Teori Pertumbuhan Rostow TINJAUAN PUSTAKA

8 suatu sektor merupakan sektor basis, namun untuk tahun-tahun berikutnya sektor tersebut belum tentu menjadi sektor basis, karena sektor basis dapat mengalami kemunduran ataupun kemajuan pada setiap tahun. Kemunduran sektor basis dapat disebabkan oleh adanya penurunan permintaan di luar daerah ataupun karena kehabisan cadangan sumber daya. Penyebab kemajuan sektor basis yaitu adanya perkembangan jaringan transportasi dan komunikasi, perkembangan pendapatan dan penerimaan daerah, perkembangan teknologi serta adanya pengembangan prasarana ekonomi dan sosial.

2.2. Teori Pertumbuhan Rostow

Teori pertumbuhan menurut Walt W. Rostow pada tahun 1960 merupakan teori tahapan pertumbuhan ekonomi yang memandang proses pembangunan sebagai suatu tahapan yang harus dialami oleh seluruh negara atau daerah Todaro, 2003. Pembangunan ekonomi ditransformasikan dari suatu masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern. Penyebab terjadinya perubahan struktur ekonomi tersebut adalah : 1. Perubahan padangan masyarakat yang pada mulanya berkeyakinan bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh alam. 2. Perubahan reorientasi organisasi ekonomi. 3. Perubahan cara masyarakat dalam membentuk kedudukan seseorang dalam sistem kekeluargaan menjadi ditentukan oleh kesanggupan melakukan pekerjaan. 4. Perubahan penanaman modal, dari penanam modal tidak produktif ke penanam modal yang lebih produktif. 9 Adapun konsep dasar dari teori pertumbuhan Rostow ini yaitu : 1. Tahapan pembangunan yang harus dilalui oleh suatu negara atau daerah : a. Masyarakat tradisional, dicirikan oleh fungsi produksi masih terbatas, teknologi dan pengetahuan yang sederhana, sikap masyarakat masih primitif serta berpikir irasional meliputi masyarakat yang sedang dalam peralihan. Ciri-ciri masyarakatnya adalah memiliki produktivitas perkapita yang rendah, sumberdaya masyarakat digunakan untuk sektor pertanian, struktur sosial masyarakat bersifat hierarkis dan kekuatan politik ada pada tuan tanah. b. Prasyarat pra-lepas landas, dicirikan oleh adanya perubahan dalam masyarakat baik dalam tatanan ekonomi, sosial dan budaya. Tahap ini masyarakat berada dalam masa transisi. Masyarakat mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri serta pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara otomatis. Peran sektor pertanian sangat penting karena kemajuan sektor ini akan menjamin pasokan bahan makanan, dan kenaikan sektor pertanian akan memperluas sektor industri. Ciri-ciri masyarakatnya adalah melakukan penerapan ilmu pengetahuan modern, munculnya wirausaha, kenaikan investasi, perubahan masyarakat dalam ilmu pengetahuan, perubahan teknik produksi dan pengambilan risiko. c. Lepas landas, kondisi yang dicirikan oleh tumbuhnya sektor-sektor industri besar didukung oleh teknologi industri dan pertanian. Pada tahap ini terjadi pembagunan prasarana serta tumbuhnya kekuatan politik yang sangat peduli akan modernisasi dan pertumbuhan ekonomi. 10 d. Tahap menuju kematangan, dicirikan oleh masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada semua kegiatan produksi. Pada tahapan ini akan terjadi pola pergeseran sektor pempimpin yang akan digantikan oleh sektor baru dengan perkembangan teknologi, kekayaan alam dan kebijakan pemerintah. Ciri-ciri lainnya yaitu tahap ini didasari oleh pertumbuhan industri yang beraneka ragam dan telah terkait dengan pasar internasional. e. Masyarakat berkonsumsi tinggi, keadaan yang dicirikan oleh pendapatan per kapita yang tinggi dan persoalaan telah beralih dari pertumbuhan industri ke kesejahteraan sosial yang lebih tinggi. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperbesar kekuasaan serta pengaruh luar negeri, menciptakan negara kesejahteraan dan meningkatkan konsumsi masyarakat yang melebihi kebutuhan pokok seperti barang-barang konsumsi tahan lama dan barang- barang mewah. 2. Adanya peranan pemerintah dalam proses tahapan tersebut yaitu perencanaan. Teori pertumbuhan ini mendapatkan respon berupa pro dan kontra. Sejumlah pendapat mengakui bahwa perubahan ekonomi membawa dampak pada struktur sosial dan politik serta mengubah budaya dan perilaku. Sedangkan pendapat yang kontra terhadap teori ini yaitu : - Model pertumbuhanan di negara-negara maju belum tentu sesuai jika diterapkan di negara berkembang. - Tahap pertumbuhan tidak selalu sama pada setiap wilayah tergantung karakteristik wilayah masing-masing. 11 - Tidak memperhitungkan kemungkinan terjadinya kegagalan pada proses tahap lepas landas.

2.3. Prinsip dasar pembangunan ekonomi daerah