Kerangka Pemikiran Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

tersebut menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan yaitu pinjaman luar negeri per kapita dan rasio tabungan domestik per PDB mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN, yaitu Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan hasil estimasi model fixed effect menunjukkan bahwa antara variabel pinjaman luar negeri per kapita dan rasio tabungan domestik per PDB tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

2.7. Kerangka Pemikiran

Kebijakan fiskal adalah salah satu kebijakan ekonomi yang dapat menujang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui instrumen kebijakan fiskal seperti pengeluaran pemerintah dan pajak, pemerintah menetapkan besarnya anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan perekonomian. Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, pemerintah melakukan penurunan penarikan pajak yang dikenakan kepada masyarakat, dengan asumsi masyarakat akan membelanjakan pendapatan mereka untuk konsumsi, sehingga dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto PDB. Namun, penurunan penarikan pajak tersebut mengakibatkan defisit anggaran, karena dengan pengeluaran pemerintah yang semakin besar yang dialokasikan untuk pembangunan, tidak cukup apabila hanya dibiayai oleh penarikan pajak yang kecil. Untuk menutupi defisit anggaran tersebut, pemerintah melakukan pinjaman yang berasal dari luar negeri. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alasan masuknya pinjaman luar negeri, karena pinjaman luar negeri dimanfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pinjaman luar negeri juga disebabkan oleh pergerakan suku bunga internasional, dimana suku bunga internasional yang rendah menyebabkan aliran pinjaman luar negeri yang masuk akan semakin besar. Sesuai dengan kerangka pemikiran yang telah dipaparkan di atas, maka dalam skema pada Gambar 2.3 ingin memperlihatkan hubungan antara pinjaman luar negeri, instrumen kebijakan fiskal, pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan suku bunga internasional. Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran Kebijakan Fiskal Pengeluaran Pemerintah Pajak Pinjaman Luar Negeri LIBOR Pertumbuhan Ekonomi

2.8. Hipotesis

Berdasarkan konsep teori dan penelitian-penelitian terdahulu, dapat ditentukan beberapa hipotesis sebagai berikut: 1. Pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang positif terhadap pinjaman luar negeri. Dengan meningkatnya pengeluaran pemerintah, maka pinjaman luar negeri akan meningkat untuk membiayai defisit anggaran pemerintah. 2. Penerimaan pajak memiliki pengaruh yang negatif terhadap pinjaman luar negeri. Dengan menurunnya penerimaan pajak, maka pinjaman luar negeri akan meningkat untuk membiayai defisit anggaran pemerintah. 3. Pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang positif terhadap pinjaman luar negeri. Pinjaman luar negeri merupakan salah satu sumber pembiayaan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. 4. Suku bunga internasional memiliki pengaruh negatif terhadap pinjaman luar negeri. Dengan menurunnya suku bunga internasional, maka pinjaman luar negeri akan meningkat. 5. Setiap variabel memiliki kontribusi keragaman yang berbeda terhadap pinjaman luar negeri.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, Produk Domestik Bruto riil, dan suku bunga internasional. Data diperoleh dari laporan World Development Indicators 2011 yang diakses melalui situs World Bank dan Econstats yang diakses melalui situs Econstats. Literatur tambahan berasal dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang diakses melalui situs Bank Indonesia, Departemen Keuangan, serta studi kepustakaan melalui jurnal, artikel dan skripsi yang terkait. Data dalam penelitian merupakan data tahunan dari tahun 1991 sampai dengan tahun 2010.

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

Adapun variabel dan definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Foreign Debt FD adalah total pinjaman luar negeri Indonesia, baik pinjaman luar negeri pemerintah, pinjaman luar negeri bank sentral, dan pinjaman luar negeri swasta. Data variabel FD merupakan data dalam dolar Amerika. 2. Government expenditure G adalah total pengeluaran pemerintah Indonesia yang digunakan untuk pembelian barang dan jasa, serta pertahanan dan keamanan nasional. Data variabel G merupakan data dalam dolar Amerika. 3. Tax T adalah penerimaan pajak pemerintah pusat yang digunakan untuk kepentingan publik. Data variabel T merupakan data dalam rupiah Indonesia.