34
Analisis dengan menggunakan analisis location quotient dan analisis shift share
dapat lebih mudah dilakukan dengan menggunakan software komputer, yaitu program Microsoft Excel 2007. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan dua
analisis tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor basis dan non-basis serta laju pertumbuhan dan daya saing sektor-sektor perekonomian di Kabupaten
Kerinci.
3.4. Definisi Operasional 3.4.1.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara atau daerah. PDRB didefinisikan sebagai jumlah
nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam wilayah tertentu. Perhitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu pertama PDRB atas dasar
harga berlaku, menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada setiap tahun, dan kedua PDRB atas dasar harga konstan,
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar penghitungannya. PDRB yang akan
dianalisis adalah PDRB Kabupaten Kerinci dan Provinsi Jambi atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha periode 2005-2009.
3.4.2. Tahun Dasar dan Tahun Akhir Analisis
Tahun dasar dan tahun akhir analisis sangat penting dalam penelitian ini. Tahun dasar analisis merupakan tahun yang dijadikan titik awal sebagai acuan untuk
35
menganalisis pertumbuhan sektor-sektor perekonomian. Tahun akhir analisis merupakan tahun yang dijadikan titik akhir untuk melihat pertumbuhan sektor-sektor
perekonomian.
3.4.3. Sektor Perekonomian
Sektor perekonomian dibuat berdasarkan pendapatan oleh masing-masing sektor atau berdasarkan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh setiap sektor. Pada
umumnya terdapat sembilan sektor perekonomian di suatu negara. Sektor-sektor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengakutan dan Komunikasi 8. Keuangan dan Jasa Persewaan
9. Jasa-jasa.
36
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Geografi dan Wilayah Administratif
Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. Ibu kota dari kabupaten ini adalah Sungai Penuh. Letak wilayah Kabupaten Kerinci secara
geografis di antara 01
○
41’ sampai 02
○
26’ lintang selatan dan 101
○
08’ sampai 101
○
40’ bujur timur berjarak 419 km dari Kota Jambi. Wilayah Kabupaten Kerinci di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, di sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Merangin, di sebelah barat Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Barat, dan Kabupaten Bungo di sebelah timur.
Kabupaten Kerinci merupakan salah satu kabupaten terkecil diantara kabupatenkota yang ada di Provinsi Jambi. Wilayahnya memiliki luas 380.850 Ha
yang terletak di sepanjang Bukit Barisan. Secara umum wilayah Kabupaten Kerinci dapat dikelompokkan dalam beberapa satuan morfologi yaitu dataran, perbukitan
yang bergelombang halus sampai perbukitan sedang dan pergunungan. Bentuk morfologi dan peyebaran batuan di sebelah utara memiliki morfologi yang lebih
tinggi yaitu morfologi perbukitan gelombang sampai pergunungan, yang diikuti dengan variasi dan jenis batuan yang ada, sedangkan di selatan terdapat morfologi
dataran rendah dan batuan yang relatif sejenis. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Kerinci memiliki potensi sumber daya yang besar dan keindahan
alam. Potensi yang sangat besar dari Kabupaten Kerinci adalah menjadikan