhiasan yang dipakai oleh kaum perempuan, jumhur ulama sepakat akan tidak wajibnya zakat bagi perhiasan selain emas dan perak yang dipakai perempuan seperti intan, mutiara, dan permata. Salah satu alas an yang dikemukakan adalah bahwa benda-benda tersebut tidak berkembang, tetapi sekedar kesenangan dan perhiasan bagi kaum perempuan yang diizinkan Allah sebagaimana tersebut dalam QS An-Nahl : 14. ☺ Artinya : Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan untukmu, agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar ikan, dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari keuntungan dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. QS An-Nahl : 14. Untuk kondisi saat ini, dimana barang-barang perhiasan bernilai ekonomis yang tinggi, yang nilainya sangat mahal dan seringkali melebihi nisab emas, sudah selayaknya pendapat terakhir ini harus diperhatikan. Hal lain yang berdekatan dengan zakat emas dan perak adalah zakat uang. Zakat uang nisab dan kadar zakatnya sama atau setara dengan nisab emas yaitu 85 gram emas dan kadarnya 2,5. b Zakat Hasil Pertanian Para ulama sepakat tentang kewajiban zakat hasil pertanian, sesuai dengan perintah Allah pada QS Al Baqarah ayat 267. ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ⌧ ☺ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu” QS Al Baqarah : 267. Pada hakikatnya bukan jenis tanamannya yang dikenakan zakatnya, tetapi tanaman apapun merupakan karunia Allah. Dengan perkembangan perekonomian sekarang, tanaman- tananman yang belum dikenal pada zaman Nabi telah menjadi komoditas yang sangat mengntungkan, misalnya di Indonesia yaitu kelapa sawit, cengkeh, lada, kopi, buah-buahan, anggrek, tanaman hias dan tanaman lainnya. Syarat zakat pertanian pertama, berupa tanaman atau buah-buahan yang dapat brkembang, sebab zakat adalah bagian dari barang tersebut atau bagian dari jenisnya tanpa melihat kepemilikan tanahnya. Kedua, nisabnya 5 ausaq berdasarkan Hadist Nabi : “Harta yang kurang dari 5 ausaq tidak wajib untuk zakat.” Sedangkan kadar zakat, menurut ketentuan tanaman yang bergantung kepada tadah hujan, maka kadar zakatnya sebanyak 10, sedangkan tanaman yang mempergunakan alat-alat yang memerlukan biaya termasuk pemeliharaannya, kadar zakatnya 5. c Zakat peternakan Dalam berbagai hadis dikemukakan bahwa hewan ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya setelah memenuhi persyaratan tertentu ada tiga jenis hewan ternak yaitu unta, sapi, dan domba. Sedangkan diluar ketiga jenis tersebut di atas, yang kini dalam perekonomian modern berkembang pesat, seperti peternakan unggas, tidaklah termasuk pada kategori zakat hewan ternak, melainkan pada zakat perdagangan, karena memang sejak awal jenis peternakan ini sudah diniatkan sebagai komoditas perdagangan. Nisab dan kadar zakat hewan ternak berbeda-beda untuk setiap jenis dan jumlah ternak. Untuk unta, nisabnya mulai dari 5 ekor unta dengan kadar zakatnya untuk jumlah 5-9 ekor unta adalah 1 ekor kambing yang berumur 2, sedangkan jika jumlahnya melebihi 121 ekor maka kadar zakatnya 3 ekor anak unta betina berumur 2 tahun atau lebih. Sedangkan sapi atau kerbau, nisabnya mulai 30-39 ekor yang kadar zakatnya 1 ekor sapi atau kerbau berumur 1 tahun. Untuk kambing, nisabnya mulai 40, dan kadar zakatnya untuk jumlah 40-120 adalah 1 ekor anak kambing berumur 1 tahun. Hewan-hewan yang diperselisihkan oleh fuqoha berkenaan dengan macamnya ada pula sifatnya. Yang diperselisihkan macamnya adalah kuda, dimana jumhur ulama menyatakan kuda tidak wajib dizakati. Mengenai sifat hewan yang diperselisihkan ialah antara yang digembalakan dan tidak digembalakan. Zakat peternakan ini hanya diperlakukan bagi hewan-hewan yang sengaja diternakkan, tidak dengan maksud diperjualbelikan. Sedangkan untuk hewan-hewan yang dibudidayakan dengan maksud untuk diperjualbelikan hewannya ataupun hasilnya seperti ayam pedaging dan petelur, bebek, sapi perah dan potong, unta, kuda, biri-biri, madu dan lain sebagainya dikenakan zakat perdagangan. d Zakat perdagangan Hampir seluruh ulama sepakat