2. Uraian Teoritis 2. 1. Komunikasi Massa

Perspektif ini menekankan keobjektifan peneliti dalam melakukan penelitiannya, sehingga kebenaran bersifat tunggal dan mutlak. Dan yang kedua adalah perspektif interpretif, perspektif ini biasanya digunakan untuk melakukan penelitian kualitatif. Dengan perspektif interpretif ini, penelitian yang dilakukan tidak bersifat obyektif, melainkan subyektif. Perspektif ini menekankan keberpihakan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Kedua perspektif ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing Griffin, 2012: 16. Menurut Griffin tidak ada salah satu perspektif yang lebih unggul, kedua-duanya mencari kebenaran dan makna dari sisi yang berbeda dari suatu fenomena sosial. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan perspektif interpretif. Interpretif lebih memperhatikan makna, berbeda dengan objektif yang menganggap bahwa kebenaran bersifat tunggal. Interpretif memiliki asumsi bahwa kebenaran dan makna tidak memiliki batas-batas umum. Ciri-ciri perspektif interpretif yang baik adalah dapat memahami orang lain, dapat menjelaskan nilai, memiliki standar estetika, hasil kesepakatan bersama, dan dapat memberikan kontribusi lewat penelitiannya Griffin, 2012: 31. Dalam perspektif interpretif tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak atau kesalahan tidak bersifat absolut. Semua fenomena sosial dinilai dari sudut pandang tertentu dimana ia berada dalam suatu kelompok masyarakat. Semua tergantung dari sudut pandang masing- masing individu. Penelitian ini menggunakan perspektif yang kedua, yaitu perspektif interpretif. Para ahli komunikasi yakin bahwa perspektif interpretif sangat bersifat subyektif, hasil dari penelitian ini sangat bergantung pada interpretasi peneliti Griffin, 2012: 10. Dengan demikian penelitian tentang pemaknaan metafora “matahari” dalam film Suncatchers ini dapat dikatakan bersifat subyektif. Mungkin saja hasil interpretasi dari penelitian ini akan berbeda apabila peneliti lain yang melakukan penelitian ini karena sifat yang subyektif dari masing-masing peneliti. II. 2. Uraian Teoritis II. 2. 1. Komunikasi Massa Universitas Sumatera Utara Media massa secara sederhana adalah kegiatan komunikasi yang menggunakan media communicating with media. Joseph A. Devito merumuskan defenisi komunikasi massa pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang media yang digunakannya. Komunikasi massa ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Hal ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton, tetapi ini berarti khalayak itu besar dan pada umumnya sukar untuk didefenisikan Ardianto Komala, 2004: 6 Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gerbner. Gerbner mengatakan bahwa : ”Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies.” Komunikasi massa merupakan produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkelanjutan secara luas yang dimiliki oleh masyarakat industri Ardianto Komala, 2005: 3- 4. Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa menghasilkan suatu produk yang disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap. Proses tersebut dilakukan oleh lembaga dan dengan menggunakan teknologi tertentu. Joseph. A. Devito, dalam bukunya Communicology: An Introduction to The Study of Communication, mengemukakan definisi komunikasi massa dengan lebih tegas, yaitu: Pertama, komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan bagi massa khalayak yang tidak terhitung jumlahnya. Namun bukan berarti massa meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca ataupun menonton televisi. Pada umumnya massa memiliki pengertian yang luas dan lebih sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa merupakan komunikasi yang disalurkan lewat pemancar-pemancar audio atau visual. Komunikasi massa akan lebih mudah didefinisikan berdasarkan bentuknya, seperti: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita Effendy, 2006: 21. Komunikasi massa merupakan salah satu bentuk komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luas, tersebar, heterogen, dan anonim melalui Universitas Sumatera Utara media massa cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Ardianto Komala, 2004: 7. Dari pengertian tersebut, maka sejumlah karakteristik komunikasi massa, antara lain: a. Komunikatornya terlembagakan, di mana komunikasi massa melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. b. Pesannya