Gaya Bahasa Deskripsi Data
digambarkan pada bagian “Hananto Prawiro”. Pada bagian ini dijelaskan asal usul terdamparnya Dimas dan ketiga teman lainnya di
Paris. Cerita diliputi dengan kegiatan ruang redaksi kantor Berita Nusantara dan perselisihan ideologi yang saling bersebrangan antara
kubu “kiri” dan kubu pendukung M. Natsir. b.
Konflik Tahapan konflik merupakan bagian permasalahan yang akan diangkat
pada sebuah cerita. Masalah yang timbul dan akan diangkat dapat dilihat pada bagian “Surti Anandari”, “Paris, April 1998”, “Naryana
Lafebvre”, “L’irreparable”, “Sebuah Diorama”, “Bimo Nugroho”, “Keluarga Aji Suryo”. Pada bagian itu dijelaskan perjalanan hidup
Dimas dan Risjaf dalam menjalani rasa cinta kepada Surti dan Rukmini pada saat mahasiswa. Namun, kisah cinta mereka tidak
berjalan baik karena terhalang oleh kemapanaan dari Hananto dan Nugroho, tetangga kosan mereka.
Pada bagian “Paris, April 1998” merupakan cerita lain yang mengkisahkan awal perjalanan Lintang
untuk menggarap tugas akhirnya di Indonesia sebagai mahasiswa yang membuat film dokumenter tentang kisah para korban langsung atau
tidak langsung pasca kejadian 30 September 1965, bukan sebagai anak dari korban kejadian tahun 1965 di Indonesia.
“Naryana Lafebvre” merupakan bagian yang mengkisahkan kerinduan Lintang akan masa
kecil yang memiliki keluarga penuh kehangatan. Pada bagian itu diceritakan pula awal jalan masuk Lintang untuk mengenal Indonesia
selain dari versi Ayah dan ketiga teman eksilnya. Ketegangan antara Lintang dan Dimas diceritakan pada bagian “L’irreparable”,
dikisahkna bahwa Lintang mengenalkan Naryana dan Dimas. Dimas memandang sebelah mata pada Naryana karena dia termasuk kalangan
“tinggi”, hal itu merupakan awal pemicu renggangnya hubungan antara Dimas dan Lintang. Pertemuan pertama kali antar Lintang dan
Segara Alam, anak dari Hananto Prawiro dan Surti Anandari adalah langkah awal Lintang menggarap tugas akhirnya diceritakan dalam
bagian “Sebuah Diorama”. Kisah hidup keluarga yang ditinggalkan eksil diceritakan pada
bagian “Bimo Nugroho” dan “Keluarga Aji Suryo”. Kisah kehidupan keluarga yang selalu ditekan dan dianggap
ikut berdosa untuk menanggung dosa tururan karena pilihan ideologi salah satu anggota keluarga.
c. Komplikasi
Tahapan komplikasi merupakan tahapan mengidentifikasikan naiknya sebuah permasalahan dalam cerita. Seperti yang terjadi pada Pulang,
tahapan komplikasi terdapat pada bagian “Terre D’ Asile”, “Ekalaya”, “Surat-surat Berdarah” dan “Potret yang Muram”. “Terre D’ Asile”
menceritakan kepanikan Dimas dan kawan-kawan yang sedang ditugaskan ke luar negeri untuk pendelegasian dan tertahan tidak bisa
kembali ke Indonesia. Suasana Indonesia telah memanas karena beredar kabar pembunuhan para jenderal yang dituduhkan kepada
Partai Komunis Indonesia. Dikisahkan pula perjalanan mereka sebelum menetap dan berjuang hidup di Paris, Prancis. Pada bagian
“Ekalaya” berkisah tentang kisah tokoh wayang kegemaran Dimas karena mereka memiliki kesamaan nasib, yaitu penolakan dari yang
diharapkan dapat menerima. “Surat-surat Berdarah” mengkisahkan
ketegangan di Indonesia melalui surat-surat yang dikirim oleh Aji, Surti, Kenanga, dan Amir untuk Dimas.
Kisah “Potret yang Muram” menjelaskan bahwa Lintang menambatkan hatinya pada Alam, serta
kisah Surti bertahan hidup setelah pemburuan Hananto yang tak kunjung ditemukan oleh pemerintah.
d. Klimaks
Klimaks merupakan tempat puncak masalah pada cerita. Pada tahapan ini terlihat masalah-masalah pendukung sebelumnya menemukan titik
temu pada bagian klimaks. Tahapan klimaks yang terdapat Pulang ada di bagian “Vivienne Deveraux” dan “Mei 1998”. Pada bagian
“Vivienne Deveraux” menjelaskan penyebab perceraian pernikahan
Dimas dan Vivienne yang didasari oleh rasa cinta Dimas terhadap Surti tidak kunjung padam, sehingga selalu mengikat Dimas dengan
segal simbol yang tertuju pada Surti, memaksa Dimas untuk terus meningat Surti dan berusaha kembali ke Indonesia.
“Mei 1998” merupakan cerita Lintang yang terlibat ke dalam keriuhan demo dan
peristiwa Mei 1998, padahal Lintang baru saja merasa menemukan tanah kelahiran yang sempat tidak dikenalinya.
e. Peleraian
Turunnya intensitas permasalahan akan ditemui pada sebuah cerita merupakan tahapan peleraian. Peleraian dalam Pulang ditemuai pada
bagian “Empat Pilar Tanah Air” dan “Flaneur”. Tercetusnya pembukaan restoran Indonesia yang diberi nama Restoran Tanah Air
sebagai penopang kehidupan ekonomi dan apresiasi eksil terhadap Indonesia diceritakan pada bagian “Empat Pilar Tanah Air”.
Kemudian mulai membaiknya hubungan antar Dimas dan Lintang serta ikut andilnya Dimas menanamkan kekuatan Lintang mengenal
Indonesia te rdapat pada “Flaneur”.
f. Penyelesaian
Tahapan terakhir untuk menutup sebuah cerita terdapat pada bagian “Epilog: Jakarta, 10 Juni 1998” yang mengkisahkan kembalinya
Dimas ke Indonesia, ke Karet. Akhirnya pengembaraan Dimas ditutup dengan pemakaman yang dilakukan di Karet, Jakarta.