DAYA SERAP BAHAN PENGISI TERHADAP GAS NH

36 Komposisi K112, K122, dan K212 juga memiliki kadar amoniak nitrogen NH 3 -N yang lebih besar dibandingkan dengan komposisi lainnya, yaitu 0.083, 0.081, dan 0.081 g-Ng-bahan kering. Jumlah amoniak nitrogen terkecil terdapat pada komposisi K111, yaitu sebesar 0.042 g- Ng-bahan kering karena komposisi ini memiliki nilai AHC yang rendah.

D. DAYA SERAP BAHAN PENGISI TERHADAP GAS NH

3 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak bahan pengisi tersebut mampu menyerap polutan NH 3 dan berapa lama bahan pengisi tersebut jenuh. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa bahan pengisi tersebut akan mengalami kejenuhan pada rentang waktu 5 – 6 jam. Penyerapan gas polutan amoniak terhadap bahan dapat dilihat pada Gambar 17 dan 18 serta persamaan regresinya pada Tabel 18 dan 19. Gambar 17 menunjukkan bahwa serasah daun karet memiliki tingkat penyerapan yang sangat baik dibandingkan dengan tanah dan kompos bokashi, tetapi mengalami waktu konstan yang lebih cepat. Hal tersebut kemungkinan disebabkan olaeh banyaknya kandungan karbon yang dimiliki oleh serasah daun karet lebih besar dibandingkan dengan tanah dan kompos bokashi, yaitu sebesar 54.94 sehingga mudah berikatan dengan NH 3 yang diserap oleh bahan tersebut. Gambar 17. Penyerapan NH 3 bahan pengisi Tabel 18. Nilai Regresi Linear penyerapan NH 3 bahan pengisi Perlakuan Persamaan Regresi Linear R 2 Tanah y = 0.003x + 0.029 0.882 Kompos Bokashi y = 0.005x + 0.032 0.873 Serasah Daun Karet y = 0.004x + 0.023 0.853 Tabel 19 dan Gambar 18 menunjukkan penyerapan komposisi bahan pengisi terhadap gas polutan NH 3 . Tingkat penyerapan dari masing-masing komposisi untuk jam ke 1 berbeda-beda. Jika diurutkan dari tingkat penyerapan jam ke 1 dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah sebagai berikut: K122 = K212 K121 K112 = K221 K211 K111. Pada saat daya serap bahan jenuh banyaknya polutan NH 3 yang terserap urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 1 2 3 4 5 6 7 P en ye rap an NH 3 g -Ng- b ah an k er in g Jam ke Tanah Kompos Bokashi Serasah Daun Karet 37 adalah sebagai berikut: K122 K212 K121 K112 K221 K211 K111. Perlakuan K211, K122, K211, K221 lebih cepat mengalami kejenuhan dibandingkan perlakuan K111, K112, dan K212. Gambar 18. Penyerapan NH 3 campuran bahan pengisi Tabel 19. Nilai Regresi Power penyerapan NH 3 campuran bahan pengisi Perlakuan Persamaan Regresi Power R 2 K111 y = 0.014x 0.513 0.964 K112 y = 0.028x 0.183 0.976 K121 y = 0.028x 0.208 0.938 K122 y = 0.030x 0.228 0.961 K211 y = 0.022x 0.319 0.973 K212 y = 0.030x 0.186 0.941 K221 y = 0.028x 0.191 0.937 Secara umum terlihat bahwa pada perlakuan dengan jumlah serasah daun karet lebih banyak akan menyerap lebih banyak pula gas pulutan NH 3 . Perlakuan dengan jumlah serasah daun karet yang sedikit maka akan sedikit juga jumlah gas polutan NH 3 yang diserap oleh bahan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara perlakuan K122 dan K212 yang memiliki daya serap lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lain. Ini menunjukkan bahwa jumlah serasah daun karet memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan daya serap bahan pengisi. Perlakuan dengan jumlah tanah lebih banyak memiliki daya serap yang rendah dibandingkan dengan komposisi perlakuan dengan jumlah tanah yang lebih sedikit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pori-pori halus yang dimiliki serasah daun karet lebih banyak menyerap gas polutan NH 3 dibandingkan dengan pori-pori kasar yang dimilki oleh tanah dan kompos bokashi. Berdasarkan uji kadar amoniak nitrogen NH 3 -N bahwa bahan pengisi yang memiliki tingkat kejenuhan yang tinggi maka akan memiliki kandungan amoniak nitrogen yang tinggi Gambar 19. 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 0.050 1 2 3 4 5 6 7 P en ye rap an NH 3 g -Ng- b ah an k er in g Jam ke K111 K112 K121 K122 K211 K212 K221 38 Gambar 19. Jumlah amoniak dalam campuran bahan pengisi pada kondisi jenuh Besarnya amoniak nitrogen komposisi bahan pengisi tersebut adalah K111 0.726 g-Ng- bahan kering, K112 1.291 g-Ng-bahan kering, K121 1.349 g-Ng-bahan kering, K122 1.430 g- Ng-bahan kering, K211 1.276 g-Ng-bahan kering, K212 1.360 g-Ng-bahan kering, dan K221 0.865 g-Ng-bahan kering Lampiran 6. Bahan pengisi dengan jumlah serasah daun karet lebih banyak cenderung memiliki daya serap yang tinggi terhadap polutan NH 3 . Hal ini akan sebanding lurus dengan jumlah amoniak nitrogen yang diserap oleh bahan pengisi tersebut. Jika penambahan jumlah serasah daun karet diikuti dengan penambahan tanah atau kompos bokashi maka jumlah polutan yang diserap juga akan semakin banyak, tetapi lebih banyak tingkat penyerapannya jika diikuti penambahan kompos bokashi. Perbandingan kapasitas penyerapan N dari beberapa sumber dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Perbandingan Kapasitas Penyerapan Berdasarkan Komposisi Bahan Pengisi Bahan Perbandingan Kapasitas Penyerapan N g- Nkg bahan keringhari Sumber Tanah:arang sekam:kompos 1:1:0.2 0.167 Aditya 2008 Tanah:arang sekam:serasah daun karet 2:1:1 101.03 Saputra 2008 Tanah:arang sekam:kompos 1:1:2 90.89 Saputra 2008 Tanah:arang sekam:kompos:serasah daun karet 1:1:0.5:0.5 194.78 Saputra 2008 Kompos bokashi:arang sekam:serasah daun karet 2:1:1 30.7 Purnamasari 2008 Kompos bokashi:arang sekam:serasah daun karet 1:2:1 27.3 Purnamasari 2008 Kompos bokashi:arang sekam:serasah daun karet 2:2:1 28.5 Purnamasari 2008 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 K111 K112 K121 K122 K211 K212 K221 N -NH 3 g -N g -b a h a n ke ri n g Komposisi Bahan Pengisi 39

E. BIAYA BAHAN PENGISI