9 Jalan perkampungan 2
1 4
10 Jalan perkampungan 3
1 1
11 Jalan perkampungan 4
1 4
12 Tepi danau 2
1 3
IV.1. 3. Metafora Matahari dalam Film Suncatchers
Film sebagai salah satu bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari cerita yang ditayangkan. Unsur di dalamnya mampu
menarik perhatian khalayak untuk menonton film tersebut. Pada bab ini peneliti akan menganalisis film Suncatchers. Adapun yang
menjadi fokus penelitian adalah adegan- adegan yang berkaitan dengan pemaknaan metafora matahari. Dalam adegan tersebut terdapat unsur
sinematografi oleh Christian metz, seperti: cara pengambilan gambar dari setiap adegan, sintagma kronologis, di mana dalam film ini sintagma yang digunakan
adalah sintagma naratif urutan waktu, dan suara yang terdapat di dalamnya disertai dengan unsur sinematografi camera angle, jarak kamera dan penempatan
kamera. Selain itu, adegan-adegan tersebut juga akan dikelompokkan berdasarkan unsur ikonografi dan ikonologi oleh Panofski.
Berikut analisis adegan-adegan yang berkaitan dengan pemaknaan metafora matahari:
Sequence 1, scene 1 Pra ikonografi
Dalam adegan ini, Deby dan Andro terlihat sedang berjalan melewati perkampungan, diawali dengan Deby yang bercerita pada Andro tentang
perjumpaan ayah dan ibu mereka. “ gitu deh, cerita ayah sama ibu kita bisa ketemu. Kenapa
sama wajah kamu, dek? Kan aku udah bilang, kalau ayah sama ibu bakal jemput kita ke rumahnya, eh maksudnya
rumah kita deh”
Shot pertama berfokus pada Deby, dan pengambilan gambar dilakukan secara Medium shot MS. Shot selanjutnya berfokus pada Andro yang tampak sedih.
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan gambar dilakukan secara Close up CU. Shot terakhir memperlihatkan Andro yang sedang menerangkan tentang wajah sedihnya pada
Deby. Andro tidak sedang bersedih, namun ia hanya meniru wajah orang- orang di sekitarnya. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium shot MS. Andro
menunjuk pada orang- orang yang tampak sedih. Dalam konteks denotasi, adegan ini menunjukkan keluguan Andro sebagai anak- anak yang kerap meniru
sekitarnya. Ikonografi
Adegan yang diawali dengan terlihatnya Deby dan Andro saat melewati perkampungan, menandakan adanya pengenalan cerita. Setting yang diambil,
yaitu perkampungan, yang menunjukkan keadaan daerah tempat tinggal tokoh. Shot pertama berfokus pada Deby, pengambilan gambar secara Medium shot
MS, menunjukkan ekspresi wajah dan tubuh kepala sampai tangan dari Deby saat bercerita. Shot kemudian mengarah pada wajah Andro yang tampak sedih,
dan pengambilan gambar dilakukan secara Close up CU, yang memperjelas ekspresi wajah secara menyeluruh. Selanjutnya, masih dengan shot yang sama,
yaitu mengarah pada Andro, dan pengambilan gambar dilakukan secara medium shot MS yang memfokuskan pada bagian wajah Andro. Pengambilan gambar ini
memperkuat mimik wajah Andro yang tidak hanya sekedar meniru sekitarnya, namun ia memiliki perhatian terhadap mereka. Dengan meniru mimik wajah dari
orang- orang tersebut, Andro mencoba untuk turut merasakan kesedihan mereka. “ enggak kok, aku enggak sedih. Aku cuma meniru wajah
mereka”
Dalam adegan ini, Deby menerangkan pada Andro mengenai kisah ayah dan ibu mereka, dan terdapat gerakan non verbal, seperti gerakan tangan dari
Deby. Gerakan ini menunjukkan peran Deby sebagai seorang kakak dalam memberi penjelasan pada adiknya yang masih kecil. Setelah itu Deby
memberitahu pada Andro tentang kepulangan ayah dan ibu mereka. Gerakan non verbal yang ditunjukkan Deby lewat jari telunjuknya memperkuat peran Deby
sebagai seorang kakak yang harus selalu meyakinkan dan menguatkan adiknya saat dalam kondisi sedih.
Di samping itu, yang menarik perhatian adalah pakaian yang dikenakan oleh Deby dan Andro. Pakaian Deby merupakan baju rumah anak perempuan dan
Universitas Sumatera Utara
terlihat sedikit kusam, sama halnya dengan Andro yang memakai kemeja anak- anak, dan sudah terlihat kusam, dipadukan dengan celana pendek dan sendal
jepitnya. Pakaian dari kedua tokoh tersebut memberikan kesan sederhana dan menunjukkan bahwa keduanya berasal dari keluarga yang hidup pas-pasan dan
apa adanya. Pada adegan ini dilakukan pencahayaan terang, di mana pencahayaan ini memberikan makna bahwa pada awal cerita, belum ada konflik permasalahan
yang muncul, dalam arti awal cerita masih dalam kondisi yang baik-baik saja. Ikonologi
Peniruan merupakan suatu bentuk perbuatan, di mana seseorang ingin ikut serta merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Di lain sisi, dalam konteks
komunikasi antar pribadi, Peniruan imitation diartikan sebagai penyamaan diri terhadap orang yang dianggap lebih kuat dan penting. Biasanya peniruan diawali
dari kehidupan keluarga, di mana seorang anak meniru sikap orangtuanya. Peniruan disimbolkan baik secara verbal maupun non verbal, dalam arti, peniruan
dapat dilakukan lewat bahasa, gerak, ataupun mimik wajah. Dalam scene ini, Andro meniru lewat mimik wajah sedihnya, seperti yang ditunjukkan oleh orang-
orang sekitarnya. Selain itu, di dalam adegan terdapat pula makna kesederhanaan.
Kesederhanaan pada umumnya merupakan kondisi atau kualitas terhadap segala sesuatu yang dapat dipertimbangkan untuk dimiliki. Dalam beberapa hal,
kesederhanaan dapat digunakan untuk mengartikan kecantikan, kemurnian atau kejelasan. Kesederhanaan juga dapat dapat memberikan makna negatif yang
menandakan suatu kondisi defisit atau ketidakcukupan terhadap segala sesuatu yang dianggap perlu. Dalam konteks gaya hidup manusia, kesederhanaan dapat
menandakan kebebasan dari kerja keras, usaha, atau kepanikan. Secara spesifik, kata ini dapat merujuk pada gaya hidup sederhana. Dalam agama-agama di
Indonesia, terdapat juga ajaran mengenai kesederhanaan. Dalam agam Islam, kesederhanaan mengarah pada gaya hidup seseorang, waalladziina idzaa anfaquu
lam yusrifuu walam yaqturuu wakaana bayna dzaalika qawaamaan, yang artinya: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebihan,
dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yg demikian.”
QS.Al- Furqon:67. Dalam agama Kristen, kesederhanaan merupakan
tema dari agama ini, di mana menurut St. Thomas Aquinas, Tuhan adalah
Universitas Sumatera Utara
“Kesederhanaan yang agung dan tidak terbatas”. Kesederhanaan tersebut juga di ajarkan pada setiap jemaat, di mana seseorang hendaknya memfokuskan diri pada
hal- hal yang paling penting dan mengabaikan atau menghindari hal-hal yang kurang penting. Dalam agama Budha, kesederhanaan dipandang sebagai sebuah
kasih tanpa membedakan seseorang. Nama besar Buddha Gautama bertahan hingga saat ini, dikarenakan kesederhanaan-Nya; cukup dengan selembar kain
kuning untuk menutup tubuhnya, dalam waktu 24 jam hanya makan satu kali sebelum pukul 12 siang, bertinggal di tempat yang sunyi jauh dari kemewahan,
dengan alam yang menyatu dengan jiwa kemanusiaan-Ku untuk Hidup - Mu = Cinta kasih universal. Buddha Gautama bersama Dhamma ajaran-Nya sebagai
guru spiritual dengan kesederhanaannya itu mengajar penuh welas asih tanpa pilih kasih; kepada bangsawan ningrat kaum birokrat, raja, kepala negara, yang luhur
gubernur, para menteri, bupati, sampai kalangan masyarakat - kaum kesrakat rakyat yang amat melarat. Mereka mendapat perlakuan sama dari Sang Buddha
Sequence 2, scene 1 Pra ikonografi
Shot pertama dalam adegan ini menunjukkan pria sedang duduk di tepi danau, sambil memegang pancingannya Pengambilan gambar dilakukan secara
Extreme Long Shot ELS. Sebuah perahu berisikan penumpang lewat dari hadapannya, dan pria itu tampak termenung memandangi danau. Shot selanjutnya
berfokus pada wajah pria tersebut. Pengambilan gambar dilakukan secara Close up CU, serta pencahayaan lembut.
Ikonografi Pengambilan gambar secara Extreme Long Shot ELS pada awal adegan
ini menunjukkan panorama sekitar, dan memperjelas kegiatan sekitar danau. Dalam adegan tersebut, terlihat pria yang sedang termenung memandangi danau
disertai dengan shot melintasnya sebuah perahu. Pengambilan gambar dilakukan secara Close up CU pada wajah pria tersebut. Pengambilan gambar ini memberi
makna adanya suatu permasalahan yang sedang dipikirkan oleh pria tersebut, dan membuatnya tidak semangat untuk melihat sekelilingnya. Sebagai makhluk sosial,
manusia kerap melihat apa yang terjadi di sekitarnya, misalnya saat ia berada di
Universitas Sumatera Utara
sebuah tempat dan memberi respon terhadap segala sesuatu yang melintas dari hadapannya. Namun berbeda dengan pria tersebut, ia tidak memberikan respon
apapun terhadap perahu yang melintas dari hadapannya dan tetap termenung. Selain itu, terlihat juga saat ia sedang memegang pancingnya dan berharap
memperoleh ikan. Adegan ini menyiratkan bahwa sama halnya seperti saat pria itu menanti akan memperoleh ikan, seperti itu juga lah ia menanti harapannya dapat
terwujud. Makna lain yang tersirat dari adegan tersebut adalah, ikan merupakan salah satu bahan pangan dalam kehidupan manusia, sedangkan danau yang sudah
terlihat keruh menyiratkan makna mengenai kehidupan di pinggiran kota Jakarta, yang dipilih sebagai setting pada film. Kehidupan yang terjadi di Jakarta tidak
hanya menggambarkan sebuah kenikmatan, namun semakin banyak tamparan hidup kesulitan hidup yang akan dihadapi ketika seseorang tidak dapat bertahan
dalam persaingan hidup di ibu kota. Dalam arti, kebutuhan pangan tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia, dan yang terpenting adalah bagaimana manusia
tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangannya di tengah persaingan yang ada. Pada adegan ini, terlihat pria tersebut menggunakan pakaian sederhana,
yang memberi makna terhadap keseharian hidupnya. Pencahayaan dilakukan secara lembut, di mana suasana tampak lebih gelap. Pencahayaan ini memperkuat
keadaan yang sedang tidak menyenangkan, yaitu adanya sebuah permasalahan yang dialami oleh pria tersebut.
Ikonologi Berdasarkan keyakinan yang telah ada sejak masa lampau, Perahu
melambangkan rasa kalah, hina ataupun tersisih. Perahu yang lewat, seiring dengan wajahnya yang murung, menyiratkan bahwa pria tersebut merasa kalah
terhadap beban yang dialaminya. Ia memegang pancingannya menanti akan memperoleh ikan, di mana pancing melambangkan usaha yang dilakukan secara
berulang-ulang dan membutuhkan kesabaran. Di samping itu, dalam budaya asli Tiongkok, ikan melambangkan kemakmuran. Adegan ini juga menunjukkan pria
yang melakukan kegiatan memancing berkaitan erat dengan seorang nelayan. Profesi nelayan selalu dijalankan oleh seorang pria. Hal tersebut melambangkan
sifat produktif dari seorang pria. Seperti halnya nelayan yang selalu berusaha untuk menghasilkan ikan, begitu juga dengan pria, yang kerap melakukan
Universitas Sumatera Utara
berbagai usaha dalam menghasilkan sesuatu yang dibutuhkannya. Jakarta merupakan ibu kota tertua dari semua negara di Asia Tenggara,
walaupun belum begitu tua jika dibandingkan dengan kota seperti Kyoto dan Thang-Long atau hanoi. Jakarta yang menjadi Ibu kota Negara Republik
Indonesia yang dahulu disebut Sunda Kelapa telah beberapa kali berganti nama. Jakarta merupakan kota padat dengan beragam pesona keindahan dan sejuta
permasalahan, kota Megapolitan dengan kehidupan 24 Jam, dan juga kota yang tak pernah mati. Selain itu, jumlah penduduk dari kota inipun setiap tahunnya
terus bertambah. Jakarta memiliki daya pesona luar biasa. Dengan kedudukannya sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta telah berkembang menjadi pusat
pemerintahan, pusat perdagangan, pusat perindustrian dan pusat kebudayaan, sehingga banyak pendatang baru dari seluruh penjuru nusantara dan mancanegara.
