penggalan novel
yang dibacakan.
latar, penokohan,
alur, pesan atau sudut
pandang, dan konflik
dalam penggalan
novel yang dibacakan
teman . Menjelaskan
unsur-unsur ektrinsik
yang terdapat
dalam penggalan
novel. Mendiskusik
an unsur- unsur
intrinsik dan ekstrinsik
penggalan novel.
tugas kelomp
ok ulangan
praktik
Bentuk Instrumen:
uraian bebas
pilihan ganda
jawaban singkat
penunjang
H. Penelitian Relevan
Penelitian dilakukan terhadap novel Pulang karya Leila S. Chudori pernah dilakukan oleh Bagus Takwin 2013 yang berjudul “Mencermati
Naratif Novel Pulang ”. Makalah tersebut disajikan dalam musyawarah buku
Pulang karya Leila S. Chudori di Serambi Salihara pada tanggal 29 Januari 2013, membahas tentang kekuatan naratif yang terdapat pada novel Pulang
sehingga membuat kekuatan dan daya tarik yang menghasilkan daya pikat dan daya gugah. Kekuatan yang dijabarkan Takwin tentang kekuatan narasi
Pulang terletak pada empat poin. Pertama, penetapan kejadian dalam alur waktu membantuk jejaring. Kedua, Penetapan waktu yang piawai sehingga
menghasilkan dinamika cerita yang menggerakan. Ketiga, deskripsi lokasi tempat kejadian berlagsung juga menghasilkan karakteristik khas. Keempat,
Penataan adegan dengan kesan visual yang kuat. Pulang dikatakan dapat membantu pembaca memaknai kembali menjadi orang Indonesia sehingga
Pulang menjalankan fungsi dari naratif itu sendiri. Kajian terhadap keberadaaan eksil pernah disampaikan dalam seminar
dengan makalah berjudul “Eksil Indonesia dan Nasionalisme Kita” oleh Amin Mudzakkir PSDR-LIPI disampikan dalam seminar PSDR-
LIPI “Eksil Indonesia dan Nasionalisme K
ita” pada Selasa, 3 Desember 2013 d LIPI, Jakarta. Kajian makalah tersebut menjelaskan tentang kaum eksil yang
tertahan di luar negeri karena dicabutnya paspor serta kewarganegaraa. Walau kaum eksil sudah tidak dianggap sebagai warga Indonesia dan telah memiliki
kewarganegaraan sesuai negara tempat mereka tertahan, dan dipisahkan oleh ruang dan waktu dari tanah kelahairannya. Kaum eksil politik tersebut merasa
masih memiliki identitas sebagai bangsa Indonesia. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan tersebut adalah nasionalisme jarak jauh. Para
nasionalis jarak jauh boleh saja tinggal bahkan menjadi warga negara lain, tetapi mereka tetap berjuang dan berpartisipasi untuk bangsa.
Makalah Amin Mudzakir menjelaskan bahwa nasionalisme kaum eksil menggugat konsep kewarganegaraan formal yang mengacu pada aspek legal.
Mereka mematahkan nasionalisme terhadap satu negara saja, karena mereka telah menjadi warga negara lain, namun ideologi kaum eksil tetap
mempertahankan Indonesia sebagai komitmen politik. Melalui argumen tersebut munculah konsep “warga negara lintas-batas” oleh Schiller dan
Fouron. Penelitian terhadap novel Pulang pernah dilakukan oleh Eko Sulistyo
dengan judul “Novel Pulang karya Leila S. Chudori: Analisis Struktur Plot Robert Stanton
” pada tahun 2014. Penelitian itu diajukan untuk tugas akhir Strata 1 S1 jurusan Sastra Indonesia di UGM. Penelitian tersebut
mendeskripsikan penggunaan struktur plot novel Pulang dengan hasil bahwa novel Pulang memiliki 840 peristiwa kausal yang disusun dalam 48 episode
dan 5 bab terbagi dalam 17 subbab. Dari keseluruhan cerita dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan awal, tengah, dan akhir. Tahapan awal
menjelaskan pengenalan tokoh, latar, serta konflik-konnflik yang mulai bermunculan. Tahapan tengah menampilkan konflik yang semakin meningkat
dan memunculkan konflik baru. Tahapan akhir menampilkan klimaks dan penyelesaian dari kisah perjalanan Dimas serta keragu-raguan Lintang untuk
menetap di Indonesia. Dari hasil penelitian tersebut mengemukakakn bahwa novel Pulang memiliki sifat rekat dan plausibel atau tiap peristiwa
keseluruhan dalam novel tersebut memiliki hubungan kausal.
