11
- Tidak memperhitungkan kemungkinan terjadinya kegagalan pada proses tahap lepas landas.
2.3. Prinsip dasar pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah menurut Darwanto 2002 merupakan bagian dari
pembangunan daerah secara menyeluruh. Pembangunan ekonomi daerah perlu
memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang terhadap isu‐isu ekonomi daerah
yang dihadapi, dan perlu mengkoreksi kebijakan yang salah. Dua prinsip dasar
pengembangan ekonomi daerah yang perlu diperhatikan adalah 1 mengenali ekonomi
wilayah, dan 2 merumuskan manajemen pembangunan daerah yang pro‐bisnis.
1 Ekonomi Wilayah
Pertumbuhan penduduk merupakan faktor utama pertumbuhan ekonomi, karena mampu menyebabkan suatu wilayah berubah cepat dari desa pertanian
menjadi agropolitan hingga pada akhirnya mencapai kota besar. Proses pertumbuhan alami dan urbanisasi merupakan penyebab terjadinya pertumbuhan penduduk. Dalam
hal ini pertumbuhan alami merupakan faktor utama yang memberikan pengaruh terhadap ekonomi wilayah karena menciptakan berbagai macam kebutuhan barang
dan jasa. Penyebab lainnya adalah urbanisasi dimana pada umumnya dilakukan oleh orang-orang berusia muda yang mencari pekerjaan di industri atau perusahaan yang
jauh dari tempat mereka berasal, perpindahan wilayah itu terjadi dari desa ke kota. Perpindahan tersebut terjadi berkaitan dengan pendidikan. Semakin tinggi tingkat
pendidikan maka tingkat perpindahan pun akan semakin tinggi. Salah satu cara untuk
mengurangi migrasi keluar, masyarakat perlu mulai untuk melatih angkatan kerja pada tahun-tahun pertama kerja dengan memberikan pekerjaan sambilan, selanjutnya
12
merencanakan masa depan mereka sebagai tenaga kerja dewasa dan memberikan dorongan bagi mereka agar tetap tinggal dengan menyediakan lapangan kerja yang
sesuai. Wilayah pinggiran biasanya memiliki karakter sebagai wilayah yang tidak
direncanakan, berkepadatan rendah dan tergantung sekali keberadaannya dengan penggunaan lahan yang ada. Tempat seperti ini akan membuat penyediaan sarana
umum menjadi sangat mahal. Dalam suatu wilayah antar kota, desa dan tempat- tempat lainnya harus ada satu kesatuan. Pemerintah daerah perlu mengenali pola
pengadaan sarana umum yang efektif di suatu wilayah, baik di wilayah lama maupun di wilayah pinggiran.
Dalam ekonomi wilayah sebaiknya tidak berbasis satu sektor tertentu. Keanekaragaman ekonomi diperlukan untuk mempertahankan lapangan pekerjaan
dan menstabilkan ekonomi wilayah. Selain itu suatu wilayah perlu memiliki akses transportasi dan jalur jalan yang baik untuk menghubungkan suatu wilayah dengan
kota-kota besar sebagai prasarana utama bagi pengembangan ekonomi wilayah. 2 Manajemen pembangunan daerah pro-bisnis
Pemerintah daerah dan pengusaha merupakan dua kelompok yang paling berpengaruh dalam menentukan pola pertumbuhan ekonomi daerah. Hubungan antara
keduanya untuk merencanakan bagaimana ekonomi daerah akan diarahkan. Pemerintah daerah mempunyai kesempatan membuat peraturan, menyediakan sarana
dan peluang serta membentuk wawasan orang banyak, tetapi pemerintah daerah tidak mengetahui banyak bagaimana proses kegiatan ekonomi yang sebenarnya
berlangsung, sedangkan pengusaha mempunyai kemampuan mengenali kebutuhan
13
orang banyak dengan inisiatifnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Aktivitas memenuhi kebutuhan itu membuat roda perekonomian berputar, menghasilkan gaji
dan upah bagi pekerja dan pajak bagi pemerintah. Penghasilan dari pajak itu dapat digunakan oleh pemerintahan daerah untuk membentuk suatu kondisi agar
perekonomian daerah berkembang lebih lanjut. Jika kebijakan manajemen pembangunan tidak tepat sasaran maka akan
mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, manajemen pembangunan daerah mempunyai potensi untuk meningkatkan pembangunan
ekonomi serta menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.
2.4. Konsep Daya Saing Wilayah dan Pengembangan Wilayah