Kemiskinan Gambaran Umum .1Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

Memiliki sebanyak 40 sungai dengan panjang antara 25-118 kilometer BPS, 2010. Sebagai bagian dari negara maritim, Provinsi NTT dikelilingi oleh perairan maupun daratan. Provinsi NTT di sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores, di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, sebelah barat berbatasan dengan pulau Sumbawa dan Provinsi NTB, dan di sebelah timur berbatasan dengan negara Timor Leste. Secara administratif, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 2008, Provinsi NTT terdiri dari 20 kabupaten, 1 kota, 254 kecamatan, 297 kelurahan dan 2.387 desa.

4.1.2 Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu topik pembahasan yang menarik dan senantiasa diwacanakan pada berbagai kesempatan oleh berbagai pelaku. Pada berbagai tahapan pembangunan di Indonesia termasuk Nusa Tenggara Timur issue kemiskinan mendapatkan perhatian yang serius. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi persoalan ini. Sekalipun demikian permasalahan ini tak juga dituntaskan. Faktanya, kemiskinan bersifat multidimensional yang tidak saja berakar pada realitas fisik dan psikologis, tetapi juga pada masalah struktural. Upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan melalui berbagai strategi, salah satunya dengan pemberian BLTBantuan Langsung Tunai. Jumlah rumah tangga sasaran penerima BLT di Provinsi NTT tercatat sebanyak 623.137 rumah tangga atau sebesar 64,42 persen. Rumah tangga tarsebut terdiri dari kategori sangat miskin sebanyak 137.233 rumah tangga22,02 persen, miskin sebanyak 297.997 rumah tangga 47,82 persen dan kategori hampir miskin sebanyak 187.907 rumah tangga 30,16 persen. Alokasi BLT di propinsi NTT lebih dari separuhnya 53,23 persen terdapat pada 5lima kabupaten yakni Kabupaten Manggarai, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Belu. Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Miskin NTT Tahun 2004-2010 Jiwa Sumber : BPS NTT 2010 Dari tabel 4.1 terlihat bahwa dalam kurun waktu 7 tujuh tahun terakhir terjadi kecenderungan kenaikan angka persentase penduduk miskin pada tahun 2004-2006 yang kemudian menurun pada tahun 2007 sampai 2010. Kenaikan persentase jumlah penduduk miskin pada tahun 2004-2006 di duga kuat disebabkan karena adanya penurunan daya beli masyarakat adanya kenaikan harga BBM. Perkembangan angka kemiskinan di Nusa Tenggara Timur tersebut mencerminkan betapa beratnya beban pemerintah dalam angka pengentasan kemiskinan penduduk wilayah ini. Berdasarkan data yang didapat dari BPS, kabupaten yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di provinsi NTT yaitu kabupaten Timor Tengah Selatan dengan jumlah penduduk miskin tahun 2010 No Nama Kabupaten 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Sumba Barat 164.300 172.100 184.600 172.900 148.520 143.370 141.700 2 Sumba Timur 80.300 85.500 90.200 82.800 81.090 76.560 74.000 3 Kupang 109.000 110.200 122.600 111.600 96.630 90.030 93.600 4 TTS 149.500 153.700 194.800 147.500 130.770 123.420 126.600 5 TTU 62.700 65.500 68.000 60.400 55.170 50.620 52.200 6 Belu 70.400 72.100 79.000 83.900 82.740 77.140 54.700 7 Alor 48.700 52.000 54.700 48.200 43.180 39.220 40.300 8 Lembata 33.500 35.200 37.700 33500 28.840 26.990 31.500 9 Flores Timor 33.100 34.200 37.200 31.200 29.260 24.820 22.400 10 Sikka 53.000 55.500 59.600 50.500 45.900 40.460 40.200 11 Ende 49.600 51.000 53.200 46.000 57.480 51.710 56.400 12 Ngada 37.300 39.200 41.900 40.700 36.200 32.900 33.700 13 Manggarai 203.600 214.700 226.100 204.000 186.060 171.790 178.100 14 Rote Ndao 28.200 29.100 30.700 30.100 38.830 37.300 39.500 15 Kota Kupang 27.800 25.200 24.200 20.300 46.110 35.420 35.600 16 NTT 1.151.000 1.195.200 1.304.500 1.163.600 1.107.680 1.021.740 1.020.500 sebanyak 126.600 jiwa 28,69 persen darai total penduduk 441.155 jiwa. Tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dikarenakan, secara topografis wilayah kabupaten TTS memiliki curah hujan yang rendah sehingga lahan di wilayah tersebut umumnya kering dan tandus, selain itu sektor pertanian 95,3 persen masih memegang peranan penting karena sebagian besar penduduk bekerja dan mengandalkan hidupnya dari pertanian. Gambaran tingkat pendidikan penduduk wilayah kabupaten TTS memiliki tingkat pendidikan yang rendah, indikator ini dapat ditunjukan dengan rata-rata lama sekolah pada tahun 2009 rata-rata lama sekolah Timor Tengah Selatan adalah 6,12 tahun berarti hanya menyelesaikan pendidikan sampai pada kelas enam SD. Sedangkan, untuk jumlah penduduk miskin terendah berada di Kota Kupang sebagai ibukota Provinsi Nusa Tengggara Timur, jika diamati menurrut daerah tempat tinggal menunjukan jumlah penduduk miskin dipedesaan lebih banyak dibandingkan di perkotaan. Hal ini disebabkan penduduk diperkotaan umumnya bekerja di sektor sekunder maupun tersier sehingga memiliki pendapatan yang lebih banyak dibandingkan penduduk pedesaan yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan informal. Banyaknya penduduk miskin di pedesaan masih banyak yang belum menikmati kesejahteraan dibandingkan penduduk diperkotaan.

4.1.3 Pertumbuhan Ekonomi