Pendidikan Ketenagakerjaan GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Geografi dan Wilayah Administratif

39 Pada Tabel 4.2 jumlah penduduk Kabupaten Kerinci tahun 2009 tercatat sebesar 237.065 jiwa, sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 235.419 jiwa. Selama kurun waktu tersebut mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 0,71. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan di Kabupaten Kerinci sebanyak 119.594 jiwa dan penduduk laki-laki 117.471 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan. Total jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Kayu Aro, sementara jumlah penduduk paling sedikit ditemukan di Kecamatan Gunung Kerinci. Jumlah penduduk dan luas wilayah yang bervariasi pada setiap kecamatan menyebabkan terjadinya ketimpangan kepadatan penduduk antar kecamatan, dengan kepadatan tertinggi yaitu di Kecamatan Depati Tujuh yaitu sebesar 556 jiwakm 2 diikuti Kecamatan Sitinjau Laut sebesar 245 jiwakm 2 , sementara kecamatan dengan kepadatan terendah adalah Kecamatan Gunung Raya dengan kepadatan penduduk sebesar 21 jiwakm 2 dan Kecamatan Gunung Kerinci sebesar 33 jiwakm 2 . Secara rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Kerinci adalah 62 jiwa per km persegi.

4.3. Pendidikan

Pendidikan diharapkan dapat merubah perilaku kearah yang lebih baik sehingga seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai perubahan atau kemajuan seperti perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Kabupaten Kerinci merupakan tempat pertama kali berdirinya Sekolah Menengah Atas SMA dan Sekolah Pendidikan Guru SPG di Provinsi Jambi. Akses masyarakat terhadap layanan pendidikan di Kabupaten Kerinci sudah 40 banyak ditemukan, ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat Kerinci tergolong cukup baik. Rata-rata masyarakat telah mengikuti pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Sebagian penduduk bahkan telah menamatkan pendidikan tinggi yang jumlahnya tercatat sebesar 4.448 jiwa BPS Kabupaten Kerinci, 2009.

4.4. Ketenagakerjaan

Tenaga kerja merupakan modal yang sangat penting dalam menyukseskan program pembangunan. Jumlah tenaga kerja di suatu daerah harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Selain itu banyaknya jumlah penduduk pun harus diimbangi dengan pertumbuhan angkatan kerja agar tidak memunculkan permasalahan dalam ketenagakerjaan, salah satunya masalah pengangguran. Tabel 4.3. Penduduk Berumur 15 Tahun keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Kabupaten Kerinci Tahun 2009 Jenis Kegiatan Utama Tahun 2009 I. Angkatan Kerja 1. Bekerja 94,12 2. Pengangguran Terbuka 5,88 II. Bukan Angkatan Kerja 1. Sekolah 28,46 2. Mengurus rumah tangga 46,22 3. Lainnya 25,31 Sumber : BPS Kabupaten Kerinci, 2009 41 Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa persentase angkatan kerja yang bekerja di Kabupaten Kerinci pada tahun 2009 cukup tinggi yaitu mencapai 94,12 persen yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Kerinci. Persentase pengangguran terbuka mencapai 5,88 persen yang sebagian besar adalah tamatan strata-1 S1, ini disebabkan makin sempitnya lahan mencari pekerjaan di Kabupaten Kerinci dan sedikit perusahaan serta industri yang menampung tenaga kerja berpendidikan di Kabupaten Kerinci. Angkatan kerja yang bekerja di Kabupaten Kerinci tersebut tersebar di berbagai lapangan usaha seperti pertanian, industri pengolahan, perdagangan, restoran, hotel, jasa kemasyarakatan, pertambangan, penggalian, listrik, gas, air bersih, bangunan, angkutan, komunikasi, keuangan, dan lain-lain. Persentase angkatan kerja yang bekerja di berbagai lapangan usaha tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4. : Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Kerinci Tahun 2009 Lapangan Usaha Jumlah Pertanian 61,301 Industri Pengolahan 1,713 Perdagangan, Rumah makan, hotel 13,938 Jasa Kemasyarakatan 12,332 Lainnya Pertambangan, penggalian, listrik, gas,air, bangunan, angkutan, komunikasi, keuangan 10,717 Jumlah Total 100 Sumber: BPS Kabupaten Kerinci, 2009 42 Pada Tabel 4.4 jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Kerinci tahun 2009 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Kerinci bermata pencaharian di sektor pertanian. Salah satu faktor pendukung yaitu karena Kabupaten Kerinci merupakan wilayah yang cukup subur, namun untuk peningkatan pembangunan Kabupaten Kerinci tidak harus tergantung pada sektor pertanian, karena dengan potensi alam yang dimilikinya Kabupaten Kerinci dapat mengembangkan sektor-sektor lainnya agar penduduk setempat dapat bekerja secara merata di setiap sektor .

4.5. Kesehatan