bahwa perdagangan itu setelah memenuhi syarat tertentu harus dikeluarkan zakatnya. Yang dimaksud harta perdagangan adalah semua harta yang bisa dipindah untuk diperjualbelikan dan bisa mendatangkan keuntungan. Kewajiban zakat harta perdagangan ini berdasarkan nash Al Qur’an, hadist dan ijma’. Firman Allah : ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ⌧ ☺ “… Dan keluarkan zakat dari hasil usahamu yang baik-baik…” QS 2: 267. Nash Al Qur’an ini bersifat umum, yang berarti zakat atas semua harta yang dikumpulkan dengan cara bekerja yang hala, termasuk berjual beli. Sedangkan dasar hadis diantaranya adalah “riwayat dari abu Dawud dari Samurah bin Jundus, dia berkata : Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk mengeluarkan sadaqah dan zakat dari apa yang kita jual. Syarat-syarat umum dari zakat harta perdagangan adalah adanya nisab, sudah satu tahun, dan bebas dari hutang, termasuk kebutuhan pokok. Sedangkan syarat praktisnya adalah adanya niat memperdagangkan harta dagangan, dan niat untuk memperoleh penghasilan. e Zakat profesi Zakat profesi, atau lebih tepatnya zakat atas penghasilan profesi, adalah zakat yang harus dikeluarkan oleh siapa saja yang telah memenuhi syarat-syaratnya. 49 2 Zakat Perusahaan 49 KH. Hadi Permono SH.MA.Sumber-sumber penggalian zakat, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1992 Pengusaha muslim setiap tahunnya diwajibkan menghitung dan mengeluarkan zakat atas perusahaannya. Beberapa dalil syar’I tentang zakat perusahaan: ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ⌧ ☺ “Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah zakatkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil bumi yang Kami Allah keluarkan untuk kalian.” QS. Al Baqarah: 267. “Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami agar mengeluarkan sedekah zakat dari segala yang kami maksudkan untuk dijual.” HR. Abu Daud. Ketentuan-ketentuan zakat perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut: a Nishab 85 gram emas Kadar: 2,5 jika periode penghitungan mengikuti tahun qamariyah; atau 2,578. Jika periode penghitungan mengikuti tahun syamsiyah 1 januari s.d 31 Desember. b Dasar perhitungan adalah dari laporan neraca tahunan, yaitu aktiva lancar dikurangi kewajiban jangka pendek; “Apabila telah sampai batas waktu untuk membayar zakat, perhatiknlah apa yang engkau miliki baik uang ataupun barang yang siap diperdagangkan, kemudian nilailah dengan nilai uang. Demikian pula piutang. Kemudian hitunglah hutang- hutangmu dan kurangkanlah atas apa yang engkau miliki, kemudian zakatilah sisa dari selisih pengurangan tersebut. Riwayat Maimun bin Mihran yang diriwayatkan Abu Ubaid dalam kitab Al Amwal. Syarat-syarat sebuah perusahaan menjadi obyek zakat adalah: 1 Kepemilikan dikuasi oleh muslim baik individu maupun patungan 2 Bidang usahanya halal 3 Dapat diperhitungkan nilainya 4 Dapat berkembang 5 Memiliki kekayaan minimal setara 85 gr emas Para ulama kontemporer mengnalogikan zakat perusahaan kepada zakat perdagangan, karena dipandang dari aspek legal dan ekonomi, kegiatan sebuah perusahan intinya berpijak pada kegiatan trading atau perdagangan. Hal tersebut dikuatkan oleh keputusan seminar zakat di Kuwait, tanggal 3 april 1984 tentang zakat perusahaan sebagai berikut: Zakat peusahaan disamakan dengan perdagangan apabila kondisi-kondisi sebagai berikut terpenuhi: 1 Adanya peraturan yang mengharuskan pembayaran zakat perusahaan tersebut. 2 Anggaran Dasar perusahaan memuat hal tersebut. 