terlibat dalam kegiatan memperjuangkan aspirasi-aspirasi kelompoknya. Maka melalui kegiatan seperti demonstrasi dan aksi-aksi protes terhadap
ketidaksesuaian pengelolaan pemerintah harus didukung oleh para wakil rakyat. Dukungan tersebut menjadi bahasan yang menarik ketika masa reses memberikan
waktu yang luang bagi dewan untuk berbaur dengan publik. Dorongan yang dilakukan dewan kepada kelompok-kelompok politik
masyarakat Tapanuli Utara akan menjanjikan sebuah perubahan yang semakin baik terhadap sinergitas pengelolaan pemerintahan daerah. Kepedulian
masyarakat melalui pengawasan yang dilakukan kelompok-kelompok politik masyarakat dirasakan mendapatkan dukungan politik dari legislator serta
kesepakatan untuk berjalan beriringan mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, masa reses menjadi ajang yang formal untuk
menyerap aspirasi kelompok-kelompok terstruktur di masyarakat dan juga kesempatan bagi kelompok-kelompok tersebut untuk menagih realisasi dari
tuntutan kepentingan masyarakat.
3.2.2 Forum-Forum Publik
Forum-forum publik merupakan suatu sarana yang penting untuk membangun dan menjaga identitas lokal, serta membuat pesan sampai kepada
konstituen. Seperti halnya para legislator TAPUT juga berkewajiban untuk melakukan forum publik ini di daerah pemilihannya. Anggota DPRD melakukan
forum publik di daerah pemilihannya masing-masing dengan mendatangkan
Universitas Sumatera Utara
konstituen sebagai audiens utamanya. Banyak tidaknya jumlah konstituen dalam forum tersebut sebagai ukuran efektifitas penyaringan aspirasi yang dilakukan dan
sebagai bukti keberhasilan pertemuan publik ini. Pertemuan melalui forum publik memberi kesempatan kepada anggota
DPRD TAPUT untuk dapat berhubungan langsung dengan sekelompok masyarakat dan memberitahukan tentang rencana atau rancangan yang akan
dilakukan. Merupakan suatu kesempatan besar juga bagi legislator untuk dapat melihat langsung situasi dan kondisi apa yang sedang terjadi di masyarakat dan
apa yang sangat dibutukan untuk segera dilaksanakan oleh anggota DPRD. Masyarakat akan dipacu untuk aspiratif dalam memberikan gagasan dan ide-ide
yang dapat mendukung produktifitas legislator sebagai perwakilan rakyat dalam garis pemerintahan. Dengan demikian hasil dari komunikasi dua arah yang terjalin
dalam forum publik akan mendapatkan kalkulasi argumentatif yang sesuai dan tepat guna.
Legislator telah mempersiapkan dan merancang secara teratur hal-hal yang diperlukan untuk melakukan forum publik ini. Mereka akan berkunjung ke daerah
pemilihannya di TAPUT selama masa reses dengan menciptakan teknis-teknis khusus yang dibutuhkan dan publikasi yang semudah mungkin diketahui
masyarakat banyak. Biasanya legislator akan menyurati pemerintah setempatlokal untuk mendukung mereka dalam mengadakan acara pengumpulan
massa seperti forum publik tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dalam setiap forum yang dilakukan, anggota DPRD dengan konstituen saling mengisi acara melalui penyampaian aspirasi dengan model-model
komunikasi yang ditata melalui moderator acara. Penataan acara yang dilakukan secara kondusif dan memberikan kesempatan bagi konstituen untuk lebih
mendominasi jalannya komunikasi yang dilakukan. Tujuannya agar para dewan dapat mempertimbangkan dan memilah aspirasi-aspirasi yang ditampung,
sehingga hasil dari forum tersebut memberi wawasan yang luas bagi dewan untuk mengetahui kondisi konstituen di daerah pemilihannya.
Dialog dan diskusi
Dengan adanya forum publik, dewan sebagai komunikator acara memberikan pesan-pesan politik terkait kebijakan, tujuan, dan hal-hal yang
menjadi tugas serta pertanggung jawabannya sebagai wakil rakyat. Selain itu, dewan berinteraksi bukan hanya sebagai sender tetapi juga melakukan komunikasi
dua arah dalam menyerap aspirasi, pandangan-pandangan, dan gagasan-gagasan yang berkembang di masyarakat.
Komunikasi politik adalah bagian yang sangat penting untuk dibangun dan diperhatikan ketika bersinggungan dengan konstituennya. Karena opini yang
disampaikan dengan tutur kata formal maupun informal, ataupun dengan konsep pembicaraan dan metode penyampaian seperti apa, itu akan sangat menentukan
kepada responsivitas dan mindset masyarakat Tapanuli Utara. Maka dewan harus mempersiapkan secara matang konsep dari bentuk komunikasi yang digunakan
ketika melakukan interaksi melalui forum publik.
Universitas Sumatera Utara
Ketika anggota DPRD Tapanuli Utara memilih forum publik sebagai wujud pelaksanaan masa reses, maka teknis acara harus disesuaikan dan dirancang
dengan baik untuk membentuk komunikasi yang akan terjalin. Moderator acara dalam setiap kegiatan pertemuan forum publik saling berkoordinasi dengan
dewan. Acara harus dikonsepkan dengan menyediakan sebuah sesi untuk dewan melakukan dialog pidato politik, tanya jawab dan diskusi publik. Dengan
demikian nilai setiap indikator aspirasi masyarakat akan terbahas secara detail dan mendalam melalui penyediaan sesi tersebut.
Ketika sebuah forum publik dilaksanakan, tidak jarang anggota-anggota DPRD TAPUT juga harus mempersiapkan mental untuk mengatasi sebagian kecil
dari kelompok masyarakat yang ikut serta hadir yang kemungkinan besar tidak ramah. Masyarakat cenderung meminta hal-hal yang sulit untuk diperjuangkan
dan dicapai oleh para dewan yang melakoni juga sebagai seorang pelayan publik. Mereka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menantang ataupun keras
dengan memberikan harapan “akan direalisasikan” kepada masyarakat. Pada bagian ini biasanya sangat menarik ketika banyaknya lontaran pertanyaan dan
pendapat tentang kekesalan masyarakat yang terungkap. Kekesalan masyarakat bukan hanya menuntut kepada pihak pemerintahan, tetapi juga terhadap kinerja
yang dilakukan oleh anggota-anggota dewan dalam memperjuangkan realisasi daripada aspirasi masyarakat konstituennya.
Dialog dan diskusi yang dilakukan oleh anggota DPRD Tapanuli Utara kepada konstituennya memang sangat efektif digunakan untuk mengolah dan
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan informasi yang berkembang di masyarakat. Sebab masyarakat atau konstituen tidak terlalu sungkan untuk menyuarakan keinginannya walaupun
harus dengan suasana ketegangan, dimana masyarakat harus mengotot dengan pendapatnya sedangkan dewan harus meluruskan dan memilah pendapat tersebut
untuk digunakan sebagai pertimbangan aspirasi dalam laporan hasil reses.
3.2.3 Kunjungan Lapangan Ke Daerah Pemilihan