BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 1. Hasil
Film Suncatchers merupakan film yang tergolong dalam klasifikasi drama. Drama merupakan film yang banyak bercerita mengenai kehidupan. Film ini
bertujuan untuk membawa penonton pada alur ceritanya sehingga penonton mampu merasakan apa yang dirasakan tokoh dalam cerita. Drama juga
menggambarkan realita kehidupan manusia, dan Suncatchers mampu menghadirkan kesan realita yang kuat dan dapat memberi kita gambaran
mengenai kehidupan nyata, yaitu tentang pentingnya matahari bagi kehidupan manusia. Suncatchers merupakan film pendek yang diusung oleh sebuah
perusahaan asuransi, Sun Life Financial. Sun Life Financial pertama kalinya didirikan oleh Mathew Hamilton Gault
pada tahun 1865 di Montreal. Asuransi ini mencoba untuk terus tumbuh dan berkembang sebagai salah satu asuransi internasional yang diperhitungkan.
Di awal kehadirannya sebagai penyedia jasa asuransi, Sun Life Financial hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Namun dengan usaha dan kerja
keras dari pihak-pihak di dalamnya, kini Sun Life Financial telah mengukir sejarah sukses. Asuransi ini telah beroperasi di berbagai negara belahan dunia,
seperti: Canada, Amerika Serikat, Inggris, Hong Kong, Filipina, Cina, Jepang, India, Bermuda, dan Indonesia.
Sun Life Financial merupakan asuransi yang terbuka bagi seluruh kalangan. Asuransi ini menyediakan produk yang tidak hanya dapat dinikmati
oleh lapisan masyarakat menengah ke atas, namun juga menjangkau lapisan masyarakat bawah sekalipun.
Film yang
berjudul Suncatchers ini mengusung tema “Life is Brighter
Under the Sun” Hidup akan lebih bersinar di bawah naungan matahari. Dalam film ini para pemain berhasil memerankan tokoh mereka dengan sangat baik,
walaupun mereka bukan termasuk pemain film terkenal. Sebagai pemeran anak- anak, yang juga pemeran utama dalam film Suncatchers, Andro Trinanda Lukito
dan Debby Shinta memiliki akting yang sempurna dan sangat natural.
Universitas Sumatera Utara
IV. 1. 1. Deskripsi Film Suncatchers
Kata “Suncatchers” berasal dari bahasa Inggris, di mana “sun” memiliki arti: matahari, dan “catchers” yang berarti penangkap jamak. Pengertian
tersebut menunjukkan bahwa film Suncatchers menceritakan tentang para penangkap matahari.
Film ini diproduksi pada awal November 2012. Film ini disajikan dengan jenis berwarna, dan memiliki durasi selama 11 menit 54 detik. Film yang
diproduseri oleh Uwie Balfas ini bukan merupakan film pendek yang dibuat untuk kepentingan komersial, namun dengan durasi yang singkat film ini dapat
mengkomunikasikan nilai-nilai positif dalam kehidupan. Pembuatan sebuah film berkaitan erat dengan kreativitas seorang
sutradara. Film ini disutradarai oleh seorang sutradara handal, Joko Anwar yang sekaligus bertindak sebagai penulis skenario di dalamnya. Dari beberapa karya
film yang dibuatnya, tidak banyak yang terangkat ke layar lebar berhubung sebagian besarnya merupakan film pendek yang hanya ditayangkan melalui media
sosial, seperti: youtube. Walaupun demikian, Joko Anwar tetaplah seorang sutradara yang telah memiliki jam terbang cukup tinggi di dunia sinema
Indonesia, dengan karya-karya yang mengagumkan dan selalu dikemas secara cerdas.
Keberhasilan dari “Suncathers” yang merupakan film hasil produksi A Lo- Fi Films tidak terlepas dari adanya kerja tim team work di dalamnya. Film ini
dieditori oleh Cuunk Arifin, dengan penata musik, Aghi Narottama. Selain dari segi peran, seorang pemeran film juga diharapkan dapat maksimal dari segi
penampilan. Untuk memenuhi segala perlengkapan artis yang terlibat dalam sebuah film, dibutuhkan sebuah tanggung jawab dari seorang penata artis. Dalam
film ini peran tersebut dipercayakan pada Windu Arifin, yang memiliki pengalaman cukup baik sebagai seorang penata artistik.
Penata artistik tidak bekerja sendiri. Dalam menyiapkan kostum yang akan digunakan oleh para pemeran dalam film, mereka akan dibantu oleh penata
kostum, di mana yang memegang peran tersebut di dalam dilm ini adalah Patrice Isabelle. Penata kostum identik dengan seorang wanita, yang dianggap lebih
telaten dan paham terhadap bidang ini.
Universitas Sumatera Utara
Selain kostum, rias wajah dari seorang pemeran film juga menjadi sebuah perhatian penting. Kesesuaian antara rias wajah dengan setiap adegan dalam film
sangat berkaitan erat. Edo Rachmat, merupakan penata rias yang dipercayakan untuk mengambil alih bagian ini. Seorang penata rias diharapkan dapat lebih teliti
dalam menyesuaikan rias wajah make up si pemeran dengan peran atau keadaannya dalam film tersebut.
Untuk membuat sebuah film menjadi semakin menarik, dibutuhkan pula suara yang menarik dan tentunya sesuai dengan karakteristik dari film tersebut.
suara-suara dalam sebuah film tidak hanya berasal dari para pemeran dalam film, namun suara juga dapat dimunculkan dalam setiap adegan tanpa hadirnya
pemeran, seperti: iringan musik back sound. Bagian ini merupakan bagian yang tidak mudah, di mana dalam penggabungan antara suara dan gerak audio- visual
dibutuhkan ketelitian untuk menciptakan kesesuaian antara keduanya. Dalam film “Suncatchers”, bagian ini diserahkan kepada Khikmawan Santosa.
Dari keseluruhan aspek dalam pembuatan film, pemeran merupakan sebuah aspek yang terpenting. Dalam menghasilkan film yang baik, dibutuhkan
para pemeran yang berkualitas baik pula. Untuk mendapatkan kualitas yang diharapkan, biasanya pihak perfilman akan mengadakan pencarian terbuka yang
sering disebut dengan casting. Dalam film “Suncatchers”, bagian ini dipercayakan kepada Garatz Adhitya.
Lewat casting yang dilakukan oleh pihak film “Suncatchers”, didapatkanlah sejumlah pemain utama, antara lain: Andro Trinanda Lukito, Debby
Shinta, Agus Wibowo, Titi Suwarno, dan Thia Larasati.
IV. 1. 2. Struktur dalam Film Suncatchers