CWL Rinosinusitis Cara Analisis Data Analisis Data Univariat

f. Keluhan utama adalah keluhan yang paling utama dirasakan yang membuat pasien datang berobat sesuai dengan keluhan utama yang tercatat pada status rekam medik pasien. g. Penatalaksanaan adalah sesuatu tindakan yang dilakukan oleh dokter dalam usaha penyembuhan suatu penyakit berdasarkan penatalaksanaan dokter yang tercatat sesuai status rekam medik pasien.

3.5 Kerangka Kerja

Rekam Medis • Keluhan Utama • Umur • Jenis Kelamin • Foto Polos SPN dan CT-Scan SPN

1. Sinus Maksila 2. Sinus Frontal

3. Sinus Sfenoid 4. Sinus Etmoid

• Penatalaksanaan 1. Medikamentosa

2. Operasi a. Antrostomi

Meatus Inferior Kak Spooling

b. CWL Rinosinusitis

kronis Universitas Sumatera Utara

3.6 Cara Analisis Data

Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik untuk menilai persentase rinosinusitis kronis berdasarkan umur dan jenis kelamin, pekerjaan, keluhan utama dan penatalaksanaan. Data yang diambil dari data Rekam Medik Poliklinik THT-KL RSUP H. Adam Malik-Medan. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain case series dimana pengambilan data dari data klinis di Bagian Rekam Medik Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Bedah Kepala Leher FK USU RSUP H. Adam Malik Medan. Data penelitiannya adalah seluruh kasus Rinosinusitis Kronis yang berobat di RSUP H. Adam Malik sejak Januari 2008 sampai dengan Desember 2008.

4.1 Analisis Data Univariat

4.1.1 Proporsi penderita rinosinusitis kronis menurut kelompok umur tercatat yang berobat ke RSUP H Adam Malik tahun 2008 Kelompok Umur Tahun f 12 – 19 34 14,86 20 – 27 48 12,84 28 – 35 61 20,61 36 – 43 45 15,20 44 – 51 49 16,55 52 – 59 40 13,51 60 – 67 12 4,05 68 – 75 7 2,36 Total 296 100 Proporsi tertinggi penderita rinosinusitis kronis terdapat pada kelompok umur 28 – 35 tahun sebanyak 61 penderita 20,61 dan kelompok umur 44 – 51 tahun sebanyak 49 penderita 16,55. 4.1.2 Proporsi penderita rinosinusitis kronis berdasarkan umur tercatat Umur f ≤ 18 tahun 35 11,82 18 tahun 261 88,18 Jumlah 296 100 Universitas Sumatera Utara Proporsi tertinggi penderita rinosinusitis kronis terdapat pada umur 18 tahun sebanyak 261 penderita 88,18 dan terendah pada kelompok umur 18 tahun sebanyak 35 penderita 11,82. 4.1.3 Proporsi penderita rinosinusitis kronis berdasarkan jenis kelamin tercatat yang berobat ke RSUP H Adam Malik tahun 2008 Jenis Kelamin f Laki-laki 127 42,91 Perempuan 169 57,09 Jumlah 296 100 Jenis kelamin terbanyak menderita rinosinusitis kronis adalah perempuan sebanyak 169 penderita 57,09 diikuti laki-laki sebanyak 127 penderita 42,91. 4.1.4 Proporsi penderita rinosinusitis kronis berdasarkan pekerjaan yang tercatat yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008 Pekerjaan f IRT 85 28,7 PNSPensiunan PNS 63 21,3 Wiraswasta 41 13,9 Pelajar 37 12,5 Mahasiswai 32 10,8 Petani 25 8,4 Peg. Swasta 13 4,4 Jumlah 296 100 Proporsi pekerjaan penderita rinosinusitis kronis terbanyak dijumpai pada IRT Ibu Rumah Tangga dengan 85 penderita 28,7, dan terendah adalah Pegawai Swasta dengan 13 penderita 4,4 . Universitas Sumatera Utara 4.1.5 Proporsi penderita rinosinusitis kronis berdasarkan keluhan utama tarcatat yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008 Keluhan Utama f Hidung Tersumbat 223 75,3 Sakit Kepala 54 18,2 Hidung Berbau 13 4,4 Nyeri PipiWajah 6 2 Jumlah 296 100 Proporsi keluhan utama terbanyak pada penderita rinosinusitis kronis adalah hidung tersumbat sebanyak 223 penderita 75,3 , diikuti sakit kepala sebanyak 54 penderita 18,2. 4.1.6 Proporsi jumlah sinus yang terlibat berdasarkan foto polos SPN pada penderita rinosinusitis kronis yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008 Jumlah Sinus yang Terlibat Berdasarkan Foto Polos SPN f Single Rinosinusitis 252 87,8 Multisinusitis 34 11,8 Pansinusitis 1 0,4 Jumlah 287 100 Pada pemeriksaan foto SPN dijumpai jumlah sinus yang paling banyak terlibat pada penderita rinosinusitis kronis adalah single rinosinusitis sebanyak 252 penderita 87,8 dan terendah adalah pansinusitis sebanyak 1 penderita 0,4. Universitas Sumatera Utara 4.1.7 Proporsi jumlah sinus yang terlibat berdasarkan CT Scan SPN pada penderita rinosinusitis kronis yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008 Jumlah Sinus yang Terlibat Berdasarkan CT Scan SPN f Single Rinosinusitis 17 23,6 Multisinusitis 32 44,4 Pansinusitis 23 32 Jumlah 72 100 Pemeriksaan CT Scan SPN dijumpai jumlah sinus yang paling banyak terlibat adalah multisinusitis sebesar 32 penderita 44,4 dan paling rendah adalah single rinosinusitis sebesar 17 penderita 23,6. 4.1.8 Proporsi penatalaksanaan pada penderita rinosinusitis kronis di RSUP H. Adam Malik-Medan tahun 2008 Penatalaksanaan f Medikamentosa 229 77,36 Operasi 67 22,64 Jumlah 296 100 Proporsi penatalaksanaan pada penderita rinosinusitis kronis adalah dengan medikamentosa sebanyak 229 penderita 77,36 dan operasi 67 penderita 22,64. Universitas Sumatera Utara 4.1.9 Proporsi operasi pada penderita rinosinusitis kronis di RSUP H. Adam Malik- Medan tahun 2008 Operasi f Antrostomi Meatus Inferior Kak Spooling 8 11,94 CWL Caldwel-Luc 4 5,97 Trepanasi Sinus Frontal 1 1,49 Bedah Sinus Endoskopi Fungsional BSEF 54 80,60 Jumlah 67 100 Tindakan operasi yang paling sering dilakukan untuk penatalaksanaan rinosinusitis kronis adalah BSEF Bedah Sinus Endoskopi Fungsional sebanyak 54 penderita 80,6 dan terendah adalah trepanasi sinus frontal sebanyak 1 penderita 1,49.

4.2 Analisis Data Bivariat