Tinggal dan hidup di Jakarta tidak semudah yang dibayangkan, masalah Jakarta cukup kompleks sehingga pantas menyematkan status kota sebagai kota
dengan tingkat kesabaran warga kota tertinggi di Indonesia terkait dengan berbagai masalah yang melingkupinya. Persaingan hidup dan kerasnya kehidupan
ibukota yang selalu menuntut kesempurnaan dan keterampilan tidak lantas mengurungkan niat warga kota dari berbagai daerah untuk mencoba peruntungan
di Jakarta. Bencana yang kerap terjadi, seperti banjir, ataupun kesulitan lainnya, seperti kesulitan air bersih, kemacetan, kriminalitas yang tinggi, serta biaya hidup
yang mahal tidak serta merta mengurangi minat pergerakan orang dari berbagai daerah menuju Jakarta, satu mimpi dan satu tujuan, Jakarta masih memberi
harapan hidup yang lebih baik, sekalipun kemungkinan itu sangat kecil apalagi untuk warga yang tidak punya keahlian apa-apa
Sequence 3, scene 1 Pra Ikonografi
Shot pertama menunjukkan seorang bapak yang sedang duduk di depan pintu dengan wajah yang murung. Pengambilan gambar di lakukan secara Very
Long Shot ELS. Terlihat sebuah gerobak di dekatnya. Shot selanjutnya dilakukan secara Close up CU, yang berfokus pada wajah bapak tersebut.
Ikonografi Pengambilan gambar secara Very Long Shot ELS menunjukkan keadaan
secara menyeluruh. Dari pengambilan gambar tersebut terlihat posisi tubuh dari
Universitas Sumatera Utara
tokoh, yang sedang duduk di pintu dengan kondisi yang tidak bersemangat. Shot selanjutnya, di mana pengambilan gambar dilakukan secara Close up CU,
memperlihatkan ekspresi wajah dari seorang bapak yang menyiratkan adanya beban yang besar. Selain itu, dengan menghubungkan letak gerobak dengan
pandangan mata si tokoh, tersirat bahwa ia menghadapi masalah yang cukup memprihatinkan. Gerobak menunjukkan keadaan bapak tersebut yang hidup
secukupnya. Selain itu, gerobak juga melambangkan sebuah sarana untuk membawa barang- barang berat. Dalam adegan tersebut, terlihat wajah murung si
tokoh dan sebuah gerobak di dekatnya. Dari keadaan itu, tersirat makna bahwa sama halnya seperti gerobak yang membawa barang berat, begitu juga yang
dialami bapak tersebut, yang memikul beban berat. Dalam adegan ini, pakaian yang dikenakan oleh bapak tersebut berupa
kemeja putih sederhana, yang tampak sudah kusam, menunjukkan keadaan hidupnya yang mengarah pada kesederhanaan. Selain itu terlihat tenda biru yang
merupakan bagian dari rumahnya. Tenda biru menyiratkan adanya rasa sedih yang menaungi kehidupannya. Pencahayaan lembut yang dilakukan dalam adegan ini
menyiratkan kesan lemah dan hampa. Bapak tersebut belum menemukan titik terang dari permasalahannya.
Ikonologi Dalam kehidupan masyarakat, seperti di Indonesia, gerobak dikenal
sebagai sebuah alat yang berfungsi untuk mengangkat barang- barang tertentu dan dianggap memiliki muatan besar atau banyak. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia KBBI, gerobak memiliki arti: sebuah alat yang berupa kotak besar, beroda dua,tiga, atau empat untuk mengangkut sesuatu barang, sayur, gerobak,
dsb yang ditarik atau didorong oleh manusia. Gerobak kerap diidentikkan dengan pedagang, yang memiliki keberuntungan masing- masing dari setiap barang
dagangannya. Sifat gerobak yang dapat didorong dan berpindah- pindah menunjukkan tidak tetapnya tempat bagi pedagang yang membawanya. Keadaan
tersebut terkadang menjadi sebuah kesulitan yang besar bagi pedagang tersebut. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia KBBI, tenda memiliki
beberapa pengertian, misalnya: tenda digunakan dalam kegiatan pramuka, selain itu tenda juga berguna sebagai terpal, yaitu penutup atap mobil. Tenda telah
Universitas Sumatera Utara
digunakan sejak masa lampau. Pada masa pemerintahan raja Daud 1000 SM, di Israel Utara, tenda telah digunakan sebagai tempat perlindungan saat berperang.
Tenda berarti “melindungi” apa yang ada di dalam Tabernakel, dari segala pengaruh yang ada di luar. Selain itu, pada masa kejayaan dewi Athena di Yunani,
keberadaan tenda diketahui, saat ditemukannya patung Palladium, yaitu patung yang dibuat oleh dewi Athena untuk mengenang kawan masa kecilnya. Tenda
tersebut benama: tenda Ilos. Warna biru merupakan warna yang sangat identik dengan laut dan langit.
Warna ini memiliki banyak makna, misalnya: biru kerap dianggap sebagai warna yang membawa ketenangan, sejuk, damai, sejahtera, dan kejujuran. Biru juga
melambangkan keikhlasan dan harapan, dan menggambarkan keadaan semula yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti: kestabilan, kedamaian, dan
ketulenan. Selain itu, warna biru mewakili semangat dan elegan. Warna biru diidentikkan terhadap orang yang suka bersosial dan berkomunikasi dengan
banyak orang. Namun di dalam kondisi negatif, biru memberi implikasi kesedihan, pasif, keseorangan dan kemurungan.
Salah satu kepercayaan bahwa warna biru menyiratkan kesedihan berasal dari mitologi Yunani kuno. Warna ini dikaitkan dengan fenomena badai dan
hujan. Hal tersebut terjadi ketika Raja para Dewa, Zeus merasa sedih, maka ia akan membuat hujan, dan ketika marah, ia akan melepaskan badai. Zeus yang
menyebabkan hujan, akhirnya dihubungkan dengan perubahan emosi menjadi sedih. Hal ini lah yang hingga sekarang dikaitkan dengan cuaca hujan, yang pada
umumnya membuat seseorang merasa murung atau sedih. Selain itu, aliran musik blues yang berasal dari AS dinamakan demikian, diyakini pula sebagai
penggambaran kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh orang Afro- Amerika selama berabad-abad.
Sequence 4, scene 1 Pra Ikonografi
Shot pertama menunjukkan seorang ibu yang sedang mencuci bersama para tetangganya. Pengambilan gambar dilakukan secara Very Long shot VLS.
Adegan tersebut menunjukkan kegiatan antar warga di perkampungan. Selain itu, suasana yang terlihat adalah keseluruhan pemeran merupakan wanita. Shot
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya berfokus pada tokoh utama dalam adegan tersebut. Pengambilan gambar diambil secara Close Up CU. Sama seperti adegan sebelumnya,
pencahayaan yang dilakukan dalam adegan ini adalah pencahayaan lembut.
Ikonografi Dalam adegan tersebut, pengambilan gambar pada shot pertama dilakukan
secara very long shot VLS, yang menyorot tokoh dan suasana sekitarnya, disertai dengan posisi diagonal, menunjukkan posisi para wanita yang sedang berjejer
melakukan kegiatan mencuci. Posisi dari pengambilan gambar ini menunjukkan bahwa kegiatan mencuci merupakan kegiatan yang dilakukan secara rutin oleh
para wanita tersebut. Pengambilan gambar secara Close Up CU, selanjutnya mengarah pada seorang ibu yang tampak kesakitan sambil memegang
punggungnya. Shot ini memperlihatkan ekspresi wajah, dan gerakan non verbal yang menyiratkan bahwa ibu tersebut merasa letih dengan rutinitasnya.
Selain itu, terlihat pakaian yang dikenakan ibu tersebut, yaitu kemeja kuning dan rok panjang berwarna gelap. Dari pakaian yang dikenakan, terlihat
perbedaan antara ibu tersebut dengan para ibu rumah tangga lainnya, di mana ia terlihat lebih rapih dari yang lain. Hal ini memberi makna tentang keadaannya
yang lebih baik dibandingkan dengan sekitarnya. Dalam adegan ini dilakukan pencahayaan lembut yang menciptakan kesan lemah ketidakberdayaan dari ibu
tersebut.
Ikonologi Mencuci kain merupakan kegiatan yang identik dengan kehidupan wanita.
Seperti istilah yang kerap terdengar sejak masa lampau hingga saat ini, di mana kehidupan wanita sangat erat dengan tiga kewajiban yang harus dijalankannya
sebagai seorang ibu rumah tangga, yaitu: “dapur,kasur,sumur”. Yang pertama, kewajiban wanita di dapur yaitu untuk menyediakan kebutuhan pangan
keluarganya. Berikutnya adalah kewajiban wanita di kasur, yang merujuk kepada sifat wanita sebagai pihak reproduksi, misalnya kewajiban dalam memberikan
keturunan. Saat seorang wanita memutuskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, maka ia juga harus siap untuk melayani keluarganya secara total, terutama
suami dan anak-anaknya. Dan yang terakhir adalah kewajiban di sumur.
Universitas Sumatera Utara
Kewajiban ini merujuk pada tanggung jawab seorang wanita sebagai ibu rumah tangga dalam melakukan pekerjaan di rumah. Sumur merupakan tempat
penyimpanan air buatan, dengan kedalaman yang jauh berbeda dari tempat air lainnya. Pada umumnya, sumur dapat dijumpai di daerah yang masih kental
dengan kehidupan tradisional. Untuk mendapatkan air dari sumur, seseorang harus menimbanya terlebih dahulu, dan biasanya air digunakan untuk kegiatan yang
memang mebutuhkan banyak air, seperti kegiatan mencuci kain. Sequence 5, scene 2
Pra Ikonografi Deby dan Andro kembali ke rumah. Andro menyapa eyang yang sedang
berada di dapur. Shot pertama mengarah pada eyang. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Shot MS. Shot berikutnya mengarah pada Deby.
Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Close Up MCU. Shot selanjutnya mengarah pada eyang. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium
Close Up MCU. Terdengar suara eyang yang menjelaskan pada Deby tentang penyebab kesesedihan orang-orang.
“karena mataharinya gak terbit, udah lama ngumpet”
Shot terakhir mengarah pada Deby, dengan pengambilan gambar yang dilakukan secara Medium Close Up MCU.
“jadi, gimana sih supaya orang-orang mukanya bisa senang?” Ikonografi
Adegan ini
mengambil setting di rumah, tempat Deby dan Andro tinggal
bersama eyang. Keadaan rumah terlihat sangat sederhana, dengan atap dalam kondisi yang kurang layak. Hal tersebut menunjukkan kondisi mereka yang hidup
seadanya dan serba terbatas. Selanjutnya, pengambilan gambar secara Medium Shot MS pada wajah
eyang, menunjukkan ekspresi keingintahuan eyang terhadap raut wajah Deby yang terlihat murung. Pada awal cerita, Deby bertanya tentang raut wajah Andro
yang tampak sedih, dan pada adegan ini Deby mencoba bertanya pada eyang tentang raut wajah orang- orang sekitarnya yang tampak sedih. Hal-hal tersebut
menyiratkan bahwa Deby memiliki kepedulian terhadap sekitarnya. Ia turut merasakan kesedihan orang- orang sekitarnya, meskipun ia tidak mengetahui apa
Universitas Sumatera Utara
penyebab kesedihan tersebut. Pencahayaan lembut dalam adegan ini memperkuat kesedihan yang dirasakan Deby.
