oleh pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan pendidikan berpengaruh negatif terhadap jumlah penduduk miskin, sedangkan variabel pengangguran berpengaruh
positif terhadap jumlah penduduk miskin. Penelitian dari Utami 2011, dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi  Tingkat  Kemiskinan  dan  Kebijakan  Penanggulangannya  Di Provinsi Jawa Timur “, dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis data
panel.  Faktor-faktor  yang  digunakan  yaitu,  kependudukan,  PDRB,  pendidikan, kesehatan  serta  pengangguran.  Dari  lima  variabel  yang  digunakan,  semuanya
signifikan  terhadap  tingkat  kemiskinan  di  Jawa  Timur.  Varibael  kependudukan berpengaruh  positif  terhadap  tingkat  kemiskinan,  variabel  Produk  Domestik
Regional  Bruto  PDRB  berpengaruh  negatif  terhadap  tingkat  kemiskinan, variabel  pendidikan  berpengaruh  negatif  terhadap  tingkat  kemiskinan,  vaiabel
kesehatan  berpengaruh  negatif  terhadap  tingkat  kemiskinan,  dan  variabel penggangguran berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan
Penelitian  tentang  “Analisis  Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhi Kemiskinan  di  Provinsi  NTT”,  memiliki  perbedaan  dengan  penelitian
sebelumnya,  perbedaan  terletak  pada  daerah  yang  menjadi  objek  penelitiannya dimana didalam penelitian ini menggunakan data panel seluruh kabupatenkota di
Provinsi  Nusa  Tenggara  Timur  dan  alat  analisis  yang  digunakan  adalah  analisis panel data.dan analisis deskriptif.
2.6 Kerangka Pemikiran
Untuk  memudahkan  kegiatan  penelitian,  maka  dibuat  kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran. Dari  kerangka  pemikiran  tersebut  dapat  dijelaskan  bahwa  pertumbuhan
ekonomi  adalah  indikator  yang  lazim  digunakan  untuk  melihat  keberhasilan pembangunan
dan merupakan
syarat bagi
pengurangan kemiskinan.
Pengangguran akan menimbulkan berbagai  masalah ekonomi dan sosial. Kondisi pengangguran  menyebabkan  seseorang  tidak  mempunyai  pendapatan  sehingga
kesejahteraan akan menurun. Karena menganggur tentunya akan meningkatkan kemiskinan. Keterkaitan
kemiskinan dengan pendidikan sangat besar karena dengan pendidikan seseorang akan  meningkatkan  keterampilan  sehingga  akan  miningkatkan  produktifitas.
Sehingga  kesejahteraan  seseorang  akan  meningkat.  Seiring  meningkatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup
Keadaan Umum di NTT : Tanah yang tandus
SDM yang berkualitas Rendah SDA yang belum dapat dioptimalkan
Infrastruktur yang buruk
Kemiskinan di NTT
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan
Pertumbuhan Ekonomi Pendidikan Tamat SMP
Jumlah Penduduk Pengangguran Terbuka
Angka Harapan Hidup
Analisis Deskriptif
Analisis Regresi Data Panel Persentase Jumlah Penduduk
Miskin
Implikasi Kebijakan
pula,apabila  seseorang  tidak  dapat  memenuhi  kebutuhan  dasar  mengakibatkan kemiskinan terjadi.
2.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis  adalah  jawaban  sementarakesimpulan  yang  diambil  untuk menjawab  pemasalahan  yang  ada  yang  diajukan  oleh  peneliti  yang  sebenarnya
harus diuji secara empiris. Maka akan diajukan hipotesis sebagai berikut : Hipotesis penelitian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan :
a. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif terhadap kemiskinan Kabupaten Kota di NTT tahun 2004-2010.
b. Pendidikan tamat SMP berpengaruh negatif terhadap kemiskinan KabupatenKota di NTT tahun 2004-2010.
c. Pengangguran terbuka berpengaruh positif terhadap kemiskinan KabupatenKota di NTT tahun 2004-2010.
d. Jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap kemiskinan KabupatenKota di NTT tahun 2004-2010.
e. Angka Harapan Hidup AHH berpengaruh negatif terhadap  kemiskinan KabupatenKota di NTT 2004-2010 .
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu berkaitan  dengan  data  yang  waktu  dikumpulkannya  bukan  tidak  harus  untuk
memenuhi  kebutuhan  penelitian  yang  sedang  dihadapi  sekarang  oleh  peneliti Juanda,2009.  Data  sekunder  yang  digunakan  berupa  data  kemiskinan,  data
pengangguran  terbuka,  jumlah  penduduk  pendidikan  lulus  SMP,  jumlah penduduk, angka harapan hidup dan pertumbuhan ekonomi.
Data  yang  menunjang  penelitian  diperoleh  dari  Badan  Pusat  Statistik BPS  dan  perpustakaan  IPB,  sedangkan  informasi  yang  lain  bersumber  dari
jurnal  ilmiah  dan  buku  teks.  Data  sekunder  yang  digunakan  adalah  deret  waktu times  series  data
untuk  kurun  waktu  2004-2010  dan  data  kerat  lintang  cross section
yang  meliputi  15  Kabupatenkota  di  NTT  yaitu  :  Sumba  Barat,  Sumba Timur,  Kupang,  Timur  Tengah  Selatan,  Timur  Tengah  Utara,  Belu,  Alor,
Lembata,  Flores  Timor,  Sikka,  Ende,  Ngada,  Manggarai,  Rote  Ndao,  dan  Kota Kupang.
3.2 Metode Analisis
Metode  analisis  yang  digunakan  untuk  untuk  menganalisis  kondisi kemiskinan  dan  strategi  kebijakan  yang  lebih  efektif  dalam  upaya  pengentasan
kemiskinan  di  NTT  digunakan  analisis  deskriptif.  Sedangkan  untuk  melihat faktor-faktor  yang  mempengaruhi  kemiskinan  di  NTT  digunakan  analisis  panel
data. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program Eviews 6.