33
BAB III PROFIL LEILA S. CHUDORI
A. Biografi Leila S. Chudori
Leila Salikha Chudori lahir di Jakarta, 12 Desember 1962. Leila tinggal di Jakarta bersama putri tunggalnya, Rain Chudori-Soerjoatmodjo. Ia
terpilih mewakili Indonesia mendapat beasiswa menempuh pendidikan di Lester B. Pearson College of the Pacific United World Colleges di Victoria,
Kanada. Lulus sarjana Political Science dan Comparative Development Studies dari Universitas Trent, Kanada.
1
Pendidikan pertamanya tahun 1969- 1975 SD Batahari Jakarta, dilanjutkan SMP Negeri 8 Jakarta tahun 1976-1979,
kemudian SMA 3 Jakarta tahun 1979-1984.
2
Leila selalu pergi dan pasti kembali. Setelah beberapa tahun “menghilang“, Leila yang ditulis Kompas sebagai anak emas sastra Indonesia
yang telah kembali.
3
Terbukti setelah menghilang dari dunia kepengarangan selama 20 tahun, ia muncul dengan melahirkan kumpulan cerita pendek 9 dari
Nadira. Ia seorang gemar membaca, bila gizi manusia terpenuhi dengan empat
sehat lima sempurna, bagi Leila, nomor lima itu adalah membaca buku. Membaca buku bukan lagi sebuah hobi, tapi sebuah kebutuhan seperti
manusia membutuhkan udara untuk bernafas. Ia pun seorang yang detail dalam segala hal, termasuk dalam menentukan detail ilustrasi setiap karya-
karyanya. Namun, tanpa dipungkiri Leila merupakan orang yang mudah bosan. Termasuk dalam menggarap karya-karyanya. Ia bukan pengarang yang setiap
1
Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia, Leila S. Chudori, diunduh 23 Juni 2013, http:www.penerbitkpg.com,
2
Taman Ismail Marzuki, Leila S. Chudori, diunduh 26 Juni 2013, http:www.tamanismailmarzuki.com
3
Anonim, Leila Selalu Pulang, diunduh 29 Juni 2013, http:www.dw.de
tahun menlahirkan karya, dan tidak akan langsung melahirkan karya lanjutan dalam waktu yang kronologis.
4
Nama Leila S. Chudori pernah tercantum dalam daftar keanggotaan Dewan Kesenian Jakarta DKJ periode 1993-1996. Ia menegaskan bahwa
sudah sejak lama menolak untuk duduk dalam keanggotaan itu. Sebuah jurnal sastra Asia Tenggara mencantumkan Leila S. Chudori sebagai salah satu
sastrawan Indonesia
dalam kamus
sastra Dictionnaire
des Creatrices diterbitkan oleh EDITIONS DES FEMMES, Prancis, disusun oleh
Jacqueline Camus. Kamus sastra ini berisi data dan profil perempuan yang berkecimpung di dunia seni.
B. Karya-karya Leila S. Chudori
Karya-karya awal Leila dimuat saat berusia 12 tahun di majalah Si Kuncung, Kawanku, dan Hai. Pada usia dini ia menghasilkan buku kumpulan
cerpen berjudul Sebuah Kejutan, Empat Pemuda Kecil, dan Seputih Hati Andra. Pada usia dewasa cerita pendeknya dimuat di majalah Zaman, majalah
sastra Horison, Matra,
jurnal sastra
Solidarity Filipina, Menagerie Indonesia, dan Tenggara Malaysia. Cerpen Leila dibahas oleh
kritikus sastra Tinneke Hellwig “Leila S. Chudori and Women in Contemporary Fiction Writing dalam Tenggara
”. Selain sehari-hari bekerja sebagai wartawan majalah berita Tempo,
Leila bersama Bambang Bujono juga menjadi editor buku Bahasa Kumpulan Tulisan di Majalah Tempo Pusat Data Analisa Tempo, 2008.
Leila juga aktif menulis skenario drama televisi. Masa kanak-kanak, Leila mengarang semenjak anak-anak hingga
dewasa. Semasa kanak-kanak, Leila memulai kariernya dengan membuat cerpen yang berjudul
“Sebatang Pohon Pisang”, dimuat di majalah Kawanku
4
Hasil wawancara pribadi dengan Leila S. Chudori tanggal 28 Oktober 2014 pukul 13:00- 15:00, bertempat di Thai Alley Gandaria City.