52
e. Tahap Penyelesaian
Tahap ini terjadi disaat Brown menyampaikan peristiwa yang sesungguhnya saat 11 September 2001 di depan para hadirin maupun
televisi yang telah tersembunyi selama delapan tahun. “Jones dan Azima, izinkan saya berkisah mengenai kejadian nyata
dalam 100 menit yang mencekam itu....
23
3. Latar
Latar merupakan tempat terjadinya peristiwa di dalam sebuah cerita. Selain itu latar merupakan landasan sebuah pertiwa terjadi. Latar memiliki tiga
unsur, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial-budaya. Ketiga unsur tersebut memang berbeda, tetapi saling memiliki keterkaitan satu dengan
lainnya.
24
Penggambaran latar novel Bulan Terbelah di Langit Amerika sebagai berikut:
a. Latar Tempat
1 Pesawat Terbang America Airlines
“Halo America Airlines Flight 11 di sini...melaporkan...pesawat ini dibajak...,” suara pramugari bermata sipit membetikkan
kepanikan luar biasa. Dia menelepon Air Traffic Control di Boston. Matanya masih tegar. Toh lama-lama air mata merembes dari kedua
sudut matanya seiring dengan gejolak kerisauan yang telah menembus batas.
25
Kutipan di atas terdapat pada prolog novel ini dan menggambarkan bahwa tempat terjadi suatu peristiwa yaitu pembajakan berada di
pesawat terbang. Peristiwa tersebut, membuat pesawat terjatuh di sebuha gedung raksasa dan meluluh lantakannya serta karena pesawat
tersebut menjadi awal kisah cerita ini.
23
Ibid., hlm. 281
24
Burhan Nurgiantoro, op. cit., hlm. 314
25
Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, op. cit., hlm. 12
53
2 World Trade Centre
Laki-laki Arab itu tersenyum lega. Matanya menerawang menembus jendela di belakang meja bosnya. Dia memandang awan
putih yang bergumul-gumul, menarik tak beraturan seolah dientak badai. Gumpalan awan itu melewati gedung Worl Trade Centre
menara utara.
Gedung kembar di sebelahnya, menara selatan, tampak terlalu sombong sekadar untuk menyunggingkan senyum untuknya.
26
Pada kutipan di atas, digambarkan bahwa seorang tokoh laki-laki sedang berada di gedung WTC dan melihat benda yang meluncur ke tempat dia
berdiri di balik gumpalan awan. Kejadian ini, tahap menuju terbenturnya sebuah pesawat ke gedung WTC dan meluluhlantakkannya
dan terjadilah peristiwa 9 September 2001. 3
Apartemen di Wina Aku memandang keluar jendela apartemen. Matahari awal
musim gugur masih menumpahkan sisa sinarnya, meski waktu sudah menunjukkan hampir pukul 21.00. Hingga selarut ini,
Rangga belum juga pulang dari kampus. Kelumrahan yang terjadi memasuki tahun kedua masa studi S-3nya di Wina.
27
Pada kutipan di atas menunjukkan bahwa Hanum dan Rangga tinggal di sebuah apartemen selama di Wina dikarenakan studi S-3 sang
suami. Di tempat inilah mereka berdua hidup bersama hingga berakhirnya masa studi S-3 dan terjadinya peristiwa-peristiwa di dalam
hidup mereka. 4
Kantor Universitas Stefan Rudolfsky melempar koran Heute ist Wunderbar ke meja
kerjaku
28
Aku segera melenggang keluar kantor menuju perpustakaan. Aku masih melihat Stefan dan Khan saling pandang.
29
26
Ibid., hlm. 14
27
Ibid., hlm. 20
28
Ibid., hlm. 29
29
Ibid., hlm. 34
54
Pada kutipan di atas menunjukkan keberadaan Rangga sedang berada di meja kerjanya yaitu di ruang kantornya. Kantornya tersebutpun
ruang kerja asisten dosen S-3. Latar tempat ini yang menunjukkan perbedaan antara sahabat, dapat diterima dengan baik walaupun terjadi
diskusi-diskusi hebat, salah satunya diskusi tentang the power of giving in bussiness.
5 Stasiun U-Bahn
Tak mau hanya sibuk berkasak-kusuk tanpa berani meminta foto idola sebagaimana perempuan-perempuan muda di U-Bahn ini, aku
memberanikan diri menghampiri Cooper. Aku menyalaminya dan meminta foto untuk ku pamerkan pada Hanum nanti.
Begitu kereta meluncur dengan embusan angin yang melewati lorong gelap dan berhenti, aku meloncat ke dalamnya.
30
Pada kutipan di atas menunjukkan bahwa Rangga sedang berada di stasiun U-Bahn. Peristiwa berdasarkan kutipan di atas dimaksudkan
untuk memberi kejutan yang mendebarkan untuk istrinya disaat dirinya pulang.
6 Ruang Kerja Getrud di Kantor Heute ist Wunderbar
Aku memandang atasanku itu sedang membuang pandang ke jendela. Entah sudah berapa ratus kali jendela ruang kaca itu dia
tatap, seolah jendela itu bisa memberikan penyelesaian itu semua masala kantor. Di atas lantai 3 kantor ini, jendela ruang kaca
Gertrud menjadi semacam gang untuk masuk ke dunia inspirasi.
31
Pada kutipan di atas Hanum sedang berada di ruang Gertrud. Hanum di ruang tersebut mendapatkan tugas yang berat dan besar untuk sebuah
keyakinan agamanya. Tugas tersebut yang membuat Hanum harus berangkat ke Amerika untuk memperoleh informasi yang tepat dan baik.
30
Ibid., hlm. 36
31
Ibid., hlm. 38
55
7 Harlem, New York
Kami berdua menginjakkan kaki di sebuah titik di kawasan Harlem itu. Di jalan yang ramai dengan orang hitam berlalu-lalang.
Mobil-mobil usang masih terlihat di kota paling modern sedunia ini.
32
Pada kutipan di atas, menunjukkan Hanum dan Rangga sedang berada di daerah Harlem, New York. Keberadaan mereka di daerah tersebut
dimaksudkan untuk mencari narasumber wawancara Hanum atas peristiwa 11 September 2001.
8 Museum Memorial 911
Entah sudah berapa lama waktu yang dia habiskan untuk kegiatan itu selam dia bekerja di Museum memorial 911 new York
ini. Kurasa, museum ini pilihan terbaik untuk menghangatkan badan sesaat.
“Hi, Morning Please Come in” Dia baru beranjak dari duduknya ketika aku dan Rangga
memasuki entrance museum. Dia tersenyum manis pada kami, mengayunkan tangannya mempersilakan tamu
.33
Pada kutipan di atas menunjukkan Hanum dan Rangga sedang berada di Museum 911 walaupun baru memasuki museum tersebut. Di
tempat ini, awal pertemuan Hanum dan Rangga dengan Julia Collins yang akhirnya Julia dan Hanum menjadi bersahabat walau awalnya
seorang yang tidak dikenal. 9
Kompleks Ground ZeroGrand Memorial 911 Aku
masih terus
mengamati jalanan
dan mencoba
menancapkannya dalam ingatan. Selingkaran proyek besar Grand Memorial 911 seakan dilindungi puluhan crane.
34
32
Ibid., hlm. 75
33
Ibid., hlm. 85
34
Ibid., hlm. 89