3.2.5 Partai Politik Sebagai Mitra Dewan Dalam Membangun Hubungan Dengan Konstituen
Penjaringan aspirasi yang dilakukan seorang dewan kepada konstituen tidak dibatasi untuk memilih metode pendekatan publik seperti apa yang akan
dilakukan saat reses. Dewan bebas mengatur schedul dan kegiatan mereka dengan mempertimbangkan tujuan dari program reses tersebut. Partai politik di tingkat
daerah menjadi lirikan bagi para dewan untuk dijadikan sebagai mitra yang cocok dalam membantu mendukung dan mensaranai kegiatan resesnya.
Latar belakang para dewan sebagai perpanjangan tangan rakyat di lembaga DPRD Tapanuli Utara, tidak terlepas dengan adanya dukungan partai politik pada
saat pencalonan kandidat melalui pemilu. Partai politik menjadi salah satu organisasi yang mempercayakan, membuka peluang dan mempermulus jalan
seorang kandidat atau calon anggota legislatif untuk dikenal dan dipilih oleh rakyat. Oleh karena itu, bermitra kembali dengan partai politik pada saat reses
memungkinkan dewan untuk berpikir secara instan akan kedekatan partai dengan ideologi dan kehidupan masyarakat.
Jaringan partai yang ada di daerah Tapanuli Utara, khususnya di Dapil I, masing-masing ranting memiliki jumlah anggota dan simpatisan masyarakat.
Anggota dan simpatisan partai juga berpartisipasi dalam mendukung pemberian suara saat pemilu kepada masing-masing dewan yang berasal dari partai tersebut.
Oleh karena itu mereka juga pantas dianggap sebagai konstituen dewan. Mereka mempercayakan anggota DPRD sebagai kader yang akan mewakili kepentingan
Universitas Sumatera Utara
mereka di pemerintahan. Akan tetapi perlu digarisbawahi, pada masa reses, hubungan kemitraan dewan dengan jaringan-jaringan partai politik bukan
dilakukan untuk mendukung progress dan eksistensi partai di tengah publik. Masa reses diperuntukkan untuk masing-masing aspirasi individu
masyarakat, kepentingan individu konstituen, dan hasil yang akan mempengaruhi kehidupan konstituen. Sedangkan partai politik digunakan hanya sebagai
penggagas konsep relasi untuk memberi dukungan tenaga dan ide yang bisa memperlancar kegiatan serap aspirasi yang dilakukan dewan di tengah
masyarakat. Dimana masyarakat yang menjadi konstituen dewan juga termasuk diantaranya anggota dan simpatisan dari jaringan partai politik itu juga. Sehingga
partai bisa memobilisasi sebagian besar konstituen anggota dewan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan reses dewan.
Dilemanya adalah ketika masyarakat melihat sebuah kegiatan massa dengan keterlibatan partai, maka reses dewan tidak menjadi kontras. Persepsi masyarakat
Tapanuli Utara terhadap partai lebih mendominasi dibandingkan program dan kegiatan kelembagaan DPRD melalui individu dewan yang merupakan kader
partai juga. Untuk menghindari hal tersebut anggota DPRD Tapanuli Utara melakukan reses dengan melibatkan partai politik tanpa memunculkan simbol-
simbol partai dan membatasi Hasil serap aspirasi masa reses melalui hubungan kemitraan dewan dengan
partai politik, akan ditindak lanjuti melalui fraksi-fraksi di lembaga DPRD.
Universitas Sumatera Utara
Temuan yang didapatkan dewan di tengah konstituen dengan dominasi anggota partai dan simpatisan partai, akan menjadi rumusan kepentingan bagi partai untuk
mewakili kepentingan massa partainya juga. Artinya, wawasan yang dimiliki oleh dewan terhadap kehidupan konstituennya akan mempengaruhi produktifitas fraksi
dan mendukung perwujudan tanggung jawab fraksi.
3.3 Analisis Hubungan DPRD Tapanuli Utara dengan Konstituen di Dapil I