Sebaran Ikan Terisi Alat Tangkap Ikan Terisi Sebaran Frekuensi Panjang

punggung abu-abu keunguan dengan warna kuning di tengah-tengahnya demikian juga sirip dubur. Sirip ekor kuning sedikit kegelapan. Sirip perut dan dada putih sedikit kecokelatan. Menurut Richardson 1846 in www.fishbase.org 2010, jumlah betina ikan terisi akan lebih besar dibanding jantan hampir setiap tahun kecuali bulan Desember dan januari. Bentuk makroskopik dari ovarium terindikasi bahwa banyak ovarium yang belum dewasa dari bulan September-Januari, dan ovarium dewasa dari bulan Februari-Juli. Pemeriksaan histologik menunjukkan bahwa oocyte dewasa tampak pada bulan Februari-Juli. Masa pemijahan ikan terisi terlihat dari bulan Februari- Juli, dengan puncaknya pada bulan April-Mei. Panjang ikan terisi ini dapat mencapai 30 cm, umumnya 15-25 cm. Ikan terisi dipasarkan dalam bentuk ikan segar dan ikan asin kering serta harganya relatif murah. Penangkapan ikan terisi dapat menggunakan alat tangkap seperti pukat tarik, payang, dogol, pukat cincin, dan jaring insang.

2.2. Sebaran Ikan Terisi

Ikan terisi merupakan ikan demersal. Pada umumnya, di perairan Indonesia ikan terisi berasosiasi dengan karang dan hidup di perairan dengan kedalaman 180 – 270 meter. Ikan terisi tersebar luas di Indo-Pasifik mulai dari Hawai hingga bagian utara Australia timur hingga selatan Jepang. Persebaran ikan terisi di Indonesia meliputi perairan sekitar Ambon, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya Pardjoko 2001 in Priyanie 2006. Peta sebaran ikan terisi dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Peta sebaran ikan terisi Nemipterus balinensis : Wilayah sebaran ikan terisi Sumber : www.aquamaps.org 2011

2.3. Alat Tangkap Ikan Terisi

Ikan terisi hidup di dasar perairan dan ditangkap menggunakan alat tangkap dogol. Jaring dogol ditujukan untuk menangkap ikan demersal. Konstruksi umum jaring dogol terdiri tiga bagian yaitu sepasang sayap wing dibagian depan, bagian tengah bodytowing warp, dan kantong cond end. Bagian pangkal depan sayap dibiarkan terbuka dan berfungsi sebagai mulut jaring. Sedangkan ujung bagian belakang kantong diikat sehingga saat dioperasikan ikan yang telah tertangkap tidak keluar kembali. Dalam pengoperasiannya, jaring ini dilengkapi dengan siwakan otter board yang berfungsi sebagai pembuka mulut Widodo Widodo 2003 Gambar 4. Gambar 4. Alat tangkap dogol Sumber: JICA 2009

2.4. Sebaran Frekuensi Panjang

Pengkajian stok ikan fish stock assessment pada intinya memerlukan data komposisi umur. Pada perairan yang beriklim sedang, data komposisi umur biasanya dapat diperoleh melalui perhitungan terhadap lingkaran-lingkaran tahunan pada bagian keras ikan, yaitu sisik dan otolith. Sedangkan pada perairan beriklim tropis, dalam pengkajian stok dilakukan analisis sejumlah data frekuensi panjang yang dikonversi ke dalam kelompok umur. Analisis data frekuensi panjang bertujuan untuk menentukan kelompok umur berdasarkan kelompok-kelompok panjang tertentu. Analisis tersebut bermanfaat dalam pemisahan suatu sebaran frekuensi panjang yang kompleks ke dalam sejumlah kelompok umur Sparre Venema 1999. Analisa frekuensi panjang digunakan untuk menentukan kelompok ukuran ikan yang didasarkan kepada anggapan bahwa frekuensi panjang individu dalam suatu spesies dengan kelompok umur yang sama akan bervariasi mengikuti sebaran normal Effendi 2002. Ketika suatu contoh besar yang tidak bias diambil dari stok ikan, panjang masing-masing individu bisa diukur dan digambarkan sebagai diagram frekuensi panjang. Jika pemijahan terjadi sebagai suatu peristiwa diskret, hal ini akan menghasilkan kelompok umur atau kelas berbeda yang dibuktikan dengan puncak atau modus pada sebaran frekuensi panjang King 1995.

2.5. Pertumbuhan