16 karena bahan pengisi atau packing material atau filter beds merupakan inti operasional suatu
biofilter. Menurut Hirai et al. 2001, syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pemilihan bahan
pengisi untuk biofilter antara lain adalah: 1. mempunyai kapasitas penyangga air yang tinggi
2. mempunyai tingkat porositas yang tinggi 3. mempunyai daya memadat compacting yang rendah
4. tidak mengalami penurunan kinerja walaupun kadar air menurun 5. tidak berubah dalam jangka panjang
6. ringan 7. murah
8. mampu menyerap gas penyebab bau 9. mempunyai kapasitas penyangga yang tinggi terhadap produk akhir yang bersifat asam.
Bahan pengisi biofilter secara kimiawi dibagi menjadi dua jenis yaitu bahan anorganik dan bahan organik. Bahan anorganik misalnya berasal dari kalsinat kristobalit, keramik, batu
karang, arang aktif, lava dan sebagainya. Efisiensi penghilangan bau yang dicapai biofilter dengan menggunakan bahan pengisi anorganik ini cukup tinggi.
1. Tanah
Lapisan tanah bagian atas mengandung bahan organik relatif lebih tinggi dibandingkan lapisan tanah bagian bawah. Pada lapisan atas top soil terdapat akumulasi bahan organik
berwarna gelap dan subur yang sangat penting untuk kehidupan makhluk didalamnya. Tiga komponen tanah yang menyediakan nutrient adalah bahan organik, turunan bahan batuan induk
dan serpih-serpih lempung. Umumnya partikel tanah menempati lebih dari separuh rongga dalam tanah. Rongga selebihnya yang terdapat antara partikel, disebut ruang pori, ditempati oleh air
dan udara. Kepadatan tanah didefinisikan sebagai massa per satuan volume tanah kering yang juga mencerminkan ruang pori total dari tanah Rao 1992.
Tanah dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada biofilter sebab sangat murah, sangat mudah didapat, tersedia dalam jumlah yang melimpah, serta mengandung populasi mikroba yang
tinggi pula. Tanah secara alami bersifat hidrofilik dan kemampuan untuk menahan kehilangan air lebih tinggi bila dibandingkan dengan kompos dan gambut walaupun dalam kondisi yang
kering. Namun kekurangan dari bahan pengisi tanah yaitu mempunyai daya penurunan tekanan yang besar dan sering terdapat garis-garis kecil pada media untuk lewat aliran udara. Tanah juga
mempunyai permeabilitas yang cukup rendah terhadap gas. Tanah sangat bagus digunakan untuk open-bed biofilter Devinny et al. 1999.
2. Kompos Bokashi
Kompos merupakan bahan organik yang mempunyai keragaman dan kelimpahan mikroorganisme yang tinggi, mempunyai kapasitas penyangga air yang tinggi serta pH yang
netral. Bahan kompos mempunyai tahanan terhadap penurunan permukaan lebih tinggi dibandingkan dengan gambut. Kompos juga cepat memadat, maka untuk memperbesar pori
media dapat ditambahkan bahan tambahan lain Devinny et al. 1999. Kompos merupakan bahan organik yang berfungsi sebagai pupuk yang dapat memperbaiki sifat fisik tanah karena tanah
17 menjadi remah dan mikroba-mikroba tanah yang bermanfaat dapat hidup dengan subur
Wudianto 1996. Menurut Cosico 1985 pengomposan berarti suatu proses yang dapat mengakibatkan suatu campuran bahan-bahan organik akan terurai menjadi produk akhir
kompos yang stabil di bawah kondisi yang optimum. Kompos tersebut dapat dipergunakan sebagai pupuk dan penyubur tanah.
Harada et al. 1993, menyatakan bahwa bahan organik yang dikomposkan dan akan digunakan untuk tanah pertanian sebaiknya terdekomposisi dengan baik dan tidak menimbulkan
berbagai efek yang merugikan terhadap pertumbuhan tanaman. Kompos dicirikan oleh sifat-sifat berikut:
1. berwarna coklat tua sampai hitam
2. tidak larut dalam air meskipun sebagian dari kompos dapat membentuk suspensi
3. sangat larut dalam pelarut alkali, natrium pirofosfat, atau larutan amoniak oksalat
menghasilkan ekstrak berwarna gelap dan dapat difraksinasi lebih lanjut menjadi humic, fulfic, dan humin
4. nisbah CN berkisar antara 10 – 20 tergantung bahan baku dan derajat humidifikasi
5. memiliki kapasitas pemindahan kation dan absorbsi air yang tinggi
6. jika digunakan pada tanah, kompos memberikan efek-efek menguntungkan bagi tanah dan
pertumbuhan tanaman. Nilai pupuknya ditentukan oleh N, P, K, Ca, dan Mg. 7.
tidak berbau 8.
secara biokimiawi tidak stabil tetapi komposisinya berubah karena aktifitas mikroba, sepanjang kondisi lingkungannya sesuai seperti suhu dan kelembaban, yang akan dioksidasi
menjadi garam-garam anorganik, karbon dioksida, dan air. Mutu kompos dipengaruhi oleh tingkat kematangannya. Kompos yang telah matang akan
memiliki kandungan bahan organik yang dapat didekomposisi dengan mudah dan nisbah CN yang rendah. Kompos yang baik tidak mengandung bahan-bahan yang dapat merugikan
pertumbuhan tanaman dan tidak menebarkan bau yang ofensif serta kandungan airnya mencukupi.
Kompos juga bisa digunakan sebagai bahan pengisi organik, karena memiliki keragaman dan jumlah mikroorganisme yang tinggi, mempunyai kapasitas penyangga air yang tinggi serta
pH yang netral. Bahan kompos mempunyai tahanan penurunan permukaan lebih tinggi dibanding gambut Devinny et al. 1999.
3. Serasah Daun Karet