Perkembangan Pembangunan Manusia Gambaran Umum .1Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

peningkatan yang cukup tinggi dari angka 65,06 tahun hingga 65,61 tahun kenaikan sebesar 0,55 tahun Semakin lama rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani seseorang ketika dilahirkan maka menunjukan derajat kesehatan di suatu wilayah tersebut semakin membaik. . Indikator ini sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk khususnya di bidang kesehatan. Kenaikan yang cukup signifikan ini menunjukan perbaikan pembangunan di bidang kesehatan. Semakin tinggi nilai angka harapan hidup di suatu wilayah, maka mengindikasikan pembangunan sosial ekonomi terutama yang terkait dengan fasilitas kesehatann di wilayah tersebut semakin maju.

4.1.9 Perkembangan Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia IPM adalah indeks komposit dari indeks kesehatan yang diukur dari rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf, serta indeks daya beli yang diukur dari tingkat kehidupan yang layak secara keselurhan. Secara umum, IPM kabupatenkota menggambarkan kinerja pembangunan manusia pada tingkat kabupatenkota. Kinerja pembangunan manusia dapat dinilai berhasil atau gagalnya berdasarkan pencapaian angka IPM. Selama lima tahun terakhir IPM kabupatenkota di Nusa Tenggara Timur menunjukan perkembangan meningkat. Meskipun Kabupaten Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Sumba Barat dan Belu merupakan kabupaten dengan IPM terendah, tetapi dari perkembangan IPM kelima kabupaten tersebut menunjukan peningkatan. Berdasarkan perhitungan Indeks Pembangunan Manusia yang dihitung oleh Badan Pusat Statistik angka IPM tahun 2006 dan 2009 adalah 64.8 dan 66.60, yang menempati urutan ke 31 dari keseluruhan propinsi yang ada di Indonesia. Tabel 4.9 Kabupaten dan Kota dengan Urutan IPM Tertinggi dan Terendah, 2006-2010 Tertinggi KabupatenKota 2006 2007 2008 2009 2010 Kota Kupang 74,75 75,91 76,58 76,94 77,31 Ngada 67,33 67,95 68,56 69,01 69,45 Alor 66,93 67,31 67,82 68,16 68,48 Terendah KabupatenKota 2006 2007 2008 2009 2010 Sumba Tengah 58,36 58,63 59,01 59,84 60,80 Sumba Barat Daya 59,93 59,29 59,87 60,54 60,99 Sumba Timur 60,02 60,26 60,80 61,41 61,80 Sumba Barat 60,14 60,82 62,17 62,90 63,85 Belu 61,71 62,82 63,41 63,91 64,34 Sumber : BPS diolah 2006-2010 Tingginya peringkat IPM NTT mengindikasikan rendahnya kualitas sumberdaya manusia dalam perbandingan dengan daerah lainnya di Indonesia. Hal ini terjadi karena akumulasi dari berbagai permasalahan seperti rendahnya tingkat pendidikan rendahnya tingkat kesehatan, yang secara berlanjut mengakibatkan rendahnya kinerja perekonomian rakyat yang berimplikasi pada rendahnya tingkat pendapatan masyarakat.

4.2 Uji Kesesuaian Model