Eyang menerangkan tentang penyebab kesedihan orang-orang, yaitu karena “matahari yang sudah lama bersembunyi”. Ungkapan tersebut menyiratkan
makna bahwa hal-hal yang diinginkan diharapkan oleh orang-orang di sekitar Deby dan Andro belum terlihat hasilnya. Keberuntungan belum berpihak pada
mereka. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Close Up, yang berfokus pada Eyang. Pengambilan gambar ini memperkuat ekspresi wajah dan gerak yang
ditunjukkan eyang saat sedang menerangkan. Pada
shot selanjutnya, pengambilan gambar dilakukan secara Medium Close Up yang menunjukkan keingintahuan Deby untuk mengubah wajah orang-
orang yang awalnya tampak sedih menjadi senang kembali. Hal ini menyiratkan makna bahwa Deby ingin mencari suatu jawaban solusi dari keadaan yang
dihadapi orang-orang sekitarnya. Kepedulian Deby mendorong niatnya untuk melakukan sesuatu yang mungkin dapat membuka jalan bagi kesulitan yang
dihadapi sekitarnya. Pada adegan ini, terlihat pakaian yang dikenakan eyang berupa baju
panjang, layaknya baju yang kerap dikenakan oleh orang tua seusianya. Pakaian ini menunjukkan kesahajaan eyang. Selain itu, terlihat kegiatan memasak yang
dilakukan eyang. Kegiatan eyang tersebut memberikan makna, bahwa eyang berperan dalam mengurus Deby dan Andro.
Ikonologi Kepedulian merupakan minat atau ketertarikan seseorang untuk membantu
orang lain. Kepedulian dapat muncul ketika orang lain tersebut berada pada masa- masa sulit, misalnya dalam kesedihan. Kesedihan merupakan sebuah kondisi di
mana seseorang berada dalam posisi yang lemah atau malang. Kesedihan seseorang dapat mempengaruhi batin orang disekitarnya, tidak terkecuali batin
dari seorang anak kecil. Dalam adegan tersebut Deby merasa sedih melihat keadaan orang- orang disekitarnya.
Matahari terbit melambangkan kegemilangan dan kejayaan, energi, sumber kehidupan, pengetahuan dan tekad. Kepercayaan di Indonesia terhadap
kekuatan matahari terjadi pada masyarakat Sunda. “Sunda” memiliki arti “matahari”. Kata tersebut berasal dari penggalan “SU-NA-DA”, di mana “Su”
Universitas Sumatera Utara
berarti sejati, “Na” yang berarti api, dan “Da” berarti besaragung luas. Pada awalnya, Sunda dikenal sebagai suatu ajaran, yaitu “agama matahari”, di mana
ajaran ini mengajarkan untuk berbuat kebajikan dan dilandasi oleh rasa welas kelembutan.
Kepercayaan terhadap matahari pun terjadi pada budaya lainnya, seperti: Ra atau Re, dipuja sebagai Dewa Matahari sekaligus pencipta di kebudayaan
Mesir Kuno. Pada hieroglif, Matahari digambarkan sebagai sebuah cakram. Ra
menyimbolkan mata langit sehingga sering digambarkan sebagai cakram yang berada pada kepala burung
falkon atau cakram bersayap. Dewa Ra dipercaya mengendarai kereta perang melintasi langit di siang hari. Dewa Ra juga
digambarkan sebagai penjaga pharaoh atau Raja Mesir. Selain itu, Ra digambarkan sebagai dewa yang sudah tua dan tinggal di langit untuk mengawasi
dunia. Dalam mitologi India, Matahari disebut dengan nama Surya. Selain
sebagai Matahari itu sendiri, Surya juga dikenal sebagai dewa Matahari. Kata surya berasal dari bahasa
Sanskerta sur atau svar yang berakhir “bersinar”. Surya digambarkan sebagai dewa yang memegang keseimbangan di muka Bumi.
Penyembahan Matahari telah dilakukan oleh penganut kepercayaan Hindu selama ribuan tahun. Kini perayaan Matahari terbit masih dilangsungkan di pinggiran
Sungai Gangga yang terletak di kota tersuci di India, kota Benares. Surya
Namaskar atau penghormatan kepada Matahari adalah sebuah gerakan penting dalam yoga.
Helios adalah dewa Matahari dalam mitologi Yunani. Helios disebut juga
sebagai Sol Invictus di kebudayaan Romawi. Selain itu, Helios juga merupakan
sisi lain dari Apollo. Dikisahkan Helios adalah dewa yang bermahkotakan halo Matahari dan mengendarai kereta perang menuju ke angkasa. Helios adalah dewa
yang bertanggung jawab memberikan cahaya ke surga dan Bumi dengan cara menambat Matahari di kereta yang dikendarainya, dan banyak kepercayaan
lainnya, ataupun benda-benda yang berkaitan dengan matahari. “Muka”, yang dalam kamus besar bahasa Indonesia KBBI memiliki
pengertian, bagian depan kepala dari dahi sampai ke dagu dan di antarai oleh telinga yang satu dengan telingan yang lain. Pengertian lain tentang muka adalah
Universitas Sumatera Utara
sebuah sisi bagian sebelah depan, atau dapat juga berarti bidang rata di atas suatu benda, seperti: air, laut, bumi, dan sebagainya. Muka memiliki beberapa
istilah yang juga dapat menunjukkan gerakan non verbal, dan menyiratkan sebuah makna, misalnya: muka “berkilat”, memberi makna bahwa seseorang tampak
gembira, muka “masam”, mengarah pada wajah seseorang yang tidak menarik atau merengut, dan ada juga istilah yang memiliki kemiripan dengan muka
semacam ini, yaitu muka “suram”, yang lebih mengarah pada kesedihan murung.
Keingintahuan merupakan salah satu kodrat manusia mengenai apa yang belum diketahuinya. Pada dasarnya seseorang lebih banyak belajar dari
pertanyaan daripada jawaban. Anak kecil merupakan pananya sejati, mereka menanyakan segala sesuatu yang ada di sekitarnya, menganggap segala sesuatu itu
luar biasa, mereka selalu ingin. Namun tak jarang orang dewasa yang malah menganggap segala sesuatu di sekitarnya biasa saja. Mereka tidak mempedulikan
apa yang sedang terjadi. Hasrat ingin tahu manusia akan terpuaskan di saat ia memperoleh jawaban atas apa yang dipertanyakannya.
Sequence 5, scene 3 Pra Ikonografi
Sama seperti sebelumnya, pengambilan setting masih dilakukan di dapur. Shot berfokus pada eyang, di mana pengambilan gambar dilakukan secara
Medium shot MS. Eyang mengambil satu dari antara beberapa stoples dari lemari, kemudian berjalan ke arah jendela. Setelah itu eyang membuka gordin,
dan mengarahkan stoples ke arah matahari “yah, hilang lagi deh dia”
Ikonografi Pengambilan gambar secara Medium shot MS yang berfokus pada eyang,
memperkuat ekspresi wajah dan gerakan yang ditunjukkan eyang yang tampak bersemangat saat memberikan solusi. Solusi yang diberikan eyang kepada Deby
untuk mengembalikan kebahagiaaan orang-orang di sekitarnya merupakan suatu ide pemikiran yang sangat optimis. Dan tanpa ada pertanyaan Deby dapat
mengerti maksud dari eyang. Eyang menyuruh Deby menangkap matahari
Universitas Sumatera Utara
menyiratkan makna bahwa Deby harus mencari titik terang dalam mengembalikan kebahagiaan orang-orang sekitarnya. Eyang mengarahkan stoples ke matahari
meberikan makna bahwa eyang mencoba memberikan contoh kepada Deby dan Andro dalam menangkap matahari. Selain itu, kalimat yang diucapkan eyang saat
matahari tidak muncul menyiratkan sebuah ungkapan kekecewaan. Adegan tersebut juga memberi makna bahwa dalam mencapai sebuah
tujuan atau impian terkadang tidak semudah yang kita pikirkan. Untuk mencapainya dibutuhkan usaha yang berulang-ulang hingga hasil yang ingin
dicapai dapat optimal, misalnya lewat cara dan tempat yang lebih tepat. Dalam adegan ini jika cara eyang tidak berhasil di tempat tersebut, maka Deby harus
mencari tempat yang lebih baik untuk mendapatkan sinar matahari tersebut. Keunikan yang terdapat dalam adegan ini terlihat saat eyang menggeser
gordin bercorak matahari, hal ini memperjelas kekuatan dari matahari serta memperkuat posisi matahari sebagai tujuan utama atas kembalinya kebahagiaan
orang-orang. Tidak jauh berbeda dengan makna denotasi, stoples melambangkan sebuah wadah untuk menangkap dan menyimpan cahaya matahari.
Ikonologi Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia KBBI, solusi memiliki
pengertian: penyelesaian, pemecahan atau jalan keluar dari suatu masalah. Solusi biasanya muncul karena adanya konflik. Oleh karena itu dibutuhkan peran dari
sekitar, seperti masukan saran yang dapat membantu pencarian solusi tersebut. Biasanya seseorang cenderung lebih menerima solusi dari orang lain yang
dituakan, karena dianggap lebih berpengalaman sudah lebih dulu dalam menghadapi suatu masalah.
Sequence 6, scene 1 Pra Ikonografi
Adegan ini mengambil latar setting ladang ilalang dengan pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS yang memperlihatkan gerak Deby dan
Andro secara keseluruhan. Tempat tersebut merupakan jalan untuk menuju tempat di mana mereka akan menangkap matahari.
Universitas Sumatera Utara
Ikonografi Deby dan Andro melewati ladang ilalang. Mereka memiliki semangat
yang besar dalam mencari tempat yang lebih luas dan terbuka untuk dapat menangkap matahari. Mereka juga membawa beberapa stoples kosong untuk diisi
cahaya matahari, menunjukkan adanya harapan besar bahwa mereka akan menemukan matahari di tempat tersebut. Ladang ilalang yang dilewati oleh Andro
melambangkan tantangan berat yang harus dihadapi. Pada kehidupan sehari- hari seseorang yang melewati ladang ilalang
diharapkan dapat lebih hati-hati, karena sisi daun ilalang yang tajam dapat melukai siapapun. Dengan ketelitian dalam menghindari sisi tajam tersebut, maka
seseorang tentu akan selamat, begitu juga yang digambarkan dalam adegan ini, di mana dalam pencapaian suatu tujuan, Andro dan deby diperhadapkan dengan
tantangan. Bila mereka berhasil melewatinya, maka tujuan tersebut pun dapat diraih.
Ikonologi Harapan merupakan sesuatu yang diinginkan oleh manusia, yang apabila
dapat terwujud akan membuatnya merasa sangat senang dan gembira. Harapan dapat terwujud apabila seseorang berusaha untuk mewujudkannya. Harapan
tergantung pada pengetahuan, pangalaman, lingkungan, serta kemampuan yang dimiliki. Selain itu dalam mencapai harapan tidak terlepas dari adanya sebuah
semangat. Semangat merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri manusia dan menciptakan rasa mampu untuk mewujudkan harapan impian dalam diri manusia
tersebut. Dalam arti, semangat merupakan dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan hal-hal baru.
Ilalang merupakan sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput ini juga dikenal dengan nama-nama daerah,
misalnya di daerah minangkabau, yang lebih dikenal dengan alalang halalang. selain itu, dikenal pula istilah eurih pada daerah Sunda, atau wutsu dalam pada
daerah Sumba, dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris umum, rumput ini dikenal dengan sebutan satintail, yang mengacu pada malai bunganya yang berambut
putih halus. Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang tajam melukai.
Universitas Sumatera Utara
Namun ilalang tidak selamanya membawa efek yang buruk, ada kegunaan yang didapatkan dari jenis rumput ini. Di sebuah danau, yaitu danau Titicaca
terdapat desa terapungyang sangat menakjubkan. Berlokasi 3812 meter di sebuah padang yang bernama Peruvian, terdapat 40 pulau-pulau terapung. Pulau ini
awalnya dibuat oleh orang-orang Uros dari Peru dari jaman Inca, yang digunakan sebagai tempat pelarian dan berlindung. Yang sulit dibayangkan adalah pulau-
pulau terapung ini disusun dari lapisan-lapisan rumput ilalang tortora yang dijadikan satu dan diikatkan ke suatu struktur dasar terapung, seperti ponton.
