32
B. WATER HOLDING CAPACITY BAHAN PENGISI
Parameter terpenting dalam uji ini adalah untuk mengetahui seberapa besar daya genggam holding capacity fisik bahan terhadap air. Penyerapan bahan terhadap air berpengaruh pada daya
ketahanan bahan menyimpan air, hal tersebut akan terkait dengan kelarutan gas pada proses absorpsi dalam bahan pengisi. Hirai et al. 2001 menyatakan bahwa bahan pengisi mempunyai
daya ikat maksimum terhadap air, hal ini dipengaruhi oleh ukuran diameter pori dan porositas bahan sehingga mempengaruhi kapasitas penghilangan polutan secara fisik.
Bahan pengisi yang memiliki pori-pori yang kasar akan lebih cepat menyerap air, tetapi akan lebih cepat kehilangan air juga. Hal ini menunjukkan bahwa bahan dengan pori kasar
memiliki kemampuan memegang air Water Holding Capacity yang kecil dibandingkan dengan bahan pengisi yang yang memiliki pori lebih halus. Penurunan WHC pada bahan dapat dilihat
pada Gambar 12 dan 13 serta persamaan regresinya pada Tabel 14 dan 15.
Gambar 12. WHC bahan pengisi Pada gambar 12 terlihat bahwa tanah dan kompos bokashi memiliki nilai WHC yang lebih
baik dibandingkan dengan serasah daun karet. Hal itu terlihat dari grafik penurunan WHC serasah daun karet yang terlalu curam dan memiliki nilai konstanta pada variabel x yang lebih kecil
dibandingkan dengan tanah dan kompos bokashi, yaitu -0.15 Tabel 14. Kondisi ini menunjukkan bahwa tanah dan kompos bokashi lebih banyak memegang air pada jam ke 0 hingga jam ke 6.
Tabel 14. Nilai Regresi Eksponensial WHC bahan pengisi
Perlakuan Persamaan Regresi Eksponensial
R
2
Tanah y = 2.183e
-0.11x
0.940
Kompos Bokashi y = 6.244e
-0.11x
0.974
Serasah Daun Karet
y = 2.275e
-0.15x
0.960
Berdasarkan Gambar 13 grafik WHC campuran bahan pengisi g air g bahan kering terhadap waktu jam diperoleh hasil dari regresi eksponensial Tabel 15, terlihat bahwa
perlakuan K112, K122, dan K212 secara berurutan mempunyai nilai konstanta terhadap variabel x yang lebih tinggi, yaitu -0.11, -0.9, dan -0.10. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya
penambahan serasah daun karet akan meningkatkan nilai WHC dari komposisi bahan pengisi. 0.00
1.00 2.00
3.00 4.00
5.00 6.00
7.00
5 10
15 20
25
P en
u ru
n an
WHC
g air
g bah
an k
er in
g
Jam ke
Tanah Kompos Bokashi
Serasah Daun Karet
33 Penambahan jumlah tanah dan kompos juga akan meningkatkan nilai WHC, tetapi hanya sedikit
jika dibandingkan dengan serasah daun karet. Semakin besar nilai konstanta terhadap variabel x maka nilai WHC perlakuan tersebut semakin baik.
Gambar 13. WHC campuran bahan pengisi Tabel 15. Perbandingan Regresi Eksponensial WHC campuran bahan pengisi
Perlakuan Persamaan Regresi Eksponensial
R
2
K111
y = 3.423e
-0.16x
0.992
K112 y = 2.469e
-0.11x
0.990
K121 y = 3.319e
-0.15x
0.994
K122
y = 2.446e
-0.09x
0.991
K211
y = 3.211e
-0.15x
0.997
K212 y = 2.139e
-0.10x
0.989
K221 y = 2.865e
-0.15x
0.992
Berdasarkan nilai R
2
dan trend grafik yang terbentuk dapat dikatakan perlakukan K211, K121, K111, dan K221 akan mengalami penurunan WHC yang lebih cepat dibandingkan dengan
perlakuan K112, K122, dan K212. Komposisi dengan jumlah bahan pengisi tanah dan kompos bokashi yang lebih banyak maka akan lebih cepat pula menyerap air, tetapi memiliki kelemahan
yaitu lebih cepat pula melepas air yang dikandungnya. Komposisi dengan jumlah serasah daun karet yang lebih besar menunjukkan lebih lama menyerap air, tetapi komposisi ini akan lebih
memiliki nilai WHC yang lebih tinggi. Pori-pori bahan pengisi tanah dan kompos bokashi lebih kasar dibandingkan dengan pori-
pori yang dimiliki serasah daun karet. Dengan adanya komposisi ini maka daya WHC yang dimiliki oleh bahan pengisi akan menjadi lebih baik. Berdasarkan lamanya waktu penurunan mulai
jam ke 0 – 24 komposisi K122 memiliki nilai WHC yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perlakuan lain, yaitu sebesar 0.26 g-airg-bahan kering. Hal ini menunjukkan bahwa adanya serasah daun karet yang besar maka akan memperbaiki daya WHC dalam komposisi tersebut.
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00
2.50
3.00 3.50
5 10
15 20
25
P en
u ru
n an
WHC
g -air
g -
b ah
an k
er in
g
Jam ke
K111 K112
K121 K122
K211
K212 K221
34
C. AMMONIA HOLDING CAPACITY BAHAN PENGISI