II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pinjaman Luar Negeri
2.1.1. Pengertian Pinjaman Luar Negeri
Menurut Tribroto 2001, pinjaman luar negeri dapat diartikan dari aspek yang berbeda-beda. Berdasarkan aspek materiil, pinjaman luar negeri merupakan
arus modal dari luar negeri ke dalam negeri yang dapat digunakan sebagai penambahan modal di dalam negeri. Berdasarkan aspek formal, pinjaman luar
negeri merupakan penerimaan atau pemberian yang dapat digunakan untuk meningkatkan investasi yang berguna untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan aspek fungsinya, pinjaman luar negeri merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan yang diperlukan dalam pembangunan.
Menurut Surat Keputusan Bersama SKB antara Menteri Keuangan dan Menteri NegaraKetua Bappenas No. 185KMI.031995 dan No. Kep-
031KET51995 tentang Tatacara Perencanaan, Pelaksanaan atau Penatausahaan dan Pemantauan Pinjaman atau Hibah Luar Negeri dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Belanja Negara, pinjaman luar negeri adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan atau devisa yang dirupiahkan
maupun dalam bentuk barang dan atau bentuk jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu.
Secara umum, pinjaman luar negeri adalah pinjaman yang menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap luar negeri baik dalam valuta asing
maupun dalam rupiah Hutapea, 2007.
2.1.2. Jenis - Jenis Pinjaman Luar Negeri
Jenis pinjaman luar negeri dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek, yaitu berdasarkan bentuk pinjaman yang diterima, sumber dana pinjaman,
jangka waktu pinjaman, status penerimaan pinjaman, dan persyaratan pinjaman Triboto, 2001.
Berdasarkan bentuk pinjaman yang diterima, pinjaman luar negeri dibagi atas tiga jenis pinjaman, antara lain:
1. Bantuan proyek, yaitu bantuan luar negeri dengan cara memasukkan barang modal, barang dan jasa, yang digunakan untuk keperluan proyek
pembangunan. 2. Bantuan teknik, yaitu pemberian bantuan melalui tenaga-tenaga terampil atau
ahli. 3. Bantuan program, yaitu bantuan yang dimaksudkan untuk pembiayaan bagi
tujuan yang bersifat umum sehingga penerimanya bebas dalam menentukan penggunaannya.
Berdasarkan sumber dana pinjaman, pinjaman luar negeri dibagi atas dua jenis pinjaman, antara lain:
1. Pinjaman dari lembaga internasional, yaitu pinjaman berbunga ringan yang berasal dari lembaga-lembaga internasional seperti World Bank dan Asia
Development Bank. 2. Pinjaman dari negara-negara anggota IGGIIGI, yaitu pinjaman yang berasal
dari lembaga internasional dari negara-negara bilateral anggota IGGIIG. Berdasarkan jangka waktu peminjaman, pinjaman luar negeri dibagi atas
tiga jenis pinjaman, antara lain:
1. Pinjaman jangka pendek, yaitu pinjaman dengan jangka waktu sampai dengan 5 tahun.
2. Pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman dengan jangka waktu 5 sampai 15 tahun.
3. Pinjaman jangka panjang, yaitu pinjaman dengan jangka waktu di atas 15 tahun.
Berdasarkan status penerimaan pinjaman, pinjaman luar negeri dibagi atas dua jenis pinjaman, antara lain:
1. Pinjaman pemerintah, yaitu pinjaman yang dilakukan oleh pihak pemerintah, dengan persyaratan yang berlaku di pasar dan tanpa ada penjaminan dari
lembaga penjamin kredit ekspor. 2. Pinjaman swasta, yaitu pinjaman yang dilakukan oleh pihak swasta, maupun
yang dimiliki oleh penduduk berdasarkan perjanjian pinjaman atau perjanjian lainnya, termasuk kas dan simpanan dan kewajiban lainnya terhadap bukan
penduduk. Berdasarkan persyaratan pinjaman, pinjaman luar negeri dibagi atas tiga
jenis pinjaman, antara lain: 1. Pinjaman lunak, yaitu pinjaman yang berasal dari lembaga multilateral
maupun negara bilateral, yang dananya berasal dari iuran anggota lembaga multilateral atau dari anggaran negara bilateral yang bersangkutan yang
ditujukan untuk meningkatkan pembangunan. Bunga dari pinjaman lunak maksimum 3,5 persen dalam jangka waktu pengembalian 25 tahun atau lebih,
dan masa tenggang sekurang-kurangnya tujuh tahun. Pinjaman lunak biasanya mengandung hibah sekurang-kurangnya 35 persen dari total pinjaman.
2. Pinjaman komersial, yaitu pinjaman yang bersumber dari bank atau lembaga keuangan dengan persyaratan yang berlaku di pasar internasional. Tingkat
bunga yang berlaku di pasar internasional yaitu suku bunga internasional LIBOR ditambah margin sekitar 0,5 sampai 1,5 persen.
3. Pinjaman setengah lunak, yaitu pinjaman yang memiliki persyaratan pinjaman yang sebagian lunak dan sebagian komersial.
2.2. Kebijakan Fiskal