Kondisi Perikanan Terisi Kondisi Umum Perairan Utara Teluk Jakarta

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Perikanan Terisi

Ikan yang didaratkan di TPI Cilincing terdiri dari berbagai jenis ikan pelagis dan demersal, dan didominasi oleh ikan demersal. Ikan terisi merupakan salah satu ikan demersal yang didaratkan di TPI Cilincing dengan daerah penangkapan di perairan Pulau Damar. Musim puncak penangkapan ikan terisi terjadi pada bulan Februari sampai Juli. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan setempat diketahui bahwa ikan terisi ditangkap dengan menggunakan alat tangkap dogol yang memiliki ukuran mata jaring berkisar 1 inch sampai 1,5 inch. Alat tangkap dogol dioperasikan dengan bantuan kapal motor yang berukuran 5-6 GT. Ikan terisi termasuk hasil tangkapan utama kelima yang didaratkan di TPI Cilincing Gambar 6 dengan menggunakan alat tangkap dogol. Gambar 6. Komposisi ikan utama hasil tangkapan dogol yang didaratkan di TPI Cilincing pada tahun 2010 Sumber: Dinas Perikanan Kelautan Provinsi DKI Jakarta Pemasaran hasil tangkapan ikan terisi di TPI Cilincing dalam bentuk segar dan olahan. Berbagai ikan segar dan bentuk olahan dipasarkan untuk memenuhi permintaan pasar lokal maupun daerah sekitarnya. Pemasaran hasil tangkapan ikan menggunakan transportasi darat. Pemilihan transportasi darat ini digunakan karena biaya yang lebih murah dan didukung oleh sarana dan prasarana yang tersedia. Harga rata-rata ikan terisi dalam bentuk segar adalah Rp. 8000 per kg. Sedangkan harga ikan terisi dalam bentuk olahan bervariasi tergantung hasil dan biaya produksi.

4.2. Kondisi Umum Perairan Utara Teluk Jakarta

Teluk Jakarta terletak pada 5°54’40” - 6°00’40” Lintang Selatan LS dan 106°40’45” - 107°01’19” Bujur Timur BT dan garis lintang 5°48’30” LS hingga 6°10’30” LS yang membentang dari Tanjung Kait di bagian Barat hingga Tanjung Karawang di bagian Timur dengan panjang pantai ± 89 km. Panjang garis yang menghubungkan kedua Tanjung tersebut melalui Pulau Air Besar dan Pulau Damar adalah sekitar 21 mil laut. Secara administratif, perairan Teluk Jakarta berbatasan dengan Kabupaten Bekasi di sebelah timur dan Kabupaten Tangerang di sebelah barat Agnitasari 2006. Menurut Rochyatun dan Rozak 2007, perairan Teluk Jakarta dikategorikan sebagai perairan pantai Coastal water mempunyai peranan yang sangat besar dimana berbagai sektor telah memanfaatkan wilayah ini, baik wilayah laut maupun pantai, antara lain sektor industri, pertambangan, perhubungan, perdagangan, pertanian, dan pariwisata. Kegiatan berbagai sektor yang sedemikian banyak dan tidak terkendali tentunya akan menurunkan tingkat kualitas perairannya. Selain itu, Teluk Jakarta merupakan tempat bermuaranya beberapa sungai yang melewati kota Jakarta, diperkirakan ada 9 muara sungai yang membawa limbahnya baik dari pembuangan sampah, industri maupun rumah tangga serta kegiatan lainnya. Hal ini menyebabkan perairan Teluk Jakarta menerima beban pencemaran yang cukup berat. Selain itu, Teluk Jakarta juga merupakan tempat bagi nelayan melakukan kegiatan penangkapan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Provinsi DKI Jakarta. Nelayan yang terdapat di Tempat Pendaratan Ikan TPI Cilincing merupakan nelayan tradisional yang menggunakan kapal 5 - 6 GT sehingga hasil tangkapan relatif lebih sedikit dibandingkan dengan nelayan yang menggunakan kapal besar. Jenis-jenis ikan yang umumnya ditangkap oleh nelayan TPI Cilincing adalah ikan terisi, kuniran, teri, pari, pepetek, samgeh dan ikan rucah. Karakteristik dasar perairan Teluk Jakarta umumnya didominasi oleh lumpur, pasir, dan kerikil. Lumpur banyak terdapat di bagian pinggir dan tengah teluk, sedangkan pasir semakin menonjol di bagian laut lepas. Adanya data FAO 1998 in Apriadi 2005 menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata logam berat berupa merkuri Hg dalam sedimen Teluk Jakarta adalah 0,60 mgkg, sedangkan konsentrasi alami dan baku mutu maksimalnya adalah 0,50 mgkg. Menurut hasil penelitian Apriadi 2005 pada titik contoh sejauh 3000 m dari muara sungai, kandungan logam berat di Teluk Jakarta diantaranya timbal Pb berkisar antara 0,01-0,06 mgl, sedangkan kandungan krom Cr berkisar antara 0,01-0,03 mgl. Nilai tersebut telah melebihi nilai baku mutu yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 untuk biota laut, yaitu masing- masing sebesar 0,01 mgl. Teluk Jakarta termasuk wilayah yang memiliki curah hujan agak rendah dan menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson bertipe iklim D, dengan nisbah antara rata-rata jumlah bulan kering dan rata-rata jumlah bulan basah sebesar 60- 100. Suhu rata-rata berkisar antara 26 C pada bulan Februari sampai 27 C pada bulan Oktober KPPL-DKI dan PPLH-IPB 1997 in Zainab 2001.

4.3. Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Terisi