Tanda dan Gejala Kanker Payudara.
6 Memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin C, zat antioksidan dan fitokimia seperti jeruk, wortel,
tomat, labu, pepaya, mangga, brokoli, lobak, kangkung, kacang-kacangan dan biji-bijian.
b. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki
risiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami
perkembangan, diantaranya adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI dan skrining melalui mammografi. SADARI
sebaiknya dilakukan setiap bulan secara teratur. Kebiasaan ini memudahkan kita untuk menemukan perubahan pada payudara dari bulan
ke bulan. Pemeriksaan optimum dilakukan pada sekitar 7-14 hari setelah awal siklus menstruasi karena pada masa itu retensi cairan minimal dan
payudara dalam keadaan lembut dan tidak membengkak sehingga jika ada pembengkakan akan lebih mudah ditemukan. Wanita normal mendapat
rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai 50 tahun. Deteksi kanker secara dini dapat menurunkan tingkat kematian karena menentukan
tingkat keberhasilan dari pengobatan kanker. World cancer report, 2008 c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier biasanya ditujukan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Pencegahan tersier bertujuan untuk
mengurangi terjadinya komplikasi yang lebih berat dan memberikan penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan
stadiumnya untuk mengurangi kecacatan dan memperpanjang hidup 18
penderita. Pencegahan tersier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita, meneruskan pengobatan serta memberikan dukungan
psikologis bagi penderita. Upaya rehabilitasi terhadap penderita kanker payudara dilakukan
dalam bentuk rehabilitasi medik serta rehabilitasi jiwa dan sosial. Rehabilitasi medik dilakukan untuk mempertahankan keadaan penderita
pasca operasi atau pasca terapi lainnya. Rehabilitasi jiwa dan sosial diberikan melalui dukungan moral dari orang-orang terdekat dan konseling
dari petugas kesehatan maupun tokoh agama Sukardja, 2000. 19