Kadar Air Bahan Pengisi

28 yang lebih halus dibandingkan dengan tanah dan kompos bokashi. Pori-pori serasah daun karet lebih tahan lama menyimpan air dibandingkan dengan pori-pori tanah dan kompos bokashi yang kasar. Menurut Hardjowigeno 2003 pori-pori kasar mengandung udara atau air yang mudah hilang melalui gaya gravitasi. Porositas berbanding terbalik dengan densitas, jika suatu bahan densitasnya rendah maka tingkat porositas bahan tersebut tinggi dan begitu juga sebaliknya.

3. Kadar Air Bahan Pengisi

Kadar air yang cukup akan sangat mempengaruhi kualitas kinerja mikroorganisme dan dapat memperlama masa pakai bahan pengisi tersebut. Hal ini menjadi penting karena selama pemakaian jumlah kadar air dalam bahan akan berkurang. Menurut Ottenggraf 1986, kadar air dalam bahan pengisi berkisar antara 30-65 . Dari ketiga jenis bahan pengisi yang dipergunakan menunjukkan bahwa tanah memiliki kadar air 37.67 , kompos bokashi 56.67 , dan serasah daun karet hanya memiliki kadar air 9.67 Gambar 10. Gambar 10. Kadar air bahan pengisi Kompos bokashi memiliki kadar air yang paling tinggi dibandingkan dengan tanah dan serasah daun karet. Komponen-komponen organik yang ada dalam kompos menyebabkan kompos bokashi memiliki kadar air yang lebih tinggi. Serasah daun karet merupakan material dengan kadar air yang paling rendah karena kondisinya yang sudah mengering. Jumlah kadar air yang tinggi menjadi salah satu syarat yang baik untuk digunakan sebagai bahan pengisi. Gambar 11 menunjukkan bahwa K221 mempunyai kandungan kadar air yang cukup tinggi dibandingkan komposisi yang lain, yaitu sekitar 40.27. Sedangkan untuk komposisi K112 memiliki kadar air yang terendah, yaitu 29.25. Berdasarkan keterangan gambar diagram kadar air diatas terlihat jelas bahwa kadar air yang yang dimiliki oleh tanah dan kompos bokashi sangat besar pengaruhnya terhadap jumlah kadar air pada setiap komposisi. Penambahan jumlah tanah dan juga kompos bokashi akan menambah jumlah kadar air pada setiap komposisi seperti terlihat pada perlakuan K121 dan K211 jika dibandingkan dengan K111. Sementara itu, adanya penambahan jumlah serasah daun karet akan mengakibatkan menurunnya jumlah kadar air pada komposisi seperti terlihat antara K111 dan K112, K121 dan K122, serta K211 dan K212 Lampiran 4a. 10 20 30 40 50 60 70 Tanah Kompos Bokashi Serasah Daun Karet K ad ar Air Bahan Pengisi 29 Gambar 11. Kadar air campuran bahan pengisi Secara statistik dari masing-masing komposisi parameter kadar air diperoleh nilai berbeda nyata dan tidak berbeda nyata pada analisis keragamannya ANOVA. Lampiran 4b menunjukkan analisis keragaman dari masing-masing campuran bahan pengisi pada pengujian kadar air. Pada analisis tersebut diperoleh nilai F-hitung lebih tinggi dari nilai F-tabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masing-masing komposisi memiliki tingkat signifikan yang nyata pada parameter uji kadar air tersebut. Uji Duncan pada Lampiran 4c menunjukan hasil yang beda nyata dari parameter kadar air. Hasil uji tersebut menunjukkan perbandingan antara perlakuan K221 dan K121 tidak berbeda nyata, selain itu perbandingan antara perlakuan K211 dan K122 tidak berbeda nyata, sedangkan antara perlakuan K221 dan K211 berbeda nyata, selain itu perbandingan antara K121 dan K211 berbeda nyata juga. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanah dan kompos bokashi yang tinggi berbanding lurus dengan tingginya jumlah kadar air yang dikandungnya. Selanjutnya menurut Sun et al. 2000, kadar air yang paling baik untuk perawatan maintenance suatu biofilter dengan bahan pengisi campuran kompos adalah antara 30 - 70. Berdasarkan hasil uji Duncan ini dapat dilihat bahwa pada perlakuan K221 dan KI2I memiliki nilai kadar air yang tinggi. Perlakuan yang memiliki nilai kadar air rendah adalah perlakuan K212 dan K112. Perbedaan yang ditunjukkan antara perlakuan yang kadar airnya tinggi dengan perlakuan yang kadar airnya rendah membuktikan bahwa penambahan jumlah serasah daun karet tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penambahan kadar air.

4. pH Bahan