Tabel 4.5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Lulus SMP Menurut KabupatenKota di NTT 2004-2010
No Nama Kabupaten
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 Rata-Rata
1 Sumba Barat
7,98 9,09
4,55 9,36
12,63 12,74
11,18 9,06
2 Sumba Timur
9,71 8,76
10,09 9,49
12,64 10,62
10,13 10,20
3 Kupang
11,65 10,72
9,22 14,3
14,29 13,05
12,13 11,91
4 TTS
10,67 11,94
6,58 12,05
15,35 12,64
12,14 11,62
5 TTU
9,70 6,84
9,28 9,74
12,50 13,11
9,32 10,07
6 Belu
11,56 12,02
11,3 11.47
15,16 10,82
10,89 11,88
7 Alor
14,82 15,2
17,44 16,7
16,38 15,25
13,41 15,60
8 Lembata
12,88 10,4
11,82 10,78
12,26 10,58
10,35 11,29
9 Flores Timor
10,85 9,82
11,06 11,86
14,21 12,89
10,56 11,60
10 Sikka
10,93 10,62
10,62 11,95
11,44 10,71
9,71 10,85
11 Ende
12,18 12,5
12,99 11,81
14,9 13,07
12,3 12,82
12 Ngada
9,71 10,25
10,39 9,78
10,84 11,24
10,99 10,45
13 Manggarai
12,94 8,60
8,75 7,71
10,09 10,32
9,85 9,54
14 Rote Ndao
9,99 11,07
13,74 10,79
13,17 11,62
10,33 11,51
15 Kota Kupang
19,31 17,75
17,37 17,07
18,99 17,9
15,98 17,76
16 NTT
11,20 11,03
11,01 10,46
13,18 12,02
11,89 11,75
Sumber : BPSdiolah 2004-2010 Pada data diatas menunjukan bahwa persentase penduduk berumur
sepuluh tahun keatas yang lulus pendidikan SMP tertinggi berada di Kota Kupang sebagai ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur, tingginya persentase ini
dikarenakan akses fasiilitas pendidikan di kota ini lebih baik dan lebih maju dibandingkan dibeberapa kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur,
selain itu kesadaran penduduknya di kota kupang akan pentingnya pendidikan masih tinggi dibandingkan di KotaKabupaten lainnya, sehingga Kota Kupang
bisa lebih baik dan maju dari segi pendidikan tamat SMP.
4.1.6 Tingkat Pengangguran Terbuka
Ditinjau dari aspek tenaga kerja jumlah penduduk yang besar pada dasarnya merupakan potensi sumberdaya yang sangat berharga. Potensi ini bila
digunakan baik akan berdampak besar dalam pembangunan. Tingakat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK dan Tingkat Pengangguran TerbukaTPT merupakan
indikator yang sering digunakan untuk menilai keberhasilan pembangunan di bidang ketenagakerjaan.
Penduduk NTT tahun 2010 mencapai 4,68 juta jiwa, dengan luas wilayah 48.718 km
2
berarti setiap km
2
wilayah NTT ditempati penduduk sebanyak 96 orang. Badan Pusat Statistik BPS NTT selama periode tahun 2004-2010, tingkat
pengangguran terbuka di semua kabupatenkota di daerah NTT mengalami penurunan. Tingkat penurunan terbesar ada di kota Kupang dengan penurunan
13,39 point. Hasil Sakernas 2010 menunjukan, jumlah angkatan kerja di NTT sebanyak
2.226.884 orang dan jumlah yang terserap bekerja sebanyak 2.061.229 orang. Dari table 4.6 terlihat bahwa pada tahun 2010 Tingkat Pengangguran Terbuka TPT di
NTT 3,40 persen, artinya dari setiap 100 orang yang aktif di pasar kerja 97 diantaranya bekerja sementara sekitar 3 orang lainnya merupakan pencari kerja
atau penganggur, akan tetapi penurunan angka pengangguran yang kecil ini tidak dengan serta menginterpretasikan sama baiknya kondisi ketenagakerjaan. Hal ini
disebabkan, o leh karena tingkat pengangguran tidak didasarkan “labour force
approach ” yaitu sistem pembayaran upah didasarkan atas perjanjian kerja dan
peraturan perburuhan yang ketat, serta tidak tersedianya dana sosial bagi penganggur, yang menyulitkan untuk membedakan yang bekerja dan penganggur.
Dari Tabel 4.6 mengenai tingkat pengangguran terbuka di NTT menunjukan kecendrungan penurunan tingkat pengangguran yaitu dari 5,54
persen tahun 2004 ke 3,40 persen tahun 2010. Walaupun pada tahun 2008-2009 tingkat pengangguran seluruh kabupatenkota NTT mengalami peningkatan
mungkin dikarenakan adanya krisis global pada tahun 2008.
Tabel 4.6 Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka KabupatenKota NTT Tahun 2004-2010
No Nama Kabupaten
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 Rata-Rata 1
Sumba Barat 1,13
4,03 2,78
4,99 3,82
5,16 4,09
3,00 2
Sumba Timur 6,29
6,72 2,45
2,97 2,34
4,79 3,38
4,14 3
Kupang 7,66
10,01 5,36
3,72 2,79
3,57 1,91
5,22 4
TTS 1,85
6,25 3,01
3,24 3,88
2,80 1,69
3,24 5
TTU 3,25
5,77 2,27
2,83 2,99
4,12 1,69
3,27 6
Belu 2,64
5,39 3,97
3,13 3,10
3,13 2,02
3,34 7
Alor 6,14
6,50 4,32
4,28 2,88
4,35 3,66
6,01 8
Lembata 4,05
6,19 3,25
3,10 2,76
3,73 2,03
3,59 9
Flores Timor 4,83
4,84 4,72
6,30 4,94
4,75 3,70
4,87 10
Sikka 2,23
5,27 2,71
3,41 3,92
3,32 1,70
3,36 11
Ende 1,44
4,12 2,88
2,88 3,14
3,85 3,69
3,14 12
Ngada 2,43
4,70 1,63
2,37 3,98
3,10 2,33
2,89 13
Manggarai 3,36
3,48 3,21
1,75 2,49
2,88 1,43
2,87 14
Rote Ndao 3,68
3,77 3,88
3,67 5,02
5,75 5,08
4,41 15
Kota Kupang 22,22
14,55 10,29
14,14 11,99 14,28
8,82 13,70
16 NTT
5,54 6,11
3,78 4,24
3,98 4,46
3,40 4,47
Sumber : BPS diolah NTT 2004-2010
Namun,pada tahun 2010 tingkat pengangguran terbuka di NTT mengalami penurunan kembali dari 4,46 persen menjadi 3,40 persen.
Tingkat Penganguran Terbuka tertinggi berada di Kota Kupang, karena Kota Kupang sebagai ibukota provinsi NTT, banyak penduduk yang ingin bekerja
di kota ini, dengan segala macam fasilitas yang ada, namun pertambahan pekerja ini tidak diikuti oleh lahan kesempatan kerja yang ada, yang membuat
pengangguran terjadi. Secara umum terjadinya pengangguran dapat disebabkan beberapa faktor antara lain : terbatasnya jumlah lapangan kerja yang tersedia,
pertumbuhan penduduk yang relative cepat, iklim usaha yang kurang kondusif, dan kualitas SDM yang tidak linear dengan pendidikan yang dicapai.
4.1.7 Fasilitas Pelayanan Kesehatan