Gambaran Pengetahuan Responden terhadap Kanker Payudara dan

menjadi kebiasaan kelompok akan menjadi kebiasaan juga , body image atau citra raga, media massa, tingkat ekonomi, suasana dalam keluarga dan kemajuan industri makanan. Dari hasil penelitian didapatkan masih terdapat siswi dengan pengetahuan tentang kanker payudara baik namun dengan pola konsumsi makanan olahan kedelainya kurang dari 30 mghari. Hal tersebut dapat disebabkan karena faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan remaja diantaranya, keyakinan, nilai dan norma. Sediaoetama 1996 menyatakan bahwa kepercayaan atau keyakinan individu tentang konsepsi kesehatan dan gizi sangat berpengaruh terhadap pemilihan makanan. Faktor lainnya yaitu pemilihan dan arti makanan preferences menurut Suhardjo 1996 Preference pangan diasumsikan bahwa sikap seseorang terhadap makanan, suka atau tidak suka akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan.pangan yang dikenal dan dipelajari untuk disenangi pada masa kanak-kanak pada umumnya dilanjutkan menjadi preferensinya sampai tumbuh dewasa. Fisiologi, perasaan, dan sikap terintegrasi membentuk prefensi terhadap pangan dan akhirnya membentuk perilaku konsumsi pangan. Pengaruh teman sebaya peer group juga berpengaruh terhadap pemilihan makanan. Menurut Hurlock 2004 ketika anak mulai sekolah tekanan teman sebaya mulai mempengaruhi pemilihan makanan yang menyebabkan pengabaian terhadap kebutuhan gizi. Remaja mulai peduli dengan penampilan fisik dan perilaku sosial, serta berusaha untuk mendapatkan penerimaan dari teman sebayanya. Pemilihan makanan menjadi penting supaya mereka diterima oleh 61 teman sebayanya. Disamping itu peer group juga dapat berpengaruh terhadap konsumsi jajanan. Faktor informasimedia massa turut mempengaruhi dalam pemilihan makanan, menurut Berg 1986 media massa berpengaruh positif mempromosikan informasi kesehatan dan peningkatan kesadaran atau pemilihan makanan yang tepat. Remaja paling cepat dan efektif dalam penyerapan gaya hidup konsumtif, dalam pemilihan makanan. Faktor ketersediaan makanan mempengaruhi dalam pemilihan makanan remaja. Menurut Suhardjo 1989 peranan ibu dalam meyediakan makanan banyak berpengaruh terhadap pembentukan kebiasaan makan remaja di dalam rumah, karena ibu yang mempersiapkan makanan, mulai dari mengatur menu, berbelanja, memasak, menyiapkan makanan, mendistribusikan makanan serta mengajarkan tata cara makan terhadap anaknya.

B. Keterbatasan penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini. Keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Belum ada instrumen pengumpulan data yang baku dalam penelitian ini, sehingga instrumen dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti bedasarkan literatur yang didapatkan mengenai 62 kanker payudara dan pencegahannya yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelumnya. 2. Houthrone effect, subjek penelitian mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti sehingga dapat mempengaruhi jawaban responden 3. Kuesioner pola konsumsi makanan olahan kedelai menggunakan lembar food frekuensi, kemungkinan responden tidak mengingat jumlah dan frekuensi makanan yang telah mereka konsumsi.

C. Implikasi Hasil Penelitian

1. Implikasi Terhadap Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan keperawatan dan dijadikan sebagai rujukan tambahan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. 2. Implikasi Terhadap Pelayanan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya peningkatan kesehatan pada remaja. Promosi kesehatan mengenai pentingnya dilakukan pencegahan terhadap kanker payudara secara dini juga perlu ditingkatkan. 3. Implikasi Terhadap Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar penelitian selanjutnya bagi peneliti dan peneliti lainnya. 63