Latar Belakang Gambaran Pengetahuan Tentang Kanker Payudara dan Pola Konsumsi Isoflavon dari Produk Olahan Kedelai pada Siswi di SMA Negeri 2 Tangerang Tahun 2011

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau gambaran mengenai pengetahuan tentang kanker payudara dan pola konsumsi isoflavon dari produk olahan kedelai untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 3. Bagi Instansi pendidikan keperawatan dan ilmu keperawatan Sebagai tambahan ilmu pengetahuan untuk memberikan pendidikan kesehatan terutama untuk alat reproduksi dan meningkatkan derajat kesehatan, dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber motivasi bagi profesi keperawatan untuk melakukan penyuluhan kesehatan hal ini sesuai dengan peran perawat yaitu sebagai pendidik dan konselor kesehatan.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif yang tujuannya untuk memperoleh informasi tentang gambaran pengetahuan siswi tentang pencegahan kanker payudara dan pola konsumsi isoflavon dari produk olahan kedelai. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Penelitian ini akan dilakukan di SMAN 2 Tangerang dengan responden siswi kelas X, XI dan XII selama bulan Juli-Agustus 2011. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker Payudara

1. Pengertian

Kanker adalah suatu proses penyakit yang dimulai ketika DNA sel normal bermutasi secara genetik dan sel menjadi abnormal. Sel kemudian membelah dan berproliferasi secara abnormal tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya invasive dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. BrunnerSuddarth, 2001 Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara Depkes, 2009. Kanker payudara juga dikatakan sebagai suatu proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara Price, 2005. Kanker payudara adalah massa ganas yang berasal dari pembelahan diluar kendali sel-sel yang ada di jaringan payudara Sukardja, 2000. Kanker payudara dapat berasal dari jaringan payudara itu sendiri atau dari jaringan lain yang merupakan hasil metastase dari kanker lain. 7 Kanker payudara dapat invasif atau non invasif in situ : a. Kanker yang bersifat invasif dapat tumbuh dan menyerang ke dalam jaringan di sekitarnya dan sel-sel ganas dapat terpisah dari tumor induk untuk menyebar ke bagian-bagian lain di dalam tubuh. Sel-sel ini dapat tumbuh dan membentuk himpunan tumor baru yang disebut metastase atau tumor sekunder. b. Kanker payudara yang bersifat non invasif dibatasi dengan saluran-saluran ductus karsinoma in situ-DKIS dari payudara. Ketika terdapat kelainan pertumbuhan sel-sel pada lobular payudara dan barsifat non invasif maka kondisi ini disebut lobular karsinoma in situ LKIS, memiliki DKIS atau LKIS meningkatkan risiko untuk berkembang ke arah kanker payudara invasif.

2. Anatomi Payudara Depkes, 2002

Dibedakan menjadi struktur internal dan eksternal. Sktruktur internal payudara terdiri dari kulit, jaringan dibawah kulit dan korpus. Korpus terdiri dari parenkim atau jaringan kelenjar dan stroma atau jaringan penunjang. Parenkim merupakan struktur yang terdiri dari : a. Saluran kelenjar : duktulus, duktus, dan sinus laktiferus. Sinus laktiferus yaitu duktus yang melebar tempat air susu ibu ASI mengumpul reservoir ASI, selanjutnya saluran mengecil dan bermuara pada putting. Terdapat 15-25 sinus laktiferus. b. Alveoli yang terdiri dari sel kelenjar yang memproduksi ASI c. Tiap duktus bercabang menjadi duktulus, tiap duktulus bercabang menjadi alveolus yang merupakan satu kesatuan kelenjar. Duktus membentuk lobulus. Sinus, duktus dan alveolus dilapisi epitel otot mioepitel yang dapat 8 berkontraksi. Alveolus juga dikelilingi pembuluh darah yang membawa zat gizi kepada sel kelenjar untuk disintesa menjadi ASI. Stroma terdiri dari jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah saraf dan limfa. d. Struktur eksternal payudara terdiri dari putting dan areola yaitu bagian lebih hitam disekitar putting. Pada areola terdapat beberapa kelenjar montgometri yang mengeluarkan cairan untuk membentuk putting lunak dan lentur.

3. Etiologi

Tidak ada satupun penyebab spesifik kanker payudara, sebaliknya serangkaian faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukkan bahwa perubahan genetik berkaitan dengan kanker payudara, namun apa yang menyebabkan perubahan genetik masih belum diketahui. Perubahan genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan hubungan protein baik yang menekan atau meningkatkan perkembangan payudara BrunnerSuddarth, 2001. a. Virus Virus dianggap dapat menyatukan diri dalam struktur genetik sel, sehingga mengganggu proliferasi dari populasi sel tersebut. b. Agens fisik Faktor-faktor yang berkaitan dengan karsinogenesis mencakup pemajanan terhadap sinar matahari, radiasi pengionisasi, pemajanan terhadap medan elektomagnetik, dan iritasi atau inflamasi kronik. 9