Gambar 4.2 Uji Kenormalan.
4.5 Interpretasi Model
Berdasarkan hasil estimasi dudaptkan bahwa variabel yang signifikan memengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi NTT antara lain :pertumbuhan
ekonomi, pendidikan tamat SMP, jumlah penduduk, dan angka harapan hidup
4.5.1 Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi meupakan perubahan nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB suatu wilayah yang dinilai atas dasar harga konstan. Dari
hasil estimasi di dapat nilai koefisien yang bernilai negatif dan signifikan yaitu -
0,038586, artinya setiap kenaikan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen maka akan menurunkan jumlah penduduk miskin sebesar 0,038586 persen.
Dari nilai probabilitas 0,0986 signifikan pada taraf nyata 10 persen. Pertumbuhan ekonomi digunakan
untuk memahami dinamika perekonomian suatu wilayah dengan melihat
2 4
6 8
10 12
-0.75 -0.50
-0.25 0.00
0.25 0.50
0.75
Series: Standardized Residuals Sample 2004 2010
Observations 105
Mean -0.036321
Median 0.002955
Maximum 0.910819
Minimum -0.715925
Std. Dev. 0.374159
Skewness 0.050405 Kurtosis
1.888329 Jarque-Bera 5.451141
Probability 0.065509
percepatan perekonomiannya. Hal ini berarti bahwa deengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya kenaikan permintaan akan barang
dan jasa, artinya kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa akan meningkat . sehingga secara tidak langsung dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi
mampu mengurangkan kemiskinan yang selalu diidentikan dengan tidak mampunya masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan.
Laju pertumbuhan ekonomi daerah dapat didorong melalui peningkatan investasi daerah. Untuk meningkatkan investasi daerah, pemerintah seharusnya
turut andil dalam hal itu dengan melalui perbaikan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang aktivitas tersebut. Misalnya dengan perbaikan
infrastruktur maupun fasilitas publik seperti jalan, jembatan,dll. Laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat merupakan prasyarat untuk
mengurangi kemiskinan dan hasil dari pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat miskin
merupakan syarat cukup untuk menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan dalam menurunkan tingkat kemiskinan adalah
pertumbuhan yang berkualitas yaitu menyebar merata pada seluruh lapisan masyarakat dan mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
4.5.2 Jumlah Penduduk Tamatan SMP