9
C. GAS AMONIAK NH
3
Amoniak NH
3
merupakan bahan dasar pembuatan pupuk yang berbasis nitrogen, senyawa ini digunakan sebagai penyedia nitrogen yang siap digunakan dibandingkan dengan
nitrogen bebas yang merupakan senyawa inert karena lebih mudah dikonversi oleh tanaman. Amoniak mempunyai bau yang sangat menyengat. Titik didihnya sangat rendah -33.35
o
C pada tekanan atmosfer sehingga berwujud gas yang tidak berwarna dan sangat mudah larut dalam air
membentuk basa lemah amonium hidroksida NH
4
OH. NH
3g
+ H
2
O
l
NH
4
OH
l
Amoniak dapat berwujud cair jika berada pada tekanan tingi yaitu sekitar 10 atm. Sifat- sifat amoniak dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Sifat-sifat fisik amoniak
Karakteristik Nilai
Berat Molekul
17.03
Titik Beku
o
C -77.07
Titik didih
o
C -33.35
Densitas gmL 0.817 80
o
C
Viskositas cP
0.255 -30
o
C
Panas Pembentukan kJmol 46.2 18
o
C
Panas Penguapan kJmol 23.3 -33.3
o
C
Panas spesifik Jg
o
C
2.225
Sumber: Perry 1999
Emisi gas amoniak menyebabkan gangguan kesehatan gangguan pada saluran pernafasan, iritasi selaput lendir mata, pusing serta gangguan kesehatan yang lainnya Tabel 7 dan Tabel 8
Soemirat 2002. Amoniak merupakan produk dekomposisi senyawa organik yang tidak teroksidasi secara
sempurna karena kondisi anaerobik. Amoniak memiliki nilai kesetimbangan untuk pH yaitu 9.26. Menurut Saeni 1989 reaksi kimianya adalah sebagai berikut:
NH
4 +
H
+
+ NH
3
Reaksi tersebut memiliki arti bahwa bila nilai pH lebih dari 9.26 maka keseimbangan terletak di sebelah kanan yaitu amoniak dalam bentuk NH
3
, sedangkan jika nilai pH kurang dari 9.26 maka keseimbangan akan terletak di sebelah kiri yaitu amoniak berbentuk NH
4 +
Jenie dan Rahayu 2004. Amoniak mempunyai bau yang sangat menyengat, sangat korosif terhadap logam
serta berbahaya bagi kesehatan manusia.
10 Tabel 7. Sifat-sifat bahaya amoniak
Parameter Bahaya Amoniak
Kesehatan Efek Jangka Pendek Akut
Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata terjadi pada 400 - 700 ppm, sedangkan pada 5000 ppm menimbulkan kematian. Kontak
dengan mata dapat menimbulkan iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar frostbite.
Efek Jangka Panjang Kronis Menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada hidung,
tenggorokan dan paru-paru. Termasuk bahan teratogenik. Nilai Ambang Batas: 25 ppm 18 mgm
3
ACGIH 1987-88 STEL 35 ppm 27 mgm
3
. Toksisitas: LD 50 = 3 mgkg oral, tikus.
LC 50 = 200 ppm tikus menghirup 4 jam.
Kebakaran Dapat terbakar pada daerah mudah terbakar: 16-25 LFL-UFL.
Suhu kamar: 651
o
C.
Reaktivitas Stabil pada suhu kamar, tetapi dapat meledak oleh panas akibat kebakaran.
Larut dalam air membentuk ammonium hidroksida. Sumber: Anonim www.pupukkaltim.com 2010
Tabel 8. Keselamatan dan Pengamanan Bahaya Amoniak
Parameter Keselamatan dan Pengamanan
Penanganan Penyimpanan
Hindari gas berada dalam ruang kerja, hindari dari loncatan api dan sumber panas. Simpan pada tempat dingin, kering dan berventilasi dan jauh dari populasi.
Hindarkan dari asam, oksidator, halida, etoksi, logam alkali dan kalium klorat.
Tumpahan Bocoran
Bila terjadi tumpahan atau bocoran, harus ditangani oleh orang yang terlatih dengan memakai alat pelindung diri. Jauhkan dari sumber api. Kabut amoniak
dapat disemprot oleh air.
Alat Pelindung Diri
Paru-paru : Masker dengan Filter Amoniak atau respirator udara Mata : Safety goggles dan pelindung muka
Kulit : Gloves neoprene, karet, PVC karet butil
Pertolongan Pertama
Terhirup : Bawa ke tempat aman dan udara yang segar, beri pernapasan buatan jika perlu, segera bawa ke dokter.
Terkena mata : Cuci dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit dan segera bawa ke dokter.
Terkena kulit : Cuci dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit, lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
Pemadam Api
Hentikan kebocoran gas dengan aman, gunakan semprotan air sebagai pendingin. Media pemadaman CO
2
, halon, bubuk bahan kimia kering.
Sumber: Anonim www.pupukkaltim.com 2010
11 Amoniak dapat langsung direaksikan dengan oksigen menjadi nitrit. Reaksi antara
amoniak dengan asam nitrit dapat menghasilkan amonium nitrat yang memungkinkan diaplikasikan sebagai pupuk. Kotoran hewan yang membusuk juga dapat menghasilkan nitrat.
Nitrifikasi merupakan konversi amonium menjadi nitrat secara biologis yang terjadi dari dua tahap yang melibatkan dua kelompok mikroorganisme yaitu Nitrosomonas sp dan
Nitrobacter sp. Pada tahap pertama, amonium dikonversi menjadi nitrit dan pada tahap kedua nitrit dikonversi menjadi nitrat Sutedjo et al. 1991. Tahapan yang terjadi yaitu:
Tahap pertama: NH
4 +
+ 1
1 2
O
2
Nitrosomonas sp
NO
2 -
+ 2H
+
+ H
2
O Tahap kedua:
NO
2 -
+
1 2
O
2
Nitrobacter sp
NO
3 -
Kedua reaksi tersebut menghasilkan energi yang dibutuhkan Nitrosomonas sp dan Nitrobacter sp untuk pertumbuhan dan perawatan sel. Reaksi energi secara keseluruhan
dijabarkan sebagai berikut: NH
4 +
+ 2O
2
NO
3 -
+ 2H
+
+ H
2
O Bersamaan dengan energi yang dihasilkan, sebagian dari ion amonium diasimilasi
menjadi jaringan sel. Reaksi sintesis biomassa dijabarkan dengan persamaan sebagai berikut: 4CO
2
+ HCO
3 -
+ NH
4 +
C
5
H
7
O
2
N + 5O
2
Proses nitrifikasi secara keseluruhan dapat dijabarkan dengan persamaan sebagai berikut: NH
4 +
+ 1.86O
2
+ 1.98HCO
-
0.02C
5
H
7
NO
2
+ 0.98NO
3 -
+ 1.88H
2
CO
3
+ 1.04H
2
O Sutedjo et al. 1991.
D. PENGGUNAAN NH