Sequence 7, scene 1 Pra ikonografi
Deby dan Andro tiba di tempat tujuan mereka untuk menangkap matahari. Pada adegan ini terdapat setting yang berbeda, yaitu sebuah bangunan gelap yang
kosong. Terdengar suara Andro yang bingung karena tidak melihat sinar matahari di tempat itu. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS, yang
memperlihatkan aktivitas Deby dan Andro saat meletakkan kardus ke lantai. Pada adegan ini dilakukan pula pencahayaan lembut, tanpa ada penerangan khusus
yang menunjukkan suasana gelap pada ruangan. Deby berjalan ke arah sebuah meja. Ia menemukan tumpukan kertas di
atas meja tersebut, dan mengambilnya. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Close Up MCU. Dalam adegan ini Deby memperhatikan sekeliling
bangunan. Sebuah tumpukan kertas menarik perhatiannya. Selanjutnya shot mengarah pada tumpukan kertas yang dijatuhkan ke
lantai dan mengeluarkan debu. Pengambilan gambar yang terlihat adalah Extreme Close up ECU.
Ikonografi Adegan ini diawali dengan pertanyaan dari Andro tentang keberadaan
matahari yang mereka cari. Matahari merupakan sebuah harapan yang ingin mereka tangkap dan dibagikan kepada orang-orang. Pertanyaan Andro
menunjukkan keluguan seorang anak kecil yang ingin segera melihat apa yang diharapkannya, namun pertanyaan tersebut mengandung sedikit kekecewaan
karena Andro belum melihat tanda-tanda adanya harapan itu. Pengambilan gambar secara Long Shot LS menunjukkan secara detail kegiatan yang mereka
Universitas Sumatera Utara
lakukan. Meletakkan kardus dilantai menyiratkan langkah spontan yang mereka lakukan, sebelum melakukan tindakan yang lain. Pencahayaan lembut yang
dilakukan memperkuat suasana dalam ruangan kosong yang gelap. Dalam adegan ini terdapat juga tindakan yang menyiratkan ketelitian dari
Deby. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium close upMCU yang menunjukkan gerak tubuh dan ekspresi wajah Debby. Ia berusaha membaca
situasi, dan mencoba mencari titik sumber cahaya matahari. Ia mengambil tumpukan kertas dari meja. Lembaran-lembaran tersebut menunjukkan gambaran
dari suatu langkah atau proses perjuangan yang sudah banyak dilakukan untuk mencapai sebuah kesuksesan.
Dalam adegan sebelumnya, di mana tumpukan kertas-kertas merupakan gambaran dari langkah atau proses perjuangan, dalam adegan ini tumpukan kertas
tersebut dijatuhkan ke lantai. Tumpukan kertas tersebut mengeluarkan debu. Debu merupakan gambaran dari segala hal yang menghambat menghalangi dalam
sebuah perjuangan. Deby mencoba membersihkan debu tersebut, menyiratkat arti bahwa Deby mencoba menyingkirkan segala hambatan untuk mendapatkan
cahaya matahari. Pengambilan gambar yang berfokus pada tumpukan kertas dilakukan secara Extreme Close up ECU yang memperlihatkan bentuk objek
secara detail.
Ikonologi Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, defenisi dari kecewa adalah kecil
hati; tidak puas. Seseorang akan merasa kecewa ketika sesuatu yang diharapkannya tidak terwujud. Dalam adegan ini, kekecewaan andro terdengar
dari nada bicaranya yang juga menunjukkan rasa heran saat ia tidak menemukan sesuatu yang diharapkannya, yaitu cahaya matahari. Kekecewaan yang terjadi
pada anak-anak kerap ditunjukkan lewat basa-basi pertanyaan, walaupun basa- basi itu memang berasal dari kepolosan mereka.
Sikap Deby dalam membaca situasi pada bangunan kosong menunujukkan adanya sebuah ketelitian. Ketelitian merupakan hal yang sangat diperlukan dalam
setiap aspek kehidupan. Sebagian besar manusia memiliki sifat yang cenderung ceroboh dan bertindak tergesa- gesa. Dalam masyarakat Indonesia, terdapat
sebuah ungkapan “ketelitian pangkal keselamatan. Dari ungkapan tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
terlihat pentingnya sebuah ketelitian. Ketelitian merupakan sebuah sifat di mana seseorang memiliki perhatian mendalam terhadap sekitarnya untuk menghindari
kegagalan, kerugian ataupun penyesalan. Perumpamaan tentang kertas kerap dihubungkan dengan kehidupan
manusia. Kertas putih diumpamakan seperti seorang bayi yang baru lahir, dengan keadaannya yang masih polos dan suci. Seperti kertas yang isi dengan segala
keindahan, begitupun kehidupan seorang bayi diharapkan dapat diisi dengan hal- hal yang baik. Dalam adegan tesebut terdapat tumpukan kertas. Jika kehidupan
seseorang diumpamakan seperti selembar kertas, maka tumpukan kertas tersebut seumpama kehidupan dari banyak orang. Setiap orang memiliki karakteristik
sifat, maupun pengalaman yang berbeda, dan hal-hal tersebut menentukan seseorang meraih tujuan dalam hidupnya.
Tumpukan kertas yang dijatuhkan ke lantai dan mengeluarkan debu, mangarah pada sifat debu yang merupakan sesuatu yang dianggap kotor. Namun
dalam beberapa kebudayaan, debu memiliki makna yang berbeda, misalnya dalam kebudayaan penganut Hindu, seperti India dan Bali, terdapat upacara pembakaran
jasad orang yang telah meninggal. Dalam upacara tersebut jasad orang yang telah meninggal dibakar, dan debu dari hasil bakarannya kemudian dibuang ke
sungailaut. Debu melambangkan jasad kasar yang harus dipisahkan dari roh, sebagai penyucian roh tersebut agar tidak terhalang saat menuju nirwana.
Sequence 7, scene 2 Pra ikonografi
Dalam adegan ini tampak Deby dan Andro yang sedang berputar mengelilingi ruangan. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS,
yang menunjukkan keleluasaan suasana dengan pencahayaan lembut yang menunjukkan susana gelap ruangan, dan tampak sinar matahari yang menerangi
kedua anak tersebut.
Ikonografi Deby dan Andro berputar mengelilingi ruangan, menyiratkan kebebasan.
Cahaya matahari yang melambangkan sebuah harapan membuat Deby dan Andro merasa bebas ketika mereka telah menemukannya. Tampak secercah sinar
matahari yang memperkuat di temukannya titik terang terbukanya jalan dalam
Universitas Sumatera Utara
mengembalikan kebahagiaan orang-orang. Pengambilan gambar secara Long Shot LS juga memperkuat ekspresi dan gerakan dari Deby dan Andro yang
memperlihatkan kegembiraan anak- anak ketika mereka telah mendapatkan apa yang mereka harapkan, seperti Deby dan Andro yang sangat gembira ketika
mereka dapat menemukan cahaya matahari. Dalam adegan ini dilakukan pencahayaan lembut, disertai dengan
terlihatnya cahaya matahari yang menerangi posisi Deby dan Andro. Hal ini mamberi kesan terhadap kekuatan matahari dalam memberi penerangan dalam
kondisi yang gelap. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS, yang memperlihatkan suasana seisi ruangan.
Ikonologi Berputar merupakan suatu keadaan di mana sebuah benda berpindah dari
tempat semula. Dalam kehidupan manusia, berputar kerap dihubungkan dengan jalan hidup manusia yang kadang senang dan kadang sedih. Manusia juga
diharapkan dapat berputar dari letak hidupnya semula ke arah yang lebi baik. Pada salah satu kebudayaan, yaitu Arab Saudi, terdapat sebuah tarian dengan gerakan
berputar. Gerakan berputar ini mengibaratkan alam semesta dengan perputarannya selama tujuh hari berturut-turut. Gerakan ini diyakini sebagai perantara dalam
memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa. Sequence 7, scene 3
Pra ikonografi Dalam adegan ini Deby dan Andro tampak bersemangat menangkap sinar
matahari. Pengambilan gambar dilakukan secara Long shot LS. Dalam adegan ini masih terdapat pencahayaan lembut yang menunjukkan suasana gelap ruangan,
disertai dengan dua pancaran matahari yang menerangi posisi Deby dan Andro. Selanjutnya, terlihat sebuah stoples kosong di tangan yang diarahkan ke
cahaya matahari. Pengambilan gambar dilakukan secara Close Up CU antara objek manusia dengan benda. Dalam adegan ini dilakukan pencahayaan lembut
yang masih menunjukkan sisi gelap ruangan, dengan seberkas cahaya ke arah toples.
Ikonografi
Universitas Sumatera Utara
Dalam adegan yang menunjukkan Deby dan Andro yang sedang menangkap matahari menyiratkan makna bahwa mereka telah menemukan cara
solusi untuk mengembalikan kebahagiaan orang-orang, dan semangat yang ditunjukkan Deby dan Andro lewat cara mereka menangkap matahari
menunjukkan semangat mereka dalam mengembalikan kebahagiaan orang-orang tersebut. Hal ini juga memperlihatkan perjuangan yang mereka lakukan dengan
keseriusan. Pengambilan gambar dilakukan secara Long shot LS menunjukkan ekspresi dan gerak tubuh keduanya saat sedang menangkap matahari.
Pada adegan selanjutnya terlihat sebuah tangan memegang dan mengarahkan stoples ke sumber cahaya matahari. Keberadaan dari tangan tersebut
melambangkan sebuah sarana, dan stoples yang dipegang merupakan sebuah wadah. Sebuah wadah tidak dapat terisi dengan sendirinya, tanpa adanya sebuah
sarana yang mengarahkannya, dalam arti sarana tersebut mengarahkan wadah untuk dapat fokus ke arah cahaya matahari. Pengambilan gambar dilakukan secara
Close Up CU yang berfungsi dalam memperjelas objek. Sama seperti adegan sebelumnya, pada adegan ini masih dilakukan pencahayaan lembut yang
memperkuat kesan gelap dalam ruangan. Selain itu terlihat pula cahaya matahari mengarah ke toples, memberikan makna bahwa tujuan utama dari Deby dan
Andro adalah menangkap matahari, dan shot tersebut memperkuat rasa optimis mereka, bahwa matahari dapat ditangkap dengan menggunakan stoples.
Ikonologi Solusi adalah proses pembelajaran, di mana kita berusaha untuk
memperbaiki diri dari segala hal yang kita lakukan sehari-hari. Solusi merupakan cara dalam memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah tanpa tekanan. Solusi
biasanya muncul karena adanya konflik, misalnya dalam sebuah kelompok organisasi. Oleh karena dibutuhkan peran dari sekitar, seperti masukan saran
yang dapat membantu pencarian solusi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa seseorang kerap menerima solusi dari orang lain yang dituakannya. Hal
tersebut dikarenakan seseorang lebih meyakini bahwa orang yang lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam menghadapi masalah, dan
menemukan solusi yang lebih baik. Solusi juga didukung oleh kemauan dan semangat dari orang yang hendak
mencobanya. Kata “semangat” kerap diucapkan dengan mudah, ketika kita
Universitas Sumatera Utara
mengejar sesuatu yang sesuai dengan harapan kita. Namun semangat yang sebenarnya ialah ketika kita bisa mengejar segala sesuatu yang jauh berbeda dari
harapan kita. Selain itu, semangat ialah kemampuan kita untuk bangun kembali dari berbagai masalah yang ada. Semangat tidak muncul satu atau dua kali saja,
namun semangat harus di munculkan terus-menerus dalam diri seseorang. Perjuangan mengandung arti yang luas, di mana setiap orang memiliki
sudut pandang masing-masing dalam mengartikannya. Perjuangan merupakan usaha langkah untuk menggapai sesuatu yang kita impikan. Dalam sebuah
perjuangan terdapat berbagai macam hambatan. Semakin banyak seseorang mengalami hambatan masalah, maka ia akan semakin kuat.
