Pengertian Masyarakat Hakekat Religi dan Masyarakat
pengetahuan positivisme. Namun, mereka menolak menghilangkan peran agama sepenuhnya. Akhirnya mereka pun untuk saling
menghormati dan bersolidaritas kepada masyarakat yang lain, mereka memiliki solusi yaitu dengan membagi lahan kehidupan.
Agama menurut mereka hanyalah urusan hati dan pribadi, sedangkan yang lainnya adalah wilayah kebebasan intelektual dan
kemerdekaan bersama
40
berdasarkan pernyataan tersebut, fungsi agama masih memiliki peran yang dapat mempengaruhi sebuah
pemikiran sebuah kelompok. Berikut ini merupakan salah satu contoh fungsi agama
sebagai pemupuk solidaritas dan tenggang rasa tidak tertanamkan pada lapisan masyarakat. Weber berpandangan, aktifitas keagamaan
yang dilakukan oleh kaum Yahudi merupakan model yang ditirukan oleh Islam untuk mengembangkan ide jihad sebagai kewajiban
agama. Ide jihad yang dijadikan sebagai kewajiban beragama dianggap sebagai kombinasi khas suatu kelompok keprajuritan Arab
yaitu ide ketuhanan yang universal atau secara menyeluruh, perang suci, dan penghambaan tiada tara, dengan tegasnya Islam
dicerminkan tak lain sebagai agama prajurit atau agama perperangan.
Bagi Weber, Islam bukanlah agama keselamatan umat manusia, karena dalam prakteknya ia menggantikan penaklukan
orang-orang kafir dengan tujuan-tujuan perpajakan demi “evengelism tulen” penyiaran agama.
41
Pandangan Weber mengenai Islam menunjukkan bahwa fungsi agama tidak
40
Yadi Purwanto, Epistimologi Psikologi Islami, Bandung: Refika Aditama, 2007, hlm. 44
41
Bryan S. Turner, Sosiologi Islam Suatu Telaah Analitis Atas Tesa Sosiologi Weber, Jakarta: Rajawali Pers, 1991, Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Buku Aslinya yaitu
Weber and Islam oleh G. A. Ticoalu, hlm. 181
tertanamkan padanya. Weber tidak menghargai agama lain di luar agama yang diyakininya.
Telah disebutkan fungsi agama di atas, terdapat salah satu agama yang mengajarkan fungsi tersebut sebagai fungsi agamanya,
yaitu Islam. Seluruh ajaran Islam ditujukan untuk kesejahteraan manusia. Namun khusus dalam bidang sosial, Islam menjunjung
tinggi tolong-menolong, saling menasihati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter kesamaan derajat, tenggang
rasa dan kebersamaan.
42
Ajaran Islam di dalam bidang sosial menerapkan fungi perdamaian dan solidaritas antar umat beragama.
Nasionalisme dalam Islam itu adalah salah satu hal yang penting. Ini terlihat dari, nasionalisme dalam Islam yang
mengajarkan prinsip keadilan lintas agama dan hidup bermasyarakat dalam toleransi umat beragama dan nasionalisme dalam Islam
menentang adanya pelecehan agama karena yang demikian akan menimbulkan suasana tidak sehat dalam hubungan antar umat
beragama.
43
Berdasarkan salah satu ideologi nasionalisme dalam Islam, nasionalisme dalam Islam mengajarkan kita saling
menghargai dalam keragaman perbedaan individu dan pilihan hidup. Berdasarkan fungsi agama yang merupakan keadamaian,
pemupukan solidaritas, dan tenggang rasa, seiring para manusia yang kini sudah melakukan hal yang diajarkan agama di dalam
kehidupan sosial, maka kini agama terutama Islam sudah mulai bisa diterima dengan baik di salah satu belahan dunia, yaitu Eropa dan
Amerika. Maka dari hal tersebut, religi berperan penting dalam kehidupan sosial masyarakat dan saling menghargai perbedaan yang
ada di masyarakat.
42
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, hlm. 88
43
Eggi Sudjana, Islam Fungsional, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hlm. 138 dan 139