Tabel 4.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto NTT Atas Dasar Harga Berlaku menurut Sektor 2004-2011
Lapangan Usaha 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011 1. Pertanian
2. Pertambangan 3. Indsutri Pengolahan
4. Listrik,Gas Air 5. BangunanKonstruksi
6. Perdagangan,RestoHotel 7. PengangkutanKomunikasi
8. KeuanganSewa 9. Jasa-jasa
41,90 1,54
1,63 0,40
7,57 15,77
5,97 3,11
22,10 40,74
1,48 1,80
0,42 7,55
15,99 6,41
3,38 22,22
40,56 1,42
1,76 0,45
7,38 16,09
6,45 3,34
22,55 40,27
1,37 1,70
0,44 7,06
15,99 6,22
3,90 23,05
40,39 1,34
1,56 0,41
6,88 15,65
6,41 3,80
23,52 39,51
1,31 1,55
0,42 6,93
16,09 6,08
3,99 24,12
38,45 1,31
1,54 0,42
6,97 16,76
5,78 4,07
24,60 35,00
1,00 1,50
1,00 7,00
16,00 5,00
2,00 32,00
PDRB 100
100 100
100 100
100 100
100
Sumber : BPS Provinsi NTT 2004-2011 Sementara konsumsi pemerintah hanya memberikan kontribusi sebesar
22,24 persen. Seiring dengan meningkatnya PDRB NTT, kontribusi konsumsi rumah tangga terus meningkat yaitu dari 9,05 triliyun pada tahun 20101 menjadi
10,80 triliyun pada tahun 2011. Demikian juga dengan konsumsi pemerintah dan komponen penggunaan lainnya.
4.1.4 Jumlah Penduduk
Dalam perekonomian suatu wilayah, penduduk memiliki peran penting, yaitu sebagai pelaku ekonomi. Pengamatan potensi penduduk dalam konteks
perekonomian wilayah antara lain dapat dilakukan dari sisi jumlah, komposisi umur, tingkat pengangguran, rasio beban ketergantungan dan sebagainya.
Komposisi penduduk NTT didominasi oleh penduduk mudadewasa.
Pada periode 2004-2010 jumlah penduduk NTT terus meningkat dari 4,18 juta jiwa pada tahun 2004 menjadi 4,68 juta jiwa pada tahun 2010, namun
pertumbuhan pada tahun 2008-2010 pertumbuhannya semakin melambat dari 1,92 persen menjadi 1,28 persen. Hal ini selaras dengan penduduk yang
menggambarkan penduduk usia 0-4 tahun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan penduduk usia 5-9 tahun.
Pengendalian pertumbuhan penduduk lewat revitalisasi program KB perlu terus menjadi perhatian pemerintah agar tidak terjadi ledakan jumlah penduduk
usia muda yang dapat menambah beban tanggungan pemerintah. Dengan luas wilayah sekitar 48.718 km
2
, berarti pada tahun 2010, setiap km
2
wilayah di NTT ditempati penduduk sebanyak 96 orang.
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Nusa Tenggara Timur Menurut KabupatenKota Tahun 2004-2010 jiwa
Sumber : BPS NTT2004-2010 Tabel 4.4 menunjukan bahwa secara rata-rata kotakabupaten yang
memiliki jumlah penduduk terbanyak berada di Kabupten Manggarai dan yang memiliki jumlah penduduk terendah berada pada Kabupaten Lembata, walaupun
Kabupaten Manggarai memiliki jumlah penduduk terbanyak namun kabupaten ini
No Nama
Kabupaten 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
1 Sumba Barat
399.580 403.834
409.851 419.308
427.908 436.422
458.281 2
Sumba Timur 203.525
206.261 217.454
223.116 228.351
233.568 277.322
3 Kupang
337.406 344.008
362.790 373.663
383.896 394.173
377.508 4
TTS 405.993
409.696 412.353
415.660 417.942
419.984 441.155
5 TTU
197.714 211.616
209.307 211.350
213153 214.842
229.803 6
Belu 352.176
358.076 394.810
418.004 441.541
465.933 352.297
7 Alor
170.965 172.211
177.009 178.964
180.487 181.913
190.026 8
Lembata 99.458
98.646 102.344
104.440 106.312
108.152 117.829
9 Flores Timor
218.257 220.104
225.268 229.918
234.076 238.166
232.605 10
Sikka 280.841
281.345 275.936
277.627 278.628
279.564 300.328
11 Ende
241.826 241.929
237.555 238.040
238.137 238.195
260.605 12
Ngada 245.169
245.864 250.305
254.639 258.398
262.055 272.513
13 Manggarai
673.401 689.584
690.668 705.295
718.432 731.396
771.898 14
Rote Ndao 104.899
105.715 110.617
112.253 114.236
115.874 119.908
15 Kota Kupang
258.104 271.405
279.124 286.299
292.299 299.518
336.239 16
NTT 4.188.774
4.260.924 4.355.121
4.448.873 4.534.319
4.619.655 4.688.827
tidak mengindikasikan terjadinya kepadatan penduduk pada tahun 2010 tiap kilometer persegi wilayah kota kupang ini dihuni oleh 1.870 orang, kepadatan
penduduk terjadi pada Kota kupang sebagai tempat lokasi berdirinya berbagai perkantoran tingkat provinsi.
4.1.5 Pendidikan Tamat SMP