Tangan merupakan bagian tubuh yang memiliki peran cukup besar bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Segala sesuatu yang dikerjakan manusia
membutuhkan bantuan dari tangan. Dalam arti, dalam kehidupan sehari-hari tangan berfungsi sebagai sebuah sarana dalam mencapai sebuah tujuan. Dalam
adegan terdapat shot yang menunjukkan tangan menggenggam stoples, yang memiliki makna bahwa tangan digunakan sebagai sarana dalam mengarahkan
stoples untuk dapat fokus ke arah cahaya matahari. Tangan menggenggam kerap digunakan sebagai lambang dalam beberapa program kerja di Indonesia, yang
memiliki makna semangat dan gotong royong. Begitu juga dalam adegan ini, cara tangan menggenggam stoples menyiratkan sebuah semangat.
Sequence 7, scene 3
Pra ikonografi Andro dan Deby masih menunjukkan semangat mereka dalam menangkap
matahari, didukung dengan terdengarnya suara Debby yang menikmati aktivitasnya. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS. Dalam
adegan ini masih terdapat pencahayaan lembut, disertai dengan tampaknya seberkas cahaya yang menerangi posisi Deby.
“ayo cepat, kita ambil lagi” Setelah itu terlihat seberkas cahaya. Pengambilan gambar dilakukan secara
Extreme Close Up ECU yang berfokus pada cahaya matahari, disertai dengan Low angle, di mana pengarahan kamera berada di bawah benda. Selain itu
dilakukan juga pencahayaan lembut.
Universitas Sumatera Utara
Ikonografi Semangat Deby dalam mengajak Andro untuk menangkap cahaya
matahari memiliki makna tentang usaha yang dilakukan secara berulang-ulang. Deby berusaha untuk terus menyemangati Andro agar tidak menyerah dalam
mengumpulkan sinar matahari hingga tujuan mereka tercapai. Pengambilan gambar yang dilakukan secara Long Shot LS memperlihatkan posisi dari Deby
dan Andro secara keseluruhan. Shot berikutnya berfokus pada cahaya matahari yang melambangkan
harapan, impian dan cita-cita. Pengambilan gambar dilakukan secara Extreme Close Up ECU berfungsi dalam memperkuat peran matahari sebagai tujuan
utama dan penyorotan yang dilakukan dari bawah objek, yang menguatkan posisi objek tersebut, yaitu matahari, dimana matahari dianggap memiliki pengaruh yang
besar. Pencahayaan dilakukan secara lembut, yang memperlihatkan sisi gelap pada ruangan dan memperkuat unsur cahaya matahari tersebut.
Ikonologi Semangat merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri manusia dan
menciptakan rasa mampu untuk mewujudkan harapan impian dalam diri manusia tersebut. Dalam arti, semangat merupakan dorongan dari dalam diri manusia
untuk melakukan hal-hal baru. Semangat sangat berarti dalam interaksi suatu individu dengan yang lainnya. Dalam arti, ketika seseorang memiliki semangat
yang besar, dan dapat menyemangati orang lain, maka segala sesuatu yang diharapkan akan lebih mudah diperoleh.
Matahari merupakan sumber energi, serta memiliki banyak manfaat dan peran bagi kehidupan. Matahari telah menjadi simbol penting di banyak
kebudayaan sepanjang peradapan manusia, bahkan dianggap sesuatu yang suci, lewat kekuatannya menyinari seluruh bumi. Matahari di kenal dengan nama yang
berbeda-beda pada setiap kebudayaan tersebut dan seringkali disembah sebagai dewa.
Sequence 7, scene 4 Pra ikonografi
Universitas Sumatera Utara
Dalam adegan ini tampak Andro yang sedang menari diiringi musik ilustrasi. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS. Terdapat juga
pencahayaan lembut yang menunjukkan suasa gelap ruangan disertai dengan cahaya yang menerangi posisi Andro. Kemudian tampak sebuah toples kosong di
lantai yang diterangi oleh seberkas cahaya. Pengambilan gambar dilakukan secara Extreme Close up ECU. Posisi stoples yang terbuka, dengan terlihatnya seberkas
cahaya matahari menandakan toples sebagai wadah masuknya matahari.
Ikonografi Dalam adegan tersebut terlihat Andro yang sedang menari. Pengambilan
gambar dilakukan secara Long Shot LS yang memperlihatkan gerak tubuh secara keseluruhan. Hal ini menyiratkan kegembiraannya terhadap usaha yang telah
mereka lakukan bersama Deby, yaitu ketika mereka berhasil menangkap cahaya matahari. Cahaya yang menerangi posisi Andro memperkuat perasaan senangnya.
Kemudian terlihat sebuah stoples terbuka dengan cahaya matahari yang meneranginya, menyiratkan makna bahwa toples yang berfungsi sebagai wadah,
akan menerima masuknya cahaya matahari setiap saat. Toples juga bersifat transparan, meniratkan makna keterbukaan. Segala sesuatu yang diisi di dalamnya
akan terlihat dengan jelas. Pengambilan gambar dilakukan secara Extreme Close up ECU memperlihatkan objek secara detail.
Ikonologi Tarian merupakan suatu bentuk seni yang terdiri atas beberapa gerakan
dan biasanya diiringi dengan musik. Sebagian besar etnis di Indonesia, pada awalnya menggunakan tarian sebagai sarana penyembahan kepada Tuhan ataupun
dewa, seperti tari saman, teri piring, tari topeng, dan tarian lainnya. Namun seiring perkembangan zaman, sebagian dari kepercayaan tersebut akhinya memudar. Kini
tarian digunakan semata-ata hanya untuk kepentingan seni, tanpa mengingat unsur mistis yang ada di dalamnya.
Stoples berasal dari kata jar atau jarra bahasa Arab, yang pertama kali dipakai di Inggris pada tahun 1418. Awalnya benda ini digunakan sebagai tempat
penyimpanan minyak zaitun, namun dengan berkembangnya zaman akhirnya jar
Universitas Sumatera Utara
stoples digunakan sebagai tempat wadah penyimpanan segala jenis penganan. Stoples bersifat transparan, dan biasanya dibuat dari bahan kaca maupun plastik.
Sequence 8, scene 1 Pra ikonografi
Pada adegan ini terlihat pergantian setting, yaitu di pinggir sebuah danau. Shot pertama memperlihatkan beberapa buah stoples dengan sebuah kertas
bertuliskan “Rp. 200”, menunjukkan patokan harga dari setiap stoples tersebut. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS, serta pencahayaan terang
yang memperkuat objek dalam adegan. Deby dan Andro sedang menunggu para pembeli matahari. Tiba-tiba
tampak seekor ayam mendekat ke arah mereka. Keduanya kemudian mengeluarkan candaan tentang ayam yang ingin membeli dagangan mereka.
Dalam konteks denotasi, adegan ini menmperlihatkan keluguan anak- anak ketika mereka sedang bercanda lewat celotehannya. Pengambilan gambar dilakukan
secara Long Shot LS, serta pencahayaan yang terang.
Ikonografi Dalam adegan tersebut terlihat beberapa stoples dengan sebuah kertas
bertuliskan “Rp. 200”. Shot ini menyiratkan adanya harga dari sebuah usaha. Cahaya matahari ditangkap untuk disebarkan kepada orang-orang, namun
diperlukan sebuah pengorbanan material dalam mendapatkannya. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS menunjukkan keadaan sekitar Deby dan
Andro. Pencahayaan terang yang dilakukan menyiratkan makna bahwa kegiatan menjual sinar matahari menjadi awal untuk mengembalikan kebahagian orang-
orang. Seekor ayam yang lewat ketika Deby dan Andro menunggu pembeli
menyiratkan sebuah keyakinan. Hal tersebut ditunjukkan lewat percakapan Deby dan Andro, sebagai berikut:
Deby : Ada ayam, dia mau beli Andro : sambil tertawa ayam mau
beli. Ayam, ayam punya duit nggak?
Universitas Sumatera Utara
Ayam melambangkan sikap percaya diri, dan percakapan Deby dan Andro di atas mengarah pada seseorang yang diuji keyakinannya dalam kondisi yang tidak
memungkinkan, namun sama seperti apa yang dilambangkan oleh ayam tersebut, bagaimana seseorang yakin untuk memperoleh cahaya matahari.
Ikonologi Barang jasa memiliki sebuah nilai, di mana untuk mendapatkan
diperlukan sebuah usaha atau pengorbanan secara materi. Nilai dari barangjasa disebut dengan harga. Dalam bidang ekonomi, harga merupakan salah satu bagian
yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk. Harga tersebut digunakan sebagai nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan
moneter. Dalam perusahaan, harga menjadi penentu keberhasilan dengan mengetahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut dari
penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Ayam merupakan hewan yang kerap muncul dalam sebuah budaya
ataupun kepercayaan. “Manu” bugis atau “Jangang” Makassar yang berarti ayam, merupakan kata yang sangat lekat dalam kehidupan masyarakat. Selain
dijadikan sebagai hewan peliharaan, ayam juga dijadikan sebagai hewan aduan. Dengan keakraban dengan ayam inilah yang menimbulkan kepercayaan
masyarakat Bugis Makassar, baik lewat firasat, pencarian alamat, ataupun setiap tanda-tanda yang terlihat dari ayam tersebut, seperti tanda fisik, buku dan bunyi
kokoknya. Kultur Bugis makassar sangat kental dengan mitologi ayam. Dalam kebudayaan Cina, ayam merupakan hewan yang dipercayai dalam
12 shio. Istilah shio tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat dunia. Shio merupakan kebijakan universal yang menjadi pedoman hidup bagi orang Cina
untuk mencapai kejayaan dan kebahagiaan, yang didapat dari hasil pengamatan terhadap gejala alam dan memberikan efek pada kehidupan menusia selama kurun
waktu ribuan tahun. Dalam shio tersebut, Ayam dianggap sebagai hewan pemberani dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Hewan ini juga dianggap
sebagai pemerhati, dengan sifatnya yang kerap memperhatikan segala sesuatu di sekitarnya dengan menggunakan kecepatan matanya. Pada dasarnya, ayam
cenderung memiliki sifat fokus terhadap apa yang sudah dicobanya daripada mengambil resiko yang tidak dapat dielakkan.
Universitas Sumatera Utara
Sequence 8, scene 2
Pra ikonografi Adegan ini memperlihatkan percakapan antara bapak pembeli dengan
Deby dan Andro. Bapak tersebut menunjukkan sedikit keheranannya mengenai apa yang mereka jual. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS,
yang menunjukkan aktivitas seluruh subjek, disertai dengan pencahayaan terang. Dalam shot selanjutnya, bapak pembeli memperlihatkan wajah senangnya
saat melihat kotoran burung di tangannya. Pengambilan gambar dilakukan secara Close Up CU yang berfokus pada subjek, yaitu bapak pembeli, dan masih
dilakukan pencahayaan terang. Bapak pembeli mengusap tangan dengan raut wajah yang senang.
“diberakin burung” Pada shot selanjutnya bapak pembeli menunjukkan kesediaannya untuk
membeli sinar matahari yang dijual oleh Deby dan Andro. Bapak tersebut kemudian mengambil uang dari kantongnya. Pengambilan gambar dilakukan
secara Medium Close Up MCU yang menunjukkan gerak tubuh serta emosi subjek dan menimbulkan hubungan kedekatan. Bapak pembeli memegang toples
sambil mengeluarkan uang dari kantongnya. “ ya udah deh. Nih.. bapak beli.”
Ikonografi Adegan tersebut memiliki makna tentang sebuah usaha yang tidak pernah
sia- sia. Matahari dalam toples mulai mencuri perhatian orang-orang di sekitar mereka. dari perjuangan mereka menangkap matahari, akan ada orang yang
membutuhkan toples berisi cahaya matahari tersebut. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS yang memperlihatkan kondisi sekitar secara
keseluruhan. Shot selanjutnya, di mana terlihat saat tangan dari bapak tersebut terkena
kotoran burung, menyiratkan makna mengenai keberuntungan. Kotoran burung melambangkan akan datangnya sebuah keberuntungan pada seseorang yang
Universitas Sumatera Utara
dikenainya. Bapak tersebut tampak tersenyum ketika ia dikenai kotoran burung, yang menunjukkan perasaan senangnya ketika ia mengetahui akan mendapatkan
sebuah keberuntungan. Pengambilan gambar dilakukan secara Close Up CU yang memperjelas ekspresi wajah dan gerak dari bapak pembeli saat sedang
mengusap kotoran burung. Shot terakhir menunjukkan sebuah keyakinan tidak ragu-ragu. Ia
bersedia mengeluarkan uangnya demi mendapatkan sinar matahari. Hal ini memperkuat peran dari cahaya matahari yang diyakininya, sehingga ia tidak ragu
untuk membeli.
