42
menolongnya dan mengenalkan keluarganya kepada Hanum. Hanum akhirnya dapat bertemu kembali dengan narasumber pertamanya dan suaminya Rangga atas
bantuan Azima Hussein sebagai narasumber keduanya. Esok hari, Rangga dan Hanum beserta keluarga Azima Hussein datang ke acara
live CNN TV secara langsung dan menjadi tamu kehormatan. Philippus Brown memberikan sambutan dan menyampaikan hal yang membuat semua orang terharu
serta terbuka matanya akan Islam dan sikap saling menghargai perbedaan di kehidupan ini.
D.
Analisis Unsur Intrinsik Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika
Unsur intrinsik adalah unsur yang terpenting dalam sebuah novel. Berdasarkan landasan teori yang telah diungkapkan pada bab 2, unsur intrinsik terdiri dari tujuh
bagian, yaitu tema, alur plot, latar, tokoh dan penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.
Berikut ini analisis unsur intrinsik novel Bulan Terbelah di Langit Amerika :
1. Tema
Tema merupakan suatu gagasan yang menjadi dasar dari sebuah cerita. Sebuah cerita mengandung tema bukan hanya satu saja, bahkan dua atau lebih.
Menurut Burhan Nurgiantoro, tema terbagi ke dalam dua jenis, yakni tema mayor dan tema minor. Tema mayor merupakan tema pokok atau tema utama
yang menjadi dasar sebuah karya, sedangkan tema minor merupakan tema tambahan atau tema bagian yang terdapat pada beberapa bagian dari sebuah
cerita dan makna tambahan berdiri sendiri, terpisah dari tema inti cerita yang berkaitan dengan novel yang menjadi satu kesatuan.
4
Tema yang terdapat pada novel ini bukan hanya satu jenis saja sebagai intinya, tetapi dua jenis yaitu
4
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2013, hlm. 133-134
43
a. Tema Mayor
Tema mayor merupakan tema utama cerita, pada novel Bulan Terbelah di Langit Amerika, tema utamanya adalah religiusitas. Religiusitas yang
merupakan suatu hubungan antara manusia dengan Tuhan memiliki keterkaitan dengan kebudayaan dan agama yang terdapat dalam kehidupan.
Keterkaitan tersebut terwujudkan bukan hanya dalam bentuk ritual ibadah, tetapi dapat dalam bentuk kegiatan yang sesuai ajaran-ajaran agama.
Pada novel ini, religiusitas terepresentasikan dalam berbagai bidang dimensi, bukan hanya pada ritual ibadah, tetapi kegiatan sehari-hari
manusia. Hal ini sudah terlihat dari awal cerita ketika Hanum menulis tokoh-tokoh yang dianggap kantornya sebagai tokoh besar dan baik, tetapi
berlainan dengan ajaran-ajaran serta norma agama yang diyakininya. Gambaran religius pada novel ini tergambarkan pada kutipan berikut.
Aku pernah ditugasi menulis kisah si kaya raya pemilik shopping mall Lugner City Wina, Richard Lunger. Apa yang menarik dari
dirinya bagi pembaca ternyata sama sekali tidak membuatku ingin menuliskan bahkan namanya.
Bagaimana tidak? Aku harus menyanjung-nyanjung pria tua tak tahu diri yang hobi gonta-ganti pacar setiap bulan? Mewawancarainya
pada pagi hari dengan dikelilingi para selir imutnya membuatku seolah turun derajat. Jujur, itu dosa terbesarku selama menulis profil orang
yang dianggap Getrud meraup kesuksesan besar.
5
Pada kutipan tersebut memperlihatkan bahwa sebagai manusia yang meyakini Tuhan serta ajaran-Nya, maka melaksanakan perintah-Nya
dengan baik walau dalam keadaan yang tidak sesuai dengan kebaikan iman. Tokoh utama sebagai seorang muslim merasa berdosa karena dirinya
bukanlah berbagi ilmu yang bermanfaat dengan mewawancarai tokoh yang dapat membuat manusia menuju yang lebih baik. Seorang manusia yang
5
Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, Bulan Terbelah di Langit Amerika, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014, hlm. 22