bersifat umum, maksudnya: komunikasi massa bersifat terbuka yang ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, sehingga menghasilkan pesan yang bersifat umum, berupa fakta, peristiwa atau opini. c. Komunikannya anonim dan heterogen, di mana dalam komunikasi massa komunikator tidak mengenal komunikannya anonim. Pesan disampaikan melalui media massa dan tidak tatap muka. Komunikasinya bersifat heterogen, yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat berbeda dan dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. d. Menimbulkan keserempakan. Dalam hal ini, komunikasi massa memiliki kelebihan dalam hal jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang relatif banyak dan tidak terbatas. Keserempakan media massa yakni keserempakan kontak antara komunikator dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh, dan penduduk tersebut berada dalam keadaan terpisah antara satu dengan yang lainnya. e. Komunikasinya mengutamakan isi dibandingkan hubungan. Pesan yang disampaikan sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan berdasarkan karakteristik media massa yang akan digunakan. f. Bersifat satu arah. Komunikasi massa dilakukan tanpa kontak langsung antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi terjadi melalui media massa, di mana komunikator aktif menyampaikan pesan dan komunikan aktif menerima pesan. Namun keduanya tidak dapat melakukan feed back dalam proses komunikasinya, sehingga dikatakan bersifat satu arah. g. Stimulasi alat indera ’terbatas’. Penyampaian pesan dalam komunikasi massa bersifat terbatas sesuai dengan media massa yang digunakan komunikan, seperti media cetak, radio, televisi atau bahkan film yang masing-masing Universitas Sumatera Utara memiliki stimulasi indera manusia yang sifatnya terbatas. h. Umpan baliknya tertunda. Penyampaian pesan dalam komunikasi massa yang dilakukan melalui media massa tidak mampu menjalankan fungsi umpan balik, karena sifatnya yang satu arah. Selanjutnya, para pakar mengemukakan sejumlah fungsi komunikasi massa, kendati dalam sejumlah fungsi tersebut terdapat persamaan dan perbedaan Ardianto Komala, 2004: 7. Dari beberapa karakteristik di atas, terlihat bahwa komunikasi massa pada dasarnya belum dapat berlangsung secara efektif. Misalnya, pada proses penyampaian pesan yang dilakukan melalui beberapa tahapan dengan kemungkinan gangguan, seperti alam atau gangguan mekanik. Selain itu, pada proses umpan balik yang kemungkinan berjalan secara lambat serta interaksi antara komunikator dan komunikan yang dibatasi. Namun di lain sisi komunikasi massa memliki keunggulan, yaitu sifatnya yang umum dan terbuka. Seluruh kalangan masyarakat dapat menerima informasi yang sama dari daerah yang berbeda sekalipun. Menurut Karlinah, dkk, fungsi komunikasi secara umum yaitu: a. Fungsi Informasi Media massa merupakan penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi disajikan bagi khalayak sesuai dengan kebutuhannya, di mana informasi tersebut mencakup segala sesuatu yang terjadi disekitarnya. b. Fungsi pendidikan Media massa mampu menyajikan hal-hal yang bersifat mendidik lewat nilai norma, etika serta aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan khalayak. c. Fungsi mempengaruhi Media massa mampu mempengaruhi khalayak sesuai dengan apa yang diinginkan media. Secara implisit terdapat dalam tajukeditorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. d. Fungsi proses pengembangan mental Media massa mampu menambah wawasan serta mengembangkan intelektualitas khalayak. Berbagai pemberitaan mengenai peristiwa yang disampaikan media juga akan semakin menambah pengalaman dan Universitas Sumatera Utara ketergantungan khalayak dalam pengembangan mentalnya. e. Fungsi Adaptasi Lingkungan Proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan memerlukan penyesuaian agar tetap tercipta tujuan komunikasi berupa kesamaan makna diantara pelaku komunikasi. f. Fungsi Memanipulasi Lingkungan, komunikasi massa merupakan alat kontrol utama dan pengaturan lingkungan Ardianto Komala, 2004: 19. Adapun fungsi komunikasi massa secara khusus menurut DeVito, yakni untuk meyakinkan khalayak, menganugerahkan status sehingga prestise meningkat, membius, menciptakan rasa kebersatuan, privatisasi kecenderungan penarikan diri serta hubungan parasosial Ardianto Komala, 2004: 23. II. 2. 2. Film sebagai Komunikasi Massa II. 2. 2.1. Pengertian film