Ikonologi Perjuangan merupakan usaha langkah untuk menggapai sesuatu yang kita
impikan. Setiap perjuangan akan selalu menghasilkan buah, dalam arti tidak ada satupun perjuangan yang sia-sia. Pada dasarnya, perjuangan mengandung arti
yang luas, di mana setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing dalam mengartikannya. Dalam sebuah perjuangan terdapat berbagai macam hambatan.
Semakin banyak seseorang mengalami hambatan masalah, maka ia akan semakin kuat.
Sebagian besar orang meyakini bahwa kotoran burung akan mendatangkan keuntungan atau rezeki, salah satunya bagi masyarakat Aceh. Dalam budaya
Aceh, kotoran burung Tei Kukur melambangkan kemakmuran, kesuburan, dan kesejahteraan.
Keyakinan merupakan kepercayaan mendalam pada diri manusia. Keyakinan memunculkan kepastian akan segala sesuatu yang diharapkan
seseorang. Dalam konteks religi agama, keyakinan merujuk pada iman seseorang terhadap Tuhannya. Pada dasarnnya, keyakinan akan menghasilkan
perwujudan dalam realitas, apabila terdapat usaha yang mendukung keyakkinan tersebut.
Sequence 8, scene 3 Pra ikonografi
Adegan ini memperlihatkan seorang ibu yang menghampiri Deby dan Andro, dan menanyakan apa yang sedang mereka jual. Ibu tersebut tampak heran
Universitas Sumatera Utara
dengan jawaban keduanya, ketika mereka mengatakan bahwa yang dijual adalah matahari. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS, disertai
pencahayaan terang. “matahari emang bisa dijual? Kalian bohong kali”
Shot kemudian berfokus pada Andro. Ia menjelaskan kepada ibu pembeli tentang matahari yang mereka jual. Pada shot ini terlihat kepolosan Andro yang
mencoba meyakinkan ibu pembeli. Pengambilan gambar dilakukan secara Close Up CU. Pada shot ini dilakukan pencahayaan terang.
“enggak” “aku nangkap sendiri Ibu pembeli tetap menunjukkan ketidak yakinannya terhadap jawaban Andro,
sambil memberikan nasihat. Hal ini ditunjukkan lewat raut wajahnya. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS
“nangkap? matahari emang bisa ditangkap?” “ah, kalian bohong, kalau emang kalian mau nyari uang, enggak boleh
pakai bohong”
Andro menatap ke arah ibu pembeli, dan terdengar suara ibu tersebut yang memutuskan untuk membeli salah satu stoples berisi cahaya matahari. Tampak
rasa senang dari Andro. Namun ibu tersebut kembali menasihati mereka. Pengambilan gambar dilakukan secara Close Up CU yang menunjukkan
ekspresi wajah Andro, disertai dengan spoken word suara yang berasal dari subjek lainnya, yaitu ibu pembeli. Pada adegan ini terdapat pencahayaan terang
seperti shot sebelumnya. “ya udah. gini aja, ibu akan beli satu toples, tapi untuk kali ini
aja. Cuma, besok- besok kalian berdua enggak boleh bohong lagi ya..”
Shot selanjutnya mengarah pada Deby. Ia kembali mencoba meyakinkan ibu pembeli dengan nada suara sedikit kesal. Pengambilan gambar dilakukan secara
Long Shot LS “ kita enggak bohong”
Shot selanjutnya memperlihatkan ibu pembeli memberikan uang pada Andro. Pengambilan gambar dilakukan secara Close Up CU yang memberikan kesan
ekspresi, maupun reaksi dari subjek. Pengambilan gambar berfokus pada Andro, disertai dengan spoken word suara yang berasal dari subjek lainnya, yaitu ibu
Universitas Sumatera Utara
pembeli. Pada adegan tersebut terdapat pencahayaan terang seperti shot sebelumnya.
Shot kemudian mengarah pada Andro, yang mengembalikan uang kepada ibu pembeli. Pengambilan gambar dilakukan secara Close Up CU. Adegan ini
pun disertai dengan pencahayaan yang terang. Andro kemudian menghitung uang yang diberikan oleh ibu pembeli.
“eh.. kebanyakan” Pada shot selanjutnya tampak Deby yang memberikan stoples kepada ibu
tersebut sambil mengucapkan rasa terimakasihnya. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS yang memperlihatkan suasana percakapan yaitu
ekspresi antar subjek, disertai dengan pencahayaan terang. Shot terakhir memperlihatkan ibu pembeli yang kembali menasihati Deby
dan Andro, dan menunjukkan ketidakyakinannya. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS yang memperlihatkan suasana percakapan antar subjek,
disertai dengan pencahayaan yang terang. “iya. tapi ingat ya, kalian enggak boleh bohong lagi loh”
Ikonografi Dalam adegan tersebut terlihat adanya sebuah keraguan, ketika seseorang
tidak paham terhadap suatu hal. Tampak seorang ibu yang pada awal adegan melakukan kegiatan mencuci kain bersama warga sekitarnya. Dari kegiatan yang
dilakukannya menunjukkan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga pada dasarnya berfikir secara realistis, dan dalam adegan ini ibu tersebut
merasa heran akan keberadaan matahari dalam sebuah toples. Ketidakpahamannya tersebut akhirnya menimbulkan sebuah keraguan pada apa yang dilakukan oleh
Andro dan Deby. Pengambilan gambar dilakukan secara Long Shot LS menunjukkan suasana percakapan yang terjadi antar tokoh.
Kemudian Andro tetap memberikan jawaban apa adanya. Jawaban yang diberikan Andro kepada ibu pembeli menunjukkan sebuah usaha yang gigih
ketika seseorang diperhadapkan pada situasi di mana kemampuannya diragukan. Andro mencoba meyakinkan ibu pembeli akan usaha yang dilakukannya bersama
Deby dalam mendapatkan cahaya matahari. Pengambilan gambar dilakukan
Universitas Sumatera Utara
secara Close Up CU, yang memperjelas gerak tubuh dan mimik wajah Andro yang menunjukkan sebuah kepolosan.
Kemudian terdengar pernyataan ibu pembeli yang menunjukkan ketidakyakinan yang mendalam. Ia merasa tidak percaya terhadap jawaban Deby
dan Andro yang dianggapnya tidak mungkin terjadi, yaitu menangkap matahari. Pengambilan gambar dilakukan secara Close Up CU yang menunjukkan
ekspresi ketidakyakinan dari ibu tersebut. Ibu pembeli memutuskan untuk membeli salah satu stoples, hal tersebut
menunjukkan sikap menghargai. Ibu pembeli tidak yakin terhadap segala penjelasan Deby dan Andro, namun ia mencoba untuk membeli cahaya matahari
tersebut untuk menghargai usaha Deby dan Andro yang telah menjajakkan toples pada orang-orang di sekitar mereka. Ibu tersebut menasihati deby dan Andro,
menyiratkan tanggung jawab seseorang yang lebih tua dalam memberikan petuah
kepada anak-anak agar melakukan hal-hal yang benar.
Pada shot selanjutnya Deby dan Andro kembali berusaha untuk
meyakinkan ibu pembeli mengenai kesungguhan mereka dalam menjual cahaya matahari. Hal tersebut menjunjukkan sebuah kegigihan dari Deby dan Andro.
Ibu pembeli akhirnya memberikan uang yang menunjukkan kesediaannya untuk membeli cahaya matahari, namun nada suara ibu tersebut menyiratkan perasaan
yang masih berat. Ia masih merasa ragu terhadap Deby dan Andro. Kemudian Andro menghitung uang yang diberikan, dan mengembalikan sisanya. Pernyataan
Andro ketika memberikan kembalian dair uang dari ibu pembeli menunjukkan sebuah kejujuran. Andro tidak memiliki niat untuk mengambil sedikitpun
keuntungan dari pembeli. Deby kemudian mengucapkan terimakasih pada ibu pembeli. Ucapan
terimakasih Deby menunjukkan adanya sebuah etika. Dengan dibelinya cahaya matahari, mereka merasa dihargai, dan Deby menunjukkan etikanya untuk
menghargai lewat ucapan terimakasih. Ibu pembeli kembali memberikan nasihat kepada Deby dan Andro. Hal ini
menunjukkan ketidakyakinan seseorang terhadap keputusan yang telah diambilnya. Walaupun ibu tersebut telah membeli cahaya matahari yang dijual
oleh Deby dan Andro, namun ia tetap merasa tidak yakin terhadap apa yang sudah ada dalam genggamannya. Keseluruhan shot yang dilakukan dalam adegan ini
Universitas Sumatera Utara
menggunakan pencahayaan terang yang menyiratkan proses akan ditemukannya solusi oleh ibu tersebut.
Ikonologi Kegigihan merupakan sebuah usaha yang dilakukan berulang-ulang tanpa
mengenal lelah dalam mencapai suatu tujuan. Gigih memiliki arti keras hati, tetap dan teguh pada pendirian dan pikiran. Dengan demikian orang yang gigih ialah
orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai segala sesuatu yang dicita-citakannya sampai pada batas kemampuan. Makna lain dari gigih
adalah “teguh hati” dalam menjalankan serta mempertahankan prinsip, baik di bidang agama, pendirian dan norma hidup, maupun segala hal yang terkait dengan
sisi keseharian yang ditempuh manusia. Salah satu contoh kegigihan, ditunjukkan oleh Thomas Alfa Edison dalam bereksperimen. Ia melakukan eksperimennya
secara berulang-ulang, yang pada akhirnya ditemukanlah nergi listrik. Ketidakyakinan merupakan sebuah rasa tidak percaya yang muncul dalam
diri seseorang, baik diri sendiri maupun terhadap sekitarnya. Ketidakyakinan muncul dari sebuah pikiran negatif yang kemudian mempersempit rasa
optimisnya. Ketidakyakinan dipandang dari beberapa aspek, seperti ketidakyakinan akan memperoleh sesuatu, ataupun mengerjakan sesuatu, serta
ketidakyakinan terhadap orang lain. Jujur merupakan kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang.
Sikap jujur ditunjukkan ketika seseorang berhadapan dengan sebuah fenomena, dan menceritakan informasi kepada orang lain sesuai dengan gambaran dari
fenomena tersebut. Dengan kata lain, kejujuran berkaitan dengan janji. Lewat contoh kecil tersebut, kejujuran memiliki arti mencocokkan atau menyesuaikan
ungkapanyang disampaikan berdasarkan realitas yang ada. Dalam kehidupan manusia, sikap jujur muncul dari apa yang terlihat pada sekitar. Keadaan semacam
ini biasanya diterima sejak masih berusia anak-anak. Anak-anak kerap mencontoh segala sesuatu di sekitarnya. Jika anak-anak mengenal kejujuran, maka ia akan
mengamalkan sifat tersebut dalam kehidupannya atau sebaliknya. Kejujuran timbul dari dalam hati kecil, maka tidak ada kepura-puraan dalam melakukannya.
Etika Etimlogi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti watak kesusilaan atau adat istiadat. Pada dasarnya, etika berkaitan dengan erat dengan
Universitas Sumatera Utara
moral, yang juga berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik kesusilaan, dan menghindari hal- hal yang
buruk.
Sequence 8, scene 4 Pra ikonografi
Seorang pria menghampiri Deby dan Andro untuk membeli stoples berisi cahaya matahari. Ia mencoba menanyakan apa yang dijual oleh Andro dan Deby.
