pH Bahan KARAKTERISTIK FISIK KIMIA BAHAN PENGISI

29 Gambar 11. Kadar air campuran bahan pengisi Secara statistik dari masing-masing komposisi parameter kadar air diperoleh nilai berbeda nyata dan tidak berbeda nyata pada analisis keragamannya ANOVA. Lampiran 4b menunjukkan analisis keragaman dari masing-masing campuran bahan pengisi pada pengujian kadar air. Pada analisis tersebut diperoleh nilai F-hitung lebih tinggi dari nilai F-tabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masing-masing komposisi memiliki tingkat signifikan yang nyata pada parameter uji kadar air tersebut. Uji Duncan pada Lampiran 4c menunjukan hasil yang beda nyata dari parameter kadar air. Hasil uji tersebut menunjukkan perbandingan antara perlakuan K221 dan K121 tidak berbeda nyata, selain itu perbandingan antara perlakuan K211 dan K122 tidak berbeda nyata, sedangkan antara perlakuan K221 dan K211 berbeda nyata, selain itu perbandingan antara K121 dan K211 berbeda nyata juga. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanah dan kompos bokashi yang tinggi berbanding lurus dengan tingginya jumlah kadar air yang dikandungnya. Selanjutnya menurut Sun et al. 2000, kadar air yang paling baik untuk perawatan maintenance suatu biofilter dengan bahan pengisi campuran kompos adalah antara 30 - 70. Berdasarkan hasil uji Duncan ini dapat dilihat bahwa pada perlakuan K221 dan KI2I memiliki nilai kadar air yang tinggi. Perlakuan yang memiliki nilai kadar air rendah adalah perlakuan K212 dan K112. Perbedaan yang ditunjukkan antara perlakuan yang kadar airnya tinggi dengan perlakuan yang kadar airnya rendah membuktikan bahwa penambahan jumlah serasah daun karet tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penambahan kadar air.

4. pH Bahan

Pengukuran pH untuk setiap perlakuan dilakukan dengan menggunakan alat pH meter yang telah distandarisasi. Derajat keasaman pH merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan aktivitas bakteri pengoksidasi amoniak Esoy et al., 1998. Nilai pH bahan pengisi Tabel 11 menunjukkan tanah memiliki pH sekitar 4.1, Kompos bokashi memiliki pH sebesar 7.4, dan serasah daun karet memiliki pH sebesar 6.3. Kondisi pH tanah lebih asam dibandingkan dengan serasah daun karet, tetapi pH kompos bokashi lebih netral. Mikroorganisme pendegradasi amoniak seperti Nitrosomonas, 5 10 15 20 25 30 35 40 45 K111 K112 K121 K122 K211 K212 K221 K ad ar Air Komposisi Bahan Pengisi 30 Nitrosococcus, Nitrosospira, Nitrosolobus, dan Nitrosovibiro hidup baik pada pada kondisi pH antara 6 sampai 8 Kleinjan 2005. Tabel 11. Nilai Derajat Keasaman pH Bahan Pengisi. Bahan Pengisi pH Bahan Tanah 4.1 Kompos Bokashi 7.4 Serasah Daun Karet 6.3 K111 6.4 K112 6.4 K121 6.9 K122 6.8 K211 6.3 K212 6.4 K221 6.7 Derajat keasaman pH dari kombinasi campuran dilakukan supaya sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme. Devinny et al. 1994 menyatakan bahwa derajat keasaman pH berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba nitrifikasi dan menghambat kecepatan laju degradasi senyawa amoniak dalam proses nitrifikasi. Nilai optimum bagi pertumbuhan mikroba nitrifikasi adalah pH 6 sampai 9. Djatmiko et al. 1985 menyatakan nilai pH sangat berpengaruh dalam proses adsorbsi secara fisik, karena pH mempengaruhi kelarutan suatu zat. Mikroorganisme yang berperan mengoksidasi amoniak adalah Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrosospira, Nitrosolobus, dan Nitrosovibiro Agustiyani et al. 2004. Komposisi bahan pengisi Tabel 11 memiliki derajat keasaman yang bersifat agak netral, yaitu antara 6.3-6.9. Nilai tersebut masih berada dalam kisaran nilai derajat keasaman yang optimal bagi pertumbuhan mikroorganisme pengoksidasi amoniak.

5. Komposisi C, N, P, dan CN Ratio Bahan Pengisi