Kebijakan fiskal memiliki peranan penting, karena melalui kebijakan fiskal pemerintah menetapkan pajak yang akan dikenakan kepada masyarakat
sebagai wajib pajak. Penetapan pajak dalam jumlah tertentu akan meningkatkan penerimaan pemerintah sehingga pemerintah dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan pendapatan Sudirman, 2011. Kebijakan fiskal dapat bersifat ekspansif dan juga bersifat kontraktif
Hady, 2004. Kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif dilakukan dengan cara pemerintah menaikkan pengeluaran pemerintah atau menurunkan pajak, dengan
tujuan untuk mendorong pertumbuhan produksi dalam negeri, menaikkan pendapatan masyarakat dan mendorong peningkatan impor. Kebijakan fiskal yang
bersifat kontraktir dilakukan dengan cara pemerintah menurunkan pengeluaran pemerintah atau menaikkan pajak, dengan tujuan untuk mengurangi produksi
dalam negeri, menurunkan pendapatan masyarakat dan menurunkan impor.
2.2.1. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu instrumen dalam kebijakan fiskal. Pengeluaran pemerintah adalah seluruh pembelian atau pembayaran barang
dan jasa untuk kepentingan nasional, seperti pembelian persenjataan dan alat-alat kantor pemerintah, pembangunan jalan dan bendungan, gaji pegawai negeri,
angkatan bersenjata, dan lainnya Samuelson, 1997. Pengeluaran pemerintah dapat menjadi penentu pokok jumlah pengeluaran agregat, dan juga penentu
pertumbuhan perekonomian. Rostow dan Musgrave berpendapat bahwa perkembangan pengeluaran pemerintah sejalan dengan tahap perkembangan
ekonomi dari suatu negara. Ada perbedaan fokus alokasi sumber daya antara
negara pada tahap awal perkembangan, tahap menengah pembangunan, dan tahap
lanjut. Pada tahap awal perkembangan ekonomi, diperlukan pengeluaran pemerintah yang besar untuk investasi pemerintah, utamanya untuk menyediakan
infrastruktur seperti sarana jalan, kesehatan, dan pendidikan. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi tetap diperlukan untuk pertumbuhan
ekonomi, namun diharapkan investasi sektor swasta sudah mulai berkembang. Kemudian pada tahap lanjut pembangunan ekonomi, pengeluaran pemerintah
tetap diperlukan, utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya peningkatan pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.
Peacock dan Wiseman berpendapat bahwa pemerintah akan senantiasa meningkatkan pengeluaran pemerintah dan masyarakat memiliki tingkat toleransi
untuk membayar pajak, dimana masyarakat memahami bahwa besarnya pemungutan pajak yang dibutuhkan pemerintah digunakan untuk membiayai
pengeluaran pemerintah. Perkembangan ekonomi dalam keadaan normal akan menyebabkan penerimaan pajak semakin meningkat dan akan berpengaruh
terhadap peningkatan pengeluaran pemerintah. Sedangkan apabila keadaan normal terganggu, seperti terjadi perang, maka pemerintah akan meningkatkan
pengeluarannya untuk membiayai perang. Dan saat pengeluaran untuk membiayai perang tidak dapat dibiayai sepenuhnya oleh penerimaan pajak, maka pemerintah
akan memanfaatkan pinjaman luar negeri sebagai sumber pembiayaan. Setelah perang berakhir, pengeluaran pemerintah tetap akan meningkat karena pemerintah
harus membayar cicilan pokok dan bunga pinjaman luar negeri. Kenaikan tarif pajak akan dimaklumi oleh masyarakat, karena pemungutan pajak yang
meningkat tersebut akan digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah
yang semakin meningkat karena adanya tambahan pengeluaran untuk membayar kembali pinjaman luar negeri.
2.2.2. Pajak