Pengambilan gambar dilakukan secara Long shot LS yang memperlihatkan percakapan antar subjek secara keseluruhan. Pria tersebut membeli salah satu
toples. Adegan kemudian diiringi oleh musik ilustrasi, disertai dengan pencahayaan lembut yang menciptakan kesan teduh. Shot berlanjut dengan
terlihatnya dua orang warga yang juga datang menghampiri mereka. Stoples yang mereka jual mengundang rasa penasaran orang- orang. Pengambilan gambar
dilakukan secara Extreme Long Shot ELS, yang menyorot subjek dari kejauhan. Adegan masih diiringi dengan musik ilustrasi, disertai dengan pencahayaan
lembut. Shot terakhir menunjukkan selesainya usaha Deby dan Andro dalam
menjual matahari ke orang-orang sekitar mereka. Pengambilan gambar dilakukan secara Extreme Long Shot ELS, yang menyorot subjek dari kejauhan, diikuti
dengan Zoom out penyempitan ruang gambar. Adegan tetap diiringi dengan musik ilustrasi, dengan pencahayaan lembut yang menciptakan kesan teduh.
Ikonografi Dalam adegan ini terlihat seorang bapak yang lainnya menghampiri Deby
dan Andro. Seperti adegan sebelumnya, pada adegan ini terdapat makna mengenai sebuah usaha yang tidak pernah sia-sia, di mana semakin banyak orang yang
merasa penasaran dan tertarik untuk menghampiri Deby dan Andro, serta membeli cahaya matahari yang mereka jual. Pengambilan gambar dilakukan secara Long
shot LS, seperti adegan sebelumnya, pengambilan gambar ini memperlihatkan
Universitas Sumatera Utara
keadaan secara menyeluruh, diikuti dengan terlihatnya dua orang warga yang menghampiri Deby dan Andro, dan membeli toples berisi cahaya matahari.
Pernyataan dari seorang bapak, “lumayan dapat toples”, menunjukkan rasa ikhlas seseorang, di mana saat ia tidak mendapatkan apa yang dijanjikan, ia tidak merasa
rugi, karena paling tidak ada sesuatu yang di dapatnya. Pengabilan gambar dilakukan secara Extreme Long Shot ELS, memperlihatkan ruang gerak kamera
yang lebih luas. Shot terakhir yang berfokus pada Deby dan andro dengan pengambilan
gambar yang dilakukan sangat jauh Extreme Long Shot, untuk memperlihatkan ruang gerak kamera yang lebih luas, disertai dengan penyempitan ruang gambar
zoom out, menunjukkan telah selesainya usaha Deby dan Andro dalam menawarkan cahaya matahari pada orang-orang di sekitar mereka lewat sebuah
proses panjang. Ikonologi
Perjuangan merupakan usaha langkah untuk menggapai sesuatu yang kita impikan. Setiap perjuangan akan selalu menghasilkan buah, dalam arti tidak ada
satupun perjuangan yang sia-sia. Pada dasarnya, perjuangan mengandung arti yang luas, di mana setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing dalam
mengartikannya. Dalam sebuah perjuangan terdapat berbagai macam hambatan. Semakin banyak seseorang mengalami hambatan masalah, maka ia akan semakin
kuat. Keingintahuan merupakan salah satu kodrat manusia mengenai apa yang
belum diketahuinya. Dalam adegan ini warga yang membeli cahaya matahari memilik rasa ingin tahu mengenai guna dari benda tersebut, sehingga mereka
mencoba membelinya. Selain itu, mereka juga memiliki rasa ikhlas. Ikhlas berarti memberikan pertologan dengan benar-benar. Ikhlas juga memiliki pengertian lain
yaitu ketulusan, kejujuran, dan kerelaan hati. Dalam adegan tersebut salah satu warga, yaitu seorang bapak memiliki kerelaan hati dengan mencoba membeli
cahaya matahari, yang menurutnya walaupun nantinya tidak memiliki guna, paling tidak ia mendapatkan sebuah stoples.
Sequence 9, scene 1 Pra ikonografi
Universitas Sumatera Utara
Dalam adegan ini terlihat Deby dan Andro yang sedang berjalan pulang dan melakukan percakapan kecil mengenai matahari yang telah laku mereka
tawarkan. “kenapa sih mataharinya dijual? Nggak gratis aja?” “supaya
orang lebih ngehargain” Percakapan diatas merupakan percakapan yang dilakukan oleh Andro dan Deby.
Pengambilan gambar dilakukan secara Extreme Long Shot ELS, diikuti dengan zoom out penyempitan ruang gambar serta pencahayaan yang lembut.
Ikonografi Dalam adegan tersebut, terdapat makna bahwa dalam mencapai sebuah
tujuan ada harga yang harus dibayar, dalam arti tidak mudah untuk melakukan dalam mencapai tujuan tersebut, harus ada usaha pengorbanan yang dilakukan
seseorang. Begitu jugalah cahaya matahari yang dijual kepada orang-orang. Hal ini dilakukan agar mereka dapat lebih menghargai peran dari matahari. Betapa
pentingnya cahaya matahari, sehingga Deby dan Andro berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkannya. Percakapan dalam adegan tersebut menunjukkan
kepolosan Andro sebagai anak kecil, serta jawaban yang bijaksana dari Deby sebagai seorang kakak. Pengambilan gambar dilakukan secara Extreme Long Shot
ELS, yang menunjukkan ruang gerak kamera yang luas, dan menyorot keadaan sekitar secara menyeluruh, diikuti dengan zoom out penyempitan ruang gambar,
yang menandakan berakhirnya suatu adegan. Penyorotan dilakukan blocking dari arah belakang tokoh, yang menyiratkan bahwa mereka akan meninggalkan masa-
masa yang sudah berlalu menuju pada sebuah harapan yang lebih baik. Shot ini sertai dengan pencahayaan yang lembut, menyiratkan suasana tenang.
Ikonologi Pengorbanan merupakan suatu tindakan atau kerelaan seseorang akan
suatu hal, yang biasanya ditujukan pada seseorang yang memiliki tujuan atau makna dari tindakan itu. Orang-orang yang berkorban biasanya adalah orang-
orang yang melakukannya dengan ikhlas, dan mereka berfikir bahwa pengoranannya sedikit atau banyak akan sangat berarti bagi orang yang menerima
pengorbanan itu. Namun terkadang untuk menghargai sebuah pengorbanan,
Universitas Sumatera Utara
sebagian orang digerakkan untuk melakukan pengorbanan lainnya. Seperti dalam dalam adegan ini, di mana Deby dan Andro secara ikhlas melakukan sebuah
pengorbanan dalam menangkap cahaya matahari yang kemudian dijual. Mereka tidak mematok harga yang tinggi, namun mereka hanya ingin menggerakkan hati
orang-orang untuk lebih menghargai sebuah pengorbanan dan tujuan dari pengorbanan tersebut, yaitu cahaya matahari.
Harapan merupakan sesuatu yang diinginkan untuk dapat diraih. Harapan memiliki kemiripan dengan cita- cita. Perbedaannya, apabila cita- cita yang
biasanya sesuatu yang harus diraih setinggi-tingginya, harapan memiliki makna yang lebih sederhana. Harapan muncul atas dorongan kodrat yang muncul dalam
diri manusia sejak ia lahir. Selain itu harapan juga dapat muncul dari dorongan kebutuhan hidup, yang pada umumnya merupakan kebutuhan rohani dan jasmani.
Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda. Kerap terdengar istilah, “Manusia tanpa adanya harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup”. harapan
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha
manusia itu sendiri.
Sequence 3, scene 2 Pra ikonografi
Dalam adegan ini, seorang bapak yang pada awal cerita tampak murung, dan yang menjadi pembeli pertama stoples matahari merasa sangat gembira
setelah mengetahui anaknya diterima dikampus negeri. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Long Shot MLS
“anakku diterima dikampus negeri”
Ikonografi Dalam adegan ini, di mana terlihat seorang bapak yang menjadi pembeli
pertama toples matahari merasa sangat gembira setelah mengetahui anaknya diterima dikampus negeri, secara tidak langsung menyiratkan peran dari cahaya
matahari yang dimilikinya. Cahaya matahari yang melambangkan harapan, memberikan arti ketika bapak tersebut telah memiliki cahaya matahari, maka
iapun telah menggenggam harapannya. Medium Long Shot MLS menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan situasi yang masih terlihat. Dalam adegan ini terdapat pencahayaan terang, yang memberi makna hadirnya kebahagiaan dalam diri bapak tersebut.
Ikonologi Berdasarkan definisi dalam kamus bahasa Indonesia, hasil memiliki
beberapa makna. Hasil merupakan sesuatu yang diadakan, dibuat, atau dijadikan oleh usaha. Selain itu, hasil juga memiliki pengertian yaitu pendapatan atau
perolehan, sedangkan bila dikaitkan dengan sebuah kondisi maka hasil memiliki arti akibat dan kesudahan. Dalam arti, terdapat dua kemungkinan di dalamnya
yaitu dampak positif dapatkan hasil atau negatif. Hasil dapat menentukan perasaan seseorang, jika ia mendapatkan hasil yang baik maka biasanya seseorang akan
merasa senang, dan sebaliknya hasil yang tidak baik akan menimbulkan rasa kecewa bagi seseorang.
Harapan merupakan sesuatu yang diinginkan untuk dapat diraih. Harapan memiliki kemiripan dengan cita- cita. Perbedaannya, apabila cita- cita yang
biasanya sesuatu yang harus diraih setinggi-tingginya, harapan memiliki makna yang lebih sederhana. Harapan muncul atas dorongan kodrat yang muncul dalam
diri manusia sejak ia lahir. Selain itu harapan juga dapat muncul dari dorongan kebutuhan hidup, yang pada umumnya merupakan kebutuhan rohani dan jasmani.
Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda. Kerap terdengar istilah, “Manusia tanpa adanya harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup”. harapan
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha
manusia itu sendiri.
Sequence 1, scene 2 Pra ikonografi
Dalam adegan tesebut terlihat raut wajah Deby dan Andro yang turut merasakan kegembiraan bapak tersebut. Pengambilan gambar dilakukan secara
Close Up CU. Dalam adegan ini terdapat juga pencahayaan terang.
Ikonografi
Universitas Sumatera Utara
Shot yang berfokus pada Deby dan Andro saat menyaksikan kegembiraan bapak tersebut menunjukkan kepuasan Deby dan Andro yang telah berhasil
mengembalikan kegembiraan itu lewat cahaya matahari yang mereka tangkap. Pengambilan gambar dilakukan secara Close Up CU, yang memperkuat
ekspresi, dan reaksi dari subjek, yaitu Deby dan Andro. Pencahayaan terang memberikan makna atas keberhasilan Deby dan Andro.
Ikonologi Keberhasilan merupakan segala sesuatu yang dapat diraih melalui kerja
keras seseorang. Keberhasilan yang diraih dengan usaha keras akan menciptakan sebuah kepuasan. Kepuasan satisfaction berasal dari bahasa Latin “satis” yang
memiliki arti cukup baik dan “facio” yang memiliki arti melakukan atau membuat. Secara etimologi, kata kepuasan memiliki definisi “upaya pemenuhan
sesuatu”. Pada salah suatu bidang, misalnya bidang akademik dan praktisioner, kepuasan digunakan untuk menunjukkan kesuksesan antara sistem informasi
dengan konseptual Bailey Sammy W, 1983. Sedangkan dalam bidang manajemen, kepuasan dihubungkan dengan pelaku produk, yaitu konsumen dan
produsen. Pada dasarnya, kepuasan dalam diri manusia muncul ketika segala usaha yang telah dilakukannya membuahkan hasil.
Sequence 4, scene 2 Pra ikonografi
Adegan ini memperlihatkan kondisi seorang ibu yang awalnya terlihat letih, menjadi lebih bersemangat melakukan aktivitasnya. Pengambilan gambar
dilakukan secara Medium Shot MS. Adegan ini disertai dengan pencahayaan terang.
