1. Home
  2. Pendidikan

Regangan vertikal ε Pada suhu 25 C Pada suhu 26 C Pada suhu 27 C Pada suhu 28 C

5719 , 36 171831 , 685914 , 83521 , ,009072 0,005897 = 0,669594 2,155467 = 0.000278 = 278 microstrain

f. Regangan vertikal ε

vi pada suhu 30 C 999987 , 992823 , ,9997936 0,0058970 v subgrade subgrade E Log E subbase base E T = ε 09869 , 1 990023 , 0004 , 1 0,969754 asphalt T Easphalt x Log load subbase subgrade W T E 999987 , 992823 , ,9997936 0,0058970 29000 25 95 , 3 000 9 = 09869 , 1 990023 , 0004 , 1 0,969754 16 , 8 40 9000 10 x 5,68 5719 , 36 174408 , 685914 , 83521 , ,009072 0,005897 = 0,669594 2,155467 = 0.000282 = 282 microstrain III.3 Perhitungan Jumlah Repetisi Lintasan Roda ijin menurut Metode Nottingham Kriteria retak lelah dan deformasi permanen 1. Kriteria retak lelah Kriteria retak lelahfatique yang terjadi pada perkerasan aspal dalam menentukan kriteria letak lelah adalah :

a. Pada suhu 25 C

LogN hi = 15,8 x log ε hi – 46,1 – {5,13 x log ε hi – 14,39} x log V b - {8,63 x log ε hi – 24,2 } x log SP i Universitas Sumatera Utara LogN hi = 15,8 x log 219 x 10 -6 – 46,1 – {5,13 x log 219 x 10 -6 -14,39 x log 56,47 - {8,63 x log 219 x 10 -6 – 24,2 } x log 56.47 LogN hi = -57,8338 - 46,1 + 34,54059 + 97,7344 LogN hi = 28,3412 N hi = 1,452419 mill.pases ≈ 1.452.419 lintasan roda

b. Pada suhu 26 C

LogN hi = 15,8 x log ε hi – 46,1 – {5,13 x log ε hi – 14,39} x log V b - {8,63 x log ε hi – 24,2 } x log SP i LogN hi = 15,8 x log 227 x 10 -6 – 46,1 – {5,13 x log 227 x 10 -6 -14,39 x log 56,47 - {8,63 x log 219 x 10 -6 – 24,2 } x log 56.47 LogN hi = -57,5730 - 46,1 + 34,4524 + 97,4848 LogN hi = 28,2642 N hi = 1,451238 mill.pases ≈ 1.451.238 lintasan roda

c. Pada suhu 27 C

LogN hi = 15,8 x log ε hi – 46,1 – {5,13 x log ε hi – 14,39} x log V b - {8,63 x log ε hi – 24,2 } x log SP i LogN hi = 15,8 x log 236 x 10 -6 – 46,1 – {5,13 x log 236 x 10 -6 -14,39 x log 56,47 - {8,63 x log 236 x 10 -6 – 24,2 } x log 56.47 LogN hi = -57,3076 - 46,1 + 34,3627 + 97,231 LogN hi = 28,1860 N hi = 1,450034 mill.pases ≈ 1.450.034 lintasan roda Universitas Sumatera Utara

d. Pada suhu 28 C

LogN hi = 15,8 x log ε hi – 46,1 – {5,13 x log ε hi – 14,39} x log V b - {8,63 x log ε hi – 24,2 } x log SP i LogN hi = 15,8 x log 245 x 10 -6 – 46,1 – {5,13 x log 245 x 10 -6 -14,39 x log 56,47 - {8,63 x log 245 x 10 -6 – 24,2 } x log 56.47 LogN hi = -57,0373 - 46,1 + 34,2712 + 96,9723 LogN hi = 28,1062 N hi = 1,448803 mill.pases ≈ 1.448.803 lintasan roda

e. Pada suhu 29 C

Dokumen yang terkait

Kajian Indeks Kerusakan Pada Struktur Bangunan Baja Berdasarkan Pendekatan Energi Akibat Gempa Kuat

11 81 113

Evaluasi Tebal Lapis Perkerasan Lentur Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012 Dengan Menggunakan Program Kenpave

17 135 102

IDENTIFIKASI JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN LENTUR

4 27 75

PROSES DESAIN STRUKTUR PERKERASAN LENTUR YANG MEMPERHITUNGKAN VARIASI MODULUS PERKERASAN AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR

0 2 9

FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN PADA LAPISAN PERMUKAAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA.

0 3 21

ANALISA KERUSAKAN PERKERASAN JALAN AKIBAT BEBAN KENDARAAN BERLEBIH TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN.

1 13 19

TEKNIK PERBAIKAN BERDASARKAN JENIS DAN TYPE KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA.

0 2 15

ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA – CIKAMPEK.

2 17 30

ANALISIS PERHITUNGAN TEBAL LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) PADA PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN METODE SOFTWARE DESAIN PERKERASAN JALAN LENTUR (SDPJL).

0 1 15

ANALISIS PENGARUH KONDISI DRAINASE TERHADAP KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR

0 0 17