Pertumbuhan Hubungan Panjang Bobot

Analisa frekuensi panjang digunakan untuk menentukan kelompok ukuran ikan yang didasarkan kepada anggapan bahwa frekuensi panjang individu dalam suatu spesies dengan kelompok umur yang sama akan bervariasi mengikuti sebaran normal Effendi 2002. Ketika suatu contoh besar yang tidak bias diambil dari stok ikan, panjang masing-masing individu bisa diukur dan digambarkan sebagai diagram frekuensi panjang. Jika pemijahan terjadi sebagai suatu peristiwa diskret, hal ini akan menghasilkan kelompok umur atau kelas berbeda yang dibuktikan dengan puncak atau modus pada sebaran frekuensi panjang King 1995.

2.5. Pertumbuhan

Pertumbuhan individu adalah pertambahan ukuran panjang atau bobot. Menurut Effendie 2002, pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar yang mempengaruhi antara lain jumlah dan ukuran makanan yang tersedia serta faktor kualitas air. Sedangkan faktor dalam yang mempengaruhi antara lain sex, keturunan, umur, parasit dan penyakit. Pada umumnya faktor dalam lebih sulit dikontrol daripada faktor luar. Di daerah tropis makanan merupakan faktor yang paling penting daripada suhu perairan karena suhu di daerah tropis berada dalam batas kisaran optimum untuk pertumbuhan. Pertumbuhan untuk populasi adalah pertambahan jumlah. Berdasarkan Effendie 2002, ukuran populasi dapat dinyatakan sebagai jumlah ikan atau bobot total hasil estimasi. Peningkatan dalam jumlah ikan ditentukan oleh pertumbuhan badan individu ikan dalam populasi dan penambahan dari generasi baru ikan-ikan muda. Beberapa model telah digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan dengan menggunakan persamaan matematika yang sederhana Allen 1971 in King 1995. Selanjutnya King 1995 menyatakan bahwa salah satu diantaranya adalah persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy yang umum digunakan dalam studi pertumbuhan. Persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy memberikan representasi pertumbuhan ikan yang memuaskan. Hal ini karena persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy berdasarkan konsep fisiologis sehingga bisa digunakan untuk mengetahui beberapa masalah seperti variasi pertumbuhan karena ketersediaan makanan Beverton Holt 1957.

2.6. Hubungan Panjang Bobot

Hubungan panjang bobot digunakan untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan. Analisis pertumbuhan panjang bobot bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan dengan menggunakan parameter panjang dan bobot. Bobot dapat dianggap sebagai salah satu fungsi dari panjang. Nilai yang didapat dari perhitungan panjang bobot digunakan untuk menduga bobot dari panjang atau sebaliknya. Selain itu juga, dapat diketahui pola pertumbuhan, kemontokan, dan pengaruh perubahan lingkungan terhadap pertumbuhan ikan Effendie 2002. Hasil analisis hubungan panjang bobot akan menghasilkan suatu nilai konstanta b, yaitu nilai pangkat yang menunjukkan pola pertumbuhan ikan. Menurut Effendie 2002, terdapat dua pola pertumbuhan, yaitu pertumbuhan isometrik dan allometrik. Nilai b=3 menggambarkan pertumbuhan isometrik, yang menyatakan bahwa pertambahan panjang ikan seimbang dengan pertambahan bobotnya. Nilai b≠3 menggambarkan pertumbuhan allometrik yaitu pertambahan panjang tidak seimbang dengan pertambahan bobotnya. Pertumbuhan dikatakan allometrik positif b3 jika pertambahan bobot lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan panjang. Sedangkan allometrik negatif b3 jika pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan pertambahan bobot Effendie 2002.

2.7. Mortalitas dan Laju Eksploitasi