13
orang banyak dengan inisiatifnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Aktivitas memenuhi kebutuhan itu membuat roda perekonomian berputar, menghasilkan gaji
dan upah bagi pekerja dan pajak bagi pemerintah. Penghasilan dari pajak itu dapat digunakan oleh pemerintahan daerah untuk membentuk suatu kondisi agar
perekonomian daerah berkembang lebih lanjut. Jika kebijakan manajemen pembangunan tidak tepat sasaran maka akan
mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, manajemen pembangunan daerah mempunyai potensi untuk meningkatkan pembangunan
ekonomi serta menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.
2.4. Konsep Daya Saing Wilayah dan Pengembangan Wilayah
Daryanto dan Hafizriandra 2010 pada tingkat wilayah, konsep daya saing daerah menurut Departemen Perdagangan dan Industri Inggris UK-DTI adalah
kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan domestik dan internasional.
Menurut Center for Urban and Regional Studies CURDS di Inggris konsep daya saing adalah kemampuan sektor bisnis atau perusahaan pada suatu daerah dalam
menghasilkan pendapatan yang tinggi serta tingkat kekayaan yang lebih merata untuk penduduknya, sedangkan World Economic Forum WEF mendefinisikan daya saing
nasional sebagai kemampuan perekonomian nasional yang mencapai pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan. Komponennya meliputi kebijakan-kebijakan yang
14
tepat, institusi yang sesuai, serta karakteristik ekonomi lain yang mendukung. Pada hakikatnya daya saing adalah kompetisi.
Daya saing suatu wilayah tercipta jika wilayah tersebut memiliki kompetensi inti core competence yang dapat dibedakan dari wilayah lainnya. Kompetensi inti
tersebut dapat dicapai melalui creation of factor, yaitu upaya menciptakan berbagai faktor produksi yang jauh lebih baik dibandingkan para pesaingnya.
Konsep pengembangan wilayah secara garis besar terbagi atas pengembangan wilayah berbasis sumber daya, pengembangan wilayah berbasis komoditas unggulan,
pengembangan wilayah berbasis efisiensi dan pengembangan wilayah menurut pelaku pembangunan. Kompetensi inti dalam konteks pengembangan wilayah
merupakan upaya dalam mengkoordinasikan dan mengintegrasikan sektor-sektor yang berkembang di wilayah tertentu. Suatu wilayah akan dapat bersaing secara
global, apabila pengambil keputusan dan dunia usaha dapat mengkaji bagaimana suatu kompetensi inti dan peluang ekonomi suatu wilayah dapat disesuaikan dengan
permintaan pasar lokal dan ekspor. Oleh karena itu, memerlukan dukungan market intelligence
yang mampu memandang ke depan mengenai pasar serta mampu mengantisipasi adanya konsumsi dan ekspor.
2.5. Kegunaan, Keunggulan, dan Kelemahan Alat Analisis 2.5.1.