Model lima tahap proses pembelian konsumen
Gambar 2. Proses Keputusan Pembelian Konsumen Kotler dan Keller, 2009
2.6. Preferensi Konsumen
Preferensi konsumen merupakan pilihan kelebihsukaan oleh seseorang terhadap suatu produk yang dikonsumsi berdasarkan evaluasi terhadap
berbagai atribut yang terdapat pada produk tersebut Kotler dan Keller, 2007. Sedangkan menurut Nicholson 2001, konsep preferensi menyatakan bahwa
jika seseorang mengatakan dia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi dibawah A tersebut disukai daripada kondisi dibawah pilihan
B. hubungan preferensi konsumen biasanya diasumsiakan memiliki tiga sifat dasar properti, yaitu:
1. Kelengkapan Completeness
Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap orang harus selalu harus bisa menspesifikan apakah:
a. A lebih disukai daripada B
b. B lebih disukai daripada A
c. A dan B sama-sama disukai
2. Transitivitas Transitivity
Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, dan B lebih disukai daripada C, maka ia harus lebih menyukai A daripada C. Dengan
demikian seseorang tidak bisa mengartikulasikan preferensinya yang saling bertentangan. Properti diatas mengasumsikan bahwa konsumen
selalu dapat membuat peringkat atas semua situasi dan kondisi mulai dari hal yang palingdisukai hingga hal yang paling tidak disukai.
Menurut Fitz Roy dalam Dhewi 2005, preferensi adalah seperangkat objek yang dinilai sesuai atau mendekati kesesuaian dengan persyaratan yang
dikehendaki konsumen. Menurut Simatupang dan Ariani dalam Hayati, dkk 2009, Preferensi
konsumen adalah konsepsi abstrak yang menggambarkan peta peningkatan
Perilaku Pascapembelia
Keputusan Pembelian
Evaluasi Alternatif
Pencarian Informasi
Pengenalan Masalah
kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadinya. Dengan kata lain preferensi konsumen merupakan
gambaran tentang kombinasi barang atau jasa yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya. Dalam teori
preferensi konsumen, seorang konsumen diasumsikan mampu membedakan semua jenis komoditi yang ia hadapi, komoditi mana yang ia pilih, komoditi
mana yang sama saja bila dipilih dengan komoditi lainnya atau dengan kata lain dalam teori preferensi konsumen diasumsikan setiap konsumen mampu
membuat daftar urutan atau rank preference atas semua komoditi yang dihadapinya.
2.7. Analisis Faktor