Ikonografi Dalam adegan ini, terlihat seorang ibu yang awalnya merasa letih, menjadi
lebih bersemangat melakukan aktivitasnya. Seperti hal yang terjadi pada seorang bapak pada adegan sebelumnya, hal inipun menyiratkan peran dari cahaya
matahari yang dimiliki oleh ibu tersebut. Cahaya matahari berperan dalam mengembalikan semangat orang-orang. Pengambilan gambar dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
Medium Shot MS, yang menunjukkan ekspresi dan emosi raut wajah dari ibu tersebut secara jelas. Pencahayaan terang menyiratkan makna adanya perubahan
kondisi yang dialaminya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Ikonologi Berdasarkan definisi dalam kamus bahasa Indonesia, hasil memiliki
beberapa makna. Hasil merupakan sesuatu yang diadakan, dibuat, atau dijadikan oleh usaha. Selain itu, hasil juga memiliki pengertian yaitu pendapatan atau
perolehan, sedangkan bila dikaitkan dengan sebuah kondisi maka hasil memiliki arti akibat dan kesudahan. Dalam arti, terdapat dua kemungkinan di dalamnya
yaitu dampak positif dapatkan hasil atau negatif. Hasil dapat menentukan perasaan seseorang, jika ia mendapatkan hasil yang baik maka biasanya seseorang akan
merasa senang, dan sebaliknya hasil yang tidak baik akan menimbulkan rasa kecewa bagi seseorang.
Harapan merupakan sesuatu yang diinginkan untuk dapat diraih. Harapan memiliki kemiripan dengan cita- cita. Perbedaannya, apabila cita- cita yang
biasanya sesuatu yang harus diraih setinggi-tingginya, harapan memiliki makna yang lebih sederhana. Harapan muncul atas dorongan kodrat yang muncul dalam
diri manusia sejak ia lahir. Selain itu harapan juga dapat muncul dari dorongan kebutuhan hidup, yang pada umumnya merupakan kebutuhan rohani dan jasmani.
Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda. Kerap terdengar istilah, “Manusia tanpa adanya harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup”. harapan
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha
manusia itu sendiri.
Sequence 10, scene 1 Pra ikonografi
Dalam adegan ini terlihat Deby dan Andro yang kembali menyaksikan kejadian yang menggembirakan dari seorang ibu yang merupakan pembeli kedua
dari matahari yang mereka jual. pengambilan gambar dilakukan secara Medium Shot MS. Adegan ini disertai dengan pencahayaan terang.
Universitas Sumatera Utara
Ikonografi Seperti
shot sebelumnya, yang berfokus pada Deby dan Andro saat menyaksikan semangat dari ibu tersebut menunjukkan kepuasan Deby dan Andro
yang telah berhasil mengembalikan semangat tersebut lewat cahaya matahari yang mereka tangkap. pengambilan gambar dilakukan secara Medium Shot MS, yang
menunjukkan ekspresi dan emosi raut wajah dari Deby dan Andro yang terlihat senang. Adegan ini disertai dengan pencahayaan terang yang menunjukkan
suasana senang.
Ikonologi Keberhasilan merupakan segala sesuatu yang dapat diraih melalui kerja
keras seseorang. Keberhasilan yang diraih dengan usaha keras akan menciptakan sebuah kepuasan. Kepuasan satisfaction berasal dari bahasa Latin “satis” yang
memiliki arti cukup baik dan “facio” yang memiliki arti melakukan atau membuat. Secara etimologi, kata kepuasan memiliki definisi “upaya pemenuhan
sesuatu”. Pada salah suatu bidang, misalnya bidang akademik dan praktisioner, kepuasan digunakan untuk menunjukkan kesuksesan antara sistem informasi
dengan konseptual Bailey Sammy W, 1983. Sedangkan dalam bidang manajemen, kepuasan dihubungkan dengan pelaku produk, yaitu konsumen dan
produsen. Pada dasarnya, kepuasan dalam diri manusia muncul ketika segala usaha yang telah dilakukannya membuahkan hasil.
Sequence 2, scene 2 Pra ikonografi
Adegan ini memperlihatkan seorang pria yang terlihat lebih bersemangat saat sedang memancing, berbeda dengan keadaan sebelumnya yang menunjukkan
wajah murungnya. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Close Up MCU, disertai dengan pencahayaan terang.
Ikonografi Seorang pria yang terlihat lebih bersemangat saat sedang memancing,
berbeda dengan keadaan sebelumnya yang menunjukkan wajah murungnya, menguatkan peran matahari yang dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi
Universitas Sumatera Utara
lebih cerah. Ikan pada pancingan menunjukkan terwujudnya impian dari pria tersebut. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Close Up MCU yang
menunjukkan gerak tubuh serta ekspresi wajah bahagia dari pria tersebut, disertai dengan pencahayaan terang yan memberikan makna adanya suasana yan
menyenangkan.
Ikonologi Berdasarkan definisi dalam kamus bahasa Indonesia, hasil memiliki
beberapa makna. Hasil merupakan sesuatu yang diadakan, dibuat, atau dijadikan oleh usaha. Selain itu, hasil juga memiliki pengertian yaitu pendapatan atau
perolehan, sedangkan bila dikaitkan dengan sebuah kondisi maka hasil memiliki arti akibat dan kesudahan. Dalam arti, terdapat dua kemungkinan di dalamnya
yaitu dampak positif dapatkan hasil atau negatif. Hasil dapat menentukan perasaan seseorang, jika ia mendapatkan hasil yang baik maka biasanya seseorang akan
merasa senang, dan sebaliknya hasil yang tidak baik akan menimbulkan rasa kecewa bagi seseorang.
Harapan merupakan sesuatu yang diinginkan untuk dapat diraih. Harapan memiliki kemiripan dengan cita- cita. Perbedaannya, apabila cita- cita yang
biasanya sesuatu yang harus diraih setinggi-tingginya, harapan memiliki makna yang lebih sederhana. Harapan muncul atas dorongan kodrat yang muncul dalam
diri manusia sejak ia lahir. Selain itu harapan juga dapat muncul dari dorongan kebutuhan hidup, yang pada umumnya merupakan kebutuhan rohani dan jasmani.
Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda. Kerap terdengar istilah, “Manusia tanpa adanya harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup”. harapan
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha
manusia itu sendiri.
Sequence 11, scene 1 Pra ikonografi
Seperti adegan sebelumnya, dalam adegan ini terlihat Deby dan Andro yang turut gembira menyaksikan semangat dari pria tersebut. Pengambilan
Universitas Sumatera Utara
gambar dilakukan secara Medium Shot MS. Adegan ini disertai dengan pencahayaan terang.
Ikonografi Tidak jauh berbeda dengan shot yang sudah ada sebelumnya, pada shot ini
Deby dan Andro menyaksikan semangat dari pria tersebut saat ia mendapatkan ikan di pancingnya. Hal ini menunjukkan kepuasan Deby dan Andro yang turut
membantu pria tersebut dalam mewujudkan impiannya lewat cahaya matahari yang mereka tangkap. Medium Shot MS, yang menunjukkan ekspresi dan emosi
raut wajah dari Deby dan Andro yang terlihat sangat senang. Adegan ini disertai dengan pencahayaan terang yang menyiratkan suasana bahagia.
Ikonologi Kepuasan
satisfaction berasal dari bahasa Latin “satis” yang memiliki arti cukup baik dan “facio” yang memiliki arti melakukan atau membuat. Secara
etimologi, kata kepuasan memiliki definisi “upaya pemenuhan sesuatu”. Pada salah suatu bidang, misalnya bidang akademik dan praktisioner, kepuasan
digunakan untuk menunjukkan kesuksesan antara sistem informasi dengan konseptual Bailey Sammy W, 1983. Sedangkan dalam bidang manajemen,
kepuasan dihubungkan dengan pelaku produk, yaitu konsumen dan produsen. Pada dasarnya, kepuasan dalam diri manusia muncul ketika segala usaha yang
telah dilakukannya membuahkan hasil.
Sequence 12, scene 1 Pra ikonografi
Dalam adegan ini terlihat Deby dan Andro melakukan sebuah permainan melempar batu ke air, yang apabila berhasil dilakukan akan mewujudkan
permintaan orang tersebut. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Shot MS. Adegan ini disertai dengan pencahayaan lembut. Terdengar suara Deby
yang memberikan penjelasan pada Andro. “ kalau berhasil, apa yang kita mau nanti jadi kenyataan”
Universitas Sumatera Utara
Dalam adegan ini terlihat kepolosan dari Andro yang menginginkan kepulangan ayah dan ibu mereka. dan ia berharap hal itu dapat terwujud apabila ia
berhasil melempar batu ke air. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Long Shot MS. Adegan ini disertai dengan pencahayaan lembut.
Pada shot selanjutnya terlihat Andro yang tampak heran dengan kedua suara yang memanggilnya dan Deby. Spoken word suara berasal dari subjek
lain. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium shot MS, disertai dengan pencahayaan yang lembut. Debby memberi tahu Andro siapa kedua orangtua
tersebut. “ Andro, sini. Ini ayah sama ibu kita”
Selanjutnya pada
shot terakhir, terlihat dua buah toples dengan cahaya di dalamnya. Pengambilan gambar dilakukan secara Close up CU pada benda
sebagai objek, yang menunjukkan keadaan dari benda tersebut. Pada shot ini dilakukan pencahayaan lembut.
Ikonografi Andro mencoba melempar batu ke air, yang apabila berhasil dilakukan
akan mewujudkan permintaan orang tersebut. Adegan ini menyiratkan tentang sebuah harapan. Andro memiliki harapan, sama halnya dengan orang-orang yang
telah lebih dahulu mewujudkan harapannya lewat cahaya matahari. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Shot MS, yang menunjukkan ekspresi tubuh
dan wajah dari Deby dan Andro yang asik dengan permainan mereka. Adegan ini disertai dengan pencahayaan lembut, yang menyiratkan suasana tenang.
Shot yang memperlihatkan keinginan Andro akan kepulangan ayah dan ibu mereka, bila ia berhasil melempar batu ke air menyiratkan sebuah harapan dan
keyakinan mendalam sebagai seorang anak kecil. Pada adegan awal, di mana Deby bercerita mengenai keberadaan ayah dan ibu meteka menunjukkan bahwa
keduanya akan kembali dalam jangka waktu yang cukup lama, namun Andro memiliki keyakinan sebaliknya. Ia memiliki keyakinan harapan akan segera
bertemu dengan ayah dan ibu mereka. dan niatnya untuk melempar batu ke air bukan hanya sekedar permainan, namun ada harapan yang kuat di dalamnya.
Pengambilan gambar dilakukan secara Medium Long Shot MS, memperlihatkan ekspresi wajah Andro. Adegan ini disertai dengan pencahayaan lembut, yang
memberi kesan tenang.
Universitas Sumatera Utara
Andro tampak heran mendengar suara yang tiba-tiba memanggilnya dan Deby. Kemudian ia sangat senang setelah Deby memberitahunya bahwa yang
memanggil mereka adalah ayah dan ibu yang telah dinantikan Andro. Hal tersebut menyiratkan bahwa tidak ada harapan yang tidak mungkin, seperti Andro yang
tidak menyangka kedatangan ayah dan ibunya lebih cepat dari yang dibayangkan. Pengambilan gambar dilakukan secara Medium shot MS dengan berfokus pada
Andro, yang menunjukkan ekspresi dan emosi raut wajahnya yang tampak heran, disertai dengan pencahayaan yang lembut, memberi kesan tenang.
Dua buah toples dengan cahaya di dalamnya menyiratkan dua harapan tersisa, yaitu harapan dari Deby dan Andro. Cahaya yang tampak dari dalam
menunjukkan terwujudnya harapan-harapan tersebut. Pengambilan gambar dilakukan secara Close up CU yang berfokus pada objek, dan menunjukkan
keadaan dari benda tersebut. Pada shot ini dilakukan pencahayaan lembut yang memberikan kesan tenang.
Ikonologi Harapan merupakan sesuatu yang diinginkan untuk dapat diraih. Harapan
memiliki kemiripan dengan cita- cita. Perbedaannya, apabila cita- cita yang biasanya sesuatu yang harus diraih setinggi-tingginya, harapan memiliki makna
yang lebih sederhana. Harapan muncul atas dorongan kodrat yang muncul dalam diri manusia sejak ia lahir. Selain itu harapan juga dapat muncul dari dorongan
kebutuhan hidup, yang pada umumnya merupakan kebutuhan rohani dan jasmani. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda. Kerap terdengar istilah,
“Manusia tanpa adanya harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup”. harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha manusia itu sendiri.
IV. 2. Pembahasan IV. 2. 1. Metafora Matahari dalam Kehidupan