2 Sifat kanker invasif atau non invasif 3 Apakah kanker mencapai kelenjar getah bening
4 Apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya Stadium pada kanker biasanya dinyatakan dengan angka pada skala dari 0
sampai IV. Dengan stadium 0 menggambarkan kanker non invasif yang tetap pada lokasi asalnya dan stadium IV menggambarkan kanker yang invasif telah
menyebar keluar dari bagian payudara ke bagian tubuh lainnya. Stadium kanker berbeda dengan grade kanker walaupun keduanya menggunakan angka sebagai
skalanya. Stadium kanker berskala 0 sampai IV sedangkan grade kanker berskala 1 sampai 3. Suatu grade kanker payudara ditentukan berdasarkan pada bagaimana
bentuk sel kanker dan perilaku sel kanker dibandingkan dengan sel normal. Jochelson, 2011.
Berikut adalah Grade dalam kanker payudara : Williams, 2011. a
GRADE 1 :
Ini adalah grade yang paling rendah, sel kanker lambat dalam berkembang, biasanya tidak menyebar.
b
GRADE 2 :
Ini adalah grade tingkat sedang c
GRADE 3 :
Ini adalah grade yang tertinggi, cenderung berkembang cepat, biasanya menyebar.
Penentuan stadium kanker payudara dapat didasarkan pada hasil dari pemeriksaan fisik, biopsy dan tes pencitraan stadium klinis, atau hasil dari tes
15
tersebut ditambah hasil dari pembedahan stadium patologis ketika luasnya penyebaran kanker ditemukan setelah proses pembedahan. Lichtenfeld, 2011.
Stadium kanker payudara ditentukan berdasarkan sistem Tumor, Nodus, Metastase TNM dari the American joint committee on cancer AJCC sebagai
berikut : a Ukuran tumor T
Selain menunjukkan ukuran tumor, huruf T pada sistem TNM ini juga mendeskripsikan apakah tumor mengenai dinding dada ataupun kulit. Nilai T
dalam centimeter cm, nilai paling kecil dibulatkan ke angka 0,1 cm b Kelenjar getah bening regional N
Huruf N menunjukkan luas dan lokasi kelenjar getah bening KGB regional yang terkena.
c Metastasis M Huruf M menunjukkan metastasis penyebaran kanker ke organ yang jauh
atau ke KGB yang tidak langsung berhubungan dengan kanker misal KGB di leher.
7. Pencegahan Kanker Payudara
Pencegahan kanker payudara adalah pencegahan yang bertujuan menurunkan insidens kanker payudara dan secara tidak langsung akan menurunkan angka
kematian akibat kanker payudara. Pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular
adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara pencegahan yang dilakukan antara lain berupa pencegahan primer,
pencegahan sekunder dan pencegahan tersier Sukardja, 2000. 16
a. Pencegahan primer Menurut AJCC dalam Sukardja 2000, pencegahan primer pada
kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang sehat melalui upaya menghindarkan diri dari kontak
karsinogen dan berbagai faktor risiko, serta melaksanakan pola hidup sehat karena diperkirakan hampir seluruh kasus kanker disebabkan oleh karsinogen
yang ada di lingkungan hidup kita, dan sebagian besar ada hubungannya dengan tembakau.
Konsep dasar dari pencegahan primer adalah menurunkan insidens kanker payudara yang dapat dilakukan dengan :
1 Mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi. 2 Memperbanyak aktivitas fisik dengan berolah raga.
3 Menghindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis radiasi lainnya. 4 Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat. Serat akan
menyerap zat-zat yang bersifat karsinogen dan lemak, yang kemudian membawanya keluar melalui feses.
5 Mengkonsumsi produk kedelai serta produk olahannya seperti tahu atau tempe. Kedelai mengandung flavanoid yang berguna untuk mencegah
kanker dan genestein yang berfungsi sebagai estrogen nabati fitoestrogen. Estrogen nabati ini akan menempel pada reseptor estrogen
sel-sel epitel saluran kelenjar susu, sehingga akan menghalangi estrogen asli untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang tumbuhnya
sel kanker. 17
6 Memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin C, zat antioksidan dan fitokimia seperti jeruk, wortel,
tomat, labu, pepaya, mangga, brokoli, lobak, kangkung, kacang-kacangan dan biji-bijian.
b. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki
risiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami
perkembangan, diantaranya adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI dan skrining melalui mammografi. SADARI
sebaiknya dilakukan setiap bulan secara teratur. Kebiasaan ini memudahkan kita untuk menemukan perubahan pada payudara dari bulan
ke bulan. Pemeriksaan optimum dilakukan pada sekitar 7-14 hari setelah awal siklus menstruasi karena pada masa itu retensi cairan minimal dan
payudara dalam keadaan lembut dan tidak membengkak sehingga jika ada pembengkakan akan lebih mudah ditemukan. Wanita normal mendapat
rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai 50 tahun. Deteksi kanker secara dini dapat menurunkan tingkat kematian karena menentukan
tingkat keberhasilan dari pengobatan kanker. World cancer report, 2008 c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier biasanya ditujukan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Pencegahan tersier bertujuan untuk
mengurangi terjadinya komplikasi yang lebih berat dan memberikan penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan
stadiumnya untuk mengurangi kecacatan dan memperpanjang hidup 18