Komposisi C, N, P, dan CN Ratio Bahan Pengisi

30 Nitrosococcus, Nitrosospira, Nitrosolobus, dan Nitrosovibiro hidup baik pada pada kondisi pH antara 6 sampai 8 Kleinjan 2005. Tabel 11. Nilai Derajat Keasaman pH Bahan Pengisi. Bahan Pengisi pH Bahan Tanah 4.1 Kompos Bokashi 7.4 Serasah Daun Karet 6.3 K111 6.4 K112 6.4 K121 6.9 K122 6.8 K211 6.3 K212 6.4 K221 6.7 Derajat keasaman pH dari kombinasi campuran dilakukan supaya sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme. Devinny et al. 1994 menyatakan bahwa derajat keasaman pH berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba nitrifikasi dan menghambat kecepatan laju degradasi senyawa amoniak dalam proses nitrifikasi. Nilai optimum bagi pertumbuhan mikroba nitrifikasi adalah pH 6 sampai 9. Djatmiko et al. 1985 menyatakan nilai pH sangat berpengaruh dalam proses adsorbsi secara fisik, karena pH mempengaruhi kelarutan suatu zat. Mikroorganisme yang berperan mengoksidasi amoniak adalah Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrosospira, Nitrosolobus, dan Nitrosovibiro Agustiyani et al. 2004. Komposisi bahan pengisi Tabel 11 memiliki derajat keasaman yang bersifat agak netral, yaitu antara 6.3-6.9. Nilai tersebut masih berada dalam kisaran nilai derajat keasaman yang optimal bagi pertumbuhan mikroorganisme pengoksidasi amoniak.

5. Komposisi C, N, P, dan CN Ratio Bahan Pengisi

Dalam penelitian ini menggunakan bahan organik sebagai bahan pengisi dengan tujuan agar bahan pengisi tersebut tidak hanya untuk menyerap gas polutan, tetapi sebagai tempat hidup mikroorganisme sekaligus sumber nutrisi dan mineralnya. Bahan pengisi organik yang digunakan adalah tanah, kompos bokashi, dan serasah daun karet. Tiga jenis bahan pengisi ini dipilih karena pertimbangan-pertimbangan syarat sebagai bahan pengisi dan disesuaikan dengan jenis polutan yang akan diabsorpsi. Menurut Devinny et al. 1999, selain sumber karbon, mikroorganisme juga membutuhkan nutrisi mayor dan minor untuk memetabolisme zat pencemar. Nutrisi mayor yang biasa dibutuhkan adalah nitrogen, fosfor dan kalium. Sedangkan nutrisi minornya meliputi zat besi, magnesium, kalsium, seng, mangan dan sulfur. Untuk mendukung keberlangsungan pertumbuhan bakteri tersebut nutrient penting yang diperlukan pada bahan adalah karbon, nitrogen, dan fosfor Tabel 12 dan 13. Karbon dan nitrogen merupakan elemen yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme dalam jumlah besar. Unsur karbon dapat meningkatkan energi dan biosintesis, 31 sehingga unsur karbon yang cukup sangat diperlukan, sedangkan unsur nitrogen untuk mempercepat pertumbuhan sel Trismilah dan Sumaryanto 2005. Fosfor diperlukan dalam jumlah yang cukup untuk perkembangbiakan dan pertumbuhan mikroba. Dari Tabel 12, karbon lebih banyak terkandung pada serasah daun karet yaitu 54.95 , selanjutnya kompos bokashi sebesar 26.64, dan paling kecil pada tanah sebesar 5.98. Unsur karbon banyak terkandung pada bahan-bahan yang kering, seperti serasah daun karet. Kompos bokashi mengandung unsur Nitrogen N, yaitu sebesar 0.83, tanah sebesar 0.61, dan serasah daun karet sebesar 0.35. Fosfor banyak terdapat pada kompos bokashi, yaitu sebesar 0.36, sedangkan pada tanah sebesar 0.16, dan pada serasah daun karet sebesar 0.18. Persentase CN paling besar terkandung pada serasah daun karet, yaitu sebesar 157. kompos bokashi hanya mengandung 32.09, dan tanah memiliki CN yang paling kecil, yaitu 9.2. Tabel 12. Kandungan C, N, dan P Tanah, Kompos Bokashi, dan Serasah Daun Karet. Bahan Pengisi C N P CN Tanah 5.98 0.65 0.16 9.20 Kompos Bokashi 26.64 0.83 0.36 32.09 Serasah Daun Karet 54.95 0.35 0.18 157.00 Tabel 13. Kandungan C, N, dan P komposisi bahan pengisi Perlakuan C N P CN K111 29.19 0.61 0.23 47.85 K112 35.63 0.55 0.22 64.78 K121 28.55 0.66 0.27 43.26 K122 33.83 0.60 0.25 56.38 K211 23.38 0.62 0.22 37.70 K212 29.70 0.57 0.21 52.11 K221 24.04 0.66 0.24 36.42 Untuk komposisi bahan pada Tabel 13, perlakuan K112 mengandung jumlah Karbon paling besar dibandingkan dengan perlakuan lain yaitu sebesar 35.63, perlakuan yang memiliki jumlah serasah daun karet yang lebing banyak cenderung memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi. Hal tersebut terlihat pada jumlah karbon pada K112, K122, dan K212 memiliki jumlah karbon yang lebih banyak dibandingkan yang perlakuan yang lain. Perlakuan dengan jumlah nitrogen paling banyak terdapat pada K121 dan K221 yaitu sebesar 0.66. Tingginya jumlah nitrogen ini karena pada perlakuan tersebut memiliki jumlah kompos bokashi yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah serasah daun karet. Begitu juga dengan jumlah Fosfor, perlakuan dengan jumlah kompos bokashi yang lebih banyak maka akan menambah kandungan jumlah fosfor pada komposisi tersebut yaitu K121 sebesar 0.27, K122 0.25 , dan K221 0.24. Rasio C dan N yang paling besar terdapat pada K112, yaitu 64.78. Perlakuan dengan penambahan jumlah serasah akan meningkatkan jumlah rasio CN yang dikandung oleh komposisi tersebut. Hal itu terlihat pada perlakuan K112, K122, dan K212 memiliki CN lebih besar dibandingkan perlakuan lain. 32

B. WATER HOLDING CAPACITY BAHAN PENGISI