3 RPUS mengeluarkan keputusan yang berkaitan dengan hal itu. 4 Kerelaan para pemegang saham menyerahkan pengeluaran zakat sahamnya kepada dewan direksi perusahaan. c Zakat surat-surat berharga Salah satu bentuk harta yang berkaitan dengan perusahaan dan bahkan berkaitan dengan kepemilikannya adalah saham. Pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasional perusahaan. Zakat merupakan salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang harus dimiliki ummat Islam, seperti sarana pendidikan, kesehatan, maupun sosial ekonomi dan terlebih lagi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dari sisi pembangunan kesejahteraan ummat, zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Zakat yang dikelola dengan baik, dimungkinkan dapat membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan. Monzer Kahf menyatakan bahwa zakat dan sistem pewarisan Islam cenderung kepada distribusi harta yang egaliter, dan bahwa sebagai akibat dari zakat, harta akan selalu beredar. Zakat, menurut Mustaq Ahmad, adalah sumber utama kas negara sekaligus merupakan soko guru dari kehidupan ekonomi yang dicanangkan Al Qur’an. Zakat akan mencegah terjadinya akumulasi harta pada satu tangan, dan pada saat yang sama mendorong manusia untuk melakukan investasi dan mempromosikan distribusi. Zakat juga merupakan institusi yang komprehensif untuk distribusi harta, karena hal ini menyangkut harta setiap muslim secara praktis, saat hartanya telah sampai atau melewati nishab. Akumulasi harta di tangan seseorang atau sekelompok orang kaya saja, secara tegas dilarang Allah SWT, sebagaimana firman-Nya : ☺ ☺ ⌧ “…agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu…” QS. Al Hasyr, 59:7. Zakat merupakan dana ummat yang harus menjadi solusi atas segala persoalan yang berkaitan dengan ekonomi. Namun situasi dan kondisi di negeri tercinta ini sungguh memprihatinkan. Sebab ummat Islam yang disebut-sebut mayoritas tidak jadi solusi, ibu-ibu dan pemuda kini banyak yang menjadi pengangguran dan tidak produktif. Persoalannya terletak pada pengaturan dan pengelolaan sumber dana ummat yang tidak profesional. Sebaga contoh, berikut adalah salah satu sumber dana Bait al- Maal adalah dana zakat yang dihimpun dan dipungut dari orang yang berkecukupan muzakki. Bagi seorang mukmin, zakat bukan hanya amal kebajikan, tapi merupakan ibadah dan kewajiban. Sebagai amal sosial, ibadah zakat juga terkait dengan pengawasan, akuntabilitas dan juga pengelolaan manajerial. Pada dasarnya, zakat dipungut dan dikelola oleh orang yang menjadi pemimpin kaum muslim dan lembaga-lembaga yang berdasarkan syariat. Al-Qur’an memanggilnya dengan sebutan, Al Amilina Alaiha. Berdasar Al-Quran para pengelola juga berhak atas pembagian zakat. Ini membuktikan bahwa anggaran zakat dibedakan dengan pembiayaan Negara. Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya zakat itu diambil dari orang-orang kaya mereka kaum Muslimin dan dibagikan kepada, fuqara mereka,. Dengan ini, zakat adalah kewajiban yang harus ditunaikan dan dipungut oleh para pengelola bukan sumbangan bebas yang diserahkan atas kemauan seseorang. BAB III PROGRAM LAYANAN JEMPUT ZAKAT LAZIS PP MUHAMMADIYAH LAZISMU TENTANG: Program Layanan Jemput Zakat; Latar Belakang, Tujuan dan Dasar Hukum, Rencana Kerja, Sistem Program Layanan Jemput Zakat. LAZIS PP Muhammadiyah; Sejarah dan Landasan Hukum, Visi Misi dan Tujuan, Struktur Organisasi, Program Kerja dan Kegiatan. JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JL. Ir. Juanda. No. 95. Ciputat 15412 TelpFax: 021 7432728 74703580 Website:www.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail: dakwahfdk.uinjakarta.ac.id

BAB III PROGRAM LAYANAN JEMPUT ZAKAT LAZIS PP

MUHAMMADIYAH LAZISMU

A. Program Layanan Jemput Zakat 1. Latar Belakang

Setiap dekade mengharuskan manajemen suatu perusahaan atau lembaga untuk memikirkan kembali sasaran, stategi dan taktiknya. Perubahan yang sangat cepat dapat membuat prinsip-prinsip unggul dalam menjalankan bisnis di masa lalu tidak berlaku lagi. 1 Penurunan mutu lingkungan hidup memberikan peluang bagi perusahaan yang dapat menciptakan cara-cara baru untuk memelihara lingkungan hidup. 2 Begitu pula dengan LAZIS Muhammadiyah, menyongsong bulan Ramadhan 1430 H, LAZIS Muhammadiyah meluncurkan program Z-Creative atau Zakat Creative. Pada hari Kamis tanggal 20 Agustus tahun 2009, Direktur LAZIS Muhammadiyah M. Khoirul Muttaqin, mengungkapkan bahwa kita harus mendorong gerakan 1 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Di Indonesiakan oleh Ancella Anitawati Hermawan SE, MBA Jakarta: Salemba Empat, 1995, h. 2. 2 Ibid, h. 2. 66